Anda di halaman 1dari 14

Home care

CVA (Cerebro Vascular Accident)


 Definisi CVA (Cerebro Vascular Accident)
 CVA (Cerebro Vascular Accident) adalah

kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh


berhentinya suplai darah ke otak (Smeltzer,
2001:2131)
 Klasifikasi CVA (Cerebro Vascular Accident)
 Besarnya CVA (CerebroVaskuler Accident) ada 2
tipe menurut gejala kliniknya, yaitu:
 - Stroke Hemoragik
 Merupakan perdarahan serebral dan mungkin
perdarahan subarachnoid yang disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah otak pada daerah
tertentu
 - Perdarahan Subarachnoid
 Perdarahan ini disebabkan oleh pecahnya
aneurisma berry atau AVM.Aneurisma yang pecah
ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi willisi
dan cabang-cabangnya yang terdapat di luar
parenkim otak.
 Etiologi CVA (Cerebro Vascular Accident)
 Penyebab terjadinya penyakit stroke yang banyak terjadi
adalah pecahnya pembuluh darah otak yang sebagian
besar diakibatkan oleh rendahnya kualitas pembuluh
darah otak.Sehingga dengan adanya tekanan darah yang
tinggi pembuluh darah menjadi rentan pecah
 stroke dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
 -Thrombosis Serebri Terjadi pada pembuluh darah yang
mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemik
jaringan otak yang dapat menimbulkan edema dan
kongesti di sekitarnya
 Emboli
 Dapat terjadi karena adanya penyumbatan pada
pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak, dan
udara
 Patofisiologi CVA (Cerebro Vascular Accident)
 Iskemik stroke merupakan akibat dari oklusi vaskuler
sekunder dari penyakit trombo embolik, Iskemik akibat
hypoxia sel dan penipisan ATP pada sel tampa ATP,
terjadinya kegagalan pembentukan energy yang
menyebabkan kegagalan mempertahankan grdienionik
dan depolarisasi sel. Ion Na dan Ca yang tidak dapat
masuk dan perpindahan dari air ke dalam sel, terjadi
edema sitotoksis. Iskemia secara langsung juga
merupakan hasil dari disfungsi serebral vaskuler
dengan kerusakan sawar darah otak yang timbul dalam
4-6 jam setelah infak, mengikuti rusaknya sawar darah
otak, protein dan air keluar ke ekstravaskuler,
edemavasogenic member ukuran edema otak dan efek
massa yang puncaknya dalam 3-5 hari dan berubah
selama beberapa minggu berikutnya
 dengan reapsorbsi air dan protein dalam waktu
beberpa jam hingga beberapa hari setelah sroke, gen
spesifik aktif yang mengarah pada membentuk
formasi sitokin dan factor lain, karena inflamasi yang
lebih lanjut dan mikrosirkulasi, penggabungan dengan
inti infarcted, biasanya terjadi beberapa jam setelah
onset stroke, akibat infrark terjadi kematian istrosit
serta mendukung oligodendroglia dan mikrogliasel,
jaringan yang infark akhirnya mengalami pencairan
nekrosis yang di lepaskan oleh makrofag dengan
peningkatan kehilagan volume parenkim. Evolusi dari
perubahan kronisini kemungkinan terlihat setelah
beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah
infark tranformasi hemoragik ke stroke iskemik
kemungkinan perubahan hemoragic termasuk
reperfusi jaringan yang iskemik,
 baik dari rekanalisasi dari pembuluh yang
tersumbat atau dari suplay darah kolateral
pada jaringan yang iskemik atau gangguan
dari sawar darah otak, dengan adanya
gangguan dari sawar darah otak,sel darah
merah ekstravasasi dari 8 pembuluh darah
kapiler yang lemah menghasilkan pendarahan
petexial atau frank intraparencymal hetoma
 Manifestasi Klinis CVA
 Secara umum tanda dan gejala dari stroke atau
CVA berupa lemas mendadak di daerah wajah,
lengan atau tungkai terutama di salah satu
tubuh, gangguan penglihatan seperti ganda atau
kesulitan melihat pada salah satu atau kedua
mata bingungmendadak, tersandung selagi
berjalan, pusing bergoyang, hilangnya
keseimbangan atau koordinasi nyeri kepala
mendadak tampa kausa yang jelas. Menurut
WHO (World Health Organitation), stroke dapat
dibagi atas:
 - Perdarahan Intraserebral (PIS)
 -Perdarahan subarachnoid (PSA)
 Faktor Resiko CVA (Cerebro Vascular
Accident)
 -Hipertensi
 -Penyakit Kardiovaskuler / penyakit jantung.
 -Diabetes Mellitus
 -Merokok
 -Alkohol
 -Peningkatan kolestrol
 -obesitas
 Komplikasi CVA (Cerebro Vascular Accident)
 Berhubungan dengan imobilisasi
 - Infeksi pernapasan
 - Timbulnya rasa nyeri pada daerah yang

tertekan.
 Berhubungan dengan mobilisasi
 - Nyeri pada daerah punggung
 - Dislokasi sendi
 - Hambatan mobilitas fisik
 Berhubungan dengan kerusakan otak
 - Epilepsi
 - Sakit kepala
 Pemeriksaan Penunjang CVA
 Laboratorium
 Ultrasonografi (USG) karotis
 Angiografi serebrum
 Pemindaian dengan positron Emission

Tomography (PET)
 CT-Scan
 MRI
 Penatalaksanaan Medis CVA (Cerebro Vascular Accident)
 1.Pengobatan Konservatif
 2.Pemenuhan cairan dan elektrolit dengan pemasangan infus
 - Mencegah peningkatan TIK
 - Antihipertensi
 -Deuritika
 - Vasodilator perifer
 3.Operatif
 Apabila upaya menurunkan TIK tidak berhasil maka perlu
dipertimbangkan evakuasi hematoma karena hipertensi
intracranial yang menetap akan membahayakan kehidupan
pasien.
 4.Fase pemulihan ( >10 hari )
 Terapi bicara
 Terapi fisik
 Stoking anti embolisme
 Pencegahan CVA (Cerebro Vascular Accident)
 Mengurangi kegemukan,
 Berhenti merokok,
 Berhenti minum kopi,
 Tingkatkan kalsium,
 Rajin berolahraga,
 Mengubah gaya hidup,
 Menghindari obat-obatan yang dapat

meningkatkan tekanan darah.


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai