Anda di halaman 1dari 10

Revitalisasi Pembelajaran di SMK (Abad 21/R.I 4.

0)

Samsudi - UNNES
 Revitalisasi Pembelajaran di
SMK (Abad 21/R.I 4.0)
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 (RI 4.0)
Ciri Abad 21 (RI 4.0) Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta
Informasi (Kurtzweil) didik kreatif, mencari tahu dari berbagai sumber
(tersedia dimana saja, kapan saja) observasi, bukan diberi tahu

Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan


Komputasi (Moore-Koomey) masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan
(lebih cepat memakai mesin) masalah [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir


Otomasi (Ford) prosedural dan metakognitif bukan melaksanakan
(menjangkau segala pekerjaan rutin) kegiatan mekanistis [rutin]

Komunikasi (Metcalfe) Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan


(dari mana saja, ke mana saja) kolaborasi dalam menyelesaikan masalah

Pengetahuan (Ackoff) Pembelajaran berbasis aktivitas melalui pengamatan


(dibentuk melalui data  informasi) dan pengolahan hasilnya

Diseminasi (Horowitz) Pembelajaran berbasis aktivitas melalui pengamatan


(Nilai informasi = sebarannya) dan pengolahan hasilnya
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan
dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada
penguatan keterampilan kreatif
Pemahaman Lama Pemahaman Baru
Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran
Murni bakat Keterampilan yang dapat dipelajari
Originalitas Originalitas dan nilai (asas manfaat)
Tidak perlu pengetahuan Pengetahuan lapangan sangat diperlukan
pendukung

Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi dalam


pengembangan)

Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan discovery
Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training 4
Persepsi & Pemahaman Pendidik Ttg Kreativitas
Pengertian Kreativitas % Setuju
Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98
Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96
Tidak terbatas pada seni 86
Tiap orang dapat menjadi kreatif 88
Bakat bawaan lahir 21
Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah 95

Dapat diajarkan 70
Dapat dinilai 50
(tidak mudah menilai kreativitas  tantangan bagi
sistem pendidikan, bukan dihindari)

R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe.


JRC Scientific & Technical Reports. 5
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3
sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan,
2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Pembelajaran berbasis
- Observing [mengamat] kecerdasan tidak akan
- memberikan hasil siginifikan
Questioning [menanya] Personal (hanya peningkatan 50%)
- Experimenting [mencoba] dibandingkan yang berbasis
- Associating [menalar] kreativitas (sampai 200%)
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang


mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya,
menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja
dalam jejaringan melalui collaborative learning 6
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can
we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba,
- menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
- memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan
spontan/ekspresif
7
Arah Pengembangan: Penguatan Proses
Proses Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran
Pembelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery
learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa
pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi
Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam
Penilaian [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa

8
Revitalisasi Pembelajaran di SMK

Melahirkan Wirausahawan Baru


(Self Starters/job Creators)

Menghasilkan Tenaga Kerja Kapabel


dan Produktif selaras dengan
Kebutuhan Industri

Pengembangan/teknologi Terapan
(Mobilitas Vertikal/Proceed ke
Politeknik)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai