Anda di halaman 1dari 42

Review Jurnal :

Double versus single intensive


phototherapy with LEDs in
treatment of neonatal
hyperbilirubinemia

Alvianita Rachmawati
20204010263
HIPERPILIRUBINEMIA PADA NEONATUS
Hyperbilirubinemia pada neonates didefinisikan sebagai kadar bilirubin
serum total ≥ 5 mg/dL (86 μmol/L) sehingga menghasilkan pewarnaan
kekuningan pada kulit dan sklera.

Insidensi hyperbilirubinemia terjadi


pada 60% bayi cukup bulan dan 80%
bayi kurang bulan pada minggu
pertama kehidupan.
METABOLISME BILIRUBIN

UCB = unconjugated bilirubin


CB = conjugated bilirubin
HIPERPILIRUBINEMIA PADA NEONATUS
Secara fisiologis, kadar bilirubin
akan meningkat setelah lahir,
namun pada beberapa bayi dapat
mengalami keadaan patologis
yang beresiko toksik pada otak.
Kernikterus adalah kerusakan
otak akibat toksisitas bilirubin
Pedoman AAP merekomendasikan sebelum dipulangkan bayi dilakukan
pengukuran bilirubin dan/atau penilaian faktor risiko klinis untuk mengevaluasi
risiko hiperbilirubinemia berat berikutnya.
HIPERPILIRUBINEMIA FISIOLOGIS VS
PATOLOGIS
Ikterus Fisiologis Ikterus Patologis
 Kadar bilirubin tidak terkonjugasi pada  Timbul pada saat lahir atau pada hari pertama kehidupan,
neonatus cukup bulan dapat mencapai 6-8  Kenaikan kadar bilirubin berlangsung cepat (> 5 mg/dL
mg/dL pada usia 3 hari, setelah itu berangsur per hari),
turun.  Peningkatan bilirubin direk > 2 mg/dl atau > 20 % dari
 Pada bayi prematur, awitan ikterus terjadi BST.
lebih dini, kadar bilirubin naik perlahan tetapi  Kuning menetap pada usia 2 minggu atau lebih,
dengan kadar puncak lebih tinggi, serta  Bayi menunjukan tanda-tanda sakit (muntah, letargis,
memerlukan waktu lebih lama untuk malas menetek, apnea, takipnea, kehilangan berat badan
menghilang, mencapai 2 minggu. yang ekstrem, atau suhu yang tidak stabil)
TATALAKSANA HIPERBILIRUBINEMIA

FOTOTERAPI TRANSFUSI TUKAR


FOTOTERAPI
merupakan pilihan utama terapi
hyperbilirubinemia pada neonatus
Double versus single intensive
phototherapy with LEDs in treatment of
neonatal hyperbilirubinemia
ML Donneborg, PK Vandborg , BM Hansen , M Rodrigo-
Domingo and F Ebbesen

(2017)
Pendahuluan
• Penyakit kuning adalah kondisi paling umum yang membutuhkan perhatian
medis pada bayi baru lahir.
• Pada kebanyakan bayi, adanya hiperbilirubinemia tak terkonjugasi
mencerminkan fenomena transisi yang normal. Namun, pada beberapa bayi,
peningkatan secara berlebihan yang dapat bersifat neurotoksik sehingga
menyebabkan kerusakan otak.
• Fototerapi adalah pengobatan pilihan saat ini untuk hiperbilirubinemia
neonatus dan hampir menggantikan transfusi tukar karena efikasi dan
keamanannya.
• Tiga faktor memiliki pengaruh besar pada kemanjuran fototerapi: spektrum
cahaya, radiasi penyinaran cahaya dan luas permukaan tubuh bayi yang
terpapar cahaya. Faktor-faktor ini harus dipertimbangkan ketika konsentrasi
bilirubin serum total (TsB) sangat tinggi, meningkat dengan cepat atau bayi
memiliki gejala ensefalopati bilirubin akut.
Tujuan Penelitian
Apakah tujuannya tertulis Untuk menyelidiki apakah fototerapi
secara jelas? ganda mengurangi TsB lebih cepat
daripada fototerapi tunggal selama
 Ya fototerapi intensif dengan tingkat
penyinaran yang tinggi menggunakan
LED.
Desain Penelitian
Desain Penelitian Randomized control trial adalah suatu jenis
 Randomized Control Trial penelitian epidemiologi dimana subyek dari suatu
populasi dikelompokkan secara acak kedalam grup
yang biasa disebut dengan kelompok studi dan
kelompok kontrol, untuk menerima dan tidak
menerima suatu tindakan preventif, terapeutik,
manuver dan intervensi. jenis penelitian ini
biasanya digunakan untuk mengukur efektivitas
obat/terapi.

Waktu dan Tempat Penelitian


 15 Juni 2014 dan 1 Februari 2015
 Unit perawatan intensif neonatal di
Rumah Sakit Universitas Aalborg,
Denmark.
Sampel Penelitian
Sample Jumlah sampel yang didapatkan
 N=83 sebanyak 83 bayi yang dibagi
menjadi dua grup dimana 41 bayi
yang menerima lampu ganda dan 42
bayi yang menerima lampu tunggal
Sampel Penelitian

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi


Bayi baru lahir dengan Bayi memenuhi indikasi untuk
hiperbilirubinemia tanpa transfusi tukar karena TsB
tanda-tanda penyakit awal yang sangat tinggi atau
hemolitik, usia kehamilan >33 meningkat pesat
minggu, berat lahir >1800 g,
usia postnatal >24 jam dan
<14 hari dan dapat dirawat di
tempat tidur bayi.
Perlakuan
Perangkat fototerapi yang digunakan :
Bayi diacak untuk fototerapi ganda atau tunggal. • Dari atas : NeoBLUE LED
Phototherapy System (Natus Medical,
San Carlos, CA, USA) memancarkan
cahaya biru pada spektrum 420 - 520
Kelompok penelitian terdiri dari 41 bayi yang menerima
lampu ganda dan 42 bayi yang menerima lampu tunggal. nm,
• Dari bawah : Selimut LED biru fiber
optic dengan Sistem Fototerapi Bilisoft
(GE Healthcare, Laurel, MD, USA),
Semua bayi menerima fototerapi selama 24 jam dengan dibungkus dengan penutup sekali pakai,
kondisi telanjang kecuali popok dan bantalan mata.
memancarkan cahaya biru dalam
spektrum 430 - 490 nm.
Fototerapi diberikan terus menerus kecuali selama menyusui
dan perawatan (30 menit setiap 3 jam) dan selama
pengambilan sampel darah.
Perlakuan
TsB diukur dalam darah kapiler yang diambil di tumit pada
awal (TsB0), setelah 12 jam (TsB12) dan setelah 24 jam
(TsB24) pengobatan dan dianalisis dengan metode diazo.

Selama fototerapi, radiasi dari atas diukur tiga kali, kira-kira


setiap jam kedelapan, di kepala, perut dan lutut bayi, dan nilai
rata-rata dihitung.

Radiasi penyinaran diukur dengan Radiometer neoBLUE


(Natus Medical, San Carlos, CA, USA) yang dikalibrasi
sebelum memulai studi
Hasil Penelitian

Data demografi dan


klinis dasar dari 83 bayi
ditunjukkan pada Tabel 1.
Kedua kelompok
tersebut sebanding,
tetapi perbedaan yang
signifikan ditemukan
antara usia bayi
setelah melahirkan.
Hasil Penelitian
Tabel 2 menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam TsB0 antara kedua
kelompok. Mengenai TsB12, TsB24, TsB0–12 dan TsB0–24, bayi yang diobati dengan
fototerapi ganda menurun secara signifikan lebih banyak daripada bayi yang diobati
dengan fototerapi tunggal.
Hasil Penelitian

Plot kotak menunjukkan


persentase perubahan TsB
untuk setiap kelompok
setelah 12 dan 24 jam
terapi (Gambar 1)
Hasil Penelitian
Analisis regresi dilakukan untuk menyesuaikan variabel pengganggu (Tabel 3).
Variabel berikut memiliki pengaruh yang signifikan
pada kedua TsB0-12 (%) dan TsB0-24 (%):
kelompok fototerapi, TsB0, usia kehamilan, berat lahir dan usia postnatal.
Hasil Penelitian
Dalam model terakhir, terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara fototerapi
ganda dan tunggal, mendukung cahaya ganda, baik setelah 12 dan 24 jam perawatan.

Setelah disesuaikan dengan berat lahir dan usia postnatal, perbedaan penurunan TsB
antara fototerapi ganda dan tunggal adalah 7,7 poin persentase setelah 12 jam terapi
dan 9,0 poin persentase setelah 24 jam terapi.

Berat lahir berpengaruh negatif signifikan terhadap penurunan TsB, sedangkan usia
postnatal berpengaruh positif signifikan terhadap penurunan TsB, baik setelah 12 dan
24 jam terapi.
Hasil Penelitian
Median tingkat radiasi dari atas yang diukur untuk setiap bayi adalah
70,1 W cm -2 nm-1 untuk kelompok cahaya ganda
71,5 W cm -2 nm-1 untuk kelompok cahaya tunggal.

Meskipun menggunakan tingkat radiasi yang tinggi, tidak ada efek samping dari
fototerapi selain mencret yang diamati. Tidak ada bayi yang mengalami hipo atau
hipertermia dan tidak ada ruam yang terlihat.
KESIMPULAN
Bahkan dengan fototerapi intensif, meningkatkan
luas permukaan tubuh yang disinari akan
meningkatkan efikasi fototerapi ditingkatkan.

Penelitian ini menyarankan penggunaan fototerapi


ganda dengan tingkat radiasi yang tinggi dalam
pengobatan hiperbilirubinemia berat untuk bayi
prematur dan bayi cukup bulan.
ANALISIS PICO
P Problem I Intervention
Bayi baru lahir dengan Fototerapi ganda
hiperbilirubinemia
tanpa komplikasi 

C Comparison O Outcome
Fototerapi tunggal Bayi yang diobati dengan
fototerapi ganda menurunkan TsB
secara signifikan lebih banyak
daripada bayi yang diobati dengan
fototerapi tunggal 
01.
VALIDITY
Validity
Was the assignment of patiens to Pada penelitian ini menggunakan
treatments randomized? metode Randomized Controlled Trial

Apakah penetapan pasien untuk diberi Sebuah uji coba terkontrol secara acak
perlakuan dilakukan secara acak? dilakukan antara 15 Juni 2014 dan 1
 Ya Februari 2015 di unit perawatan intensif
neonatal di Rumah Sakit Universitas
Aalborg, Denmark.
Validity
Was follow-up of patiens sufficiently long Semua bayi menerima fototerapi selama
and complete? 24 jam dengan kondisi telanjang kecuali
popok dan bantalan mata. TsB diukur
Apakah follow-up pasien cukup (dalam dalam darah kapiler yang diambil
waktu) dan lengkap (jumlahnya)? dengan tongkat tumit di awal (TsB0),
setelah 12 jam (TsB12) dan setelah 24
 Ya jam (TsB24) pengobatan. Hasil dicatat
dan dianalisis dengan metode diazo.
Validity
Were all patiens analyzed in the groups to Terdapat 85 bayi diacak, 43 bayi dengan
which they were randomised?? cahaya ganda dan 42 bayi dengan cahaya
tunggal. Namun, dua bayi ditarik dari
Apakah semua subyek dianalisa sesuai penelitian, keduanya dalam kelompok
dengan pengelompokan sampel saat fototerapi ganda, satu karena masalah
dilakukan randomisasi? dengan sampel darah dan satu karena
ketidakpatuhan ibu. Dengan demikian,
 Ya kelompok penelitian terdiri dari 41 bayi yang
menerima lampu ganda dan 42 bayi yang
menerima lampu tunggal.
Validity
Were patiens and clinicians kept “blind” Dokter dan pasien mengetahui
to treatment? perlakuan yang diberikan

Apakah pasien dan dokter dijaga


ketidaktauannya (blind) terhadap
perlakuan?
 Tidak
Validity
Were the groups treated equally, apart Semua bayi menerima fototerapi selama
from the experimental treatment? 24 jam dengan kondisi telanjang kecuali
popok dan bantalan mata. Fototerapi
Apakah kelompok eksperimental dan diberikan terus menerus kecuali selama
kontrol diberi perlakuan setara, selain menyusui dan perawatan (30 menit
perlakuan yang diujikan (jenis terapi)? setiap 3 jam) dan selama pengambilan
 Ya sampel darah. Semua bayi ditimbang
sebelum dan sesudah fototerapi.
Validity
Were the groups similar at the start of Tidak ada perbedaan yang signifikan
the trial? dalam TsB0 antara kedua kelompok.

