Keluhan sesak napas dialami sejak 6 Menyangkal hidung tersumbat dan sakit
b jam yang lalu f kepala
Hampir setiap malam terbangun dari Pemeriksaan thoraks : inspeksi dan palpasi simetris,
perkusi sonor kedua paru, auskultasi paru didapatkan
d tidurnya karena batuk dan dada terasa h bunyi napas bronkovesikuler dan bunyi wheezing
berat pada kedua lapangan paru.
Kata Sulit
Bunyi bronkovesikuler : Bunyi napas
Bunyi Wheezing : Mengi bronkovesikuler adalah suara yang timbul
adalah campuran antara suara napas vesikuler
(wheezing)yaitu suara napas yang dan bronkial. Pada suara napas vesikuler,
terdengar kontinu, nadanya lebih suara inspirasi lebih keras, lebih panjang dan
tinggi dibandingkan karena pitchnya (nada) lebih tinggi dari suara
ekspirasi. Suara napas vesikuler terdengar
adanya penyempitan saluran hampir diseluruh lapangan paru, kecuali pada
napas kecil (bronkus perifer dan daerah supra sternal dan interscapula. Suara
bronkiolus) vesikuler dapatmengeras pada orang kurus
atau post “exercise” dan melemah pada orang
gemuk.
Kata Sulit
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
Bagaimana anatomi fisiologi sistem pernafasan
terhadap skenario?
1
Bagaimana definisi, klasifikasi, & etiologi dari sesak napas?
2
Bagaimana faktor resiko terjadinya sesak napas pada
skenario? 3
Bagaimana patomekanisme sesak napas pada skenario?
4
Bagaimana patomekanisme bunyi wheezing,batuk, & dada
terasa berat terutama pada malam hari? 5
Bagaimana hubungan dingin terhadap sesak & bunyi ngik-ngik?
6
Bagaimana penatalaksanaan awal terhadap skenario?
7
Learning Outcome
5 Mahasiswa mampu mengetahui & menjelaskan DD terkait skenario
• Laring
Organ berongga dengan panjang 42 mm dan diameter
40 mm. Terletak antara faring dan trakea. Dinding
dibentuk oleh tulang rawan tiroid dan krikoid.
Muskulus ekstrinsik mengikat laring pada tulang hyoid.
Muskulus intrinsik mengikat laring pada tulang tiroid
dan krikoid berhubungan dengan fonasi. Fungsi laring
untuk membentuk suara, dan menutup trakea pada
saat menelan (epiglotis). Ada 2 lipatan mukosa yaitu
pita suara palsu (lipat vestibular) dan pita suara (lipat
suara). Celah diantara pita suara disebut rima glotis.
• Bronkus
Cabang utama trakea disebut bronki
primer atau bronki utama. Bronki primer
bercabang menjadi bronki lobar,
bronki segmental, bronki subsegmental.
Struktur bronkus primer mirip dengan
trakea hanya cincin berupa lempeng
tulang rawan tidak teratur. Makin ke
distal makin berkurang, dan pada
bronkus subsegmental hilang sama
sekali. Otot polos tersusun atas anyaman
dan spiral.
• Bronkiolus
Cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak
mengandung lempeng tulang rawan,
tidak mengandung kelenjar submukosa.
Otot polos bercampur dengan jaringan
ikat longgar.
• Bronkiolus respiratorius
• Alveolus
Merupakan peralihan bagian konduksi
Kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli terminalis. Tempat
ke bagian respirasi paru. Lapisan : epitel kuboid, terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida antara darah dan
kuboid rendah, tanpa silia. Mengandung kantong tipis (alveoli). udara yang dihirup. Jumlahnya 200 - 500 juta. Bentuknya bulat
• Duktus Alveolaris poligonal, septa antar alveoli disokong oleh serat kolagen, dan elastis
Lanjutan dari bronkiolus. Banyak mengandung alveoli. halus. Sel epitel terdiri sel alveolar gepeng ( sel alveolar tipe I ), sel
Tempat alveoli bermuara. alveolar besar ( sel alveolar tipe II).
Fisiologi sistem pernapasan
Definisi, klasifikasi, etiologi, &
faktor resiko dari sesak napas
Definisi
1 2
Berdasarkan waktu :
Berdasarkan aktivitas : o Dispnea akut : sesak napas yang
Menurut American Thoracic Society berlangsung kurang dari satu bulan
o Derajat tidak ada (0), tidak terganggu oleh sesak
o Dispnea kronik : sesak napas yang
saat bergegas jalan atau berjalan sedikit mendaki;
o Derajat ringan (1), terganggu oleh sesak saat berlangsung lebih dari satu bulan
bergegas jalan atau berjalan sedikit mendaki;
o Derajat sedang (2), jalan lebih lambat disbanding
orang seumurnya karena sesak atau harus berhenti
untuk bernapas saat berjalan biasa;
o Derajat berat (3), berhenti untuk bernapas setelah
berjalan 100 meter atau setelah berjalan beberapa
menit pada ketinggian tetap;
o Derajat sangat berat (4), sesak saat berpakaian atau
melepas pakaian
Etiologi
Merokok Obesitas
Hemoglobin
rendah Pekerjaan : tempat industri,
pertambangan,dll
Patomekanisme dan Hubungan Gejala-
Gejala pada Skenario
Sesak
Mengi (wheezing)
Malam hari terjadi irama sirkadian berupa akumulasi eosinofil, sel NK, makrofag dan
peningkatan aktifitas sel mast di saluran pernafasan.
Menghirup udara dingin
Untuk memenuhi
Wheezing (ngik-ngik) kebutuhuan O2
Dyspnea
Penanganan awal
terhadap kasus pada skenario
Penatalaksnanaan awal
Ekstrinsik (alergik).
Intrinsik (non
alergik).
Asma gabungan
Patomekanisme
Mengaktivasi
Histamin dan
target saluran
napas leukotrin
Bronkokonstriksi, Kebocoran
kebocoran mikrovaskular dan
mikrovaskular hipersekresi mukus
Asma
Gejala
Rasa Pernafasa
Nyeri Tachicard Sesak
Batuk Mengi berat
dada i Napas
n cepat
dangkal
dada
Faktor
Lingkungan
Hiperre
aktivitas
bronkus Obesitas
Jenis Kelamin
Usia dini, laki-laki :
perempuan adalah 2:1
Usia remaja, laki-laki :
perempuan menjadi
1:1.
Dewasa wanita > pria
Ras
Klasifikasi
Derajat asma Gejala Gejala malam Faal paru
Wheezing Sedang, sering hanya Nyaring, sepanjang ekspirasi ± Sangat nyaring, terdengar Sulit/tidak terdengar
pada akhir ekspirasi inspirasi tanpa stetoskop
Penggunaan otot bantu Biasanya tidak Biasanya ya Ya Gerakan paradok torako-
respiratorik abdominal
Retraksi Dangkal, retraksi Sedang, ditambah retraksi Dalam, ditambah napas cuping Dangkal / hilang
interkostal suprasternal hidung
Frekuensi napas Takipnu Takipnu Takipnu Bradipnu
Pedoman nilai baku frekuensi napas pada anak sadar :
Usia Frekuensi napas normal per menit
< 2 bulan <60
2-12 bulan < 50
1-5 tahun < 40
6-8 tahun < 30
Pulsus paradoksus Tidak ada Ada Ada Tidak ada, tanda kelelahan otot
(pemeriksaannya tidak praktis) (< 10 mmHg) (10-20 mmHg) (>20mmHg) respiratorik
Anamnesis
Anamnesis meliputi adanya gejala yang episodik, Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien asma tergantung dari derajat
gejala berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di
obstruksi saluran napas. Tekanan darah biasanya meningkat,
dada dan variabiliti yang berkaitan dengan cuaca. frekuensi pernapasan dan denyut nadi juga meningkat,
Faktor-faktor yang mempengaruhi asma, riwayat ekspirasi memanjang diserta ronki kering, mengi.
keluarga dan adanya riwayat alergi.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium - Pemeriksaan radiologi
- Pemeriksaan tes kulit
Pemeriksaan sputum - Elektrokardiografi
Pemeriksaan darah. - Scanning paru
- Spirometri
Penatalaksanaan
PPOK
Definisi
Berdasarkan
FEV1
Berdasarkan
Gejala
Epidemiologi
Radang
Hilangnya
Peningkatan
mukosa
Edema
Bronkoko
sekresi
interstisial
saluran
mucus
recoil
ntriksi
napas
Faktor
Faktor Resiko
pejamu
(host)
Faktor
lingkungan
Faktor Lain :
-Pertambahan penduduk
Kebiasaa -Meningkatnya usia rata-rata penduduk
n dari 54 tahun menjadi 63 tahun
merokok -Industrialisasi
-Polusi udara terutama di kota besar, di
lokasi industry, dan di pertambangan
Patomekanisme
Menghambat
Iritasi pada sel-
aktivitas silia &
pergerakan cairan sel mukosa
Kelenjar mukosa
Produksi melebar & terjadi
mukus berlebih hiperplasia sel goblet
Terdapat tiga jenis emfisema yaitu
Emfisema
asinar distal
Emfisema (paraseptal),
panasinar
(panlobuler),
Emfisema
sentriasina
r
Gejala
Sesak
Napas
Demam
Batuk dengn
atau tanpa
sputum
Gangguan
Tidur
Malaise
Diagnostik
Anamnesis:
o Riwayat merokok dengan atau tanpa gejala pernapasan
o Riwayat terpajan zat iritan
o Riwayat penyakit sebelumnya termasuk asma bronchial, alergi, sinusitis, polip nasal, infeksi saluran
oPemberian oksigen (PaO2 > 60 mmHg atau Sat O2 > 90%, ) dengan menggunakan ventury mask. Bila
terapi oksigen tidak dapat mencapai kondisi oksigenasi adekuat, harus digunakan ventilasi mekanik.
Dalam penggunaan ventilasi mekanik usahakan dengan Noninvasive Positive Ventilation (NIPPV), bila
tidak berhasil ventilasi mekanik digunakan dengan intubasi.
oBronkodilator kerja cepat: β2-agonis dan anti kolinergik dosis ditinggikan dan frekuensi pemberian
dinaikkan.
oSteroid: oral atau intravena. Pada eksaserbasi derajat sedang dapat diberikan prednisone 30 mg/hari
selama 1-2 minggu, pada derajat berat diberikan intravena.
oAntibiotic: oral atau intravena
oEvaluasi ketat tanda-tanda gagal napas
Tabel
DD
Terbangun
Prmpn/ 25 Sesak Suara Sejak 15 Cuaca Dada terasa
Penyakit
thn napas Wheezing tahun lalu dingin
setiap Batuk
berat Ket
malam
TD meningkat, frekuensi
pernapasan dan denyut nadi
juga meningkat, ekspirasi
Asma memanjang diserta ronki
bronkial +
eksaserbasi
+ + + + + + + kering, mengi, Spirometri
akut (peningkatan FEV1 atau FVC
sebanyak lebih dari 20%),
Radiologi, tes kulit,
Lab,mukus.
Ronkhi, wheezing, suara
napas vesikuler
+/- + Susah tidur
PPOK
45 Thun
+ +/- +/- + + melemah/normal, corakan
bronkovaskuler meningkat,
barrel chest
Bronkitis +/- Hipersekresi mucus pagi
+ + +/- +/- +/- + +/-
Kronik 45 Thun hari, demam
Hipersekresi mucus, barrel
chest, ronkhi, puresed-lips
Emfisema +/- + +/- - - + + +/- breathing, hipersonor,
wheezing, suara napas
vesikuler melemah/normal
Integrasi
Keislaman
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan diberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki
Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia
sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang
tidak beriman” (QS al-An’am : 125)
“Yaitu, Rabb yang menjadikan untukmu api dari pohon yang hijau. Maka,
tiba-tiba kamu nyalakan daripadanya” (QS Yaasin : 80)
Terima Kasih