Anda di halaman 1dari 25

Pendidikan

Kewarganegaraan
Oleh: Mita Dewi Annisa, M.H.
Arti Penting Identitas
Nasional
-Pengertian Identitas Nasional
-Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas
Nasional
-Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas
Nasional
-Sejarah Budaya Bangsa sebagai Akar Identitas
Nasional
-Globalisasi
Identitas Nasional?
Pengaruh kekuasaan internasional
(Era Globalisasi)

Eksistensi suatu bangsa

Menurut Berger dalam The Capitalis Revolution, suatu


bangsa menghadapi tantangan yang kuat karena ideologi
kapitalislah yang akan menguasai dunia
Kapitalisme mengubah masyarakat
menjadi sistem internasional yang
menentukan ekonomi-ekonomi global, serta
sospolbud.
Negara nasional

dikuasai negara transnasional (negara-negara kapitalisme)

Negara-negara dengan kebangsaan lambat laun terdesak

The state needs

to be local genius
Menurut Toyenbee, ciri khas suatu bangsa yang
merupakan local genius dalam menghadapi pengaruh
budaya asing akan menghadapi challenge and
response. Jika challenge cukup besar sementara
response kecil maka, bangsa tersebut akan punah.
Hal ini terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan
bangsa Indian di Amerika, sebaliknya jika challenge
kecil sementara response besar maka bangsa tersebut
tidak akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif.
Maka perlu jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai
dasar pengembangan kreativitas budaya globalisasi.
Istilah “Identitas Nasional” secara terminologis
adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan
bangsa tersebut dengan bangsa lain sedangkan
secara historis, proses bagaimana bangsa
tersebut terbentuk. Maka hakikatnya, identitas
nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan
dengan jati diri suatu bangsa atau disebut
kepribadian suatu bangsa
Pengertian kepribadian pada umumnya sebagai
suatu identitas manusia sebagai individu yang
memiliki suatu sifat kebiasaan atau tingkah
laku dan karakter yang khas yang membedakan
dengan manusia lainnya.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang
mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga
mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk
bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah
tertentu sebagai suatu “kesatuan nasional”. Para tokoh besar
ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang hakikat kepribadian
bangsa dari beberapa disiplin ilmu antara lain:
Mead dalam “Anthropology to Day”, dengan studi “National
Character”, menyusun suatu kerangka pikiran yang merupakan
suatu konstruksi tentang bagaimana sifat-sifat yang dibawa oleh
kelahiran dan unsur-unsur ideotyncrotie, pada tiap-tiap
manusia.
Ralph Linton dan Abraham Kardiner, mengadakan suatu
penelitian tentang watak umum suatu bangsa dan objek
penelitiannya adalah bangsa Maequesesas dan Tanala dengan
hasil penelitian “ The Individual and His Society”, tentang
konsep “ basic personality structure”
Kepribadian Bangsa
Indonesia?
Dalam konteks statis, Kepribadian Bangsa Indonesia sebagai
suatu identitas nasional secara historis berkembang dan
menemukan jati dirinya setelah Proklamasi Kemerdekaan
pada 17 Agustus tahun 1945. Dalam faktor dinamika suatu
bangsa termasuk didalamnya proses pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam arti dinamis bagaimana
bangsa indonesia melakukan akselerasi dalam pembangunan
dan proses interaksi secara global dengan bangsa-bangsa
lain di dunia internasional, contoh Inggris dengan “Revolusi
Industri”
Faktor-faktor Pendukung
Kelahiran Identitas
Nasional
Ada dua faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa
Indonesia meliputi:
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis;
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan
yang dimiliki Bangsa Indonesia
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah
kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan
komunikasi antarwilayah Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan
demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa indonesia. Faktor historis
juga ikut mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa
Indonesia beserta identitasnya, melalu interaksi berbagai faktor didalamnya.
Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castelss dalam
bukunya, The Power of Identity, mengemukakan tentang munculnya
identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi hisoris, antara
empat faktor penting yaitu, faktor primer, faktor pendorong, faktor
penarik dan faktor reaktif.
Faktor primer mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan
sejenisnya
Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,
seperti lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan
dalam kehidupan Negara.
Faktor penarik, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika resmi,
tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional,
Bagi Bangsa Indonesia unsur bahasa merupakan bahasa persatuan dan
kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia merupakan bahasa
resmi negara dan bangsa Indonesia.
Keempat faktor tersebut tercakup dalam proses pembentukan
identitas nasional bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa
sebelum kemerdekaan.
Pancasila sebagai
Kepribadian dan Identitas
Nasional
Prinsip dasar filsafat negara oleh BPUPKI
(pandangan hidup bangsa Indonesia)

Pancasila

Menuju fase nasionalisme modern


Menurut Titus, salah satu fungsi filsafat adalah
kedudukannya sebagai suatu pandangan hidup
masyarakat. Filsafat Pancasila nilai-nilainya telah ada
pada bangsa Indonesia sebelum dirumuskan secara
formal yuridis dalam Pembukaan UUD 1945. Menurut
Notonagoro, bangsa Indonesia sebagai kausa materialis
Pancasila bahwa nilai-nilainya telah ada pada
kepribadian bangsa indonesia sendiri. Proses
perumusan materi Pancasila secara formal dilakukan
dalam sidang-sidang BPUPKI pertama sidang “Panitia
9”, sidang BPUPKI kedua, secara formal yuridis sebagai
dasar filsafat negara Republik Indonesia.
Sejarah Budaya Bangsa
sebagai Akar Identitas
Nasional
Akar-akar budaya yang mendasari identitas nasional
Indonesia
(Kepribadian, jati diri, serta identitas nasional
Indonesia terumuskan dalam Filsafat Pancasila)

Pembentukan nasionalisme modern


Globalisasi?
Globalisasi

Globalization

Kata global yang berarti universal yang mendapat


imbuhan lization yang bisa dimaknai sebagai proses.

Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan


sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa
informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi
secara mendunia
Achmad Suparman
Globalisasi adalah sebuah proses menjadikan sesuatu benda atau
perilaku sebagai sebagai ciri dan setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah

Thomas L. Friedman
Globalisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi
ideologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi
teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan
dunia.

Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa
pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi
kurang penting, yang terjelma di dalam kesadaran
Dampak Globalisasi
Ekonomi
Liberalisme ekonomi, yang sering juga disebut kapitalisme pasar
bebas

Tiga ciri pokok kapitalisme, yaitu:


Pertama, sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki
oleh individu;

Kedua, barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas yang


bersifat kompetitif

Ketiga, modal diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk


menghasilkan laba
Sistem Kapitalisme ini berkembang tidak sehat

Timbulnya persaingan tidak sehat dan mengabaikan


unsur etika serta moral

Modalnya kuat akan menguasai yang modalnya lemah

Pemerintah harus ikut mengaturnya


Pengaruh globalisasi yang bersifat negatif terhadap
perekonomian Indonesia salah satunya adalah:

Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri


karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di
Indonesia
Dampak negatif globalisasi terhadap perekonomian di Indonesia
bersumber dari ketidaksiapan ekonomi Indonesia dalam persaingan
yang semakin bebas

Dampak negatifnya sebagai berikut:


1. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena
kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murah
dan berkualitas
2. Membanjirnya produk impor di pasaran indonesia sehingga
mematikan usaha-usaha di Indonesia
3. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan
menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di
Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa
tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa mempengaruhi
kestabilan ekonomi.
4. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia
yang lebih profesional SDM
Keterlibatan Indonesia dalam perdagangan
internasional dan keikut sertaannya dalam organisasi
internasional

Berpengaruh pada politik hukum Indonesia


Globalisasi ekonomi menimbulkan akibat yang besar
sekali pada bidang hukum, globalisasi ekonomi juga
menyebabkan terjadinya globalisasi hukum

Globalisasi hukum tidak hanya didasarkan pada


kesepakatan Internasional antar bangsa, tetapi juga
pemahaman tradisi hukum dan budaya antara barat dan
timur
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai