Anda di halaman 1dari 30

FIQIH MUAMALAH

Maiza Fikri, ST, M.M


maizafikri@rocketmail.com
Bab 2
RIBA
Sejarah Riba
 Orang Yahudi mengharamkan riba sesama mereka tetapi menghalalkannya
kalau dilakukan pada pihak lain. Hal inilah yang mendorong umat Yahudi
memakan riba dari fihak lain dan menurut al-Qur'an, perbuatan semacam ini
dikatakan sebagai hal memakan riba.
 Menurut Muhammad Assad, dalam The Message of the Qur'an dinyatakan,
bahwa setelah dibebaskan oleh Nabi Musa dari belenggu perbudakan Fir'aun,
bangsa Yahudi mendapatkan berbagai kenikmatan hidup. Tetapi sesudah itu,
terutama setelah masa Nabi Isa, bangsa Yahudi mengalami malapetaka dan
kesengsaraan dalam sejarah mereka.
 Salah satu sebabnya adalah karena mereka suka menjalankan praktek riba dan
memakan harta manusia secara batil. Dalam kitab orang Yahudi sendiri (Taurat
dan Zabur) telah dilarang praktek-praktek riba.
 Allah Swt berfirman, “Maka disebabkan kedzaliman orang-orang Yahudi, Kami
haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya)
dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia)
dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya
mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang
dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir
di antara mereka itu siksa yang pedih.” (An-Nisa`: 160-161)
Al ‘ilmu qablal qaulu wal amal (Ilmu itu
sebelum perkataan dan perbuatan)
 Allah Swt berfirman, “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-
orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya ”. (Q.S. Al Baqarah 2 : 275)
 Ibnu Abbas mengatakan bahwa orang yang melakukan riba dibangkitkan pada
hari kiamat nanti dalam keadaan gila dan tercekik”. (HR Ibnu Abu Hatim)
 Rasulullah Saw di malam beliau melakukan isra melewati suatu kaum yang
mempunyai perut besar-besar seperti rumah. Maka beliau Saw bertanya
(kepada jibril) tentang mereka, lalu dikatakan bahwa mereka adalah orang-orang
yang memakan riba. (HR Imam Baihaqi)
 Ibnu Abbas ra berkata, “Wahyu yang paling akhir diturunkan kepada Rasulullah
Saw adalah ayat mengenai riba”. (HR. Bukhari)
 Ibnu Taimiyah rh berkata, “Tidak ada suatu ancaman hukuman atas dosa besar
selain syirik yang disebut dalam Al-Qur`an yang lebih dahsyat daripada riba”.
Diturunkannya Ayat Riba
 Siti Aisyah berkata, “Ketika diturunkan ayat-
ayat terakhir surat Al-Baqarah yang
menyangkut masalah riba maka Rasulullah
Saw keluar menuju masjid lalu membacakan
ayat-ayat tersebut dan beliau mengharamkan
jual beli khamr”. (HR. Ahmad)
 Salah seorang Imam berkata, “Setelah riba
dan semua sarananya diharamkan maka
diharamkan pula khamr dan semua sarana
yang membantunya, seperti
memperjualbelikan dan lain sebagainya”.
Bab Riba adalah bab yang paling sulit
 Bab riba merupakan bab paling sulit kebanyakan ahli fiqih
 Umar bin Khatthab ra berkata (dalam khutbahnya), “Barangkali
aku akan melarang kalian bebebrapa hal yang baik buat kalian dan
akan memerintahkan kepada kalian beberapa hal yang tidak layak
bagi kalian. Sesungguhnya ayat Al-Qur’an yang diturunkan paling
akhir adalah ayat riba. Dan sesunggunya Rasulullah Saw wafat,
sedangkan beliau belum menjelaskannya kepada kami. Maka
tinggalkanlah hal-hal yang meragukan kalian untuk melakukan
hal-hal yang tidak meragukan kalian”. (HR. Ahmad & Ibnu Majah)
 Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya perkara yang halal itu
jelas dan perkara yang haram jelas (pula). Sedangkan di antara
keduanya terdapat hal-hal yang syubhat. Maka barangsiapa yang
memelihara dirinya dari hal-hal yang syubhat berarti ia telah
membersihkan agama dan kehormatannya. Dan barangsiapa
yang terjerumus ke dalam hal-hal yang syubhat berarti ia telah
terjerumus ke dalam hal yang haram”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Daftar Isi
 Realita
 Riba
 Hikmah
 Perbedaan teori haq dan bathil
 Contoh praktek haq
 Contoh praktek bathil
 Simulasi
 PR
Realita
 Apakah kita tahu tentang RIBA?
 Apakah riba itu berarti hanya bunga
saja?
 Apakah kita kena riba?
Apakah kita kena Riba?
 Rasulullah Saw bersabda, “Kelak akan datang
kepada manusia suatu zaman yang dalam
zaman itu mereka memakan riba”. Ketika
ditanyakan kepadanya bahwa apakah semua
orang (melakukannya)? Maka beliau Saw,
“Barangsiapa yang tidak memakannya dari
kalangan mereka, maka ia terkena oleh debu
(getah)-nya”. (HR. Ahmad, Abu Dawud,
Nasa’i & Ibnu Majah)
Riba
 Pengertian riba
 Macam-macam riba
 Hal yang menimbulkan riba
 Dampak riba
Pengertian Riba
1. Pengertian secara bahasa :
a. ‫( ا لزيادة‬bertambah) yaitu meminta tambahan dari
sesuatu yang dihutangkan
b. ‫( ا لنام‬berkembang/berbunga) yaitu membungakan
harta uang atau yang lainnya yang dipinjamkan
kepada orang lain
c. Berlebihan atau menggelembung
2. Pengertian secara istilah :
Riba adalah akad yang terjadi dengan penukaran
tertentu, tidak diketahui sama atau tidak menurut
aturan syara’ atau terlambat salah satunya.
Macam-macam Riba
1. Riba jali/nasi’ah
- ialah berlebih salah satu dari dua pertukaran yang
diperjualbelikan
- Riba yang nyata
- Bila yang diperjualbelikan sejenis, berlebih
timbangannya pada barang-barang yang ditimbang,
berlebih takarannya pada barang-barang yang
ditakar dan berlebih ukurannya pada barang-
barang yang diukur.
2. Riba khafi atau Riba al-fadhl atau al-buyu’
- Riba yang tersembunyi
- terkait dengan 6 komoditi yaitu emas, perak, gandum, biji-bijian,
garam dan kurma.
- larangannya adalah menukar atau menjual komoditi yang sama
dengan jumlah yang berbeda.
Enam Komoditi yang Menimbulkan Riba
 Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ض ِة َو ْالبُرُّ ِب ْالبُرِّ َوال َّش ِع ْي ُر ِبال َّش ِعي ِْر َوال َّتمْ ُر ِبال َّت ْم ِر َو ْال ِم ْل ُح‬
َّ ‫ض ُة ِب ْال ِف‬
َّ ‫ب َوال ِف‬ َّ ‫الذ َهبُ ِب‬
ِ ‫الذ َه‬ َّ
‫ ْاآلخ ُِذ ِو ْالمُعْ طِ ي ِف ْي ِه َس َوا ٌء‬،‫ َف َمنْ َزا َد أَ ِو اسْ َت َزادَ َف َق ْد أَرْ َبى‬،ٍ‫ َي ًدا ِب َيد‬،‫ م ِْثالً ِبم ِْث ٍل‬،‫ِب ْالم ِْل ِح‬
 “Emas dengan emas, perak dengan perak, burr dengan burr,
sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma dan garam dengan
garam harus sama (timbangannya), serah terima di tempat
(tangan dengan tangan). Barangsiapa menambah atau minta
tambah maka dia terjatuh dalam riba, yang mengambil dan
yang memberi dalam hal ini adalah sama.” (HR. Muslim)
 Pendapat jumhur ulama, bahwa barang-barang lain dapat
diqiyaskan dengan enam barang di atas, bila ‘illat (sebab
hukumnya) sama.
Hal yang Menimbulkan Riba
1. Tidak sama nilainya
2. Tidak sama ukurannya menurut syara’,
baik timbangan, takaran maupun
ukuran
3. Tidak tunai di majelis akad
Rekayasa Menghilangkan Dinar

1 Dinar Emas 10 Dollar Gold 10 Dollar in Gold Coin

100.000 Rupiah

20 Dollar Singapura
10 Dollar us
• Nota-nota dan sertifikat emas mulai ditarik dari peredaran pada akhir 1928.
• Pada tahun 1934, Presiden Roosevelt menandatangani House Joint Resolution no 192 yang
melarang masyarakat memiliki koin emas.
• Masyarakat wajib menukar koin-koin emas kepada uang kertas di bank-bank pemerintah.
Rekayasa Menghilangkan Dirham

1 Dirham Perak 10 Dollar us Silver 10 Dollar us in Silver Coin

100.000 Rupiah

20 Dollar Singapura
10 Dollar us
Akhirnya Terjadilah Cara Menentukan
Rate Dinar Dirham yang Salah

Emas/troy ounce 1054 dolar us us$ 1 = rp 10.000


(8 dinar)

Rp ??? =
Akhirnya Kertas Dianggap
Sama Dengan Emas & Perak

Dengan kertas yang sama tapi dapat Telur Lebih Banyak karena
Gambar & Angkanya Beda
Riba Fadl (Pertukaran)

Dengan kertas yang sama tapi Bisa Ditukar Lebih Banyak karena
Gambar & Angkanya Beda
Maka Terjadilah Jual Beli Uang
Hampa
dollar amerika
Pinjam us$ 1
milyar
Tukar ke rp rp 10 triliyun

Tukar ke s$ s$ 2 milyar
00
.0
10

s$
01

us

Tukar ke us$ us$ 1.2


rp

1
00

milyar
=
1
0.
=

us
1

Bayar hutang us$ 1 milyar


us

s$

$
$
us

0.
=

1.

6
67
1

Untung us$ 200 juta


rp

rp 1 = s$ 0.0002 (arbitrage)
Bisa ambil untung dalam
sekejap (arbitrage) dengan
S$ 1 = rp 5000 tukar menukar kertas (jual
rupiah indonesia dollar singapura beli uang kertas)
Contoh Praktek Riba
 Mukhabarah, juga dikenal dengan istilah muzara’ah : ialah
menyewa lahan dengan bayaran sebagian dari apa yang
dihasilkan dari lahan itu
 Muzabanah : ialah membeli buah kurma gemading yang
ada di pohonnya dengan pembayaran berupa buah
kurma yang telah dipetik (masak).
 Muhaqalah yaitu membeli biji-bijian yang masih hijau
dengan biji-bijian yang telah masak (ijon).
 Sesungguhnya ketiga hal di atas dan yang semisal
dengannya diharamkan karena adanya persamaan yang
tidak diketahui atau disebut juga mufadalah (ada
kelebihan pada salah satu pihaknya).
 Segala sesuatu yang menjurus ke riba adalah haram dan
semua sarana yang membantunya.
Contoh Praktek Riba (Pertukaran)
 Pertukaran uang yang tidak sama nilai intrinsiknya (Rp 100.000 dengan Rp
receh 99.000)—maka Rp 1000 adalah riba karena tidak ada imbangannya
(tidak tamasul/sama nilainya)
 Pinjaman uang dengan lebih (pinjam Rp 1 juta, dikembalikan ditambah 10%
dari pokok pinjaman)—maka 10% dari pokok adalah riba tidak ada
imbangannya (tidak tamasul/sama nilainya)
 Pertukaran 1 liter beras ketan dengan 2 liter beras dolog maka pertukaran
tersebut adalah riba karena beras harus diktukar dengan yang sejenis dan tidak
dilebihkan.Maka solusinya adalah beras ketannya dijual dulu kemudian uangnya
dibelikan beras dolog atau dikonversikan ke nilai uang hingga sama nilainya.
 Seseorang akan membangun rumah membeli bata, uangnya diserahkan tanggal
5 Desember 1996, sedangkan batu-batanya diambil nanti ketika pembangunan
rumah dimulai maka perbuatan ini adalah riba karena terlambat salah satunya
dan berpisah sebelum serah terima barang.
 Seseorang yang menukar 5 gram emas 22 karat dengan 5 gram emas 12 karat
termasuk riba walaupun sama ukurannya tetapi berbeda nilai (harganya) atau
menukarkan 5 gram emas 22 karat dengan 10 gram emas 12 karat yang
harganya sama, juga termasuk riba sebab walaupun harganya sama,
ukurannya berbeda.
Hikmah Dilarang Riba (1)
 Allah Swt berfirman, “Allah memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah [177]. Dan Allah tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu
berbuat dosa [178]”. (Q.S. Al Baqarah 2 : 276)
 [177]. Yang dimaksud dengan memusnahkan riba ialah
memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. Dan
yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah
memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan
sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.
 Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima
sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya, lalu
memeliharanya untuk seseorang di antara kalian
sebagaimana seseorang di antara kalian memelihara anak kuda
atau anak untanya sehingga sesuap makanan benar-benar
menjadi seperti bukit Uhud (besarnya)”. (HR. Ahmad & Tirmidzi
berkata “hasan shahih”)
Hikmah Dilarang Riba (2)
 [178]. Maksudnya ialah orang-orang yang
menghalalkan riba dan tetap melakukannya.
 Ibnu Katsir berkata, “Orang yang melakukan riba itu
pada hakikatnya tidak rela dengan rizki yang halal
yang dibagikan oleh Allah untuknya. Ia kurang
puas dengan apa yang disyariatkan oleh Allah
untuknya yaitu usaha yang diperbolehkan. Untuk itu
ia berusaha dengan cara memakan harta orang
lain secara bathil melalui berbagai usaha yang
jahat. Ia adalah orang yang ingkar terhadap
nikmat yang diperolehnya lagi suka aniaya dengan
memakan harta orang lain secara bathil.
Perbedaan Ilmu Haq dan
Bathil
 Jual Beli vs Riba
 Allah Swt berfirman, “Orang-orang yang makan
(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba”. (Q.S Al Baqarah 2 : 275)
Contoh Praktek Haq
 Murabahah
 Mudharabah
 Qardu Hasan
 Hibah
 Hawalah
Contoh Praktek Bathil
 Jual beli uang (pasar uang)
 Jual beli barang yang tidak jelas (burung
yang terbang, ikan di dalam kolam, kebun
yang buahnya masih muda)
 Jual beli hutang (obligasi)
 Bursa saham
 Bursa komoditi
 Jual beli dengan uang kartal
Dampak Riba
 Uang idle (menumpuk di bank) dengan
disimpan di tabungan dan deposito.
 Uang tidak masuk sektor riil
(perdagangan) tapi masuk pasar palsu
(saham, obligasi, reksadana, valas, bursa
komoditi) sehingga akses dana untuk sektor
riil (perdagangan) sulit.
 Menghilangkan pola bagi hasil bagi rugi
(mudharabah)
 Menghilangkan potensi zakat, infaq &
shadaqah
PR
 Bertanya ke orang, apa itu riba?
 Apakah mereka tahu ijon itu bagian dari
riba?
 Tahukah kita kalau jual beli dalam
dengan uang kartal itu riba?
ALHAMDULILLAH

Subhanakallaahumma wa bihamdika
asyhadu ‘allaa ilaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika

Anda mungkin juga menyukai