Air Minum
& Air Bersih
Sanitasi RS
Nama Kelompok
8. Koagulasi → flokulasi →
9. Aerasi → koagulasi →
sedimentasi → filtrasi →
4. Penurunan kadar besi flokulasi → sedimentasi →
chlorinasi (air sungai)
dan chlorinasi (air tanah) filtrasi → chlorinasi (air
sungai/danau dengan kadar
oksigen terlarut rendah)
2.Air Minum
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum. Serta harus memenuhi syarat fisika,
mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif yang dimuat dalam parameter
wajib dan parameter tambahan. Air minum untuk keperluan rumah
sakit berasal dari perusahaan air minum (PAM), air yang
didistribusikan melalui tanki air, air kemasan dan harus memenuhi
syarat kualitas air minum.
Syarat Pemenuhan Kualitas Air Minum :
c. Sarana
d. Metode
Prasarana
Upaya pemenuhan standar baku mutu
penyelenggaraan kesehatan lingkungan
rumah sakit sebagai berikut :
1) Pipa air harus menggunakan bahan
1) Identifikasi Data
yang tidak menimbulkan bahaya
korosif pada air dan tanpa timbal 2) Analisis Data
(ramah lingkungan)
2) Tanki penampungan air untuk 3) Intervensi Data
keperluan hygiene dan sanitasi baik
tanki bawah (ground tank) maupun 4) Evaluasi
tanki atas (upper/roof tank) harus
kedap air, terlindungi dari serangga dan
binatang pembawa penyakit 5) Publikasi Data
4. Metode Pengolahan Air Minum di Rumah Sakit
Air minum biasanya dilakukan beberapa pengolahan
sebelum sampai kepada konsumen. Setelah sampai
rumah sakit, biasanya diperlukan pengolahan
tambahan sesuai dengan kriteria dan kegunaan yang
telah diuraikan.
Metode Pengolahan Air Minum di Rumah Sakit
Saringan Karbon Saringan Membran
01. Karbon aktif biasa digunakan untuk
menghilangkan bau dan kadang untuk
dechlorinasi. 04. Saringan membran digunakan secara
luas untuk analisa bilogi dari susu,
minuman dan larutan lain serta gas.
Biasanya digunakan untuk keperluan
Pertukaran ion
02. Proses
laboratorium tertentu
1. Parameter wajib
(lihat gambar disamping)
2. Parameter tambahan
(lihat gambar disamping)
b) Standar Baku Mutu Air Bersih Untuk Keperluan Hygiene Sanitasi
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi
meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat berupa parameter wajib dan parameter
tambahan. Parameter wajib merupakan parameter yang harus diperiksa secara berkala sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sedangkan parameter tambahan hanya
diwajibkan untuk diperiksa jika kondisi geohidrologi mengindikasikan adanya potensi
pencemaran berkaitan dengan parameter tambahan.
1. Parameter wajib parameter fisik yang haris diperiksa untuk keperluan higiene sanitasi
2. Parameter wajib untuk parameter biologi yang harus diperiksa untuk keperluan higiene
sanitasi yang meliputi total coliform dan escherichia coli dengan satuan/unit colony
forming unit dalam 100 ml sampel air
3. Parameter kimia yang harus diperiksa untuk keperluan higiene sanitasi yang meliputi 10
parameter wajib dan 10 parameter tambahan.
2. Persyaratan Kesehatan Air
a. Air untuk keperluan air minum, untuk higiene sanitasi, dan untuk keperluan khusus harus memberikan
jaminan perlindungan kesehatan dan keselamatan pemakainya.
b. Secara kuantitas, rumah sakit harus menyediakan air minum minimum 5 liter per tempat tidur per hari.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan ibu yang sedang menyusui, penyediaan volume air bisa
sampai dengan 7,5 liter per tempat tidur perhari.
Minimum volume air yang disediakan oleh rumah sakit pertempat tidur perhari dibedakan antara
rumah sakit kelas A dan B dengan rumah sakit kelas C dan D.
1) Rumah sakit kelas A dan B harus menyediakan air minimum 400 liter/tempat tidur/hari dan
maksimum 450 liter/tempat tidur/hari. Volume maksimum ini dimaksudkan agar rumah sakit
mempunyai upaya untuk menghemat pemakaian air agar ketersediaannya tetap terjamin
2) Rumah sakit kelas C dan D harus menyediakan air untuk keperluan higiene sanitasi minimum 200 liter/tempat
tidur/hari dan maksimum 300 liter/tempat tidur/hari.
3) Volume air untuk kebutuhan rawat jalan adalah 5 liter/orang/hari. Penyediaan air untuk rawat jalan sudah
diperhitungkan dengan keperluan air untuk higiene sanitasi seperti tercantum pada butir 1) dan 2).
4) Keperluan air sesuai kelas rumah sakit dan peruntukannya tersebut harus dapat dipenuhi setiap hari dan besaran
volume air untuk higiene sanitasi tersebut sudah memperhitungkan kebutuhan air untuk pencucian linen, dapur
gizi, kebersihan/penyiraman dan lainnya.
Tabel 5 : Standar Kebutuhan Air menurut Kelas Rumah Sakit dan Jenis Rawat
d. Rumah sakit harus mempunyai cadangan sumber air untuk mengatasi kebutuhan air dalam
keadaan darurat.
e. Pemeriksaan air untuk keperluan higiene sanitasi untuk parameter kimia dilaksanakan setiap 6
(enam) bulan sekali dan untuk parameter biologi setiap 1 (satu) bulan sekali.
f. Air yang digunakan untuk menunjang operasional kegiatan pelayanan rumah sakit harus
memenuhi standar baku mutu air yang telah ditentukan, antara lain untuk :
1) Ruang Operasi
2) Ruang Hemodialisis
3) Ruang Farmasi
4) Ruang Boiler