SISTEM INTEGUMEN
STIK MUHAMMADIYAH
Pengantar
• Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan
membatasinya dari lingkungan hidup manusia.
• Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan
tubuh pertama
• Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung
dengan selaput yang melapisi rongga
• Kulit merupakan organ terbesar dalam sistem tubuh manusia (7-8 %
total body mass)
• Tebal kulit bervariasi mulai 0,5 mm-6mm tergantung dari letak,umur
& jenis kelamin
• Kulit tipis terletak pada kelopak mata,labium minor
• Kulit bagian medial terletak pada lengan atas.
• Kulit tebal terletak pada telapak tangan,telapak kaki, punggung,bahu.
Anatomi kulit
Anatomi kulit
Anatomi kulit
Tiga lapisan kulit
1. Lapisan epidermis
o lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler
o terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk mengandung sel
melanosit, sel tanduk (keratinosit)
o langerhans dan merkel
o terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu
5 lapisan epidermis :
1. Str. corneum:
• terdiri dari lapisan keratinosit mati
lapisan sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
• Mudah lepas saat mandi/ digaru.
• Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk)
2. Str. Lucidum:
• tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen, terang
jernih, inti dan batas sel tak terlihat.
3. Str. Granulosum:
• berisi langerhans sel selain keratinosit
• berperan dalam mencegah dehidrasi
• bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing
• serta menyediakan efek pelindung pada kulit.
4. Str. Spinosum :
• berisi keratinosit dan Langerhans sel
• sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk
mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi.
• sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami
gesekan seperti telapak kaki.
1. Kelenjar sebaceous;
• Menghasilkan sebum,zat semacam lilin, asam lemak, trigliserida
bertujuan untuk melumasi permukaan kulit melalui folikel
rambut yang mengandung banyak lipid
• Kelenjar sebasea ini juga berfungsi untuk proses difusi
(perpindahan) kandungan bahan dalam suatu produk kelapisan
paling dalam
2. Kelenjar keringat; Mengatur penguapan untuk mendinginkan tubuh
saat suhu lingkungan meningkat
3. Folikel rambut; merupakan tempat pangkal tumbuhnya rambut
4. Syaraf nyeri dan reseptor sentuh
• Fungsi dermis:
1. Sebagai struktur pendukung
2. Sebagai kekuatan mekanik
3. Suplai nutrisi
4. Reists shearing forces (menahan gaya geser)
5. Respon inflammasi
6. Provide tensile strength, support, moisture, retension, blood and
oxygen to the skin
7. Proteksi otot, tuang dan organ dibagian bawahnya,
8. Berisi kelenjar sebasea yang mensekresikan sebum ( suatu
substan yang kaya akan minyak yang melubrikasi kulit.
9. Terdapat polikel rambut sebagai sumber multipotent stem sel.
3. Lap subkutis (hypodermis)
• Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar
berisi sel lemak.
• Lapisan sel disebut panikulus adiposa berfungsi sebagai cadangan
makanan.
• Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama tergantung pada
lokasinya, di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, kelopak
mata
• fungsinya sebagai Isolator panas bagi tubuh
STRUKTUR ASESORIS KULIT
1. Kelenjar pada Kulit
• Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
• Kelenjar keringat terbagi atas : Kelenjar Ekrin dan Kelenjar
Apokrin
• Kelenjar Ekrin
a. Kelenjar kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis, bermuara di
permukaan kulit.
b. Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres emosional, faktor
panas dan saraf simpatis
c. Fungsinya untuk mengatur temperatur permukaan,
mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen
asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan
menghasilkan
Kelenjar apokrin
a. Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental
b. Banyak terdapat pada axila, areola mamae, pubis, dan saluran telinga
luar
c. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf
dan hormon
d. sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi -- menekan
kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin
melepaskan sekretnya
e. Sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara menguap melalui
kelenjar keringat tiap hari
f. Keringat juga mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua
molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.
• Kelenjar sebasea
a. Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel
rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum
menuju lumen.
b. Sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit.
c. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida,
kolesterol, protein, dan elektrolik
d. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi
dan memproteksi keratin.
• RAMBUT
a. Terdiri dari akar rambut dan batang
b. Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
c. Diproduksi oleh folikel rambut
d. Siklus pertumbuhan rambut:
1. Fase Anagen (pertumbuhan ): 2-6 tahun dengan kecepat
2. Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
3. Fase Katogen :fase diantara kedua fase
4. Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15 % mengalami fase
telogen
e. Tipe Rambut
1. Lanugo : 3rd month s.d lahir
2. Dewasa :
• Vellus : halus, di hampir seluruh permukaan tubuh
• Intermediate : di extremitas
• Terminal : tebal, lebih berpigmen, kadang ikal, termasuk alis
dan “bulu” mata
3. Warna rambut ditentukan oleh densitas melanin di cortex
Kuku
EKSKRESI
• Kulit berfungsi ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya,
yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:
Fisiologi kulit
• Kulit juga melakukan respirasi (bernapas), menyerap oksigen (1,5%)
dan mengeluarkan karbondioksida. Namun, respirasi kulit sangat
lemah.
• Kulit lebih banyak menyerap oksigen yang diambil dari aliran darah,
dan hanya sebagian kecil yang diambil langsung dari lingkungan luar
(udara). Begitu pula dengan karbondioksida yang dikeluarkan, lebih
banyak melalui aliran darah dibandingkan dengan yang diembuskan
langsung ke udara (Tranggono, 2007).
• Meskipun pengambilan oksigen oleh kulit hanya 1,5 persen dari yang
dilakukan oleh paru-paru, dan kulit hanya membutuhkan 7 persen
dari kebutuhan oksigen tubuh (4 persen untuk epidermis dan 3
persen untuk dermis), pernapasan kulit tetap merupakan proses
fisiologis kulit yang penting.
• Pengambilan oksigen dari udara oleh kulit sangat berguna bagi
metabolisme di dalam sel-sel kulit. Penyerapan oksigen ini penting,
namun pengeluaran atau pembuangan karbondioksida (CO2) tidak
kalah pentingnya, karena jika CO2 menumpuk di dalam kulit, ia akan
menghambat pembelahan (regenerasi) sel-sel kulit.
Kecepatan penyerapan oksigen ke dalam kulit
dan pengeluaran CO2 dari kulit tergantung pada
• Temperatur udara, komposisi gas di sekitar kulit,
• kelembaban udara, kecepatan aliran darah ke kulit,
• usia, keadaan vitamin dan hormon di kulit,
• perubahan dalam proses metabolisme sel kulit, pemakaian bahan
kimia pada kulit, dan lain-lain.
Fisiologi penyembuhan luka
• Pengertian luka
Kerusakan kontinuitas kulit, membrane mukosa dan tulang atau organ
tubuh lainnya (Kozier, 1995)
Tujuannya:
Menentukan individu malnutrisi atau resiko nutrisi dan menentukan intervensi yang
tepat
• Vitamin C (100-100mg)
Vit C sebagai esensial sintesis colagen, colagen dan fibroblast senagai dasar
struktur wound bed, mempertahankan dinding vaskuler
Antioxidan, fibroblast, fungsi imun, migrasi makrofaq.
Defisiensi vit C menyebabkan delay wound healing dan rentan terhadap infeksi
• Vitamin B (3mg)
Coenzym (bvitamin) diperlukan untuk produksi energi dari glukosa, asam amino
dan lemak
Pyridoxin (B6) diperlukan untuk sel imun dan pembentukan sel darah merah
Thiamin dan riboflavin diperlukan untuk kolagenisasi.
Respon system imune
• Vitamin D :
Metabolisme kalsium
• Vitamin K :
Faktor coagulase
• Magnesium
Sintesis protein
• Zink (15-30 mg )
Sintesis protein, pembentukan kolagen, stabilitas membrane sel, pertahanan
tubuh host
• Mineral :
Zinc: untuk pembentukan collagen, metabolism protein, interaksi
dengan platelet dalam pembekuan darah, meningkatkan fungsi
immune
Defisiensi terjadi melalui wound drainage, intake kurang dan
kehilangan cairan (GI)
Kelebihan zinc dapat menghambat penyembuhan, mengganggu
pagositosis dan metabolism coper
• Coper:
Bertanggungjawab terhadap erythropoisis
• Water :
Membantu dalam hydrasi luka dan perfusi oksigen
Pelarut vitamin, mineral, asam amino, glucose dan melekul halus
berdifusi keluar sel
Tranfort material ke sel dan mengangkut sampah dari sel
• Iron (20-30 mg)
Sebagai unsur hemoglobin, transport collagen dan oksigen
• Efek under nutrisi:
Penurunan fungsi immune
Susceptibility terhadap infeksi dan
Delay recovery illness
• Hal hal yang penting dalam pengkajian dan status nutrisi pasien:
Pengkajia berat badan
Nafsu makan, motivasi keluarga,
Keadaan mulut,
Pemahaman pasien tenteang pentingnya nutrisi
Pemahaman tentang mitos makan
Evaluasi kemauan/ motivasi pasien
Keadaan mual muntah
Gangguan pencernaan
Terapi yang sedang berjalan
• Menghitung kebutuhan kalori
1. Tentukan BB IDEAL
• BB Ideal = ( TB dalam cm – 100 ) x 10%
Pada laki-laki yang tingginya < 160 cm atau perempuan yang tingginya < 150
cm berlaku rumus :
BB Ideal = ( TB dalam cm – 100 ) x 1 kg
• Menghitung kebutuhan basal = BB ideal x 30 untuk laki-laki dan 25 untuk
wanita.
• Kebutuhan kalori sebenarnya harus ditambah lagi sesuai dengan kegiatan
sehari-hari.
Lihat tabel berikut :
2. Kebutuhan basal dihitung seperti cara pertama, tetapi ditambah
kalori berdasarkan persentase kalori basal :
kerja ringan, ditambah 10% dari kalori basal.
Kerja sedang, ditambah 20% dari kalori basal.
Kerja berat, ditambah 40 – 100% dari kalori basal
pasien kurus, masih tumbuh kembang, terdapat infeksi, sedang
hamil atau menyusui, ditambah 20 – 30 % kalori basal.
3. Kebutuhan kalori dihitung berdasarkan tabel berikut ini :
4. Suatu pegangan kasar dapat dibuat sebagai berikut :
pasien kurus : 2.300 – 2.500 kkal
pasien normal : 1.700 – 2.100 kkal
pasien gemuk : 1.300 – 1.500 kkal
Konsep penyembuhan luka
1. Moisture balance (lembab)
2. Laju epitelisasi 90% setelah 3 hari ( terapi konservatif laju epitelisasi 0% setelah 3 hari
3. Berkurangnya rasa nyeri
4. Menfasilitasi fungsi metabolisme sel pada luka
5. Meningkatkan epitelisasi
6. Meningkatkan sintesa collagen
7. Mengurangi infeksi
8. Meningkatkan kerja makropaq
9. Menyediakan lingkungan yang optimal pada luka
10. Memfasilitasi growth factor, sitokin, chemokine
11. Meningkatkan pertumbuhan seluler
12. Membuat matrik luka yang sesuai
Alasan moisture balance
• Fibrinolisis: fibrin dapat dengan cepat dihilangkan oleh neutrophil dalam suasana
lembab
• Angiogenesis: keadaan hipoksi pada perawatan tertutup akan lebih cepat mrangsang
angiogenesis dan mutu pembuluh kapiler. Angiogenesis akan bertambah dengan
terbentuknya heparin dan TNF-𝜶
• Kejadian infeksi: lebih rendah dibandingkan dengan perawatan kering (2,6% vs 7,1%)
• Pembentukan growth factor: pembentukan Growth factor dipercepat, EGF,FGF, IL-1
adalah substansi yang dikeluarkan oleh makropak berperan dalam angiogenesis
meningkat
• Platelet derivate growth factor ( PadaGF), Tranforming Growth Factor Beta (TGF- 𝞫)
yg dibentuk oleh platelet berfungsi pada proliferasi fibroblast
• Percepatan pembentukan sel aktif: invasi neutrophil, magropaq, monosit, dan
lymfosit keaerah luka berfungsi lebih dini.
Rekomendasi moisture balance
1. Mendiagnosa, memperbaiki, memodifikasi setelah diketahui
penyebab kerusakan pada luka
2. Membedakan kemampuan luka untuk sembuh;
• Luka dapat sembuh (moist kontraindikasi)
• luka terpelihara/maintenance (moist kontraindikasi)
• Luka tidak dapat sembuh
3. Kaji dan dukung manajemen keluhan dan masalah untuk
mengupayakan penyembuhan: minimalkkan nyeri, Pertahankan
lembab
4. Pertimbangkan kualitas hidup: Eksudat berlebihan akan menyebabkan
rembes, bau, nyeri dan maserasi membuat kualitas pasien menurun
5. Melakukan debridement untuk luka yg dapat sembuh; menghilangkan
jaringan mati, terkontaminasi dan infeksi ( luka lembab meningkatkan
autolitik debridement)
6. Pilih balutan yang tepat: mencegah maserasi dan mempertahankan
kelembaban
7. Monitor kualitas dan quantitas exudate: untuk mencegah maserasi
dan kerusakan
8. Evaluasi kecepatan penyembuhan luka
9. Berdayakan pasien melalui edukasi
END