Anda di halaman 1dari 31

Audit terhadap Siklus

Pengeluaran: Pengujian
Substantif terhadap
Aktiva Tetap
Kelompok 5:
Natasha Anjelin A
(2018.62.001069)
Khairuzzadid
(2018.62.001071)
Indriana Nadila W
(2018.62.001094)
PT. Perkebunan Nusantara IV
PT. Perkebunan Nusantara IV adalah perusahaan yang bergerak
pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan
perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang
mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan
pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas
menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang
dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30
Unit Usaha yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan 1 Unit
Usaha yang mengelola budidaya Teh dan 1 Unit Kebun Plasma
Kelapa Sawit, serta 1 Unit Usaha Perbengkelan (PMT Dolok Ilir)
yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli
Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu,
Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal.

PT Perkebunan Nusantara IV beralamat di Jl.


Letjend Suprapto No.2 Medan, Sumatera
Utara-Indonesia
2
Produk

3
Produk

4
Laporan Posisi Keuangan

5
Struktur Organisasi

6
Job Description
1. Direktur
Merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan semua asset sumber daya yang ada,
yang dituangkan dalam RJP dan dijabarkan dalam RKAP, untuk mengembangkan Perseroan, sehingga
tercapainya sasaran kinerja, tujuan, serta Misi dan Visi PTPN IV yang berorientasi pada peningkatan
produksi dan kemampuan pemasaran secara efektif dan efesien.

2. SEVP Operation
Merencanakan, menata, mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan Perseroan dalam mencapai
tujuan Bidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan, serta Operational Distrik yang berorientasi pada sumber daya
alam dan teknologi guna menghasilkan produk yang dapat dipasarkan secara efisien dan efektif.
• Bagian Tanaman = Melakukan pendampingan pada Quality Control di Unit Kerja terutama yang berkaitan
dengan Penentuan Kualitas hasil perkebunan dan kelapa sawit mengurus urusan Administrasi pada bagian
tanaman, mengurus urusan Investasi Kebun, melakukan Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM),
melakukan pengelolaan pada sistem pemupukan, melakukan mencekkan terhadap tanaman dan
perkebunan, melakukan Quality Control Urusan Tanaman

7
• Bagian Teknik dan Pengolahan = Melakukan pendampingan pada Quality Control di Unit kerja terutama yang
berkaitan dengan Pengujian Peralatan, Performance Peralatan, Menyelenggarakan pengendalian atas kualitas
perkebunan dan produk yang dihasilkan termasuk rencana kebutuhan material produksi, Mengatur dan
menyelenggarakan fungsi-fungsi mekanik mesin, ketenagaan,dan kualitas pengolahan produk, Membuat laporan
kegiatan bagian perencanaan teknik dan pengolahan, Membuat program kerja tentang perawatan/peralatan Teknik,
Meneliti dan menilai peralatan teknik sesuai dengan kebutuhan perusahaan, melakukan Quality Control Urusan
Teknik Dan Quality Control Urusan Pengolahan

3. SVEP Business Support


Merencanakan, menata, mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan di Bidang Keuangan dan Akuntansi, Bidang
Sumber Daya Manusia, Bidang Pengadaan dan Umum serta Bidang Optimalisasi anak perusahaan dan aset dalam mencapai
tujuan
• Bagian Keuangan dan Akuntansi = menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para
manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingna lainnya, seperti pemengang saham, kreditur, atau pemilik.
bertanggung jawab mengelola dokumen yang masuk dan keluar, menerima dan memeriksa data base dan hardcopy
Neraca dan LM dari seluruh unit dan Kantor Pusat untuk bahan konsolidasi database, Membantu penyiapan data rincian
pengeluaran dan pemasukan, Melakukan pengaturan keuangan perusahaan, Melakukan penginputan semua transaksi
keuangan ke dalam program, Melakukan transaksi keuangan perusahaan, Berhubungan dengan pihak internal maupun
eksternal terkait dengan aktivitas keuangan perusahaan, Mengontrol aktivitas keuangan / transaksi keuangan
perusahaan, Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan.

8
• Bagian SDM = Menyusun strategi ataupun kebijakan dalam pengelolaan SDM yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, baik itu jangka panjang maupun jangka pendek, Mengontrol dan
mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan fungsi SDM di perusahaan guna memastikan semuanya
berjalan sesuai strategi, kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan perusahaan, Menyusun rencana
kerja beserta anggaran dalam pelaksaan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen SDM
serta memastikan bahwa kinerja SDM meningkat, Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja
sesuai karakteria yang sudah ditetapkan perusahaan, Mengatur dan mengembangkan
staf/karyawan untuk diberikan pelatihan, Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang
permasalahan, perekrutan dan pemilihan kebijakan/ practices, disiplin, keluhan, konseling, upah
dan peryaratannya, kontrak-kontrak, pelatihan dan pengembangan, perencanaan suksesi, moril dan
motivasi, kultur dan pengembangan sikap dan moral kerja, manajemen penimbangan prestasi dan
hal seputar manajemen mutu – dan lain-lain

9
• Bagian Pengadaan dan Umum = Membina, membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai hasil
kerja bawahan, Mengiventarisasi dan mengevaluasi berbagai permasalahan atau kendala yang
dihadapi serta mencari solusi dan/atau pemecahan masalah dalam pelaksanaan pengadaan barang,
Mengoordinasikan penyusunan rencana umum pengadaan barang, Memfasilitasi pelaksanaan
pengadaan barang, Menyusun rencana pemilihan penyedia barang, mengurus urusan Hukum dan
Agraria,serta memastikan Keamanan di lingkungan perusahaan beroperasi serta keamanan dari
karyawan dengan memerhatikan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3).
• Bagian Optimalisasi anak perusahaan dan Aset = mengurus Administrasi Anak Perusahaan dan
Kemitraan, Memnonitor pengolaan barang dan pemeliharaan asset, Melakukan pencatatan barang
dan aset yang dimiliki, Melakukan pengecekan barang secara berkala, Melakukan perbaikan
barang yang mengalami kerusakan kecil, melakukan pengcekkan agar memastikan bahwa asset
tersebut digunakan secara maksimal dan semestinya.

10
4. Bagian Sekretaris Perusahaan
Sebagai perantara saluran komunikasi dan pembinaan hubungan baik bagi orang yang ingin
berhubungan dengan pimpinan atau atasan, ia juga memberikan sumber informasi yang diperlukan
pimpinan atau atasan dalam memenuhi fungsi, tugas, dan tanggung jawab dan sebagai penyambung
keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas sebagai alternative pemikiran pimpinan
dalam ide-ide dan factor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan dan
bawahan.

5. Bagian SPI (Satuan Pengawasan Intern)


Merupakan Fungsi penilai secara objektif dan independen yang dirancang untuk memberi nilai
tambah dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan dengan memperhatikan prinsip-prinsip good
corporate governance.

6. Bagian Perencanaan dan sutainbility


Mengurus sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable
PalmOil System (ISPO), berkoordinasi dengan para pemimpin unit lainnya untuk mengecek apakah
implementasi di lapangan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh sertifikasi.

11
Aktiva Tetap
Adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud
(Tangible fixed assets), mempunyai manfaat, ekonomis
lebih dari 1 tahun, dan diperoleh perusahaan untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual
kembali. Aktiva tetap digolongkan menjadi :
▸ Tanah dan perbaikan tanah (land and land
improvement)
▸ Gedung dan perbaikan gedung (building and
building improvement)
▸ Mesin dan ekuipmen pabrik
▸ Mebel
▸ Kendaraan

12
Jurnal-jurnal transaksi yang berhubungan dengan
aktiva tetap adalah sebagai berikut:

1. Transaksi Pemerolehan Aktiva Tetap :


Aktiva Tetap xxx
Kas xxx

2. Transaksi Pengenluaran Modal (Capital expenditure) :


Aktiva Tetap xxx
Kas xxx

3. Transaksi depresiasi aktiva tetap :


Biaya Depresiasi xxx
Depresiasi Akumulasi Aktiva Tetap xxx

13
4. Transaksi penghentian pemakain aktiva tetap :
Depresiasi akumulasi aktiva tetap xxx
Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap xxx
Aktiva tetap xxx

5. Trasaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap :


Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap xxx
Kas xxx
Persediaan suku cadang xxx
Gaji dan upah xxx
Biaya overhead pabrik yang dibebankan xxx

14
Karakteristik Aktiva Tetap
▸ Mempunyai saldo yang besar di dalam
neraca, transaksi perubahan relative sangat
sedikit.
▸ Kesalahan pisah batas transaksi yang
bersangkutan dengan aktiva tetap
mempunyai pengaruh kecil terhadap
perhitungan rugi-laba
▸ Aktiva tetap disajikan di neraca pada kosnya
dikurangi dengan depresiasi akumulasi.

15
Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap
1. Jumlah waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantive
terhadap aktiva tetap relative sedikit.
2. Auditor tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah
ketelitian pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan


aktiva tetap pada akhir tahun.
3. (Dikarenakan ketepatan pisah batas transaksi yang
bersangkutan sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan laba-
rugi)
4. Pengujian substantive terhadap Aktiva tetap dititikberatkan
pada verifikasi mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun
yang diaudit.
5. (Dikarenakan aktiva tetap disajikan pada kosnya, bukan nilai
bersih yang dapat direalisasikan pada tanggal neraca)

16
Beberapa factor yang harus dipertimbangkan dalam audit
terhadap aktiva tetap pada audit yang pertama kalinya:
▸ Apakah laporan keuangan tahun sebelumnya telah
diaudit oleh auditor independen lain?


▸ Apakah klien menyelenggarakan catatan rinci untuk
aktiva tetapnya?
▸ Apakah klien mengarsipkan dokumen-dokumen yang
mendukung transaksi yang bersangkutan dengan
pemerolehan dan mutase aktiva tetap dengan saat
audit yang pertama dilaksanakan?

17
Tujuan Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiva Tteap
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan
akuntansi yang bersangkutan dengan aktiva tetap
2. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan
keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva


tetap yang dicantumkan di neraca
3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap
yang dicantumkan di neraca
4. Membuktikan kewajaran penilain aktiva tetap yang
dicantumkan di neraca
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan
pengungkapan aktiva tetap di neraca

18
Proses
1. Sistem pembelian aktiva tetap
Karena transaksi perolehan aktiva tetap berkaitan dengan anggaran modal, maka diperlukan
otorisasi dari direksi. Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai dengan permintaan otorisasi
investasi dari pemakai aktiva tetap yang diajukan kepada direksi. Direksi akan memberikan
otorisasi investasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembeliaan aktiva tetap
yang diminta dan kondisi keuangan perusahaan. Setelah otorisasi investasi diberikan oleh
direksi, langkah pembelian aktiva tetap selanjutnya dilakukan melalui sistem pembelian,
setelah aktiva tetap diterima oleh fungsi penerimaan aktiva tetap kemudian diserahkan
kepada fungsi aktiva tetap untuk diatur penempatannya ditangan fungsi yang mengajukan
permintaan otorisasi investasi.

19
2. Sistem pencatatan harga pokok aktiva tetap yang dibangun
Sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang
diperoleh perusahaan dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri
oleh perusahaan. Work ordermerupakan dokumen yang digunakan
untuk mengumpulkan biaya kontruksi. Jila suatu aktiva tetap tetap
yang dibangun sendiri telah selesai maka bukti memorial dipakai
sebagai dokumen sumber untuk mencatat harga pokok aktiva tetap
tersebut kedalam kartu aktiva tetap dan jurnal umum.

20
3. Sistem pengeluaran modal 4. Sistem penghentian pemakaian aktiva
Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan tetap .
harga pokok aktiva tetap dengan adanya Sistem ini dirancang untuk mencatat
pengeluaran modal . setiap pengeluaran modal pengurangan harga pokok dan akumulasi
memerlukan dokumen surat permintaan otorisasi depresiasi aktiva tetap yang dihentikan
reparasi dari manajemen puncak. Pelaksanaan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul
surat permintaan otorisasi reparasi dilakukan sebagai akibat penghentian pemakaian
berdasarkan dokumen surat perintah kerja. aktiva tetap tersebut. Dokumen sumber yang
Pencatatan biaya yang terjadi untuk work dipakai sebagai dasar pencatatan
orderdilakukan menurut nomor surat perintah penghentian pemakaian aktiva tetap adalah
kerja yang bersangkutan, sehingga dapat dihitung bukti memorial yang dilampiri dengan
besarnya pengeluaran modal untuk surat perintah dokumen pendukung berupa surat
kerja tertentu, dan dapat dihitung tambahan harga permintaan penghentian dan transfer aktiva
pokok aktiva yang bersangkutan tetap.

21
5. Sistem transfer aktiva tetap 6. Sistem revaluasi aktiva 7. Sistem pencatatan
Sistem ini dirancang untuk tetap depresiasi aktiva tetap.
mencatat transfer aktiva tetap Sistem ini dirancang untuk Sistem ini dirancang untuk
dari satu pusat mencatat transaksi mencatat biaya depresiasi
pertanggungjawaban kepusat revaluasi atau penilaian aktiva tetap. Dokumen
pertanggungjawaban yang kembali aktiva tetap. sumber yang dipakai
lain. Dokumen sumber yang Dokumen sumber yang sebagai dasar pencatatan
dipakai sebagai dasar dipakai sebagai dasar adalah bukti memorial.
pencatatan transfer aktiva pencatatan adalah bukti
tetap adalah surat permintaan memorial.
transfer aktiva tetap.

22
Pengendali
an Intern

23
Pengendalian internal terkait asset tetap pada PT.
Perkebunan Nusantara IV
PT. Perkebunan Nusantara IV terdapat pengendalian internal terkait asset
tetap yaitu dengan adanya pembagian tugas antar manajemen , jadi pihak
yang mengajukan, mengoutorisasi dan melakukan review dilakukan oleh
beberapa pihak yang berbeda, hal ini dilakukan untuk mengurangi
kecurangan yang dilakukan oleh oknum perusahaan. Dalam standar
perusahaan fungsi control paling utama dipegang oleh direktur, sehingga
hanya presiden perusahaan yang dapat mengijinkan apakah suatu
tindakan harus dikeluarkan terkait asset tetap.
Dalam pengendalian asset tetap , PT. Perkebunan
Nusantara IV membagi ke beberapa siklus
pengendalian, yaitu :
1. Siklus penambahan asset tetap
2. Siklus pencatatan serta
Pengendalian kontrolnya yaitu dimana
pengukuran asset tetap
terdapat pembagian tugas dan tanggung
Pengendalian control pada siklus ini
jawab antara pihak eksekusi, pihak yang
yaitu adanya pembagian tanggung
melakukan pencatatan dan pihak yang
jawab oleh masing-masing fungsi.
melakukan control asset secara
keseluruhan. Pada saat penambahan
asset, yang memilih vendor yaitu
merupakan tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari direktur.

25
3. Siklus pemeliharaan dan pengamanan asset 4. Siklus pelepasan asset tetap.
tetap Pengendalian internal pada siklus ini yaitu
Pengendalian control pada siklus pemeliharaan yaitu pada saat sebelum dilakukan pelepasan asset
perusahaan melalukan pengecekan asset tetap secara tetap perusahaan terlebih dahulu melakukan
berkala serta perusahaan memberikan nomor perhitungan untuk mengetahui adanya
indentifikasi atas setiap asset tetap yang dimilikinya kemungkinan kerugian maupun keuntungan
agar dapat mempermudah manajemen dalam yang timbul dari pelepasan asset tetap
melakukan controlling pada asset tetap tersebut. tersebut .
Pengendalian control pada siklus pengamanan asset
tetap dimana perusahaan memiliki prosedur khusus
dimana seluruh kepemilikan asset tetap telah dicatat
dalam rincian asset tetap perusahaan serta prosedur
dalam pemakian aktiva tersebut dan perusahaan juga
melakukan penempatan asset, dimana hanya bisa
diakses oleh bagian internal perusahaan.

26
Kesimpulan
27
1. Pembentukan pertanggungjawaban yang dilakukan pengendalian internal dalam
pengelolaan aset tetap cukup efektif memiliki tugas yang diberikan sesuai dengan tanggung
jawab masing-masing staff karyawan yang bersangkutan dan mengamankan aset dari
penempatan aset yang tidak sah.
2. Pemisahan tugas yang dilakukan perusahaan atas aset tetap belum cukup memadai. Hal ini
terlihat bahwa perusahaan akan mengurangi manfaat penggunaan yang tidak berkurang.
3. Dokumen catatan yang memadai yang dialkukan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Medan cukup memadai. Hal ini terlihat bahwa dokumen tersebut akan menjadi sumber
informasi yang dapat digunakan manajemen untuk memonitor kegiatan operasi.
4. Pemantauan akses terhadap asset. Yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Medan belum efektif karena perusahaan kurang memantau penggunaan aset tetap
yang dipergunakan oleh karyawan dan mengakibatkan mengurangi masa manfaat yang
telah berkurang.

28
Saran
29
1. Prosedur pengendalian internal atas aset tetap pada PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Medan sebaiknya diterapkan secara
keseluruhan termasuk pemantauan perlu memperbaiki pengendalian
secara khusus terhadap aset tetap supaya aset tetap selalu terkordinir
terhadap pengunaannya.
2. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan diharapkan untuk
membuat prosedur-prosedur pnegelolaan aset tetap yang lebih tepat
sehingga karyawan dapat lebih memahami proses pengelolaan aset
tetap yang ada dalam perusahaan.

30
“ TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

31

Anda mungkin juga menyukai