Anda di halaman 1dari 15

Minggu ke-8

Pakan dan
pertumbuhan ikan
Pengertian Pakan sebagai Fungsi Pertumbuhan
(Produksi dan Kelangsungan hidup).

Sumber Pakan dan Tingkat Teknologi Akuakultur


(ekstensif, semi intensif, intensif).

Tingkahlaku Makan Ikan dan Pengelolaan


Pemberian Pakan.
Pengertian Pakan, Fungsi dan Kebutuhan Pada Ikan

 Pakan (makanan ikan) adalah bahan makanan yang dimakan


oleh ikan yang berasal dari dalam maupun luar wadah
pemeliharaan (ekosistem).
 Fungsi Pakan adalah sebagai sumber energi untuk
hidup,tumbuh dan berkembang biak (produksi, reproduksi,
kesehatan).
 Komponen pakan terdiri dari Makronutrien (Protein,
Karbohidrat, Lemak) dan Mikronutrien (Vitamin, Mineral).
 Kebutuhan Pakan dipengaruhi oleh jenis ikan (aktifitas),
laju tumbuh (ukuran, umur), siklus reproduksi, jenis kelamin,
lingkungan (habitat: suhu, salinitas, dll.).
Pertumbuhan Ikan (massa, biomassa)
 Pertumbuhan adalah proses biologi (metabolisme dasar,
pergerakan, reproduksi, kesehatan) yang dimotori oleh
makanan yang masuk tubuh. Pertumbuhan massa ikan
ditentukan oleh penambahan ukuran (berat, panjang),
sedangkan biomassa (populasi) tergantung pada keberhasilan
reproduksi dan tingkat kelangsungan hidup ikan.
 Konsep Pertumbuhan pada ikan adalah Autocatalytic:
pertumbuhan berawal lambat, kemudian cepat dan akhirnya
kembali melambat. Atau, membentuk kurva sigmoid (S)
dimana ada titik infleksi pada pertumbuhan antiklimaks.
 Pertumbuhan sesudah fase definitif (bentuk larva serupa
dengan induknya) adalah allometrik (sementara) pada
kematangan gonad, dan isometrik (proposional) pada
perkembangan tubuh menyesuaikan umurnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ikan

 Faktor Internal (genetis, kelamin, umur,


parasit/penyakit). Pertumbuhan lambat saat matang
gonad (persiapan memijah,dll.), masa tua (pergerakan,
perawatan).
 Faktor Eksternal (pakan, suhu, kimiawi air).);
Pertumbuhan lebih cepat pada suhu optimal (tropik)
daripada suhu rendah, namun ketersediaan pakan
menjadi pembatas. Terdapat korelasi antara laju
pertumbuhan ikan dengan produksi biomassa
(overpopulasi) dan sistim makanan terbatas Pakan
alami dalam ekosistem.
Sumber Pakan dari Dalam Ekosistem (Pakan Alami)
 Yang termasuk Pakan alami adalah plankton (fitoplankton dan
zooplankton), bakteri, insekta, krustasea, ikan (ukuran kecil).
 Produktifitas pakan alami ditentukan oleh kelangsungan rantai
makanan (food chains).
 Rantai makanan adalah aliran energi dalam ekosistem perairan yang
terdiri dari beberapa tingkatan (trofik) berbentuk piramida (makin
tinggi tingkat trofik, biomassa produsen akan berkurang) yang
dipengaruhi oleh kondisi biotik ekosistem (biomassa) dan abiotik (T,
cahaya, ruang). Kelangsungannya ditentukan oleh kemampuan
produsen primer (awal) menyerap dan meneruskan energi matahari
ke berbagai tingkat trophik melalui proses produksi, konsumsi dan
dekomposisi. Peranan produsen primer (phytoplankton, alga, dll)
adalah merubah bahan anorganik menjadi bahan organik secara
fotosintesis (rantai pertama) yang akan dikonsumsi oleh pemakan
awal (larva, zooplankton) untuk menghasilkan rantai kedua, dst..
 Produksi pakan alami dapat ditumbuhkan melalui pemupukan.
Sumber Pakan dari Luar Ekosistem

Sumber pakan dari luar ekosistem perlu ditambahkan apabila daya


dukung pakan alami dalam ekosistem sudah tidak mencukupi.
Jenis pakan dari luar ekosistem terdiri dari pakan alami dan pakan
buatan. Namun, umumnya diarahkan pada pakan buatan, karena
ketersediaan pakan alami dibatasi oleh musim dan penyakit.
Pakan

Alami Buatan
(dibatasi oleh musim, patogen) (tahan lama, pengelolaan pakan mudah)

hidup segar Lengkap Tidak lengkap


(tambahan)
Pakan Buatan dan Teknologi Akuakultur

 Keuntungan penggunaan pakan buatan adalah


ekonomis, tahan lama dan mudah pengelolaannya dalam
pemberian pakan.
 Kombinasi penggunaan pakan alami dan pakan buatan,
serta padat penebaran ikan menentukan tingkat
teknologi akuakultur (ekstensif, semi intensif,
intensif). Semakin tinggi padat penebaran (intensif)
maka perlu penambahan pakan buatan. Maka, teknologi
intensif identik dengan penggunaan pakan buatan.
 Pakan buatan dibedakan menjadi 2, 2 yaitu: pakan
lengkap dan pakan tambahan (tidak lengkap).
Pakan Lengkap (Complete diet)
 Pakan lengkap dibutuhkan jika pakan alami tidak tersedia (sedikit).
 lengkap tersusun dari bahan multi-ingredient .
Kandungan Nutrisi lengkap,
 Bentuk fisik Pakan buatan lengkap diantaranya: pelet, remah (crumble),
tepung (meal), pasta, atau serpih (flake).
 Pakan buatan berbentuk pelet terdiri dari 2 tipe, yaitu: mengapung
(extruded) dan tenggelam. Tipe mengapung lebih menguntungkan:

Faktor Pelet Mengapung


1. Stabilitas di air keuntungan
2. Terperangkap lumpur keuntungan
3. Efisiensi (konversi pakan) keuntungan
4. Pengaruh suhu prosesing Kehilangan vitamin
5. Ongkos produksi 20-30% lebih mahal
7. Penanganan/penyimpanan kerugian
8. Pengelolaan keuntungan
Pakan Tambahan (Supplement)

 Kandungan nutrisinya tidak lengkap.


 Pakan tambahan digunakan untuk meningkatkan produksi kolam
di mana sumber utama nutrisi adalah pakan alami (protein).
 Bahan pakan tambahan adalah produk single-ingredient
seperti: kedelai (tepung atau pecahan), dedak, bungkil kelapa,
jagung (tepung atau pecahan), daun sente (talas), dsb.
 Perpaduan karbohidrat dari pakan tambahan dengan protein
dari pakan alami (dalam ekosistem) bisa meningkatkan
produksi, efisiensi dan penghematan biaya produksi ikan di
kolam (protein sparring effect).
Tingkahlaku Makan Ikan dan Pembelajaran
(Weaning)
 Kebiasaan makanan (food habits) yang tersedia didalam ekosistem
perairan dan biasa dimakan ikan. Food habits diwariskan oleh induk,
dibedakan 2 kelompok: pemakan 1 jenis makanan/monophagic
(herbivora, carnivora, pemakan plankton, detritus) dan pemakan
bermacam makanan/euryphagic (omnivora,, dll.). Monophagic
bergantung pada pakan alami; Sebaliknya, euryphagic tidak, karena
mudah beradaptasi dengan pakan buatan.
 Kebiasaan cara memakan (feeding habits) yang dipengaruhi oleh
waktu (periodicity: nocturnal, diurnal; musim), tempat (permukaan,
dasar, kolom air) dan cara menangkap pakan sesuai spesies (letak
mulut dan lebar bukaan, alat peraba, gigi, dll.). Pemakan plankton
hidup berkelompok, sebaliknya pemakan bentos dan ikan buas
terisolir; detritus memilih pakan dengan penciumannya, pemakan
dasar punya sungut untuk meraba.
 Tingkahlaku makan ikan bisa berubah dengan cara
pembelajaran (weaning).
 ikan omnivor umumnya mengambil pakan mengapung
maupun yang tenggelam.
 dalam karamba,
karamba ikan omnivor dasar memerlukan waktu
belajar (weaning) lebih lama untuk mengambil pelet
terapung dibandingkan dengan ikan omnivor air
pertengahan (kolom air).
 ikan predator mengambil pelet keras sedikit sekali,
ikan ini lebih suka mengambil pelet lunak atau bentuk
pakan lain
 ikan-ikan yang benar-benar herbivor atau predator
biasanya tidak akan mengambil pakan buatan, terutama
pelet keras.
Lapar

Bergerak dan mencari


makanan
Menemukan dan mengidentifikasi
makanan
Menangkap

Manipulasi orobranchial:
ujicoba kesesuaian/kecocokan

Menelan atau menolak

Pengisian lambung

Kenyang

Proses pencernaan/perjalanan
makanan melalui usus
Kebutuhan Makronutrien dan Pemanfaatannya
 Komponen makronutrien terdiri dari Protein, Karbohidrat, Lemak.
 Lemak adalah sumber energi tertinggi (mudah dicerna), kemudian
karbohidrat dan protein. Namun, over intake dapat menyebabkan
degenerasi hati dan penurunan kualitas ikan. Lemak mudah tengik dan
beracun, dapat diatasi dengan penambahan antioksidan (Vit C, E), dan
disimpan kering, kedap udara dalam ruang gelap.
 Karbohidrat adalah sumber energi yang murah, digunakan sebagai
cadangan karena tubuh ikan tidak banyak mengandung karbohidrat.
Serat kasarnya berguna untuk peristaltik. Namun, kecernaan KH
rendah, dan glukosa (produk KH) menjadi pembatas pertumbuhan;
 Protein adalah potensial pada tubuh ikan, dibutuhkan 2-3 kali lipat
lebih tinggi daripada hewan berdarah panas. Namun, protein adalah
sumber energi yang mahal. sehingga perlu Protein sparing effect,
yaitu: suplai energi dengan karbohidrat (murah) pada pakan alami
(mahal) agar ekonomis.
Kebutuhan Mikro Nutrien (Vitamin-Mineral)
 Mikronutrien berfungsi mendukung proses hidrolisasi makronutrien
dengan bantuan enzim dalam pencernaan makanan (protein→asam
amino, karbohirat →glukosa, lemak →gliserol dan asam lemak) sebelum
kemudian diserap melalui dinding usus gastrointestinal.
 Vitamin terdiri dari 11 larut dalam air dan 3 larut dalam lemak (A, E, K):
 Vit D tidak esensial, karena kalsium mudah diperoleh dalam air.
 Vit B kompleks berfungsi pada jalur metabolisme.
 Vit A memelihara fungsi membran; K untuk sintesa protein
penggumpal darah dan keseimbangan metabolisme intrasel; E
sebagai antioksidan intrasel.
 Mineral (Ca, P, Mg, dll.) merupakan unsur pokok gigi, tulang (kerangka),
sisik, menjaga keseimbangan asam basa (fungsi osmotik), fungsi syaraf dan
metabolisme. Mineral tersedia dalam perairan, diserap malalui insang, kulit,
atau bisa ditambahkan dalam pakan yang disebut pre-mix.
Prinsip Pengelolaan Pemberian Pakan

 Tipe Bahan dan Komposisi Pakan

 Kebutuhan Konsumsi Oksigen

 Produksi Buangan

 Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai