Anda di halaman 1dari 15

AQIDAH DAN RUANG

LInNGKUPNYA
Disusun oleh kelompok 2 :

APRIANSYAH SARIF 11021800020 SALSABILA AZMI 11021800232


ARCI MUTIARANI 11021800136 ULFIYAH 11021800269
EFNIDA FEBRIANTI 11021800166 WAHYU DAROJAT 11021800265
NUR JIHAN AMELIA 11021800313 WIWIN NOVITASARI 11021800106
MELLA WIDIANTI 11021800061
PENGERTIAN AQIDAH
BAHASA

HASAN AL-
BANNA

ETIMOLOGI
AQIDAH

Abu Bakar
Jabir Al-Jazairy
ULAMA
Ruang lingkup aqidah

ILLAHIY NUBUWWA
AT T

RUANG
LINGKUP
AQIDAH

RUHANIYYA SAM’IYYA
T H
Ruang lingkup aqidah dapat diperinci
sebagaimana yang dikenal sebagai “rukun
iman”
Iman kepada Allah

Iman kepada qada dan Iman kepada


qadar malaikat

Rukun iman
Iman kepada
Iman kepada hari kitab-kitab Allah
kiamat
Iman kepada rasul-rasul
Beriman kepada Allah

a) Beriman akan adanya Allah


Dalil fitrah
Dalil aqli
Dalil syar’I
Dalil indrawi
b) Mengimani sifat rubudiyyah Allah
c) Mengimani sifat uluhiyah allah
d) Mengimani asma dan sifat allah (tauhid asma wa sifat)
BERIMAN KEPADA
MALAIKAT

Dari Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:


“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala,
Adam diciptakan dari apa yang disifatkan kepada kalian. (HR. Muslim)
BERIMAN KEPADA MALAIKAT
MENGANDUNG 4 UNSUR

Mengimani wujud Mengenali nama-


mereka nama malaikat

Mengimani tugas-
Mengimani sifat-
tugas yang
sifat malaikat
diperintahkan Allah
Beriman kepada kitab kitab Allah

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul- rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka Sesungguhnya orang itu
telah sesat sejauh-jauhnya.” (Q.S. An-Nisa/4: 136)
Kitab kitab suci yang diturunkan Allah
yang disebutkan dalam Al-Quran dan
Hadits

taurat zabur

injil Al-Quran
Beriman kepada rasul-rasul Allah
Pengertian rasul dan nabi berbeda. Rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu
oleh Allah untuk dirinya sendiri dan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada
umatnya. Sedangkan Nabi adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah untuk
dirinya sendiri tetapi tidak wajib menyampaikan pada umatnya. Dengan demikian seorang
rasul pasti nabi tetapi nabi belum tentu rasul. Meskipun demikian kita wajib menyakini
keduanya. Firman Allah :
Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap- tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu". Maka di antara umat itu ada orang-
orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah
pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Q.S. an-Nahl/16: 36)
Beriman kepada hari akhir

Beriman kepada hari akhir adalah percaya bahwa sesudah kehidupan ini berakhir
masih ada kehidupan yang kekal yaitu hari akhir, termasuk semua proses dan
peristiwa yang terjadi pada hari itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan
seluruh isinya serta berakhirnya seluruh kehidupan (qiyamah), kebangkitan
seluruh umat manusia dari alam kubur (ba’as), dikumpulkannya seluruh umat
manusia di padang Mahsyar (hasyr), perhitungan seluruh amal perbuatan
manusia di dunia (hisab), penimbangan amal perbuatan tersebut untuk
mengetahui perbandingan amal baik dan amal buruk (wazn), sampai kepada
pembalasan dengan surga atau neraka (jaza).
Beriman kepada Qada dan Qadar

Secara etimologis, qadha’ bentuk mashdar dari qadha


yang berarti kehendak atau ketetapan hukum. Dalam hal
ini qadha’ adalah kehendak atau ketetapan hukum Allah
terhadap segala sesuatu. Sedangkan qadar bentuk mashdar
dari qadara yang berarti ukuran atau ketentuan. Yaitu
aturan atau ketentuan Allah terhadap segala sesuatu.
Beriman kepada qadha’ dan qadar yaitu percaya bahwa
segala ketentuan, undang-undang, peraturan, dan hukum
ditetapkan pasti oleh Allah untuk segala yang ada, yang
mengikat antara sebab dan akibat atas segala sesuatu yang
terjadi.
METODE PENGAJARAN AQIDAH

aqida
Metode h
Metode
rasiona
tekstual
l
FASE-FASE AQIDAH
Tingkat ragu Tingkat ‘ain al-
(taqlid) yaqian

Tingkat haqq al-


Tingkat yakin
yaqin
simpulan
Jadi Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut
Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah
dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun
iman.
Ruang lingkup aqidah menurut Hasan Al-Bana terdiri atas Illahiyat ( ketuhanan ),
Nubuwwat ( kenabian ), Ruhaniyyat ( keruhanian ), dan Sam’iyyah.
Dalam sejarah pemikiran teologi Islam, para ulama telah mempergunakan beberapa
metode, diantaranya : Metode Rasional (al-manhaj al-‘aqli), dan Metode Tekstual (al-
manhaj an-naqli)
Ditinjau dari segi kuat dan tidaknya, akidah dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu
ragu, yakin, ‘ainul yaqin, dan haqqul yaqin.

Anda mungkin juga menyukai