Anda di halaman 1dari 30

Pengolahan

Air Minum
& Air Bersih
Sanitasi RS
Nama Kelompok

Aricha Khoirunnisa ( P27833318001) Sylvia Nourma ( P27833318013)

Vena Mega ( P27833318004) Rany Amelia ( P27833318025)

Aprilia Fitriana ( P27833318007) Achmad Hilal ( P27833318033)

Rara Aldavina ( P27833318010) Dewi Randa S. ( P27833318057)

Isnaini Indriawati ( P27833318011)


Pengertian
Penyehatan Air
A. Pengertian Penyehatan Air

Penyehatan Air adalah upaya di dalam


meningkatkan kualitas air dan
pengelolaan air agar bebas dari kuman
yang dapat mengganggu dan merugikan
kesehatan sehingga pemanfaatan air bagi
manusia dapat terjamin kualitasnya.
Pengertian Tentang Kebutuhan Air

Air yang digunakan harus Kualitas air yang digunakan


Air bersih merupakan memenuhi persyaratan fisik, di ruang khusus seperti, ruang
kebutuhan pokok yang kimia, mikrobiologi dan operasi bagi rumah sakit yang
mendasar bagi kegiatan di kandungan bahan menggunakan air yang sudah
rumah sakit. Supaya air radioaktivitas sebagaimana diolah seperti dari Perusahaan
tidak menjadi masalah telah ditetapkan dalam Daerah Air Minum (PDAM),
kesehatan dan menjadi peraturan Menteri Kesehatan sumur bor, dan sumber lain
penular penyakit, maka air RI No. 416 tahun 1990 tentang untuk keperluan operasi dapat
bersih harus memenuhi standar kualitas air bersih dan dilakukan pengolahan
persyaratan kualitas. Keputusan Menteri Kesehatan tambahan dengan cartridge
No. 907 tahun 2002 tentang filter dan dilengkapi dengan
persyaratan kualitas air minum. disinfeksi menggunakan Ultra
Violet (UV).
Inspeksi Sanitasi Inspeksi sanitasi sarana air minum dan
air bersih rumah sakit minimal dilakukan
Air satu tahun sekali.

Pemeriksaan mikrobilogi pada air


minum dan bersih pada setiap bulan
My notes
Pemeriksaan kimia air minum dan atau air
Bahan pemeriksaan bersih dilakukan minimal 3 bulan dan titik
mikrbiologi dilakukan pengambilan sampel masing-masing pada
pengambilan sampel air tempat penampungan (reservoir) dan kran
pada sarana penyediaan air terjauh dari reservoir
minum dan atau air bersih
di rumah sakit
Pemeriksaan bakteriologi minimal
sebulan sekali
Ruang Lingkup
Penyehatan Air
B. Ruang Lingkup Penyehatan Air
1. Air Bersih
Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu
per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40
galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan
bergantung pada keadaan iklim, standart
kehidupan, dan kebiasaan masyarakat
Sumber air bersih dapat dibagi menjadi tiga klasifikasi yaitu
:
Air angkasa
• Bersifat lunak karena tidak mengandung garam dan zat mineral
• Dapat mengandung bbrp zat korosif seperti NH3 dan CO2
• Dari segi bakteriologis maka relative lebih bersih tergantung
pada tempat penampungannya

Air Permukaan Air Tanah


Sumber air permukaan baik yang berupa sungai, Air tanah merupakan air yang
danau maupun waduk adalah merupakan air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan
kurang baik untuk langsung dikonsumsi oleh batuan yang mengalami
manusia sebab beban pencemar dapat kontak pengisian/penambahan secara terus menerus
langsung dengan sumber air sehingga polutan di oleh alam. Terjadi zona pembagian air tanah
dalam air sangat tinggi, oleh karena itu perlu yakni
adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum 1) Zona air berudara (zone if aeration)
dimanfaatkan. 2) Zona air jenuh (zone of saturation)
Syarat Pemenuhan Kualitas Air Bersih
B. Memenuhi Syarat dari Segi Kuantitas
a. Memenuhi Syarat
dari Segi Kualitas Menurut Permenkes RI No.986
MENKES/PER/1992 bahwa jumlah
Peraturan Menteri Kesehatan No 416/Men.Kes/ kebutuhan air bersih untuk fasilitas
PER/IX/1999
• Fisik , tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh
sanitasi rumah sakit adalah 500
(jernih) dan tidak bewarna. liter/tempat tidur/hari. Jumlah ini
• Kimia, bebas dari pencemaran zat-zat kimia harus terpenuhi sehingga kebutuhan
berlebih. pH yang dianjurkan untuk air bersih air bersih rumah sakit ini dapat
adalah 6,5-9
• Mikrobiologis, tidak boleh mengandung suatu mencukupi semua kegiatan medis
bibit penyakit, sebagai indikator bateriologik dan nonmedis.
seperti basil koli (escherichia coli).
• Radioaktif, jauh dari pencemaran akibat
reaktor nuklir karena bersifat sangat
mematikan
Syarat Pemenuhan Kualitas Air Bersih
C. Memenuhi Syarat dari Segi Kontinyuitas
(Mudah Mendapatkan)

Sumber penyediaan air bersih yang diperlukan rumah


sakit dapat berasal dari sungai, danau, mata air, dan air
tanah dengan ketentuan harus memenuhi persyaratan
dari segi konstruksi sarana, pengolahan, pemeliharaan,
dan pengawasan kualitas dan kuantitas. Atau untuk
mengurangi beban pengelolaan, rumah sakit dapat
menggunakan air PAM dan air tanah.
Macam Pengolahan Air Bersih

1. Tanpa pengolahan (mata air 5. Pelunakan dan


yang dilindungi) chlorinasi (air tanah)

6. Filtrasi pasir lambat (FPL) dan


2. Chlorinasi chlorinasi (sungai daerah
pegunungan)

3. Pengolahan secara 7. Pra-pengolahan → FPL →


kimiawi dan chlorinasi Chlorinasi (air danau/waduk)
(landon air)

8. Koagulasi → flokulasi →
9. Aerasi → koagulasi →
sedimentasi → filtrasi →
4. Penurunan kadar besi flokulasi → sedimentasi →
chlorinasi (air sungai)
dan chlorinasi (air tanah) filtrasi → chlorinasi (air
sungai/danau dengan kadar
oksigen terlarut rendah)
2.Air Minum
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum. Serta harus memenuhi syarat fisika,
mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif yang dimuat dalam parameter
wajib dan parameter tambahan. Air minum untuk keperluan rumah
sakit berasal dari perusahaan air minum (PAM), air yang
didistribusikan melalui tanki air, air kemasan dan harus memenuhi
syarat kualitas air minum.
Syarat Pemenuhan Kualitas Air Minum :

Secara Kuantitas Secara Kualitas

● Rumah sakit harus ● Dengan mempertimbangkan


menyediakan air minum kebutuhan ibu yang sedang
minimum 5 liter per tempat menyususi, penyediaan volume
tidur per hari air bisa sampai dengan 7,5 liter
per tempat tidur per hari.
3. Surveilans Pengawasan Air Bersih Pada Rumah Sakit
a. Tenaga
b. Pembiayaan
Pengelola
● Tenaga pengelola ● Rumah Sakit sakit
hendaknya mengikuti memerlukan biaya yang
pelatihan sehingga digunakan untuk membayar
tugasnya dapat kebutuhan air bersih yang
dilaksanakan dengan berada pada rumah sakit yang
baik dalam pengelolaan berasal dari PDAM, pajak
pengawasan air bersih. sumur gali dan untuk
pemeriksaan air bersih.
lanjutan

c. Sarana
d. Metode
Prasarana
Upaya pemenuhan standar baku mutu
penyelenggaraan kesehatan lingkungan
rumah sakit sebagai berikut :
1) Pipa air harus menggunakan bahan
1) Identifikasi Data
yang tidak menimbulkan bahaya
korosif pada air dan tanpa timbal 2) Analisis Data
(ramah lingkungan)
2) Tanki penampungan air untuk 3) Intervensi Data
keperluan hygiene dan sanitasi baik
tanki bawah (ground tank) maupun 4) Evaluasi
tanki atas (upper/roof tank) harus
kedap air, terlindungi dari serangga dan
binatang pembawa penyakit 5) Publikasi Data
4. Metode Pengolahan Air Minum di Rumah Sakit
Air minum biasanya dilakukan beberapa pengolahan
sebelum sampai kepada konsumen. Setelah sampai
rumah sakit, biasanya diperlukan pengolahan
tambahan sesuai dengan kriteria dan kegunaan yang
telah diuraikan.
Metode Pengolahan Air Minum di Rumah Sakit
Saringan Karbon Saringan Membran
01. Karbon aktif biasa digunakan untuk
menghilangkan bau dan kadang untuk
dechlorinasi. 04. Saringan membran digunakan secara
luas untuk analisa bilogi dari susu,
minuman dan larutan lain serta gas.
Biasanya digunakan untuk keperluan

Pertukaran ion
02. Proses
laboratorium tertentu

pertukaran ion mirip dengan saringan

05. Reverse osmosis


karbon. Ketika air kontak dengan resin
terjadilah pertukaran kimia.
Reverse osmose terjadi bila tekanan
dikenakan pada lauratan garam
memaksa molekul air garam berdifusi

Destilasi Air ke dalam air murni. Fraksi air terus


menerus dibuang dari air garam untuk
03. Destilasi merupakan kebutuhan mutlak setiap
rumah sakit, misalnya untuk digunakan di CSSD
menghindarkan penumpukan
kontaminan.
terutama pembilas peralatan di laboratorium.
Standar Baku Mutu
Air dan Persyaratan
Penyehatan Air
C. Standar Baku Mutu Air dan
Persyaratan Penyehatan Air
1. Standar Baku Mutu Air
a) Standar baku mutu air untuk minum
sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri Kesehatan yang mengatur
mengenai standar baku mutu air
minum.

1. Parameter wajib
(lihat gambar disamping)
2. Parameter tambahan
(lihat gambar disamping)
b) Standar Baku Mutu Air Bersih Untuk Keperluan Hygiene Sanitasi
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi
meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat berupa parameter wajib dan parameter
tambahan. Parameter wajib merupakan parameter yang harus diperiksa secara berkala sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sedangkan parameter tambahan hanya
diwajibkan untuk diperiksa jika kondisi geohidrologi mengindikasikan adanya potensi
pencemaran berkaitan dengan parameter tambahan.

1. Parameter wajib parameter fisik yang haris diperiksa untuk keperluan higiene sanitasi
2. Parameter wajib untuk parameter biologi yang harus diperiksa untuk keperluan higiene
sanitasi yang meliputi total coliform dan escherichia coli dengan satuan/unit colony
forming unit dalam 100 ml sampel air

3. Parameter kimia yang harus diperiksa untuk keperluan higiene sanitasi yang meliputi 10
parameter wajib dan 10 parameter tambahan.
2. Persyaratan Kesehatan Air
a. Air untuk keperluan air minum, untuk higiene sanitasi, dan untuk keperluan khusus harus memberikan
jaminan perlindungan kesehatan dan keselamatan pemakainya.

b. Secara kuantitas, rumah sakit harus menyediakan air minum minimum 5 liter per tempat tidur per hari.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan ibu yang sedang menyusui, penyediaan volume air bisa
sampai dengan 7,5 liter per tempat tidur perhari.

c. Volume air untuk keperluan higiene dan sanitasi

Minimum volume air yang disediakan oleh rumah sakit pertempat tidur perhari dibedakan antara
rumah sakit kelas A dan B dengan rumah sakit kelas C dan D.

1) Rumah sakit kelas A dan B harus menyediakan air minimum 400 liter/tempat tidur/hari dan
maksimum 450 liter/tempat tidur/hari. Volume maksimum ini dimaksudkan agar rumah sakit
mempunyai upaya untuk menghemat pemakaian air agar ketersediaannya tetap terjamin
2) Rumah sakit kelas C dan D harus menyediakan air untuk keperluan higiene sanitasi minimum 200 liter/tempat
tidur/hari dan maksimum 300 liter/tempat tidur/hari.

3) Volume air untuk kebutuhan rawat jalan adalah 5 liter/orang/hari. Penyediaan air untuk rawat jalan sudah
diperhitungkan dengan keperluan air untuk higiene sanitasi seperti tercantum pada butir 1) dan 2).

4) Keperluan air sesuai kelas rumah sakit dan peruntukannya tersebut harus dapat dipenuhi setiap hari dan besaran
volume air untuk higiene sanitasi tersebut sudah memperhitungkan kebutuhan air untuk pencucian linen, dapur
gizi, kebersihan/penyiraman dan lainnya.

Tabel 5 : Standar Kebutuhan Air menurut Kelas Rumah Sakit dan Jenis Rawat
d. Rumah sakit harus mempunyai cadangan sumber air untuk mengatasi kebutuhan air dalam
keadaan darurat.

e. Pemeriksaan air untuk keperluan higiene sanitasi untuk parameter kimia dilaksanakan setiap 6
(enam) bulan sekali dan untuk parameter biologi setiap 1 (satu) bulan sekali.

f. Air yang digunakan untuk menunjang operasional kegiatan pelayanan rumah sakit harus
memenuhi standar baku mutu air yang telah ditentukan, antara lain untuk :

1) Ruang Operasi

2) Ruang Hemodialisis

3) Ruang Farmasi

4) Ruang Boiler

5) Ruang Menara Pendingin ( Cooling Tower )


Penampungan dan Distribusi
Setelah air murni dihasilkan harus dilakukan upaya untuk menjaga kualitasnya
selama dalam penyimpanan dan distribusi. Air akan mempunyai afinitet lebih besar
terhadap ion organik dan organik dalam pipa atau reservoir dan sangat mudah
menyerap kontaminan gas dari atmosfir.
a. Tangki Penampung,
● Bahan tangki harus dipilih sedemikian untuk mencegah kebocoran terhadap
kontaminan. Pemilihan bahan pipa distribusi dan tangki sama pentingnya.
Perhatian perlu diarahkan juga untuk mencegah kontaminasi bakteri dan
pertumbuhannya dalam tangki.
● Jumlah bakteri yang masuk ke dalam tangki akan ditekan dengan
menempatkan tangki pada lokasi bebas debu dan jauh dari jalan umum.
Kontaminasi dari atmosfir dapat dicegah dengn penutup rapat dan didapat
saringan bakteri pada pipa hawa.
● Saringan harus sering diganti untuk mencegah menumpuknya bakteri bakteri
pada saringan.
b. Bahan Konstruksi Tangki dan Distribusi
● Bahan tangki dan distribusi hendaknya terbuat dari bahan tidak larut air.
Biasanya untuk ini digunakan tin. Bahan ini umumnya berada dalam 3 bentuk,
yaitu: “block-tin line brass”, “block tin tubing” dan “tin-coated tubing”
● Bahan lain yang dapat digunakan adalah stainless steel tipe 304. Namun
terhadap bahan ini kadang-kadang masih diperlukan pencucian untuk
menghilangkan kontaminan dan mematikan oksidasio logam.
● Beberapa bahan plastik dapat juga digunakan, tetapi mereka biasanya tidak
tahan panas dan mengandung bahan-bahan additive dalam proses pembuatan
plastik (biasanya sulit diidentifikasi) yang bisa menimbulkan gangguan
kesehatan.
● Diantara bahan tersebut, jenis teflon adalah yang terbaik. Untuk penanganan air
destilasi dan deionized sering digunakan gelas boroslicate. Bersama dengan
block-tin line brass merupakan pilihan yang dianjurkan
Sekian
Dan Terimakasih

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai