Anda di halaman 1dari 21

“KANKER KANDUNG

KEMIH”
Dosen Pengampu : Gipta Galih Widodo, S.Kp., M.Kep Sp.KMB
KELOMPOK 4
1. Fira Ila Mafa Ida (010117A034)
2. Halimah Wahyuningtiyas (010117A035)
3. Humam Khoironi (010117A039)
4. Kartika Budhi Pertiwi (010117A042)
5. Laeli Maghfiroh (010117A044) KEPERAWATA
6. Liesmangku Langit (010117A048) N MENJELANG
AJAL DAN
PALIATIF
PENDAHULUAN
ANATOMI DAN
1. Anatomi Vesica
Urinaria
■ Lokasi dan Deskripsi:
Vesica urinaria terletak tepat
dibelakang os.pubis di dalam
rongga pelvis.
 Gambar A. Vesica urinaria
tampak lateral.
 Gambar B. Bagian dalam
vesica urinaria laki-laki
tampak depan
Lanjutan...
■ Bentuk dan Permukaan
Vesica urinaria yang kosong
berbentuk piramid,
mempunyai apex, basis, dan
sebuah facies superior serta
dua buah facies infero
lateralis; juga mempunyai
collum.
 Gambar A. Vesica urinaria,
prostat, dan vesicula
seminalis dilihat dari lateral
 Gambar B. Vesica urinaria,
prostat, ductus deferens,
dan vesikula seminalis
#_Batas-batas Vesicae_#
Pada Laki-laki
■ Ke anterior: symphisis
pubica, lemak retropubik,
dan dinding anterior
abdomen.
■ Ke posterior: vesica
rectovesicalis peritonei,
ductus deferens, vesicula
seminalis, fascia
rectovesicalis, dan rectum.
■ Ke lateral: di atas
musculus obturator
internus dan dibawah
musculus levatorani.
■ Ke superior: cavitas
peritonealis, lengkung
ileum, dan colon
sigmoideum.
■ Ke inferior: prostata
#_Batas-batas Vesicae_#
Pada Perempuan
■ Ke anterior:
symphisis pubica,
lemak retropubik, dan
dinding anterior
abdomen.
■ Ke posterior:
dipisahkan dari rectum
oleh vagina.
■ Ke lateral: di atas
musculus obturator
internus dan di bawah
musculus levatorani.
■ Ke superior:
excavatio utero
vesicalis dan corpus
PEMBAHASAN
Urinary Bladder
Cancer
DEFINISI

Sekitar 90% kanker kandung kemih merupakan


karsinoma sel transisional, berasal dari epitel transisional
dari membran mukosa. Tumor kandung kemih paling
sering terjadi pada orang lanjut usia yang berusia lebih
dari 50 tahun, dan lebih sering terjadi pada pria
dibanding wanita, serta di area industri dengan penduduk
padat (Joan dan Lyndon 2014).
FAKTOR RESIKO
■ Perubahan struktur DNA (mutasi) pada sel di dalam kandung kemih
■ Paparan zat kimia tertentu
■ Berjenis kelamin pria.
■ Wanita yang mengalami menopause terlalu awal (di bawah 40 tahun).
■ Pernah menjalani radioterapi daerah panggul atau dekat kandung kemih, misalnya untuk
pengobatan kanker usus.
■ Pernah menjalani kemoterapi dengan obat cisplatin atau cyclophosphamide.
■ Menderita infeksi saluran kemih dan batu kandung kemih menahun.
■ Menggunakan kateter urine jangka panjang.
■ Menderita skistosomiasis yang tidak diobati.
■ Pernah menjalani operasi prostat.
■ Menderita diabetes tipe 2.
■ Terdapat riwayat penyakit kanker dalam keluarga.
PATOFISIOLOGI
■ Menurut Amiruddin, kanker kandung kemih terjadi karena beberapa
faktor yaitu, usia dan lifestyle. Kedua faktor ini akan masuk ke dalam
sirkulasi darah daan masuk ke dalam ginjal yang selanjutnya terfiltrasi
di glomerulus.
■ Terjadi stagnasi radikal bebas, radikal bebas mengikat elektron DNA
dan RNA sel transisional sehingga terjadi kerusakan DNA.
■ Apabila terjadi kerusakan DNA maka tubuh akan melakukan perbaikan
DNA jika berhasil maka sel akan kembali normal, jika tidak maka akan
terjadi mutasi pada genom sel somatik.
■ Mutasi dari genom sel somatik ada 3 hal yang terjadi. Ketiga hal
tersebut mengakibatkan produksi gen regulatorik hilang.
■ Selanjutnya terjadi replikasi DNA yang berlebih. Akhirnya terjadi
MANIFESTASI KLINIS
■ Lokal
a. Obstruktif
b. Iritatif
■ Sistemik

#Gambaran klinis dari kanker kandung kemih#


 gejala klinis yang awal adalah hematuria intermitten yang tidak disertai
nyeri.
 gejala klinis menyerupai sisititis yang hebat terjadi pada ulkus karsinoma
 stranguria
 nyeri pinggang, nyeri suprapubik, nyeri lipat paha, nyeri perineal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
■ Palpasi Bimanual
■ Pemeriksaan Laboratorium
■ Pemeriksaan Radiologi

PENATALAKSANAAN
1. Hematuria
2. TURB-T (Trans-Urethral Resection of Bladder-Tumor)
3. Cystektomy radikal atau parsial
4. Diversi Urine
5. Kemoterapi intra Buli
ASUHAN
KEPERAWATAN
Urinary Bladder
PENGKAJIAN
1. Identitas klien
2. Riwayat keperawatan
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan per sistem :
 B1(Breathing)
 B2 (Blood)
 B3 (Brain)
 B4 (Bladder)
 B5 (Bowel)
 B6( Bone)
CONTOH ANALISA DATA : PRE
OPERASI Masalah
Data Etiologi
Keperawatan

Pre Operasi
DS: Kanker kandung kemih Ganggguan
 Disuria ↓ Eliminasi Urin
 Bladder terasa penuh Massa tumor yang mudah
DO : ruptur
 Distensi bladder ↓
 Terdapat urine residu Mudah terkikis oleh urin
 Inkontinensia  tipe luapan yang bersifat asam
 Urin output sedikit/tidak ada ↓
Hematuria
CONTOH ANALISA DATA : POST
OPERASI Masalah
Data Etiologi Keperaw
atan
Post operasi
DS: Kanker kandung kemih Nyeri
Laporan secara verbal ↓ akut
DO: TURB-T
Posisi untuk menahan nyeri ↓
Tingkah laku berhati-hati Luka insisi post
Gangguan tidur (mata sayu, tampak pembedahan
capek, sulit atau gerakan kacau, ↓
menyeringai) Nyeri
Tingkah laku ekspresif (contoh :
gelisah, merintih, menangis,
waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu makan dan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pra Operasi
■ Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi
anatomik
■ Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan
hiperventilasi
■ Mual berhubungan dengan tumor lokal di kandung kemih
■ Nyeri akut berhubungan dengan agen injury
Post Operasi
■ Nyeri akut berhubungan dengan agen injury
■ Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
Diagnosa
No.
Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1.   Gangguan NOC: NIC :
Urinary Elimination Irigasi Kandung Kemih
eliminasi Tujuan:
1. Jelaskan prosedur kepada klien
urin Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Atur suplai irigasi yang steril,
berhubung selama 3x24 jam nyeri teratasi, dengan pelihara teknik kesterilan dari
an dengan kriteria hasil: agen protokol
1. Pola eliminasi
obstruksi 2. Jumlah urin 3. Bersihkan jalur mask atau ujung
anatomik 3. Warna urin terkahir Y- connector dengan
  4. Kejernihan urin alkohol swap
5. Intake cairan 4. Tetap irigasi cairan setiap agen
6. Pengosongan kandung kemih secara protokol
maksimal 5. Observasi perlindungan diri
7. Tampak darah dalam urin 6. Monitor dan pelihara rate flow
8. Frekuensi urine sesuai kebutuhan
9. Urgency with urination 7. Tulis cairan yang dibutuhkan,
10.Urge inkontinence
karakteristik cairan, jumlah
Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
2.  
Nyeri akut NOC : NIC :
Pain Management
berhubunga Pain Control • Tentukan dampak nyeri terhadap kualitas hidup
n dengan Setelah dilakukan klien (misalnya tidur, nafsu makan, aktivitas,
asuhan selama 3 x kognitif, suasana hati, hubungan, kinerja kerja,
agen injury 24, nyeri teratasi
dan tanggung jawab peran).
  dengan kriteria • Kontrol faktor lingkungan yang mungkin
hasil: menyebabkan respon ketidaknyamanan klien
• Kenali awitan (misalnya temperature ruangan, pencahayaan,
suara).
nyeri
• Pilih dan terapkan berbagai cara (farmakologi,
• Jelaskan faktor nonfarmakologi, interpersonal) untuk
penyebab nyeri meringankan nyeri.
• Gunakan obat • Kaji rasa nyeri secara komprehensif untuk
analgesik dan menentukan lokasi, karakteristik, onset/durasi,
non analgesik frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri,
dan faktor pencetus.
• Laporkan nyeri • Observasi tanda-tanda non verbal dari
 TERIMA KASIH 

Ttd Kelompok 4 KMAP 2018

Anda mungkin juga menyukai