Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum
dan aksara yang berarti tulisan. Dengan demikian zaman praaksara
adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.
Asal-Usul Nenek Moyang Manusia
Masa Pra-Aksara
Terdapat beberapa pendapat tentang asal - usul nenek moyang bangsa
Indonesia, yaitu :
1. Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri.
Argumen ini diperkuat dengan adanya penemuan fosil - fosil dan artefak
- artefak manusia tertua di wilayah Indonesia dalam jumlah yang
banyak. Sementara, fosil dan artefak manusia tertua jarang ditemukan di
daratan Asia. Sinanthropus Pekinensis yang ditemukan di Cina dan
diperkirakan sezaman dengan Pithecantropus Erectus dari Indonesia,
merupakan satu - satunya penemuan fosil manusia tertua di daratan
Asia.
2. Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan dan Campa.
Argumen ini diperkuat dengan adanya persamaan bahasa, nama
binatang, dan nama peralatan yang dipakai di kepulauan Indonesia,
Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
3. Masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun
bangsa Melayu. Oleh karena itu, bangsa Melayu ditempatkan sebagai
nenek moyang bangsa Indonesia.
Bangsa Melayu yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia dapat dibedakan
menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Bangsa Deutro Melayu
Sejak tahun 500 SM, bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara
bergelombang melalui jalan barat. Kebudayaan bangsa Deitro Melayu lebih tinggi dari
kebudayaan bangsa Proto Melayu. Hasil kebudayaan mereka terbuat dari logam
(perunggu dan besi). Kebudayaan mereka sering disebut kebudayaan Don Song. Hasil -
hasil kebudayaan perunggu yang penting di Indonesia adalah kapak corong atau kapak
sepatu, nekara, dan bejana perunggu. Keturunan bangsa Deutro Melayu yang masih
hidup hingga sekarang, di antaranya suku bangsa Melayu, Batak, Minang, Jawa, Bugis.
2. Bangsa Proto Melayu
Bangsa ini memasuki wilayah Indonesia melalui 2 (dua) jalan, yaitu: Jalan
barat dari Semenanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke
beberapa daerah di Indonesia. Dan Jalan timur dari Semenanjung Malaka ke
Filipina dan Minahasa, serta selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di
Indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu muda (neolitikum). Kapak
persegi merupakan hasil kebudayaan bangsa Proto Melayu yang masuk ke
Indonesia melalui jalan barat dan kapak lonjong melalui jalan timur. Keturunan
bangsa Proto Melayu yang masih hidup hingga sekarang, di antaranya adalah suku
bangsa Dayak, Toraja, Batak, Papua.
Pola Kehidupan Masyarakat Pra-
Aksara
Kehidupan masyarakat pra aksara dapat dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Kehidupan nomaden,
2. Kehidupan semi nomaden, dan
3. Kehidupan menetap.
Meskipun demikian, pola kehidupan masyarakat pra aksara tidak dapat dijadikan
dasar pembagian zaman.
Berdasarkan
Geologi
Arkeozoikum
(± 2500 juta tahun yang lalu)
Pembabakan Paleozoikum
Zaman Pra- (± 340 juta tahun yang lalu)
aksara Mesozoikum
(± 140 juta tahun yang lalu)
Neozoikum
(± 60 juta tahun yang lalu)
Berdasarkan
Zaman Tersier Zaman Kuarter
Arkeologi
Zaman
Zaman Zaman Perunggu
Dilivium
Batu Logam (Pleistosen)
Zaman Besi
Zaman Batu Tua Zaman Batu Besar
(Palaeolihikum) Aluvium
(Megalithikum)
(Holosen)
Zaman Batu Madya Zaman Batu Muda
(Mesolithikum) (Neolithikum)
Berdasarkan Geologi
Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman.
Zaman- zaman tersebut sekaligus merupakan pembabakan prasejarah yang terdiri
dari:
1. Arkeozoikum
2. Paleozoikum
3. Mesozoikum
4. Neozoikum
Arkeozoikum
Arkaezoikum adalah zaman tertua (zaman awal atau permulaan yang berlangsung kira-
kira 2500 juta tahun yang lalu
Ciri khas kehidupan :
1. Keadaan bumi masih belum stabil
2. Kulit bumi masih dalam proses pembentukan
3. Udara masih sangat panas
4. Belum tampak tanda-tanda kehidupan
Paleozoikum
Mesozoikum disebut pula dengan zaman sekunder atau zaman pertengahan, berlangsung
kira-kira 140 juta tahun yang lalu . Pada zaman pertengahan ini, jenis reptil mencapai
tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil.
Ciri khas kehidupan :
1. Jenis ikan dan reptil sudah mulai banyak
2. Muncul reptil raksasa (dinosaurus) serta jenis burung dan binatang menyusui tingkat
rendah
Neozoikum
2. Zaman Logam, terbagi atas zaman besi dan perunggu. Orang sudah dapat
membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu.
Paleolithikum
Paleolithikum berasal dari kata Palaeo artinya tua, dan Lithos yang artinya
Batu, sehingga zaman ini disebut zaman batu tua. Apabila dilihat dari sudut mata
pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan
makanan), manusianya masih hidup secara Nomaden (berpindah-pindah) dan
belum tahu bercocok tanam.
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:
1. Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)
2. Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis)
Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
Kapak genggam/perimbas (golongan chopper/pemotong)
Flakes , sebagai alat untuk menguliti hewan buruannya, mengiris daging atau
memotong umbi-umbian.
Mesolithikum
Mesolithikum berasal dari kata Meso yang artinya tengah dan Lithos yang
artinya batu sehingga zaman inidapat disebut zaman batu tengah.
Ciri Mesolithikum:
1. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
2. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan palaeolithikum yakni masih
merupakan alat alat batu kasar.
3. Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken
Mondinger (sampah dapur)
4. Alat-alat mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek
(hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali
yang dibelah.
5. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi,Flores.
6. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung,
Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat
serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
Neolithikum
Neolithikum berasal dari kata Neo yang artinya baru dan Lithos yang artinya
batu.Neolithikum berarti zaman baru
Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan
manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang
dihasilkan antara lain:
1. Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,
2. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
3. Pakaian dari kulit kayu
4. Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo
(Sunda).
5. Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat
di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan.
Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-
Asia (Khamer-Indocina)
Megalithikum
Megalithikum atau zaman batu besar diperkirakan berkembang sejak zaman batu
muda sampai zaman logam.
Ciri utama pada zaman megalithikum adalah manusia yang hidup pada
zamannya sudah mampu membuat bangunan-bangunan besar yang terbuat dari
batu.
Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain:
1. Menhir
2. Dolmen
3. Sarchopagus/keranda atau peti mati
4. Punden berundak
Zaman logam dibagi atas:
1. Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu ini manusia purba sudah dapat mencampur
tembaga dengan
Timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih
keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas)
ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali,Sulawesi, Kepulauan
Selayar, Irian
b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai
maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa , Bali,Sumbawa, Roti,
Selayar, Leti
c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera.
d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa
Timur) dan Bogor (Jawa Barat)
2. Zaman Besi
Orang sudah dapat melebur besi dari bijinya.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
1. Mata Kapak bertungkai kayu
2. Mata Pisau
3. Mata Sabit
4. Mata Pedang
5. Cangkul
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa
Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur)
Jenis - Jenis Manusia Purba
Kepercayaan
4. Persebaran penduduk berpusat pada sumber-sumber air Mulai menetap dan Perkampungan semakain
dan gua. membuat perkampungan besar
5. Laki-laki berburu, perempuan bertugas mengumpulkan Mulai muncul dukun- Mulai banyak terjadi
makanan, mengurus anak, dan mengajari anaknya dukun, merangkap sebagai pelayaran
dalam meramu makanan. pemimpin kepercayaan
No. Masa berburu dan Masa bercocok tanam Masa perundagian
mengumpulkan makanan
6. Manusia hidup membentuk Kelompok-kelompok kecil tumbuh menjadi kesatuan- Masyarakat desa hidup
kelompok perkampungan. kesatuan yang lebih besar dan membentuk desa-desa teratur.
kecil.
7. Kelompok tersusun dari Mulai muncul kelompok-kelompok profesi, hubungan Meyakini nilai-nilai atau
keluarga kecil dengan jumlah perdagangan, dan adanya kontak-kontak budaya yang norma yang berlaku
kurang lebih 20 sampai 50 menyebabkan kegiatan masyarakat semakin kompleks. dalam masyarakat.
orang.
8. Alat komunikasi yang Sudah menggunakan bahasa Melayu-Polenesia atau Melestarikan adat
digunakan adalah kata-kata rumpun bahasa Austronesia untuk berkomunikasi. istiadat.
dan gerakan badan.
No. Masa berburu dan Masa bercocok tanam Masa perundagian
mengumpulkan makanan
10. Organisasi yang terbentuk Dari organisasi itu, menumbuhkan organisasi Dipimpin oleh kepala adat
sebatas perkampungan kecil masyarakat yang bersifat chiefdoms atau yang juga jadi pemimpin
masyarakat yang sudah berkepemimpinan wilayah
No. Masa berburu dan Masa bercocok tanam Masa perundagian
mengumpulkan makanan
11.. Terjadi pada zaman Pleistosen : Terjadi pada zaman Pos pleistosen : Iklim sudah Terjadi pada zaman
atau zaman mulai mencairnya menyerupai iklim sekarang, holosen. Holosen
es , iklim sering berganti-ganti.
12. Keadaan alam masih belum Keadaan alam sudah stabil. Sudah memanfaatkan
stabil. logam.
13. Kwarter I pleistosen = hanya ada Adanya pencemaran Lingkungan, karena masyarakat Sebagian masih
padang rumput, burung dari yang menumpuk. memanfaatkan batu
daratan Asia (M. Panas), hutan sebagai alat bantu
lebat, tdk ada burung.
Berakhirnya Zaman Pra-Aksara