Anda di halaman 1dari 15

Dasar – dasar Perpajakan

Oleh : Juliannes Cadith


LARANGAN DALAM
B

SISTEM MERIT
Syarat Pemunggutan Pajak

Harus Adil
 Adil dalam Undang – Undang
Adil dalam Pelaksanaannya
 Pemunggutan Pajak Harus Berdasarkan Undang –
undang
 Tidak Menganggu Perekonomian
 Pemunggutan Pajak Harus Efesien
 Sistem Pemunggutan Pajak Harus Sederhana
Teori Dasar Pemungutan Pajak (1)
• Teori Asuransi
Pembayaran pajak disamakan dengan pembayaran premi.
Masyarakat seakan mempertanggungjawabkan keselamatan
dan keamanan jiwanya kepada negara.
• Teori Kepentingan
Negara melindungi kepentingan harta dan jiwa warga negara
dengan memperhatikan beban yang harus dipungut dari
masyarakat.
• Teori Daya Pikul
Tiap orang dikenakan pajak dengan bobot sesuai Daya pikul,
dengan ukuran besarnya penghasilan dan pengeluaran
seseorang.
3
Teori Dasar Pemungutan Pajak (2)
• Teori Bakti
Disebut juga teori kewajiban pajak mutlak. Pajak
sebagai bukti tanda bakti masyarakat ke negara.

• Teori Daya Beli


Pajak dipergunakan untuk memelihara masyarakat.
Di samping itu, pajak ditekankan untuk melaksanakan
fungsi mengatur.

4
Tata Cara Pemunggutan Pajak
• Stelsel nyata nyata , Pengenaan pajak
didasarkan pada objek (Pengahsilan yang nyata
sehingga pemunggutanya baru dapat dilakukan
di akhir tahun .
• Stelsel Anggapan , Pengenaan Pajak didasarkan
pada satu anggapan yg diatur oleh undang –
undang
• Stelsel campuran , merupakan kombinasi dari
dua metode di atas ,
Asas Pemunggutan Pajak
• Asas Domisili ( asas Tempat Tinggal), Negara Berhak
mengenakan Pajak atas seluruh penghasilan Wajib
Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya (Berlaku
untuk wajib pajak Dalam negeri.
• Asas Sumber, Negara Berhak mengenakan pajak
atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya
tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
• Asas Kebangsaan , pengenaan Pajak di hubungkan
dengan kebangsaan suatu negara
Sistem Pemunggutan Pajak
• Official Assesment system, suatu sistem
pemunggutan pajak yang memberi wewenang
kepada pemerintah.
• Self Assesment System suatu sistem pemunggutan
pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak
untuk menentukan besarnya pajak yang terutang.
• With Holding system suatu sistem pemunggutan
pajak yang memberi wewenang kepada pihak
ketiga.
Withholding System
Pertama Kali di 1. Memberikan Kontribusi
perkenanalkan di yang signifikan
Amerika serikat Pada terhadap penerimaan
Tahun 1943
Negara
2. Mudah dilaksanakan
dan dapat mengurangi
Administrative Cost
(Cost Collection
Efficiency Ratio)
Perbandingan Antara
Collection Cost dan
Tax Revenue)

8
Dimensi Hukum Pajak
Hukum Formal Hukum
• Mengatur tentang Material
obyek pajak; subjek • Merupakan tata
pajak; besar pajak cara untuk
yang dikenakan; mewujudkan
timbul dan hapusnya hukum material
utang pajak; dan menjadi
hubungan hukum kenyataan.
antara pemerintah • Contoh: UU KUP
dan WP. dan UU Pengadilan
• Contoh: UU PPh dan Pajak
UU PPN.
9
Ilustrasi Hukum Formal:
UU KUP No. 28 Tahun 2007

WP FISKUS

PENDAFTARAN
PEMERIKSAAN
NPWP SKP-KB,
N, KBT
PEMBUKUAN

KEBERATAN
PENETAPAN
SSP
PEMBAYARAN
KEP KEBERATAN

BANDING
SPT BPP
KEP BANDING
PELAPORAN
MA
10
Ilustrasi Hukum Formal:
Surat Administratif
Keterangan SPT SKP STP
Definisi Surat untuk Surat keterangan Surat untuk
pelaporan, berupa SKPKB, menagih pajak dan
perhitungan, dan SKPKBT, SKPLB, sanksi administrasi.
pembayaran SKPN.
pajak terutang.

Fungsi Pelaporan dan Alat koreksi, sarana Alat koreksi pajak


pertanggungjawa mengenakan sanksi, terutang, sarana
ban dan alat menagih mengenakan sanksi,
penghitungan pajak. dan alat menagih
jumlah pajak pajak.
terutang,
pembayaran
sendiri,
pemotongan.
11
Dasar Kategorisasi Pajak
Cara
Pembebanan

Pemungut
atau Sifat
Pengelola

12
Pajak Menurut Cara Pembebanan
• Pajak Langsung
Pembebanannya tidak dapat dilimpahkan kepada
pihak lain. Contoh: Pajak Penghasilan.

• Pajak Tidak Langsung


Pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak
lain, di antaranya melalui mekanisme pengkreditan
pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai.

13
Hapusnya Utang Pajak
Pembay
aran

Penghap Kompen
usan sasi

Pembeb Daluwar
asan sa
14
Referensi
1. Fitriandi, Primandita dkk. 2011. “Kompilasi Undang – Undang Perpajakan
Terlengkap” . Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

2. Waluyo. 2011. “Perpajakan Indonesia”. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

3. Mardiasmo , 2011, “ Perpajakan , Edisi Revisi 2011, penerbit andi


Yogyakarta

4. Haula Rosdiana, Edin Slamet Irianto, 2010 “ Tata Cara Perpajakan di


Indonesia” Visi Media , Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai