Anda di halaman 1dari 22

Virus

Oleh Yuliana Salosso


Apa itu Virus
 Virus merupakan kesatuan yang mengandung asam nukleat
DNA atau RNA. Kadang-kadang tertutup oleh envelope dari
lipid, protein dan karbohidrat yang mengililingi asam nukleat
virus
 Virus adalah patogen yang paling kecil. Ukurannya lebih kecil
seperduapuluh kali dari besar bakteri (20 - 300 nm). Virus
tidak dapat hidup di benda mati. Virus menyerang mahluk
hidup, berkembangbiak di dalam organisme inang.
Struktur Virus
1. Kepala Virus: bentuk berupa persegi
delapan yang didalamnya terdapat
materi genetik (asam nukleat) virus
(DNA/RNA).
2. Ekor Virus: merupakan selubung
memanjang (tubus), berfungsi sebagai
alat penginfeksi
3. Serabut Ekor: merupakan serabut
yang tumbuh dibagian ujung ekor,
berfungsi sebagai penerima rangsang
(reseptor).
4. Selubung Ekor: berfungsi untuk
menginfeksi dan menghancurkan
lapisan kulit bakteri atau sel supaya
bisa memasukkan RNA/DNA kepada
sel inang untuk berkembangbiak.
Bentuk virus
Contoh virus
REPRODUKSI (REPLIKASI)
VIRUS
 Salah satu ciri makhluk hidup yang dimiliki virus adalah dapat
berkembangbiak .
 Proses reproduksi yang biasa disebut replikasi virus ini hanya
dapat dilakukan di dalam tubuh makhluk hidup lain.
 Terdapat 2 jenis proses replikasi yang dapat terjadi pada virus,
yaitu Siklus Litik dan Siklus Lisogenik
Siklus Litik

A. Tahap Perlekatan / Penempelan (Adsorbsi)


Pada tahapan ini terjadi penempelan bagian virus (virion) dengan
sel makhluk hidup yang terinfeksi. Bagian tersebut akan menempel
pada dinding sel yang memiliki reseptor protein tertentu sehingga
dapat mengenali virus. Mekanisme ini didasarkan atas prinsip Lock
and Key,yaitu kecocokan antar sel inang dengan virus. Setelah
menempel, virus akan mengeluarkan enzim untuk menghancurkan
membran sel tersebut.
B. Tahap Penetrasi / Penyuntikan (Injeksi)
Setelah membran sel inang yang terinfeksi hancur, virus akan
menyuntikkan bahan inti (asam nukleat) nya yang berupa RNA
atau DNA memasuki sitoplasma sel inang. Pergerakan bahan inti
ini didorong oleh kontraksi dari kapsid virus, artinya kapsid virus
tidak ikut masuk ke dalam sel melainkan akan terus berada di luar
sel.
C. Tahap Replikasi / eklifase dan Sintesi
Terjadi penggabungan komponen DNA virus dengan sel inang, dan
karena kekuatan penyerangan virus lebih kuat dari pertahanan sel inang,
maka DNA virus mampu menghancurkan DNA sel inang. Enzim
penghancur dari virus akan menghancurkan komponen DNA sel inang
sehingga proses sintesis DNA sel inang akan terhenti. Kemudian bahan
inti (asam nukleat) dari virus yang masuk akan menggantikan posisi
DNA sel inang yang sudah tidak berdaya. Dengan demikian DNA virus
dapat mengendalikan aktivitas sel tersebut, pada tahap ini virus akan
terus bereplikasi mengendalikan sintesis asam nukleat dan protein yang
akan dijadikan selubung kapsid.
D. Tahap Pematangan
Hasil sintesis yang berupa asam nukleat dan protein terpisah tadi
kemudian dirakit untuk menjadi virion-virion baru yang matang dan
utuh.
E. Tahap Pelepasan (Lisis)
Virus baru yang terbentuk akan menghasilkan enzim lisozim sehingga
membuat dinding sel tersebut hancur. Kemudian virus baru (virion)
keluar dari sel inang tadi dan menginfeksi sel-sel disekitarnya.
Siklus Lisogenik

 Siklus Lisogenik terjadi ketika sistem pertahanan sel inang lebih


kuat dari penyerangan virus sehingga sel inang mampu
mempertahankan kesehatannya.
 Dalam kondisi ini sel virus tidak mati atau keluar dari sel inang
tersebut, ia akan menunggu hingga sistem pertahanannya lemah
kemudian kembali menyerang sesuai dengan tahapan siklus
litik.
 Selama proses menunggu ini, komponen virus yang masuk ke
dalam sel menempel pada kromosom sel inang sehingga apabila
sel inang membelah diri, maka keturunannya juga akan
memiliki komponen tersebut.
Tahapan siklus lisogenik
A.Tahap Perlekatan / Penempelan (Adsorbsi)
Pada tahapan ini terjadi penempelan bagian virus (virion) dengan sel
makhluk hidup yang terinfeksi. Bagian tersebut akan menempel pada
dinding sel yang memiliki reseptor protein tertentu sehingga dapat
mengenali virus.
B. Tahap Penetrasi / Penyuntikan (Injeksi)
Setelah membran sel inang yang terinfeksi hancur, virus akan
menyuntikkan bahan inti (asam nukleat) nya yang berupa RNA atau
DNA memasuki sitoplasma sel inang. Pergerakan bahan inti ini
didorong oleh kontraksi dari kapsid virus, artinya kapsid virus tidak
ikut masuk ke dalam sel melainkan akan terus berada di luar sel.
C. Tahap Penggabungan
Pada fase ini terjadi penggabungan bahan inti (asam nukleat) dari
virus dengan komponen DNA pada kromosom sel inang. Karena
kekuatan pertahanan sel inang lebih kuat dari penyerangan virus
maka virus tidak dapat langsung menghancurkan sel inang tersebut.
DNA virus yang menyatu dengan DNA sel inang disebut profage.
D. Tahap Pembelahan / Penggandaan (Cleaveage)
Saat sel inang membelah diri, maka komponen virus yang telah
menyatu dengan komponen DNA sel inang juga akan ikut membelah
sehingga proses pembelahan juga menghasilkan sel baru dengan
profage didalamnya. Proses pembelahan sel dapat berlangsung
beberapa generasi dan terus menghasilkan sel baru dengan profage.
Klasifikasi Virus
1. Berdasarkan International Comittee On Taxonomy Of
Viruses (ICTV) 1966
Taksonomi virus berdasar ordo, famili, genus, dan spesiesnya,
yaitu :
Contoh : Virus Ebola : Ordo = Mononegavirales à Famili =
Filoviridae à Genus = Filovirus à Spesies = Ebola Virus Zaire.

2. Berdasarkan asam nukleatnya


▪Ribovirus, yaitu virus yang bahan inti (asam nukleat) nya
berupa RNA. Contoh aggota ribovirus adalah Rhabdo virus
(penyebab rabies).
▪Deoksiribovirus,
yaitu virus yang bahan inti (asam nukleat)nya
berupa DNA. Contohnya adalah pox virus (penyebab cacar).
Klasifikasi Virus
3. Berdasarkan jenis inangnya
▪Bakteriovage, yaitu virus yang sel inangnya bakteri. Virus ini
biasanya memiliki bahan inti berupa DNA Contohnya adalah t4
virus yang menyerang bakteri E.Coli .
▪Virus Mikroorganisme Eukariot, merupakan virus yang
menyerang organisme eukariot. Kebanyakan memiliki bahan inti
berupa RNA. Contonya adalah virus yang menyerang protista dan
jamur.
▪Virus Tumbuhan, yaitu virus yang sel inangnya merupakan
tumbuhan. Kebanyakan memiliki bahan inti berupa RNA.
Contohnya adalah tobacco mosaic virus, yaitu virus yang
menyerang tembakau.
▪Virus Hewan, yaitu virus yang sel inangnya adalah sel hewan
atau sel manusia. Virus hewan dapat memiliki bahan inti DNA
atau RNA. Contohnya adalah Rhabdo virus (rabies) pada anjing
yang juga dapat menyerang manusia.
Manfaat
Virus 1. Virus dapat digunakan sebagai vaksin
Vaksin merupakan patogen (penyebab penyakit) yang telah
dimodifikasi menjadi lebih lemah dan menimbulkan dampak yang lebih
sedikit. Tujuannya adalah agar tubuh membentuk antibodi khusus,
sehingga ketika patogen yang sesungguhnya menyerang, tubuh dapat
langsung mengatasinya.

2. Virus sebagai antitoksik


Modifikasi virus dengan teknik rekayasa genetik dapat menghasilkan
antitoksik yang berguna sebagai obat untuk berbagai penyakit.

3. Virus dapat menyerang bakteri patogen


Seperti penjelasan pada poin klasifikasi virus bahwa terdapat virus
yang sel inangnya merupakan bakteri. Apabila virus dapat menyerang
bakteri patogen penyebab berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan, atau
manusia maka virus tersebut memberikan manfaat baik.
Manfaat Virus
Dalam bidang perikanan misalnya :

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka banyak dibuat


vaksinasi berbasis DNA oleh virus yang dikembangkan dalam
ilmu immunology seperti vaksin DNA untuk membentuk imun
guna melawan Infectious hematopoietic necrosis virus (IHNV).
Kerugian Virus juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
Virus makhluk hidup. Adapun penyakit yang disebabkan oleh
virus, baik pada manusia, hewan, dan tumbuhan,
contohnya :
1.Cacar variola disebabkan oleh virus jenis Orthopoxvirus.
2.Campak disebabkan oleh Morbilivirus.
3.AIDS disebabkan oleh HIV, yaitu Human
Immunodeficiency Virus.
4.Flu disebabkan oleh virus influenza atau parainfluenza.
5.Flu burung disebabkan oleh HPAIV yaitu High
Pathogenic Avian Influenza Virus.
6.Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus.
7.Tetelo disebabkan oleh virus NCD.
8.Mosaik disebabkan oleh TMV atau Tobacco Mosaic
Virus.
Dalam bidang perikanan misalnya :
Kerugian
Virus yang menimbulkan penyakit tertentu pada kegiatan
Virus akuakultur seperti ;
1.infectious haematopoietic necrosis virus yang dapat
dicegah dengan vaksin IHNV yang menyebabkan
pertumbuhan udang menjadi tidak seimbang/cebol,
2.infectious salmon anaemia virus,
3.Tilapia lake virus yang mengancam ikan komoditas Tilapia
yang menjadi andalan Indonesia seperti Nila dan Mujair.
4.white spot syndrome virus (WSSV) yang menyerang
udang windu dapa fase Post Larva yang terjadi pada suhu
dan pH yang ekstrim pada perairan, terlihat bercak putih.
5. Koi herpers virus (KHV) yang menyerang ikan air tawar,
dengan ditandai dengan ikan yang tidak napsu makan, dan
terjadinya pendarahan di kulit dan sirip ikan.
Sekian dan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai