Anda di halaman 1dari 50

Bismillahirrohmanirrohiim

1
Sistem Informasi
Manajemen

Disusun Oleh :
Drs. H. Nurmansyah, MMSI
Universitas Budiluhur
2
TM – 14

MENGELOLA
SISTEM-SISTEM GLOBAL
TUJUAN MENGELOLA T.I.

 Mengatasi tantangan lingkungan teknologi


dan bisnis yang dinamis,
 Meningkatkan nilai bisnis dan nilai pelanggan
agar keberhasilan dalam ekonomi global
yang dinamis terwujud

4
PERTUMBUHAN
SISTEM INFORMASI INTERNASIONAL

Arsitektur S.I. Internasional terdiri dari sistem-


sistem informasi dasar yang dibutuhkan oleh
organisasi untuk mengkoordinasikan
perdagangan internasional dan kegiatan-
kegiatan lain.

5
Arsitektur S.I. Internasional :
Dimensi pengembangan sistem

Sumber:
Laudon
(2010)
6
Arsitektur S.I. Internasional :
Dimensi pengembangan sistem
Strategi dasar:
Fahami lingkungan global dari
perusahaan.

Fokus pada :
• Business driver: Kekuatan yang
menentukan arah bisnis
• Faktor budaya secara umum
• Faktor budaya khusus
• Tantangan: keadaan yang harus
di respon.
• Tantangan global
Sumber: Laudon (2010) • Tantangan bisnis
7
Driver: Faktor budaya secara umum

 Teknologi transportasi dan komunikasi global


 Berkembangnya budaya global
 Timbulnya norma-norma sosial global
 Stabilitas politik
 Global knowledge base

8
Driver: Faktor bisnis khusus

 Pasar

global
 Produksi dan operasi
 Koordinasi
 Pekerja
 Skala ekonomik

9
Tantangan global
 Perbedaan budaya: Regionalisme, nasionalisme,
perbedaan bahasa
 Ekspektasi Sosial: Brand-name expectations, jam
kerja
 Hukum Politis: Hukum nasional yang mengatur
arus data antar negara (transborder data flow)
dan privasi, regulasi komersial, standar akuntansi

10
Tantangan khusus
 Standard: Perbedaan standard EDI, e-mail,
telekomunikasi
 Reliabilitas: Keandalan jaringan telepon yang
berbeda
 Kecepatan: Perbedaan kecepatan transfer data
 Personil: Kurangnya konsultan yang mampu

11
Strategi Perusahaan Global
dan Struktur Organisasinya
Arsitektur S.I. Internasional :
Dimensi pengembangan sistem ISYU:
1. Memilih strategi
2. Pengorganisasian struktur bisnis
3. Pengorganisasian wilayah
manajemen sistem

STRATEGI GLOBAL:
4. Domestic exporter
5. Multinasional
6. Franchisers
7. Transnasional
Sumber: Laudon (2010)
12
4 Strategi Global
 Domestic exporter : Sentralisasi pada tingkat
yang tinggi dari kegiatan-kegiatan perusahaan di
negara asalnya. Merupakan bentuk awal yang
sering terjadi

FUNGSI BISNIS KARAKTER


PRODUKSI Terpusat di negara asal
KEUANGAN / AKUNTANSI Terpusat di negara asal
PENJUALAN / PEMASARAN Terpusat sebagian
SDM Terpusat di negara asal
MANAJEMEN STRATEGI Terpusat di negara asal
13
4 Strategi Global
 Multinasional : Manajemen keuangan dan
kontrol disentralisasi di negara asal; operasi
produksi, penjualan, dan pemasaran
didesentralisasi ke negara-negara lain

FUNGSI BISNIS KARAKTER


PRODUKSI Tersebar di banyak negara
KEUANGAN / AKUNTANSI Terpusat di negara asal
PENJUALAN / PEMASARAN Tersebar di banyak negara
SDM Terpusat di negara asal
MANAJEMEN STRATEGI Terpusat di negara asal
14
4 Strategi Global
 Franchiser : Melakukan kreasi, desain, pendanaan
dan produksi awal di negara asal, selanjutnya
produksi, dilakukan di negara lain, dengan tetap
menjaga ciri produk dan strategi meskipun dikelola
oleh tenaga lokal

FUNGSI BISNIS KARAKTER


PRODUKSI Dikoordinasi
KEUANGAN / AKUNTANSI Terpusat di negara asal
PENJUALAN / PEMASARAN Dikoordinasi
SDM Dikoordinasi
MANAJEMEN STRATEGI Terpusat di negara asal
15
4 Strategi Global
 Transnasional : Hampir semua kegiatan
peningkatan nilai tambah dikelola dengan perspektif
global, dengan pertimbangan optimasi, tanpa
memikirkan batas kenegaraan

