NIM : 1723715233
PRODI : TPJJ B
Tujuan 02
Tujuan yang berisi tentang penjabaran dari visi dan misi
atau hal yang akan dicapai atau dihasilkan
Metode 03
Berisi mengenai proses yang dilakukan untuk mencapai
tujuan
Kesimpulan 06
Berisi hal-hal yang telah dicapai atau di hasilkan
Latar Belakang
Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan
yang terletak diantara lapisan tanah dasar dan roda
kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan
kepada sarana transportasi dimana diharapkan selama
masa pelayanan tidak terjadi kerusakan yang berarti.
Jalan yang terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi
dan berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya
penurunan kualitas jalan. Sebagai indikatornya dapat
diketahui dari kondisi permukaan jalan yang mengalami
kerusakan.
Jalan S.M. Amin merupakan salah satu jalan yang
menjadi pusat pengembangan di wilayah Kota
Pekanbaru. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
dengan pemeriksaan kondisi kerusakan perkerasan
jalan dengan cara visual yaitu dengan penilaian
berdasarkan survei-survei yang dilakukan di ruas Jalan
S.M. Amin berdasarkan analisis dengan perbandingan
Keterangan :
a. Indeks Kondisi Perkerasan atau PCI PCI adalah tingkatan dari kondisi
permukaan perkerasan dan ukuran yang ditinjau dari fungsi daya
guna yang mengacu pada kondisi dan kerusakan di permukaan
perkerasan yang terjadi. PCI ini merupakan indeks numerik yang
nilainya berkisar diantara 0 sampai 100. Nilai 0, menunjukkan
perkerasan dalam kondisi rusak, dan nilai 100 menunjukkan
perkerasan masih sempurna. PCI ini didasarkan pada hasil survei
kondisi visual.
b. Hitungan PCI untuk unit sampel perkerasan jalan dengan permukaan
aspal dan jalan tanpa perkerasan Langkah-langkah hitungan PCI
untuk jalan dan bandara sama (Shahin, 1994) sebagai berikut:
Dengan,
mi = jumlah pengurang ijin, termasuk pecahan,
untuk unit sampel-i.
HDVi = nilai pengurang individual tertinggi
untuk unit sampel-i 3) Penentuan nilai
pengurang terkorerksi maksimum (CDV)
3. Penentuan nilai pengurang terkorerksi 1. Mengurangi nilai-nilai pengurang DV yang nilainya
maksimum (CDV) lebih besar 2 diubah menjadi 2, untuk jalan dengan
perkerasan aspal atau beton.
2. Untuk mendapatkan q=1 (yaitu saat TDV=CDV),
Nilai maksimum CDV ditentukan secara iterasi sebagai maka ulangi 3a sampai 3c. Nilai maksimum CDV
berikut: adalah nilai CDVs terbesar hasil hitungan.
a) Menentukan nilai pengurang DV yang nilainya lebih
besar 5 untuk bandara dan jalan tanpa perkerasan,
4. HITUNGAN PCI
dani nilai pengurang DV yang nilainya lebih besar 2
untuk jalan dengan perkerasan. Untuk data survei Nilai PCI dihitung dengan mengurangkan nilai 100 CDV
jalan dengan perkerasan sebagai contoh nilai-nilai maksimum.
DV : 4,8; 5; 3,2; 0.7; 0.2, maka hanya terdapat nilai
DV yang lebih besar 2 dari 5 sebanyak 3 angka. Jadi
q=3, dengan q adalah jumlah bilangan-bilangan DV C. Menentukan Jenis Pemeliharaan Berdasarkan Nilai
yang nilainya lebih besar 2 (untuk jalan dengan PCI
perkerasan). Setelah diketahui nilai kondisi perkerasan berdasarkan
b) Menentukan nilai pengurang total TDV dengan hasil dari perhitungan nilai PCI, maka selanjutnya dapat
menambahkan seluruh nilai pengurang individual. dilanjutkan dengan menentukan jenis pemeliharaan atau
c) Menentukan CDV dari q dan nilai pengurang total perawatan terhadap perkerasan jalan tersebut. Dalam
dengan menggunakan nilai koreksi dalam kurva menentukan jenis pemeliharaannya nilai kondisi
koreksi nilai pengurang. perkerasan ini disesuaikan dengan standar bina marga
d) Melakukan iterasi sampai mendapatkan q=1, dengan sehingga didapatkan nilai kondisi jalan
cara:
CARA
PENGUMPULAN
DATA
CARA PENGUMPULAN DATA
Presentase
3.00
Persentase
2.50
2.00
1.24
Kerusakan
1.50 0.97 0.93
0.81
1.00
0.35 0.19
0.50 0.05 0.01
0.00
Alur
Lubang
Amblas
Tambalan
Kegemukan
Retak Buaya
Pengelupasan
Pelepasan Butir
Retak Memanjang
Berdasarkan data kerusakan yang
diperoleh dari pengamatan di lokasi, Jenis Kerusakan
jenis kerusakan yang terjadi di Jalan .Gambar 1. Grafik Persentase Kerusakan STA 5+200 - 7+800
Persentase Angka
No. Jenis Kerusakan Angka Kerusakan Kerusakan
4 Kegemukan 4 1.03
5 Alur 19 4.90
6 Amblas 24 6.19
7 Tambalan 0 0.00
8 Lubang 0 0.00
9 Pengelupasan 48 12.37
250
200
150
54.12
100
17.53
12.37
6.19
4.90
3.87
1.03
0.00
0.00
50
0
Alur
Lubang
Amblas
Tambalan
Kegemukan
Retak Buaya
Pengelupasan
Angka Kerusakan
Pelepasan Butir
Retak Memanjang
Persentase Angka Kerusakan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
URUTAN PRIORITAS
= 17 – (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan)
= 17 – (6 + 5)
=6
ANALISIS DENGAN METODE
PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)
Tabel 2. Persentase Jenis Kerusakan Jalan SM. Amin Menurut Metode
PCI
Analisis dengan Metode Pavement Condition Luas
Kerusakan
Persentase Kerusakan
(%)
No Jenis Kerusakan
Index (PCI)
1 Agregat Licin 178.50 0.98
Berdasarkan dari hasil survei untuk Jalan SM. Amin 2 Alur 176.00 0.97
Kota Pekanbaru diperoleh jenis kerusakan yang
3 Amblas 168.50 0.93
ada di Jalan S.M. Amin Kota Pekanbaru antara lain
agregat licin, alur, amblas, butiran lepas, 4 Butiran Lepas 147.00 0.81
Gambar 4. Nilai DV Retak Kulit Buaya (Alligator Cracking) pada STA 5+200
Untuk Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value, CDV) didapat dari tabel koreksi kurva
untuk jalan dengan perkerasan dengan permukaan aspal dan tempat parkir (Shahin, 1994),
seperti contoh pada Gambar 5. dibawah ini yaitu pada STA 5+200 – 5+300
PCIf 56.54
11 6+200-6+300 72,00 28,00 Buruk
Dari tabel sebelumnya dapat digambarkan dengan grafik untuk nilai
PCI sebagai berikut:
0 - 10 Gagal 0.35
40.00 37.74
35.00
30.00
25.00 23.54
20.00 18.32
Persentase
15.00 10.60 9.45
10.00
5.00
- 0.35
Kondisi