Anda di halaman 1dari 13

Prakarya dan

Kewirausahaan Kelas X
REKAYASA - Wirausaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
MATERI KE-4 (Perancangan Produk Teknologi Transportasi dan Logistik)

Oleh: H. Heri Istiyanto, S.Si., M.Kom.


PROSES PERANCANGAN
PRODUK
Proses perancangan produk diawali dengan identifikasi masalah, pencarian
ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide.

Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk rekayasa yang akan dibuat,
dilanjutkan dengan persiapan produksi dan proses produksi.

Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual.


1. IDENTIFIKASI MASALAH
Perancangan produk bertujuan untuk menemukan solusi dari sebuah
permasalahan, dalam hal ini permasalahan transportasi dan logistik.

Proses perancangan diawali dengan mengidentifikasi permasalahan


transportasi atau logistik yang ada di sekitar kita.
CONTOH
- Konsumen membeli 4 buah jus buah dalam gelas plastik dan akan membawanya
ke rumah. Bagaimana agar konsumen dapat membawa dengan nyaman dan jus
buah dalam gelas tidak tumpah ?
- Sebuah usaha katering harus membawa 100 buah piring makan dan 100 pasang
sendok garpu untuk sebuah pesta kebun atau pesta di lapangan rumput. Bagaimana
agar piring-piring dapat dibawa dengan aman ke lokasi pesta yang tidak
memungkinkan dijangkau mobil?

- Panen jamur pada rak jamur yang tersusun vertikal membutuhkan alat bantu
bawa yang memudahkan petani membawa dan menyimpan hasil panen yang
melindungi dari resiko kerusakan.
2. MENCARI SOLUSI DENGAN
CURAH PENDAPAT
Langkah selanjutnya adalah mencari ide sebagai solusi dari masalah tersebut. Cara yang
dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (brainstorming) yang dilakukan dalam
kelompok.

Ide meliputi bentuk dan ukuran wadah atau tempat barang, sumber tenaga dan kendali yang
digunakan, sistem mekanik yang dapat digunakan dan lain-lain. (gambar ide sketsa untuk
masalah gelas jus, piring katering, panen jamur)
CONTOH SKETSA
3. RASIONALISASI
Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan pertimbangan-
pertimbangan teknis, di antaranya bagaimana cara menggunakan produk tersebut,
apakah bahan dan teknik yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya?

Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini?
Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah
digunakan oleh manusia? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
4. PROTOTYPING ATAU
MEMBUAT STUDI MODEL
Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi.
Artinya, hanya digambarkan pada bidang datar.
Produk teknologi transportasi dan logistik yang akan dibuat adalah berbentuk tiga
dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi yaitu
dengan studi model.
Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material
sebenarnya. Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produk
teknologi yang akan dibuat.
Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting,
cutter, lem, selotip (alat pemotong dan bahan perekat).
5. PENENTUAN DESAIN AKHIR
Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses
evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain
akhir yang terpilih.

Anda mungkin juga menyukai