FUNGSI BISNIS KARAKTER


PRODUKSI Dikoordinasi
KEUANGAN / AKUNTANSI Dikoordinasi
PENJUALAN / PEMASARAN Dikoordinasi
SDM Dikoordinasi
MANAJEMEN STRATEGI Dikoordinasi
16
4 Tipe Konfigurasi SI Global
 Sistem terpusat (Centralized systems):
Pengembangan sistem dan pengoperasian secara
total berada pada tempat asal.
 Sistem duplikat (Duplicated systems):
Pengembangan dilakukan di pusat, tetapi
pengoperasian tersebar di lokasi-lokasi lain.
 Sistem tersebar (Decentralized systems):
Masing-masing unit di berbagai negara merancang
sistem dan solusinya sendiri
 Jaringan sistem (Networked systems):
Pengembangan dan pengoperasian sistem dalam
bentuk terintegasi, dan dikoordinasikan diantara unit-
unit di berbagai negara
17
Konfigurasi S I untuk berbagai strategi
global

18
Prinsip dalam
Pengembangan Perusahaan Global dan
Dukungan S.I.
 Kegiatan / fungsi pemberi nilai tambah diletakkan
pada lini yang memberi keunggulan komparatif
 Kembangkan dan operasikan unit-unit sistem di
setiap tingkat kegiatan perusahaan.
Unit sistem di negara asal harus bisa memenuhi
kebutuhan lokal, telekomunikasi, dan
pengembangan sistem ditangani unit regional.
 Tunjuk satu CIO yang mengurusi sistem
internasional
19
MENGELOLA SISTEM GLOBAL

Arsitektur S.I. Internasional : Tantangan pengembangan


Dimensi pengembangan sistem sistem global:
 Persetujuan kebutuhan

pengguna
 Memasukkan perubahan

dalam proses bisnis


 Koordinasi pengembangan

aplikasi
 Koordinasi pemakaian P/L

 Mendorong SDM lokal untuk

mendukung sistem global

Sumber: Laudon (2010) 20


Strategi Sistem Global
Dimensi utama
solusi:
Sistem lokal,
regional, global

Biaya
koordinasi dan
keagenan
meningkat

21
Strategi Sistem Global
 Tentukan core business processes
 Identifikasi core system untuk melakukan
koordinasi terpusat
 Pilih pendekatan yang tepat: bertahap, satu
bagian jalan lancar, baru merembet ke bagian
lain.

• Pembuatan grand design maupun


evolusionary tidak memberikan hasil optimal

22
Strategi Sistem Global

Perjelas manfaat bagi semua pihak :


• koordinasi,
• perbaikan / peningkatan cepat,
• skala ekonomis,
• pengalokasian modal lebih fleksibel

23
Solusi Manajemen
 Kesepakatan dalam spesifikasi kebutuhan
pengguna
 Melakukan pengenalan perubahan dalam proses
bisnis
 Mengkoordinasikan pembangunan/pengembangan
aplikasi
 Mengkoordinasikan saat pemberlakuan P/L baru
 Mendorong pengguna lokal untuk mendukung
sistem global (teknik kooptasi)

24
TEKNOLOGI DAN PELUANGNYA DALAM
MENDUKUNG RANTAI NILAI GLOBAL

TANTANGAN TEKNOLOGI:
 Integrasi sistem dan platform komputasi
 Konektivitas
 Lokalisasi perangkat lunak (P/L dioperasikan
dalam bahasa setempat)

25
Tantangan Integrasi

Tujuan: mengembangkan sistem yang global,


tersebar (distributed), terintegrasi, guna
mendukung proses bisnis digital yang tidak dibatasi
kenegaraan
Keberagaman:
 Manusia (dg perilakunya)
 P/K
 P/L sistem
 Regulasi (akuntansi keuangan, perpajakan)
26
Tantangan Konektivitas

1. Kualitas layanan
2. Keamanan
3. Biaya dan tarif
4. Manajemen jaringan
5. Penundaan instalasi
6. Rendahnya kualitas layanan internasional
7. Kendala regulasi
8. Kapasitas jaringan
27
Tim Global dalam Pengelolaan TI
Offshore Software Outsourcing:
 Pengembangan / pembangunan sistem
 Pemeliharaan sistem

Dalam perhitungan biaya, perlu dipertimbangkan


adanya biaya yg tidak jelas terlihat

28
Komponen Biaya Utama
 Biaya kontrak
 Biaya seleksi vendor
 Biaya transisi manajemen dan alih pengetahuan
 Biaya SDM domestik
 Biaya peningkatan proses pembangunan P/L
 Biaya penyesuaian budaya
 Biaya pengelolaan kontrak antar negara.

29
Ilustrasi biaya offshore outsourcing

30
METODE GO INTERNATIONAL
1. Ekspor

2. Pemberian Lisensi

3. Franchising

4. Kontrak Manajemen

5. Kontrak Manufaktur

6. Investasi Langsung

7. Patungan
METODE GO INTERNATIONAL:
Ekspor (1)

Perusahaan dapat menjadi:

 Eksportir langsung
 Eksportir tidak langsung  menggunakan perantara

 Jenis jasa perantara:


1. agen ekspor manufaktur
2. wakil manufaktur
3. agen komisi ekspor
METODE GO INTERNATIONAL:
Ekspor (2)
Kelebihan Kekurangan
• Risiko amat kecil dan • Melakukan ekspor mungkin lebih
meningkatkan penjualan mahal dibanding metode lain dilihat dari
serta mengurangi stok barang per unit biaya terutama biaya komisi, bea
perusahaan ekspor, pajak, dan transportasi; dan juga
karena kesalahan yang sering dilakukan
• Eksportir tidak terlibat pemula
dalam masalah yang
berkaitan dengan iklim usaha • Kurang dapat digunakan sebagai alat
di luar negeri penetrasi pasar yang optimal karena
pengepakan atau promosi yang kurang
• Merupakan cara mudah digarap dengan benar
untuk mengidentifikasi
potensi pasar dan • Tambahan pangsa pasar dapat hilang
memperkenalkan merek bila pesaing lokal menjiplak produk/ jasa
dagang yang ditawarkan eksportir
METODE GO INTERNATIONAL:
Lisensi (1)

 Melalui lisensi, suatu perusahaan pemberi lisensi


menghibahkan beberapa hak (intangible rights) kepada
perusahaan asing, yang meliputi pemberian hak untuk
memproses, hak paten, program, merek, hak cipta, atau
keahlian
METODE GO INTERNATIONAL:
Lisensi (2)
Kelebihan Kekurangan
• Pemberi lisensi menerima tambahan • Membatasi kesempatan
keuntungan dibanding hanya terpaku mendapat keuntungan di masa
pada suatu proses/ metode di dalam negeri depan karena hak khusus
• Dapat memperluas siklus hidup produk perusahaan diperluas sampai
periode tertentu
perusahaan
• Dengan memberikan hak
• Perusahaan pemberi lisensi sering
kepada perusahaan lain,
mengalami peningkatan penjualan atas
perusahaan pemberi lisensi
penggantian suku cadang di luar negeri
kehilangan kontrol terhadap
• Bagi perusahaan penerima lisensi akan kualitas produk dan proses,
mendapat hak memproses dan teknologi, penyalahgunaan kekayaan, dan
yang pada gilirannya mengurangi biaya bahkan perlindungan terhadap
riset dan pengembangan reputasi perusahaan
METODE GO INTERNATIONAL:
Franchising

 Waralaba (franchising): hampir sama dengan pemberian


lisensi. Selain menghibahkan izin penggunaan nama,
proses, metode, atau merek, perusahaan induk membantu
penerima franchise dalam operasi dan atau pasok bahan
mentah

 (+) Meningkatnya penerimaan dan perluasan nama merek


produk, serta perluasan pasar

 (-) Bagaimana mengatasi masalah kontrol terhadap


kualitas dan standar operasi
Penerbit Erlangga
(-) Perlunya melakukan sedikit adaptasi terhadap produk
METODE GO INTERNATIONAL:
Kontrak Manajemen

 Kontrak manajemen terjadi bila suatu perusahaan


menyewakan keahliannya atau pengetahuannya kepada
pemerintah atau perusahaan luar negeri dalam bentuk
orang yang datang kepada pemerintah/ perusahaannya
dan mengelola kepentingan mereka

Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Kontrak Manufaktur

 Dalam kontrak manufaktur, TNC melakukan kontrak


dengan mitra lokalnya dalam jasa manufaktur, namun
TNC tidak mendirikan lokasi produksi sendiri, melainkan
melakukan subkontrak produksi yang dapat berupa:

• Kontrak produksi penuh

• Kontrak jasa manufaktur parsial

Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Investasi Langsung
 Investasi asing dapat berupa:
1. Patungan
2. Mendirikan cabang yang dimiliki penuh
 Alasan investasi:
• Memperoleh akses terhadap pasar yang lebih besar
• Mengambil keuntungan atas perbedaan biaya di pasar
luar negeri
• Sebagai strategi bertahan untuk menghadapi gerakan
pesaing utamanya atau untuk mengikuti market leader
yang memasuki pasar baru
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Patungan (1)

 Patungan (joint ventures): kerja sama bisnis dimana satu


atau lebih perusahaan bergabung bersama untuk
mendirikan beberapa jenis operasi

 Dapat dilakukan antara dua TNC, suatu TNC dengan


pemerintah, atau suatu TNC dengan pelaku bisnis lokal

 Bila lebih dari dua pihak  konsorsium

Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Patungan (2)
Kelebihan Kekurangan
• Dengan patungan, TNC dapat meningkatkan • Bagi TNC, patungan berarti
pertumbuhan dan akses ke pasar baru sekaligus membatasi pengembalian
menghindari tarif dan pajak yang berlebihan keuntungan ke kantor pusatnya
• Dapat menetralisasi persaingan yang ada dan
• Bila operasi usaha berhasil,
potensial, sekaligus melindungi perusahaan dari
seringkali mengundang
risiko dinasionalisasi karena pemerintah lokal
nasionalisasi oleh pemerintah
berkepentingan terhadap suksesnya operasi
negara tuan rumah
perusahaan
• Lebih mudah memperoleh modal di pasar lokal • Menimbulkan masalah kontrol
dan pengambilan keputusan
• Pemerintah lokal memberikan keringanan pajak
sebagai insentif bagi perusahaan asing melakukan
patungan dengan perusahaan lokal

Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Cabang yang Dimiliki Penuh

 Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dimiliki


penuh, perusahaan dapat menjaga kontrol menyeluruh
terhadap pemasaran, penentuan harga, keputusan
produksi, dan mempertahankan kelebihan teknologi

 Perusahaan berhak memperoleh 100% laba yang


dihasilkan oleh cabangnya di luar negeri

 Dalam mendirikan cabang, perusahaan dapat memilih:


mengakuisisi perusahaan yang telah berjalan, atau
mendirikan pabrik sendiri
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Operasi Global

 Bila dunia semakin berkembang menjadi pasar global di


mana produk menjadi standar di semua budaya, maka
perusahaan dapat memproduksi dan menjual produk
yang dapat diandalkan dengan biaya yang murah di
seluruh dunia

 Contoh: Levi-Strauss, PepsiCo, dan Coca Cola

Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Investasi Portofolio
 Investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dapat
diperjualbelikan di pasar internasional

 uang, obligasi, surat dagang, sertifikat deposito, dan


saham; investasi dalam rekening bank di luar negeri atau
pinjaman luar negeri
 Alasan:
• Melakukan diversifikasi portofolionya di berbagai
pasar dan lokasi
• Untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi
• Menghindari risiko politik
• Berspekulasi di pasar valuta asing
Penerbit Erlangga
INTERNASIONALISASI BISNIS:
Motivasi
 Teori Pasar Tidak Sempurna
 Masing-masing negara mempunyai sumber daya yang berbeda
dalam memproduksi suatu barang
 Teori Keunggulan Komparatif
 Negara atau perusahaan dianjurkan untuk melakukan
spesialisasi produksi dan ekspor pada produk yang mempunyai
keunggulan komparatif dan mengimpor produk yang tidak
mempunyai keunggulan komparatif
 Teori Siklus Produk
 Perkembangan hidup suatu produk mengikuti siklus: masa awal,
masa pertumbuhan, masa kematangan, masa proses penurunan
Penerbit Erlangga
MEMPEROLEH KEUNGGULAN KOMPETITIF
DI PASAR GLOBAL
 Mengurangi Biaya vs Adaptasi pada Pasar Lokal
 Tiga Strategi Internasional:
• Strategi Global
Menekankan pada skala ekonomi dengan produk dan jasa yang
terstandardisasi dan tersentralisasi pada operasi di beberapa lokasi

• Strategi Multidomestik
Menekankan pada diferensiasi produk dan jasa untuk dapat
beradaptasi dengan pasar lokal

• Strategi Transnasional
Mencoba mengoptimalisasi trade-off antara efisiensi, adaptasi lokal,
dan pembelajaran Penerbit Erlangga
TEKANAN YANG BERLAWANAN DAN
TIGA STRATEGI INTERNASIONAL

Penerbit Erlangga
STRATEGI GLOBAL TOTAL

Penerbit Erlangga
Referensi
 Ball,Donald A, Wendell McCulloch,Paul
Frantz,Michael Geringer,Michael Minor. International
Business : The Challenge of Global Competition.10th ed.
Boston:McGrawHill-Irwin,2006.Ch I page 2-25
 Daniels,John D,Lee Radebaugh.Daniel
Sullivan.International Business: Envirinments and
Operations.10thedNew Jersey:PearsonPrentice Hall
2004
 Hill,Charles WH, International Business: Competing in
the Global Market Place,7th ed.New York,McGrawHill-
Irwin 2008. Ch 1

SAP 1 Bis Int 08/09 A Sekarbumi 49


TM - 14

Terima kasih
MATERI SELESAI

Anda mungkin juga menyukai