tentang peristiwa komunikasi (Samsuri, 1988). • Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan dan dapat pula menggunakan bahasa tulis sesuai dengan fungsi bahasa yang digunakan. • Fungsi bahasa dalam penggunaannya menurut Brown dan Yule (1996) dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fungsi transaksional (wacana yang bersifat transaksional) dan fungsi interaksional (wacana yang bersifat interaksional). • Fungsi bahasa transaksional digunakan untuk menyampaikan informasi faktual atau proposisional. • Fungsi interaksional digunakan untuk menciptakan hubungan sosial dan personal. • Wacana yang bersifat transaksional mementingkan isi dalam berkomunikasi. Misalnya, wacana pidato, ceramah, deklamasi, monolog, dan sebagainya. • Wacana yang bersifat interaksional lebih mementingkan komunikasi timbal balik. Misalnya, percakapan, debat, dialog, tanya jawab, dan sebagainya. Ciri Wacana yang Baik
• Wacana dinyatakan baik apabila wacana
tersebut memenuhi tiga kriteria berikut. (1) topik dan tujuan (2) kohesi dan koherensi (3) pembuka dan penutup. Macam-macam Wacana • Bentuk fisiknya, wacana dapat dibedakan dalam dua bentuk. Wacana monolog Wacana dialog • Sifat isinya, wacana dapat dibedakan dalam lima jenis, yaitu wacana (1) naratif, (2) deskriptif, (3) eksposisif, (4) argumentatif, dan (5) persuatif. Wacana Monolog • Wacana monolog mencakup bentuk bahasa/tuturan lisan atau tulis yang bersifat satu arah. • Wacana monolog dalam bentuk pembicaraan, misalnya pidato, khotbah, atau ceramah. • Wacana monolog dalam bentuk teks, misalnya bacaan, sepucuk surat, atau berita. Wacana Dialog • Wacana dialog atau percakapan ada dua macam, yaitu dialog sebenarnya dan dialog teks. • Dialog sebenarnya adalah yang spontan yang ada dalam sebuah percakapan. • Dialog teks adalah percakapan yang dibut lebih dahulu dalam bentuk teks. • Teks itu sebagai bahan percakapan. Wacana Naratif
• Wacana naratif adalah rangkaian tuturan yang
menceritakan tau menyajikan suatu hal kejadian melalui pelaku (orang pertama atau orang ketiga) dengan maksud memperluas pengetahuan pendengar atau pembaca. • Wacana naratif disusun dengan mengutamakan urutan cerita berdasarkan waktu. Wacana Deskriptif
• Wacana deskripsi berupa rangkaian tuturan
yang memaparkan sesuatu atau melukiskan sesuatu baik berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan penuturnya. • Tujuan yang dicapai oleh wacana deskripsi adalah tercapainya penghayatan yang imajinatif terhadap sesuatu, sehingga pendengar atau pembaca merasa seolah-olah ia sendiri mengalami atau mengetahui secara langsung. • Wacana deskripsi dipilah menjadi dua macam yaitu wacana deskriptif yang objektif dan wacana deskriptif yang imajinatif. • Wacana deskriptif yang objektif adalah wacana yang menginformasikan sesuatu sebagaimana adanya. • Wacana deskriptif yang imajinatif ada penambahan daya khayal. Wacana Eksposisi
• Wacana eksposisi merupakan rangkaian
tuturan yang bersifat pemaparkan sutu pokok pikiran. • Pokok pikiran itu lebih dijelaskan lagi dengan cara menyampaikan uaraian bagian-bagian atau detilnya. Tujuan pokok yang ingin dicapai pada wacana eksposisi adalah tercapainya tingkat pemahaman akan sesuatu itu supaya lebih jelas, mendalam, dan luas. • Untuk menjelaskan suatu proses diperlukan beberapa tahapan, misalnya bagaimana bekerjanya, bagaimana membuatnya, dan bagaimana peristiwanya. Wacana Argumentatif
• Wacana argumentasi adalah tuturan yang
memberikan alasan dengan contoh dan bukti yang kuat serta meyakinkan, sehingga orang akan terpengaruh dan membenarkan pendapat, gagasan, sikap, dan keyakinan seseorang, akhirnya orang lain akan berbuat sesuai dengan kehendak itu. Wacana Persuatif
• Wacana persuasi yang disusun dengan tujuan
mengajak, mendorong, membujuk, mempengaruhi para pembaca agar mau mengikuti kemauan penulis.