NILAI Integritas
Profesionalisme
Komitmen ipkkt
Kerjasama Tim
Tanggung Jawab Sosial
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1
Jml Jml
No Bab
Std EP
1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 10 36
2 Akses ke Rumah Sakit & Kontinuitas Pelayanan (ARK) 23 100
3 Hak Pasien & Keluarga (HPK) 27 100
4 Asesmen Pasien (AP) 39 163
5 Pelayanan & Asuhan Pasien (PAP) 21 81
6 Pelayanan Anestesi & Bedah (PAB) 20 71
7 Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat (PKPO) 21 80
8 Manajemen Komunikasi & Edukasi (MKE) 13 49
9 Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP) 19 80
10 Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) 28 107
11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) 28 127
12 Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK) 24 105
13 Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) 26 96
14 Manajemen Informasi & Rekam Medis (MIRM) 21 77
15 Program Nasional 12 58
16 Integrasi Pendidikan Kes dlm Pelayanan RS (IPKP) 6 23
TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN 338 1353
Manajemen Risiko dalam Perspektif SNARS Ed 1
Manajemen Pelayanan
Risiko RS Fokus Pasien
Risiko Klinis (Patient Centered
& Non klinis Care)
m M an
s te ajem
Si en
II. Standar
manajemen
III. SKP Pelayanan
IV.ProgNas
em
K
s t
lin
S i
Pasien
is
I. Standar
pelayanan
berfokus pd Keluarga
pasien
“Safety is a fundamental
Etik principle of patient care
and a critical component
of Quality Management.”
• Mutu
4 Fondasi Kebutuhan •
Patient (World Alliance for Patient
PPA Asuhan pasien Pasien
Safety Safety, Forward Programme,
• Asuhan Medis WHO, 2004)
• Asuhan Keperawatan
EBM
• Asuhan Gizi
• Asuhan Obat VBM • Evidence Based Medicine
• Value Based Medicine
ASUHAN PASIEN
RISIKO SAFETY
MUTU
(Nico Lumenta, 2015)
ASUHAN PASIEN Dimensi Budaya
Good Patient Care
Patient Centered Care Quality dan Safety
dalam Standar Akreditasi RS
Asuhan Pasien Terintegrasi
PPA sebagai Tim, Kolaborasi
Interprofesional + Kompetensinya
Berpartner dgn Pasien SAFETY
DPJP sebagai Clinical Leader • Just Culture
MDR - Multidisciplinary Round • Reporting Culture
BPIS • Learning Culture
• Informed Culture
RISIKO • Flexible Culture
RS institusi yg kompleks dan • Generative Culture (MaPSaF)
high risk : asuhan multi PPA, • 7 Standar KP, 6 SKP, 7 Langkah
multi budaya, multi regulasi, KPRS, 13 Program WHO-PS
legal, finance, SD
Risk Register MUTU
Matrix Grading Good Corp Governance Leadership
FMEA Good Clinical Governance
Situational Awareness Standarisasi Input-Proses-Output-
RCA Outcome
Pengukuran Mutu
PDCA
(Nico Lumenta, 2015)
Manchester Patient Safety Framework – MaPSaF
(D.Kami selalu
Levels of maturity with respect to a safety culture
waspada thd risiko yg E. Risk
(Tingkat kematangan dalam budaya keselamatan) mungkin muncul) management
is an integral
(E.Manajemen risiko (C.Kita sudah part of
merupakan bagian punya sistem utk D. We are everything
integral dari semua mengelola risiko yg always on that we do
yg kami lakukan) teridentifikasi) the alert for
(B.Kita berbuat risks that
sesuatu bila C. We have might (Manajemen risiko
(A.Mengapa terjadi insiden) systems in emerge merupakan bagian
membuang waktu place to integral dari semua
utk keselamatan) B. We do manage all (Kita selalu kegiatan yg kita
A. Why something identified waspada thd risiko kerjakan)
waste our when we risks yg mungkin timbul)
time on have an
safety? incident
PATHOLOGICAL REACTIVE BUREAUCRATIC PROACTIVE GENERATIVE
A. Pathological: organisasi dgn sikap yg berlaku “mengapa
membuang waktu kita pada keselamatan” dan hanya sedikit
atau tidak ada investasi dalam meningkatkan keselamatan.
B. Reactive: organisasi yg hanya memikirkan keamanan setelah
insiden terjadi.
C. Bureaucratic: organisasi yg sangat berbasis kertas dan
keselamatan melibatkan kotak centang utk membuktikan
kepada auditor dan penilai bahwa mereka berfokus pada
keselamatan.
D. Proactive: organisasi yg menempatkan nilai tinggi pada
peningkatan keselamatan, aktif berinvestasi dalam peningkatan
keselamatan berkelanjutan dan memberi penghargaan kpd staf
yg meningkatkan masalah terkait keselamatan.
E. Generative: nirwana dari semua organisasi keselamatan di
mana keselamatan merupakan bagian integral dari semua yg
mereka lakukan. Dalam organisasi generatif, keselamatan
benar2 ada dalam hati dan pikiran semua orang, mulai dari
manajer senior hingga staf garis depan.
Risiko
BAB I
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
( PMKP )
GAMBARAN UMUM
Fokus area standar peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah:
1. pengelolaan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
2. pemilihan, pengumpulan, analisis, dan validasi data
indikator mutu;
3. pelaporan dan analisis insiden keselamatan pasien;
4. pencapaian dan mempertahankan perbaikan;
5. manajemen risiko.
MANAJEMEN RISIKO (PMKP 12)
Standar PMKP. 12
Program manajemen risiko berkelanjutan digunakan untuk
melakukan identifikasi dan mengurangi cedera dan mengurangi
risiko lain terhadap keselamatan pasien dan staf
Elemen Penilaian PMKP. 12
1. RS mempunyai program manajemen risiko RS yang meliputi 1) s/d 6)
yg ada di Maksud dan Tujuan (R)
2. RS mempunyai daftar risiko di tingkat RS yang sekurang-kurangnya
meliputi risiko yang ada di a) s/d f) yang ada di Maksud dan Tujuan
(D,W)
3. RS telah membuat strategi untuk mengurangi risiko yang ada di a) s/d f)
(D,W)
4. Ada bukti RS telah melakukan failure mode effect analysis (analisis efek
modus kegagalan) setahun sekali pada proses berisiko tinggi yg
diprioritaskan (D,W)
5. RS telah melaksanakan tindak lanjut hasil analisa modus dampak
kegagalan (FMEA) (D, W) 12
MANAJEMEN RISIKO (PMKP 12)
Maksud dan Tujuan PMKP. 12
Risk :
• The chance of loss.
• Pure risk is uncertainty as to whether loss will occur.
• Speculative risk is uncertainty about an event that could
produce loss.
• Pure risk is insurable but speculative risk usually is not.
Carrol, :R.Risk
Roberta Caroll, editor : Risk ManagementHandbook
Management Handbook for
forHealth
HealthCare Organizations,
Care 20064 th
Organizations,
edition, Jossey Bass, 2004
Risk Management & Quality Improvement
• Risiko Klinis :
Semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian
pelayanan pasien yang bermutu, aman dan efektif.
• Risiko Nonklinis / Corporate Risk :
Semua isu yang dapat dapat berdampak terhadap
tercapainya tugas pokok dan kewajiban hukum dari RS
sebagai korporasi
19
Berbagai risiko pada
Struktur dan Proses pada bab & standar
20
Hospital Risk Management
Categories of Risk
Patient Risks
• Clinical Risk Mgt
• Patient Safety
Me aff
Ri er
s
St sks
h
dic
sk
Ri
Ot
al
Hospital
Risk
Management
Fin Risk
sk e
Ri loye
an s
s
cia
p
Em
l Property
Risks
6. Risiko lain
(Other risks)
o Hazardous material management :
chemical, radioactive, infectious biological waste
management
o Legal & regulatory risks
o Reputational risk
Contoh Categories of Risk
(Developing and Populating a Risk Register Best Practice Guidance, Health Service Executive, 2009)
8. Estates Management
1) Existing Facilities
2) Environmental
9. External Influences
1) Government/Political
2) Demographics
3) Technological advances
4) Other Health providers
5) Customer needs and expectations
6) Public awareness
7) External Disasters
8) External Relations
9) Labour Market/Suppliers Market
10) Labour Market/Suppliers Market
11) Environmental
12) Pandemic Disease
(Developing and Populating a Risk Register Best Practice Guidance, Health Service Executive, 2009)
Heal
risk a thcare
ssess
made ment
eas y
Seberapa parah
TEGAKKAN KONTEKS
ASESMEN RISIKO
EVALUASI RISIKO
KELOLA RISIKO
RISK REGISTER
IDENTIFIKASI RISIKO :
Apa yang bisa terjadi
-
-Bagaimana kejadiannya
- Mengapa hal itu bisa terjadi
- Kapan hal itu bisa terjadi
- Dimana hal itu bisa terjadi
- Siapa yang bisa tertimpa kejadian tersebut
Analisa risiko
Dampak & probabilitas
-
- siapa yang terlibat
- Tingkat risiko
KOMUNIKASI - Kendali yang sudah ada dan yang diperlukan MONITOR
DAN AUDIT
Evaluasi risiko
- Bandingkan tingkat risiko dg ktriteria
KONSULTASI REVIEW
- analisa untung rugi
- Risiko diterima atau tidak
Risiko
Tdk diterima Risiko diterima
Pengelolaan risiko
• Areas to assess :
A. Operational / Clinical
B. Financial
C. Human Capital
D. Strategic
E. Legal / Regulatory
F. Technology
G. Natural Disaster / Hazard
1. INFORMATION SYSTEMS
2. TELEMEDICINE
3. EQUIPMENT
4. NEW TECHNOLOGIES
5.INVENTORY CONTROL
G. NATURAL DISASTER / HAZARD
Level DESKRIPSI
1 0–5% – extremely unlikely or virtually impossible
Very low HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI
CEDERA
PASIEN
Tidak ada cedera Dapat diatasi Berkurangnya
fungsi motorik /
Cedera luas Kematian
dengan Kehilangan
sensorik
pertolongan fungsi utama
Setiap kasus yang
pertama memperpanjang permanent
perawatan
BIAYA / KERUGIAN KECIL KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH
KEUANGAN DARI 0,1% DARI 0,25 % DARI 0,5% DARI 1%
ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN
PUBLIKASI RUMOR - MEDIA LOKAL - MEDIA LOKAL MEDIA NASIONAL MEDIA NASIONAL
- WAKTU - WAKTU LAMA KURANG DARI 3 LEBIH DARI 3 HARI
SINGKAT HARI
1. Risk Ranking
2. Prioritize the risk
3. Cost Benefit Analysis (setelah diranking,
biaya untuk mengurangi risiko dibandingkan
dengan biaya kalau terjadi risiko)
4. Determine, is the risk to be accepted or not
Prioritizing Risk
Kriteria Evaluasi Risiko
Saunders, L: The Safety Toolkit, designing a risk register, The College of Emergency Medicine, 2009
Risk Register
• Tne mechanism for doing this is to use them as a basis for developing quality
improvement strategies.
• There are many tools that can be used to improve quality. A simple yet powerful tool
for accelerating improvement is the FOCUS - PDCA Model.
1. The FOCUS Phase (this helps to narrow the team’s attention to a discrete
opportunity for improvement)
o F- Find a process to improve (e.g. an action on the register)
o O- Organise to improve the process
o C – Clarify current knowledge of the process
o U – Understand sources of process variation
o S – Select the process improvement
2. The PDCA Phase (this allows the team to peruse that opportunity and to review
its outcome i.e. to test and implement changes in real work settings)
P – Plan the improvement data collection
D – Do the improvement/data collection/data analysis
C – Check the data for process improvement
A – Act to hold the gain/continue the improvement
(Developing and Populating a Risk Register Best Practice Guidance, Health Service Executive, 2009)
(Developing and Populating a Risk Register Best Practice Guidance, Health Service Executive, 2009)
Steps in Risk Management Decision Making 1
Identifikasi Analisis
• Teknikal / Keputusan
• Keputusan Manajerial
Komplain
pasien
Laporan
Kronologis MANAJEMEN RISIKO
Audit
Medis
Rapat Identifikasi Analisis
Ronde / Kasus risiko risiko
Morning
Report Rencana Strategis
Manajemen Risiko
Terintegrasi
Penatalaksanaan Evaluasi &
risiko Prioritas risiko
Rumah Sakit ……………..
m e n
u
Dok KEBIJAKAN dan STRATEGI
TENTANG
MANAJEMEN RISIKO
TAHUN ………...
I. PENDAHULUAN
• Latar belakang diperlukannya dokumen manajemen risiko
bagi rumah sakit
• Proses manajemen risiko dengan pendekatan yang
sistematik
• Hal – hal yang telah dicapai selama ini
• Harapan untuk masa yang akan datang
II. TUJUAN
1. Tujuan dari kebijakan dan strategi manajemen risiko adalah untuk
mengembangkan pelaksanaan manajemen risiko yang
diintegrasikan dengan Clinical Governance sehingga memberi
kepastian diberlakukannya Corporate Governance dengan baik
4. Direktur Medis :
5. Kepala Keperawatan
7. Direktur Keuangan
- Identifikasi risiko keuangan
- Membantu cost benefit analysis
- Mengelola dukungan biaya untuk manajemen risiko
8. Manajer K3 – RS
- Identifikasi risiko K 3
9. Manajer SDM
- Identifikasi risiko SDM
- Orientasi manajemen risiko untuk pegawai baru
- merencanakan pelatihan manajemen risiko
10. Staf lain :
V. PROSES MANAJEMEN RISIKO
TEGAKKAN KONTEKS
ASESMEN RISIKO
EVALUASI RISIKO
KELOLA RISIKO
RISK REGISTER
79
PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO
1. Asesmen Risiko:
a. Area Asesmen :
Area asesnmen risiko mencakup :
- UNIT BEDAH
- UNIT FARMASI
- UNIT RADIOLOGI
- UNIT KEPERAWATAN
- UNIT LABORATORIUM
DST.
- Instrumenidentifikasi :
a. Laporan insiden
b. Komplain dan litigasi
c. Risk profiling
d. Survei
- Peran staf
c. Analisis risiko :
- risk grading matrix
- root cause analysis ( RCA )
- failure modes and effects analysis
( FMEA )
d. Penilaian Risiko :
- Risk ranking
- prioritas risiko
- cost benefit analysis
2. Penanganan Risiko :
- Pengendalian risiko
- pembiayaan risiko
VI. SISTEM PELAPORAN
Penjelasan tentang peran dan tanggung jawab individu, tim
maupun departemen dalam melaksanakan pelaporan.Alur dan
tata cara pelaporan insiden harus diatur dengan jelas baik
untuk risiko klinis maupun risiko non klinis
1. Indikator Keuangan :
……………………
……………………
2. Indikator SDM :
……………………
……………………
3. Indikator Kegiatan :
……………………
……………………
4. Indikator Klinis :
……………………
……………………
5. Indikator Manajemen Risiko :
……………………
6. Indikator Eksternal :
……………………
7. Indikator Reputasional :
……………………
IX. RENCANA KEGIATAN / ACTION PLAN
Rencana kegiatan dengan tujuan strategis untuk satu tahun
digambarkan dengan tabel
Tujuan Kegiatan Hasil Pelaksana Waktu
Strategis ( Outcome ) (Time Scale)
1.Risk Penyusunan
Management rencana dan
sebagai bagian kebijakan strategis ----- ---- ----
integral dari tentang
rencana strategi Manajemen Risiko
RS
2.Membangun Sosialisasi
kesadaran dan Manajemen Risiko
kepedulian staf kepada seluruh ---- ---- ----
tentang staf RS
Manajemen Risiko
3.Pembelajaran Penyebarluasan
dari pengalaman proses Manajemen ---- ---- ----
risiko tahun lalu Risiko
…..
……………………………………………………………………….
PENINGKATA
KPRS K-3 RS
N MUTU
T IF
NA KETUA
E R
LT KOMITE/PANITIA
A
PMKP
Sekretaris
TIM/PJ
PENINGKATAN TIM/PJ KPRS
MUTU
dr Luwi 89
HOSPITAL RISK MANAGEMENT COMMITTEE
• It is recognized that committee structure is essential for the proper and effective
functioning of the risk management program.
• The purpose of the Risk Management Committee will be to assist the Risk Manager in
fulfilling the responsibilities of the position to minimize injuries to patients, visitors, and
employees, and financial loss to the hospital.
• The Assistant Administrator for Quality Control will chair the Risk Management
Committee which will have representatives from the following departments :