Anda di halaman 1dari 5

A.

Analisis Jurnal
1. Ringkasan Jurnal 1
a. Judul : Effect of Position Changing on Bilirubin Levels During
Phototherapy
b. Hasil Analisis PICO
1) Problem
Perawatan fototerapi pada bayi ikterik banyak dilakukan.
Fototerapi aman dan efektif dalam pengobatan hiperbilirubinemia
neonatal. Banyak faktor yang mempengaruhi keefektifan
pemberian fotorerapi seperti posisi bayi yang tepat dan durasi
fototerapi yang diberikan.

2) Intervention
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 30
responden , yang terdiri dari 16 dalam posisi terlentang da 14
dalam posisi terbalik. Kriteria inklusinya yang termasuk dalam
penelitian adalah bayi sehat dengan berat lahir di atas 2500 g, tidak
memiliki bawaan malformasi, dan memiliki konsentrasi bilirubin
total serum di atas 18 mg / dl pada awal fototerapi
Data dianalisis menggunakan SPSS untuk Windows, versi 6.
Menggunakan uji t -tests untuk analisis variabel kontinyu.Dan uji
chi-square untuk variabel kategori. Semua nilai p kurang dari 0,05
dianggap signifikan. Variabel kontinu dinyatakan sebagai mean ±
SD, dan variabel dengan kemiringan yang nyata dianalisis dengan
tes Mann-Whitney.

3) Comparison
Terdapat 2 kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok
responden dengan posisi terlentang dan kelompok responden
dengan posisi terbalik
4) Outcome
kebutuhan durasi fototerapi yang lebih pendek pada bayi yang
dirawat terlentang dibandingkan mereka yang berbalik.
2. Ringkasan Jurnal 2
c. Judul : Pengaruh Alih Baring Selama Fototerapi Terhadap Perubahan
Kadar Bilirubin Pada Ikterus Nneonatarum Di Ruang HCU Neonatus
RSUD Dr. Moewardi

d. Hasil Analisis PICO


1) Problem
Ikterus neonatorum adalah keadaan neonatus dengan nilai
bilirubin tinggi Fototerapi merupakan terapi sinar untuk
menurunkan kadar bilirubin darah Alih baring atau alih posisi
yaitu tindakan merubah posisi pasien yang menjalani fototerapi
Alih baring atau alih posisi ini bertujuan untuk meningkatkan
proses pemerataan kadar bilirubin indirek menjadi bilirubin yang
larut dalam air (direk),

2) Intervention
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen, desain
penelitian menggunakan pra-eksperimen dengan jenis one-group
pra-post test design. Responden penelitian diobservasi sebelum
dilakukan fototerapi dan setelah dilakukan fototerapi.
Analisis data untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan,
melalui Uji Paired Sample T – Test dilakukan setelah sebaran data
normal dan variasi data homogen.

3) Comparison
Tidak ada kelompok kontrol atau pembanding dalam penelitian ini

4) Outcome
Ada pengaruh alih baring selama fototerapi terhadap kadar
bilirubin pada ikterus neonatorum di ruang HCU Neonatus RSUD
Dr. Moewardi
3. Ringkasan Jurnal 3
a. Judul : Pengaruh Posisi Bayi Terhadap Kadar Bilirubin Pada
Fototerapi Konvensional

e. Hasil Analisis PICO


1) Problem
Hiperbilirubinemia merupakan salah satu permasalahan yang
dijumpai pada neonatus pada minggu pertama kehidupan. Sekitar
25% sampai 50% terjadi hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan
dan 80% pada bayi prematur. Fototerapi sanggat efektif dan aman
pada pengobatan pada bayi dengan hiperbilirubinemia. Perubahan
posisi selama fototerapi diyakini sanggat efektif dalam
menurunkan kadar bilirubin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan penurunan total serum bilirubin (TSB)
setelah fototerapi konvensional antara posisi berubah-ubah setiap
3 jam dengan posisi telentang pada bayi yang menderita
hiperbilirubinemia.

2) Intervention
Penelitian ini merupakan randomized controlled trial untuk
membandingkan penurunan kadar total serum bilirubin neonatus
selama mendapat fototerapi dengan posisi berubah-ubah, setiap
tiga jam posisi bayi di ubah dari posisi telentang menjadi
telungkup dan sebaliknya
Penelitian dilakukan di Unit Perinatologi RSUP. H.Adam Malik
Medan dan RS.Pirngadi Medan. Waktu penelitian dilaksanakan
dimulai 1 Juli 2012 sampai 31 Oktober 2012. Jumlah sampel
untuk masing-masing kelompok adalah 38 bayi, terdapat dua
kelompok responden dalam penelitian ini, kelompok telentang dan
kelompok alih baring.
Neonatus yang secara klinis terlihat ikterik yang sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi. Sebelum fototerapi dilakukan
pemeriksaan laboratorium. Semua bayi menerima fototerapi
selama 24 jam . setelah itu dilakukan pemeriksaan total serum
bilirubin setelah 24 jam fototerapi.
Untuk melihat perbedaan penurunan kadar bilirubin sebelum
fototerapi, 24 jam fototerapi digunakan uji-t berpasangan untuk
masing-masing kelompok posisi telentang dengan posisi yang di
rubah-ubah dari telentang menjadi telengkup. Untuk melihat
perbedaan penurunan kadar bilirubin pada kedua kelompok antara
kelompok posisi telentang dengan posisi yang berubah-ubah dari
telentang menjadi telungkup untuk masing-masing waktu
pemeriksaan digunakan uji t-independent. Data yang terkumpul
akan diolah, dianalisis dan disajikan dengan menggunakan
program komputerisasi untuk melihat adanya perbedaan
penurunan kadar total serum bilirubin antara posisi berubah-ubah
setiap 3 jam dengan posisi telentang memakai uji t-dependen,
dengan nilai P < 0.05 dengan IK: 95%

3) Comparison
Terdapat dua kelompok yaitu kelompok A adalah neonatus yang
mendapat fototerapi dengan posisi dirubah- ubah setiap 3 jam dari
posisi telentang menjadi telungkup dan sebaliknya. Kelompok B
adalah neonatus yang mendapat fototerapi dalam posisi telentang

4) Outcome
Pemberian fototerapi pada bayi dengan hiperbilirubinemia dengan
merubah-ubah posisi setiap 3 jam maupun telentang tidak
menunjukkan perbedaan penurunan kadar total bilirubin yang
signifikan.

Anda mungkin juga menyukai