Anda di halaman 1dari 17

BIOMASSA

ADAM ATTARIQ
ALFREDO DANIEL
JEHEZKIEL NAFAEL MAKAPUAN
SALLY U A
M RAFLY ARYANSYAH
M TAUFIK QUROCHMAN
REZANDY PURNOMO
MOCHAMAD RAFLI AZIS
PENDAHULUAN

“ Biomassa adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut semua senyawa organik yang
berasal dari tanaman budidaya, alga, dan sampah organik. Pengelompokan biomassa terbagi
menjadi biomassa kayu, biomassa bukan kayu, dan biomassa sekunder. Biomassa juga dapat
dikategorikan menjadi limbah pertanian, limbah kehutanan, tanaman kebun energi, dan limbah
organik. Sifat kimia, sifat fisik, kadar air, dan kekuatan mekanis pada berbagai biomassa sangat
beragam dan berbeda-beda. Biomassa merupakan sumber energi terbarukan dengan kualitas yang
rendah. Biomassa tersusun dari berbagai macam bahan organik.

PENDAHULUAN

“ Sebagian besar biomassa tersusun dari karbohidrat, lemak, dan protein. Sisanya merupakan mineral
yang tersusun dari natrium, fosfor, kalsium, dan besi. Senyawa utama yang membentuk biomassa
adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Ketiga senyawa ini merupakan pembentuk dinding sel
pada tanaman. Biomassa dapat digunakan sebagai bahan bakar secara langsung atau melalui proses
pembriketan. Selain itu, biomassa juga digunakansebagai bahan bakar penghasil energi listrik.

Potensi biomassa di Indonesia yang biasa digunakan sebagai sumber
energi
jumlahnya sangat melimpah. limbah yang berasal dari hewan maupun
tumbuhan semuanya potensial untuk dikembangkan. Tanaman pangan
dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup besar, yang dapat
dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati.

Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar nabati memberikan tiga


keuntungan langsung :
1. peningkatan efesiensi energi, secara keseluruhan karena kandungan
energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang
percuma jika tidak dimanfaatkan.
2. penghematan biaya, karena seringkali membuang limbah biasa lebih
mahal dari pada memanfaatkannya.
3. mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karena
penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal,
khususnya di daerah perkotaan.
Serbuk kayu sisa hasil pemotongan, sisa limbah pertanian, kotoran, pupuk
merupakan komposisi bahan biomassa.

Salah satu langkah untuk mengurangi emisi karbondioksida ialah melalui pengenalan energi
terbarukan dan ramah lingkungan, energi tersebut merupakan energi biomassa. biomassa
membentuk bagiannya sendiri melalui proses fotosintesis. Konsentrasi gas karbondioksida di
atmosfer tidak akan berubah selama karbondioksida yang dilepaskan oleh pembakaran biomassa
setelah pemanfaatan energi dikembalikan seperti semula, seperti proses reforestrasi, ini disebut
netralitas karbon biomassa. Energi yang menggantikan bahan bakar fosil dapat diperoleh dari
siklus, yaitu pembakaran biomassa, emisi karbondioksida dan refiksasi karbondioksida. oleh karena
itu emisi karbondioksida dapat direduksi dengan cara mengganti bahan bakar fosil dengan
biomassa.
Untuk menentukan sistem energi biomassa, kandungan energi setiap jenisnya harus ditentukan

biomassa. Nilai kalor adalah jumlah panas yang dihasilkan saat bahan menjalani pembakaran
sempurna atau dikenal sebagai kalor pembakaran. Nilai kalor ditentukan melalui rasio komponen

terlebih dahulu. Nilai kalor seringkali sebagai indikator kandungan energi yang dimiliki setiap jenis

dan jenisnya serta rasio unsur di dalam biomassa itu sendiri (terutama kadar karbon).
Bahan bakar Biomassa

Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber energi yang dapat
diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara berkesinambungan
(suistainable). Di Indonesia, biomassa merupakan sumber daya alam yang sangat penting dengan berbagai
produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dll. Agar biomassa bisa digunakan sebagai
bahan bakar maka diperlukan teknologi untuk mengkonversinya, Caranya yaitu :

• Pembakaran Langsung
• Konversi Kimia
• Konversi Biokimia

Secara umum teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
Pembakaran langsung, konversi termokimiawi dan konversi biokimiawi.

a. Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling sederhana karena pada umumnya biomassa
telah dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu dikeringkan terlebih dahulu dan didensifikasi
untuk kepraktisan dalam penggunaan.
b. Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan perlakuan termal untuk memicu
terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar.
c. Sedangkan konversi biokimiawi merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan mikroba
dalam menghasilkan bahan bakar.
Cara Mengkonversikan Biomassa
Berikut cara mengetahui nilai kalor dan kandungan biomassa :

01 Analisis Nilai Kalor

02 Pengujian proximate dan ultimate


1. Analisis nilai kalor

Nilai kalor merupakan energi kalor yang dilepaskan ketika terjadinya oksidasi unsur-unsur
kimia yang ada pada bahan bakar tersebut. Bahan bakar-nya adalah zat kimia yang apabila
direaksikan dengan oksigen (O₂) akan menghasilkan sejumlah kalor. Bahan bakar dapat
berwujud gas, cair, maupun padat. Selain itu, bahan bakar merupakan suatu senyawa yang
tersusun atas beberapa unsur seperti karbon (C), hidrogen (H), belerang (S), dan nitrogen
(N)

Nilai kalor bahan bakar dapat dibedakan menjadi dua golongan berdasarkan fasa salah
satu produk pembakaran yaitu air (H2O), yaitu :

 HHV ( Higger Heating Value) : Yaitu nilai pembakaran dimana panas pengembunan
air dari proses pembakaran ikut diperhitungkan sebagai panas dari proses pembakaran.

 LHV (Lower Heating Value) : Yaitu nilai pembakaran dimana panas pengembunan
uap air dari hasil pembakaran tidak ikut dihitung sebagai panas dari proses
pembakaran
2. Analisis Proximate

Analisa ini dilakukan pada bahan bakar padat yang didasarkan pada sifatnya yang
dapat/ mudah menguap atau membentuk gas (volatile)

3. Analisis Ultimate
Analisa ini bertujuan untuk menentukan berbagai macam unsur kimia seperti
karbon, hidrogen, oksigen, sulfur, dll. Analisis ini berguna dalam penentuan jumlah
udara yang diperlukan untuk pembakaran dan menentukan volume gas
pembakaran. Informasi ini diperlukan untuk perhitungan suhu nyala dan
perancangan saluran gas buang dan lain-lain. Data analisis ini meliputi :

• Karbon (C).
• Hidrogen (H)
• Nitrogen (N).
• Oksigen (O).
• Sulfur (S).
PEMANFAATAN ENERGI BIOMASSA

1. Biobriket : Salah satu cara yang digunakan untuk mengkonversi sumber energi biomassa ke
bentuk biomassa lain dengan cara dimampatkan sehingga bentuknya menjadi lebih teratur.
Briket yang terkenal adalah briket batubara namun tidak hanya batubara saja yang bisa di
bikin briket. Biomassa lain seperti sekam, arang sekam, serbuk gergaji, serbuk kayu, dan
limbah-limbah biomassa lainnya.

2. Gasifikasi : Sebagai proses konversi bahan selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifer)
menjadi bahan bakar. Gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakar motor untuk
menggerakan generator pembangkit listrik. Gasifikasi merupakan salah satu alternatif
dalam rangka program penghematan dan diversifikasi energi. Selain itu gasifikasi akan
membantu mengatasi masalah penanganan dan pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan
dan kehutanan. Ada tiga bagian utama perangkat gasifikasi, yaitu : (a) unit pengkonversi
bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor gasifikasi atau gasifier, (b) unit
pemurnian gas, (c) unit pemanfaatan gas.

3. Pirolisa : Pirolisa adalah penguraian biomassa (lysis) karena panas (pyro) pada suhu yang
lebih dari 150oC. Pada proses pirolisa terdapat beberapa tingkatan proses, yaitu pirolisa
primer dan pirolisa sekunder.
4. Liquification : merupakan proses perubahan wujud dari gas ke cairan dengan proses
kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau perubahan dari padat ke cairan
dengan peleburan, bisa juga dengan pemanasan atau penggilingan dan
pencampuran dengan cairan lain untuk memutuskan ikatan. Pada bidang
energi liquification tejadi pada batubara dan gas menjadi bentuk cairan untuk
menghemat transportasi dan memudahkan dalam pemanfaatan.

5. Biokimia : Pemanfaat energi biomassa yang lain adalah biokimia. Contoh proses
yang termasuk ke dalam proses biokimia adalah hidrolisis, fermentasi dan an-
aerobic.digestion. An-aerobic digestion adalah penguraian bahan organic atau
selulosa menjadi CH4 dan gas lain melalui proses biokimia. Selain an-aerobic
digestion, proses pembuatan etanol dari biomassa tergolong dalam konversi
biokimiawi. Biomassa yang kaya dengan karbohidrat atau glukosa dapat
difermentasi segingga terurai menjadi etanol dan CO2 akan tetapi, karbohidrat harus
mengalami penguraian (hidrolisa) terlebih dahulu menjadi glukosa. Etanol hasil
fermentasi pada umumnya mempunyai kadar air yang tinggi dan tidak sesuai untuk
pemanfaatannya sebagai bahan bakar pengganti bensin.
Kelebihan Biomassa

01 Sumber Energi Terbarukan

02 Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil

03 Ketersediaan yang melimpah


Kekurangan Biomassa

01 Mahal

02
Ketergantungan yang tinggi pada kayu

03
Penyebab polusi

04
BIOMASSA

Thank you
SESI PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai