KOLAM Tanah: bahan mineral yang tidak terkonsolidasi, yang berbeda akibat faktor- faktor genesis dan lingkungan dari bahan induk, dalam sifat fisika, kimia, biologi dan morfologi.
Peran tanah kolam
1. Menahan air 2. Di tanah, nutrien terakumulasi, disimpan dan didaur ulang: Karbon: bahan organik ( 60 % C) terakumulasi di tanah kolam, dari pupuk kandang, sisa-sisa, dsb. Dekomposisi aerobik oleh bakteri menghasilkan CO2 yang digunakan alga sebagai sumber utama karbon. Nitrogen Fiksasi nitrogen : N2 NH3 Perombakan (C-NH2) NO3- Dinitrifikasi NO3- N2 dikendalikan oleh jasad-jasad mikro Nitrifikasi NH3 NO3- Fosfor Fosfor anorganik tidak begitu larut, diadaptasi oleh mineral liat dan fraksi humus terakumulasi dengan fosfor organik sebagian didaur ulang oleh mikroba tanah, namun cukup banyak yang permanen tidak bergerak. Silika Penting untuk diatom, namun sedikit dipelajari, Hidroksida Al dan Fe rupanya menekan silikat dalam tanah yang mungkin merupakan sumber silikat penting. Unsur mikro Co, Mo, Zn, Bo, Cn diperlukan alga. Dikolam, tanah berperan penting dalam sirkulasinya. Berbagai proses fisika, kimia dan biologi dapat menahan dan beberapa menyebabkan tersedia. Vitamin dan senyawa organik lain Banyak alga memerlukan vitamin dan bahan organik lainnya untuk tumbuh. Di kolam sintesis senyawa-senyawa ini oleh jasad mikro dari bahan organik yang mengalami dekomposisi merupakan sumber yang penting. 3. Sebagai substrat dan sumber nutrien 4. Mengatur kualitas air Dekomposisi bahan organik oleh bakteri menggunakan O2. Jika bahan organik berlebih, O2 dapat habis. Dekomposisi anaerobik bahan organik H2S dan NH3 yang dapat membuat ikan stres akan mati. Tanah kolam juga berperan sebagai reservoir untuk pestisida yang merugikan, misal endrai menurunkan produksi disamping berbahaya. Beberapa sifat tanah yang mempengaruhi produksi ikan. 1. Tekstur Tanah diklasifikasi secara tekstur pada perbandingan antara pasir, lempung dan liat. Tanah Tekstur - Berpasir kasar - Berlempung sedikit kasar - sedikit halus - Berliat halus Pada umumnya tanah-tanah bertekstur lebih halus lebih baik karena : sifat retensi air baik relatif mempunyai kapasitas pertukaran kation tinggi substrat yang baik bagi alga bentik. 2. Reaksi tanah sebagai tingkat keasaman atau kebasaan a. pH air dapat diatur oleh tanah, terutama pada tanah yang sangat asam pH air 7-9 paling dikehendaki/baik b. Ketersediaan fosfor di atur oleh pH tanah pada semua nilai pH, banyak fosfor yang diberikan ke tanah di fiksasi Antara pH 6.5-8 memberikan porsi fosfor tanah relatif tersedia. c. Ketersediaan unsur mikro. Mo berlaku seperti fosfor, pada pH rendah relatif tidak tersedia. d. Ketersediaan unsur mikro toksik. Pada pH rendah, kelarutan Al, Fe, Mn dan Zn meningkat. Pada konsentrasi rendah sudah toksik terhadap berbagai jasad air. 3. Bahan organik Terdiri dari sisa-sisa tanaman dan hewan pada berbagai tingkat dekomposisi. Penting sebagai: Reservoir C, N, P dan nutrien yang dilepas oleh aktivitas mikroba untuk alga. Sumber pakan bagi zooplankton, cacing dan ikan Mempengaruhi sifat fisika, kimia tanah – Meningkatkan kapasitas tanah menahan air – Menyediakan tempat menempel bagi basa nutrien. Kelebihan bahan organik dapat menyebabkan masalah : Produksi asam-asam organik, H2S,NH3 Mengambil O2 : kualitas air jelek. 4. Rasio C/N = bobot total karbon organik bobot nitrogen total Terkait dengan aktivitas dekomposir (bakteri dan cendawan) organisme ini menggunakan C dan N dalam ratio tertentu (berkisar dari 4:1 hingga 9:1. Pupuk kandang dan bahan tanaman kering tua (merang padi) dengan rasio yang relatif lebar (hingga 100:1) mikroba harus mengambil cadangan N tanah, sehingga kompetisi akan N tanah menjadi besar dan sedikit N tanah tersedia bagi produksi alga bentik. 5. Fosfor yang tersedia Adalah bagian fosfor tanah yang dapat segera diabsorpsi oleh tanaman yang sedang tumbuh. Fosfor tanah terdapat dalam bentuk anorganik dan organik. Berapa bagian fosfat yang tersedia bergantung kepada : Jenis tanaman Keadaan tanah pH jumlah bahan organik yang mudah ditambah tergenang atau tidak. Pengelolaan tanah kolam 1. Keasaman Keasaman tanah dapat menimbulkan permasalahan yang besar bagi petani ikan. - tanah sangat asam dapat menyebabkan kematian ikan - tanah yang kurang asam, walau tidak menyebabkan mortalitas dapat membatasi nutrien sehingga membatasi produksi jasad-jasad pakan. Agar produksi baik, pengendalian keasaman merupakan yang pertama-tama dilakukan. a.Salah satu sumber keasaman di kolam-kolam pantai adalah oksidasi sulfida tanah, masalah : • kematian ikan • respon pemupukan jelek • produksi pakan alami rendah • pertumbuhan ikan lambat cara perbaikan : • mencucinya :membuat dominansi yang baik dan kemudian mengeringkan dan membilas tanah bergantian hingga keasaman berkurang sekali. • Pengapuran, dapat pula efektif namun sangat mahal karena jumlah yang diperlukan sangat banyak. b). Sumber keasaman lainnya terutama dikolam-kolam tua adalah asam-asam organik. Bahan-bahan organik alami atau yang diberikan jika direndam akan menghasilkan asam-asam ini. Pengendaliannya relatif mudah : pengeringan benar-benar tanah kolam sedikitnya 1 tahun pemberian kapur c). Pengapuran Bentuk kapur yang biasa digunakan • kapur pertanian • slade limie Ca(OH)2 • burned limie CaO Burned limie (kapur, tohor, CaO) • Dibuat dengan memanaskan batu kapur atau kulit kerang yang ditumbuk • Bentuk kapur yang paling cepat bereaksi tingkat efisiensi teoritis = 173 %. • Efisiensi menetralkan dari kapur secara teoritis didasarkan atas CaCO3 murni = 100 % dan juga ukuran partikel. Makin besar partikel makin lambat bahan bereaksi dengan tanah dan makin kecil efisiensinya. • Karena reaksi yang keras, digunakan juga untuk mengendalikan hama dan penyakit selain mengendalikan keasaman tanah dan air. • Karena mahal dan suhu ditangani, penggunaan secara lokal menjadi kurang praktis. Slaked lime, Ca(OH)2 • Praktis merupakan CaO ditambah air • Mempunyai efisiensi = 135 % • Bereaksi cepat namun tidak seharus CaO • Kapur pertama • Batu kapur atau kulit kerang yang ditumbuk • Secara teoritis, efisiensi kurang dari 100 % • Bereaksi lambat • Karena merah dan mudah pengaplikasiannya, mungkin terbaik bagi pengendalian keasaman tanah jangka panjang. Perlu ditentukan kebutuhan akan kapur • memaksimalkan produksi • mencegah pengapuran berlebih –meminimalkan pengeluaran –mengurangi kehilangan fosfat akibat pembentukan senyawa Ca fosfat yang tidak larut • jika belum diketahui sebagai ancer-ancer tambahan kapur ke tanah kolam hingga pH = 6.5 • tunggu 1-2 minggu sekali pengapuran, sebelum pupuk fosfat diberikan Pemupukan • Kecuali jika keadaan tanah subur diusahakan dan dipertahankan di kolam, petani tidak dapat mengharapkan menghasilkan jasad-jasad pakan alami yang melimpah. a. Pupuk organik • Kandungan bahan organik tanah kolam dapat berkolerasi posiitif dengan produksi ikan. b. Pupuk anorganik Pupuk N • Diberikan ke tanah kolam pada awal masa pemeliharaan untuk mempercepat perombakan bahan organik dan menstimulir pertumbuhan alga bentik. • Di kolam baru, memperbaiki konsistensi tanah dengan mempercepat dekomposisi akar-akar tanaman. Pupuk P • umumnya pupuk P paling efektif jika diberikan sering dalam dosis kecil di platform di air kolam • pada kolam air dangkal, mungkin perlu menambahkan pupuk langsung pada tanah untuk menstimulir klekap. –Jumlah yang diberikan minimum –Diberikan jika tanah kolam telah tergenang beberapa minggu. Pupuk K • efektif pada beberapa kolam air tawar • pada kolam payau, rupanya sangat terbatas karena kandungannya di air laut tinggi 3. Pengelolaan fisik atau budidaya a. Pengeringan, keuntungan : • pengendalian beberapa hama • meneralisasi bahan organik • mengoksidasi asam organik, H2S, NH3 • disarankan agar tanah dikeringkan hingga 18-20 % kelembaban (hingga pecah-pecah) b. Pengkondisian tanah • pencucian tanah yang mengandung asam mineral karena tanah mengandung sulfida – 2-5 tahun diperlukan sebelum keadaan yang baik mantap – mencangkup pengeluaran akar-akar vegetasi yang tertinggal Pengeringan tanah, mengurangi dengan air laut dan menguapkan. • menstimulir pertumbuhan alga bentik • mengakumulasi garam ditanah yang membantu mempertahankan salinitas lebih tinggi pada musim hujan c. Perataan tanah • memperbaiki drainasi, membantu selama panen dan selama persiapan d. Pembajakan tanah • di pembenihan/kolam-kolam hasil berguna untuk menstimulir pertumbuhan alga • pada waktu pencucian, pembajakan memperbaiki drainasi dan oksidasi dan memasukkan kapur ke tanah. e. Memelihara pematang • membuat penutup pematang dari vegetasi mengendalikan aerasi • rumput cukup baik. ANALISIS CONTOH TANAH a. Sebelum pembangunan kolam • diperlukan contoh tanah dan analisisnya • pemboran hingga 25 cm di bawah kedalaman yang direncanakan digali • untuk tekstur tanah dan keasaman potensial • contoh tanah + H2O2 30 %, kemudian menitiasi asam yang dihasilkan b. Di kolam produksi • baiknya setiap tahun sekali • contoh kompos diambil • < 1 ha : min. 12 subcontoh diambil interval yang cukup luas • 2-10 ha : 25 subcontoh • setiap subcontoh : uniform • 10 cm panjang c. Untuk analisis on the spot • pH indikator atau pH kertas • mengendentifikasi masalah keasaman