Apakah kedua kelompok eksperimen


dan kontrol, mempunyai karakteristik
yang sama, saat awal perlakuan?
 Ya
Validity
Were the groups similar at the start of Tidak ada perbedaan yang signifikan
the trial? dalam TsB0 antara kedua kelompok.

Apakah kedua kelompok eksperimen


dan kontrol, mempunyai karakteristik
yang sama, saat awal perlakuan?
 Ya
Validity
Was the randomisation list concealed? Pengacakan dilakukan dengan metode
pengacakan blok dengan teknik amplop
Apakah daftar randomisasi tertutup
disembunyikan?

 Ya
02.
IMPORTANC
Y
Importancy
1. Subjek Penelitian Dari 15 Juni 2014 dan 1 Februari 2015 di
unit perawatan intensif neonatal di Rumah
Sakit Universitas Aalborg, Denmark
terdapat 83 bayi terdiri dari 41 bayi yang
menerima lampu ganda dan 42 bayi yang
menerima lampu tunggal.
2. Drop Out Terdapat 2 pasien yang drop out, satu
karena masalah dengan sampel darah dan
satu karena ketidakpatuhan ibu.
Importancy
3. Analisis TsB diukur di awal (TsB0), setelah 12 jam
(TsB12) dan setelah 24 jam (TsB24)
pengobatan dan dianalisis dengan metode
diazo. Perbedaan antara kedua kelompok
dianalisa dengan menggunakan uji-t.
Analisis statistik dilakukan di Stata 13
(StataCorp, College Station, TX, USA).
4. Nilai P Pada penelitian ini hasil P value <0,05
sehingga dianggap signifikan/bermakna
5. Apakah hasil valid dari uji Ya
coba acak ini penting?
Importancy
Hasil pada penelitian ini hanya manyajikan data rata-rata simpangan baku dan nilai
dari indikator outcome pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dan tidak
menampilkan frekuensi dari tiap indikator outcome
sehingga tidak dapat menghitung nilai Control Event Rate (CER), Experimental
Event Rate (EER), Relative Risk Reduction (RRI), Absolute Risk Reduction (ARR),
Number Needed to Treat (NNT).
03.
APPLICABILI
TY
Applicability
1. Do these result apply to your patient?
Apakah hasil ini dapat diterapkan untuk pasien saya?
1. a. Is your patient so different from those Tidak
in the study that its result cannot apply? Karakteristik pasien sama dengan
Apakah karakteristik pasien anda berbeda karakteristik subyek dalam penelitian
dengan karakteristik subyek dalam sehingga hasil penelitian dapat diaplikasikan
penelitian, sehingga hasil penelitian tidak
dapat di aplikasikan?
1.b. Is the treatment feasible in your setting? YA
Apakah terapi tersedia di tempat praktek? Fototerapi ganda dan fototerapi tunggal
tersedia di RSPS
Applicability
2. Are your patient’s values and preferences satisfied by the regimen and its consequences?
Apakah nilai/ pendapat pasien terhadap obat/terapi yang akan diberikan ini
memungkinkan pemberian terapi tersebut?
2.a. Do your patient and you have a clear Ya.
assesment of their values and preferences? Dokter dan pasien sudah saling memahami
Apakah dokter dan pasien sudah saling terapi
memahami tentang nilai dan pendapat
pasien terhadap terapi tersebut?
2.b. Are they met by this regimen and its Ya.
consecuences? Pasien dapat menerima terapi dan
Apakah pasien dapat menerima terapi dan konsekuensi maupun dampak dari terapi
konsekuensi/efek samping maupun dampak
dari terapi tersebut?
KESIMPULAN ANALISIS

VALID IMPORTANCE APPLICABLE


dengan pertimbangan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai