Anda di halaman 1dari 42

KELAINAN DALAM

LAMANYA KEHAMILAN
Prematuritas
(Persalinan preterm)

Postmaturitas
(Persalinan Post term)
PREMATURITAS
• Persalinan < 37 minggu
• BBLR < 2500 gram

PENYULIT :

A. Perkembangan organ vital belum sempurna


B. Daya tahan tubuh rendah  infeksi
C. Mental – intelektual rendah  beban keluarga
BBLR VS PREMATUR
BBLR : berat bayi lahir <2500 gram
Klasifikasi BBLR dapat dibagi berdasarkan derajatnya
• Berat bayi lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500 – 2499 gram.
• Berat bayi lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir 1000 – 1499 gram.
• Berat bayi lahir ekstrem rendah (BBLER) dengan berat lahir < 1000 gram
(Meadow & Newell, 2005).
Berdasarkan masa gestasinya, BBLR dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
• Prematuritas murni/Sesuai Masa Kehamilan (SMK): Bayi kurang dari 37 minggu
dan berat badan sesuai berat badan untuk usia kehamilan.
• Dismaturitas/Kecil Masa Kehamilan (KMK): Bayi dengan berat badan kurang
dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, hal tersebut
menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin
SURVIVAL RATE ACCORDING
TO GESTATIONAL AGE & BIRTH WEIGHT
(OKLAHOMA MEDICAL CENTER, 1981-1994)

Gest. Age Survivors Birth Weight Survivors


24 weeks 20 <500Gms 0
25 25 501-800 22
26 50 801-1000 75
27 75 1001-1250 82
28 83 1251-1500 94
29 94 1501-1750 97
30 95 1751-2500 98
31 95 >2500 99
32 97
33+ 99
PENYEBAB PREMATURITAS

1. Kondisi umum
a) Keadaan sosial ekonomi rendah  anemia, kurang gizi,
perokok, umur terlalu muda/tua
b) Penyakit ibu
DM, hipertensi, jantung/paru, endokrin, rhesus
2. Penyulit kebidanan
• Hidramnion, ganda, PE/E
• Perdarahan ante partum
• KPD
3. Kelainan lain
• Kelainan anatomi / kongenital rahim
• Infeksi
GEJALA KLINIS :

TANDA-TANDA ANATOMIS :
•Berat badan lahir rendah (< 2,5 •Banyak terdapat lanugo dan
Kg). vernicaseosa di badannya.
•Ukuran kepala lebih besar dari •Tulang tengkorak teraba
badan. lunak.
•Kulitnya tipis, keriput, terang dan •Kuku jari tangan dan kaki
berwarna merah muda
belum mencapai ujung jari.
(transparan dan tembus cahaya).
•Pembuluh darah dibawah kulit •Pada bayi laki-laki : testis
dapat terlihat. belum turun, scrotum kecil
•Lemak subcutannya (brown fat) dan lipatannya sedikit.
sedikit. •Pada bayi perempuan : Labia
•Rambut di kepala tampak jarang minora lebih menonjol.
dan tipis. •Jaringan payudara belum
TANDA FISIOLOGIS :
• Gerakan bayi pasif, tangis hanya merintih, bayi lebih banyak tidur, lebih
malas.
• Sistem neuromuscular masih sangat lemah (reflex isap dan menelan
yang lemah).
• Sistem respirasi belum adequate (pernafasan yang tidak teratur).
• Thermolabil (fungsi control suhu di hypothalamus belum mature).
KONDISI YANG MENIMBULKAN MASALAH PADA BAYI PREMATUR

Sistem Pernapasan
• Otot-otot pernapasan susah
berkembang.
• Dinding dada tidak stabil.
• Produksi surfaktan :
penurunan.
• Pernafasan tidak teratur
dengan periode apnea dan
cianosis.
• Gag reflek dan batuk :
penurunan.
Kestabilan Suhu
• Lemak subkutaneus sedikit,
simpanan glikogen & lipid sedikit
• Kemampuan menggigil menurun.
• Aktivitas kurang.
• Postur flaccid, permukaan
terexpose meningkat
Sistem Ginjal
• Ekskresi sodium meningkat
• Kemampuan mengkonsentrasi &
mengeluarkan urin menurun.
• Jumlah tubulus glomerulus tidak
seimbang untuk protein, as.
Amino & sodium
KOMPLIKASI :
• RDS (RESPIRATORI DISTRESS
SYNDROME), ASPIKSIA.

• DISPLASIN BRONCO PULMANER (BPD) DAN


RETINOPATI PREMATURITAS (ROP)

• SEPSIS, Duktus Arteriosus Paten


(PDA), Necrotizing Enterocolitas (NEC)
Persalinan Prematur
Tokolisis yang sering digunakan: nifedipine 10 mg 3x1
POST MATURITAS

• WHO mendefinisikan kehamilan lewat waktu sebagai


kehamilan usia ≥ 42 minggu penuh (294 hari)
terhitung sejak hari pertama haid terakhir
• Kesalahan HPM ?
• Kejadian 4-15%
• Konfirmasi dengan USG
FAKTOR RISIKO

• 1. Primiparitas
• 2. Riwayat kehamilan post term sebelumnya
• 3. Anensephali janin
• 4. Jenis kelamin bayi adalah laki-laki
• 5. Predisposisi genetik
ETIOLOGI
• a. Hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun
walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan
uterus terhadap oksitosin berkurang.
• b. Kadar kortisol pada darah bayi yang rendah sehingga
disimpulkan kerentanan akan stress merupakan faktor tidak
timbulnya his.
• c. Herediter, karena post maturitas sering dijumpai pada suatu
keluarga tertentu.
• d. Kurangnya air ketuban
• e. Insufisiensi plasenta
DIAGNOSIS
• USG di trimester pertama untuk menentukan usia kehamilan
• Jika tidak ada USG, maka lakukan anamnesis yang baik untuk menentukan
hari pertama haid terakhir •
• Pada beberapa penelitian, penentuan usia kehamilan dengan tanggal HPHT
tidak akurat •
• Penentuan dengan USG menunjukan proporsi usia kehamilan yang lebih
rendah dengan USG dibandingkan dengan HPHT  Semakin dini
dilakukan pemeriksaan USG (12 minggu atau kurang) makin rendah
insidensi kehamilan post term
• Pemeriksaan USG untuk menentukan berat janin, posisi janin, air ketuban,
dan usia kehamilan
• • Pemeriksaan Cardiotokografi untuk menilai kesejahteraan janin •
TANDA POSTMATUR
3 STADIUM: KLINIS
Stadium I: Kulit menunjukkan • Tulang dan sutura kepala
kehilangan verniks kaseosa dan lebih keras dari bayi
maserasi berupa kulit kering, matur
rapuh , dan mudah mengelupas.
• Rambut lanugo hilang
Stadium II: Gejala disertai atau sangat kurang
pewarnaan mekonium (kehijauan)
• Verniks caseosa kurang
pada kulit.
• Kuku panjang
Stadium III: Terdapat pewarnaan
kekuningan pada kuku, kulit, dan • fRambut kepala agak
tali pusat. tebal
• Kulit agak pucat dengan
deskuamasi epitel
PENATALAKSANAAN
PERMASALAHAN POSTMATURITAS
• Insufisiensi plasenta
• janin risiko asfiksia kronis / akut
• Fetal death
• Pertumbuhan janin terhambat
• Perubahan metabolisme janin
• Air ketuban berkurang
• Saat persalinan rentan asfiksia
• Bila BB lebih  perlu tindakan (vakum / SC)
• ensepalopati neonatal yang dapat menyebabkan Cerebral palsy •
• Distosia bahu dan trauma pada kehamilan akan meningkat pada kehamilan
lewat waktu
• Oligohidramnion dan hipoksia janin
• Makrosomia juga menjadi salah satu komplikasi pada kehamilan post term 
akibat pertumbuhan janin yang terus terjadi meskipun melewati 37 minggu
SIKAP
• Anamnesis
• HPM > 42 minggu
• Gerak janin berkurang / berhenti

• Pemeriksaan
• BB ibu, air ketuban, DJJ, gerak janin, TBJ

• Penatalaksanaan
• Anjurkan/rujuk persalinan di RS

• Penatalaksanaan di RS (oleh dokter)


• Induksi (misoprostol/oksitosin)
• SC
GERAK JANIN MENGHILANG
• Masalah :
- Ibu tidak merasakan gerakan janin
• Diagnosis :
- Nilai DJJ
- Bila DJJ tak terdengar,pastikan adanya kematian
janin dengan doppler
- Bila DJJ baik,berarti bayi tidur
- Rangsang bayi dengan suara (bel) atau dengan
menggoyangkan perut ibu
- Bila DJJ meningkat frekuensinya sesuai dengan
gerak janin,maka janin dapat dikatakan normal
- Bila DJJ cenderung turun saat janin
bergerak,maka dapat disimpulkan adanya gawat
janin
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai