Anda di halaman 1dari 13

Gunung meletus

Nama Kelompok : 4

Afifah Adawiyah Nurul Imamah


Ajeng Pangestu Handayani Salsabilah Renita Kuswulandari
Annisa Sena
Dayang Rahma Wardani Wulan Apsari
Dwi Nurfitriyani
Ika Yuliana Safitri
Jernei Chinta
Ni Luh Ariskayana Virayanti
DEFINISI
Gunung api adalah bukit atau gunung yang mempunyai
lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat
keluarnya cairan batuan (magma) dan gas kepermukaan
bumi lubang tersebut dinamakan kawah bila berdiameter <
2.000 m dan di sebut kaldera bila ber-diameter > 2.000 m.
Gunung meletus bisa terjadi karena endapan magma di
dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Dari letusanletusan seperti itulah gunung
merapi bisa terbentuk. Letusan gunung merapi bisa merenggut
korban jiwa dan menghabiskan harta benda yang besar.
Penyebab terjadinya gunung
merapi

Terjadi akibat gunung merapi :


Endapan magma di dalam perut bumi yang didorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-
letusan seperti inilah gunung api terbentuk. Hasil
letusan gunung berapi berupa: gas vulkanik, lava dan
aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor,  abu
letusan, gempa bumi, awan panas. Letusannya yang
membawa abu dan batu dapat menyembur dengan
keras sehingga sejauh radius 18 km atau lebih, sedang
lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. 
Dampak gunung merapi

1.Destinasi wisata baru


2.Pembangkit listrik
vulkanik
3.Pasir dan batu jadi
bahan bangunan
4.Hutan dengan ekosistem
baru
5.Tanah jadi lebih subur
Cara penanggulangan bencana
gunung merapi
1. Segera tutup semua jendela, pintu dan sumber ventilasi,
seperti ventilasi cerobong asap atau tungku.
2. Demi melindungi diri dari jatuhan abu vulkanik, cobalah
untuk tetap di dalam rumah dan tempatkan handuk lembab di
antara pintu dan tanah
3. Jika Anda pergi ke luar, kenakan lengan panjang dan celana
panjang, kenakan masker sekali pakai dan kenakan kacamata
(dan beralih ke kacamata, bukan lensa kontak).
4. Abu vulkanik sangat berbahaya bagi mereka yang
menderita penyakit pernafasan, juga anak-anak dan lansia.
Jadi, keputusan terbaik adalah tetap berada di dalam rumah.
5. Setelah letusan, cobalah untuk menghindari mengemudi
pada daerah dengan hujan abu vulkanik lebat.
Pengkajian inti

a. Sejarah
Kota Bukittinggi terletak pada rangkaian Bukit Barisan yang membujur sepanjang
pulau Sumatera, dan dikelilingi oleh dua gunung berapi yaitu Gunung Singgalang dan
Gunung Marapi. Belakang Balok adalah salah satu kelurahan di kecamatan Aur Birugo
Tigo Baleh Bukittinggi Sumatera Barat. Di kelurahan Belakang Balok terakhir kali terjadi
bencana gempa bumi pada tanggal 26 Maret 2007 dengan kekuatan 6,4 SR, kedalaman
19 km.
b. Gambaran Demografis
Kelurahan Belakang Balok memiliki luas 0,504 Km2 , jumlah rumah tangga
sebanyak 2.247, jumlah penduduk sebanyak 7.407 orang, laki-laki sebanyak 3.749 orang
dan perempuan sebanyak 3.658 orang. dan rata-rata kepadatan penduduk per km2
yaitu 3046.
c. Etnis
Masyarakat meyakini bahwa jika akan terjadi bencana biasanya ada tanda-tanda
yang muncul seperti keretakan pada tanah pada daerah yang terjal atau pada lereng dan
pada dinding rumah yang retak mereka percaya itu karena gempa bumi
SDKI

A. Koping komunitas tidak efektif


Definisi :
Pola adaptasi aktifitas komunitas dan penyelesaian masalah yang tidak
memuaskan untuk memenuhi tuntutan atau kebutuhan masyarakat.
Penyebab :
- Paparan bencana (alam atau buatan manusia )
- Riwayat bencana (alam atau buatan manusia )
Gejala dan tanda minor :
Objektif :
1. partisipasi masyarakat kurang
2. stres meningkat
SIKI

A. Pengembangan kesehatan masyarakat


Definisi :
Memfasilitasi anggota kelompok atau masyarakat untuk mengidentifikasi isu
kesehatan komunitas dan mengimplementasikan solusi yang ada.
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi masalah atau isu kesehatan dan prioritasnya
- Identifikasi potensi atau aset dalam masyarakat
- Identifikasi kekuatan dan patner dalam pengembangan kesehatan
Terapeutik
- Berikan kesempatan kepada setiap anggota masyarakat untuk
berpartisipasi sesuai aset yang dimiliki
- Libatkan anggota masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu
dan masalah kesehatan yang dihadapi.
SLKI

A. Status koping komunitas


Definisi
Pola adaptasi aktifitas komunitas dan penyelesian masalah yang memuaskan
untuk memenuhi tutuntutan kebutuhan masyarakat.
Kriteria Hasil :
- Keberdayaan komunitas (4)
- Perencanaan komunitas (4)
- Pemecahan masalah komunitas (4)
- Insiden masalah kesehatan dalam komunitas (4)
SDKI

B. Defisit kesehatan komunitas


Definisi :
Terdapat masalah kesehatan atau faktor risiko yang dapat
mengganggu kesejahteraan pada suatu kelompok
Penyebab :
- Keterbatasan sumber
- Program tidak atau kurang didukung komunitas
Gejala dan tanda minor :
Subjektif : -
Objektif : 1. tidak tersedia program untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi komunitas
2. Tidak tersedia program untuk mencegah masalah
kesehatan komunitas
3. Tidak tersedia program untuk mengatasi masalah
kesehatan komunitas.
SIKI
B. Edukasi kesehatan
Definisi :
Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih
serta sehat
Tindakan :
Obeservasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesaui kesepakatan
edukasi
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- ajarkan perilaku hidup dan sehat
SLKI
Status kesehatan komunitas
Definisi :
Kondisi kesejahteraan fisik, mental dan sosial komunitas
Kriteria hasil
- Ketersediaan program promosi kesehatan (4)
- Partisipasi dalam program kesehatan (4)
- Kepatuhan terhadap standar kesehatan lingkungan (4)

Anda mungkin juga menyukai