Anda di halaman 1dari 50

FARMASI INDUSTRI

SANITASI & HYGIENE

Hayatus Sa’adah, M.Farm


SANITASI DAN HYGIENE
PRINSIP

VALIDASI
PROSEDUR HYGIENE
PEMBERSIHA PERORANGA
N DAN N
SANITASI

PEMBERSIHA SANITASI
N DAN BANGUNAN
SANITASI DAN
PERALATAN FASILITAS
PRINSIP
• Tingkat sanitasi dan hygiene yang tinggi diterapkan pada pembuatan obat.
• Ruang lingkup sanitasi dan hygiene meliputi:
– Personil
– Bangunan
– Peralatan dan perlengkapan
– Bahan produksi serta wadahnya
– Bahan pembersih dan desinfeksi
– Segala sesuatu yang dapat merupakan sumber pencemaran produk.
HYGIENE PERORANGAN
• Tiap personil yang masuk kearea pembuatan • Semua personil menerapkan hygiene perorangan
hendaklah mengenakan pakaian pelindung yang yang baik.
sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakannya. • Tiap personil yang mengidap penyakit atau yang
• Prosedur hygiene perorangan termasuk persyaratan dapat merugikan mutu produk dilarang menangani
untuk mengenakan pakaian pelindung hendaklah bahan awal.
diberlakukan untuk personil baik karyawan purna • Semua personil diperintahkan dan didorong untuk
waktu, paruh waktu. melaporkan kepada atasan langsung tiap keadaan.
• Untuk menjamin perlindungan produk dari • Dihindarkan persentuhan langsung antara tangan
pencemaran pakaian kerja kotor dan lap pembersih operator dengan bahan awal
kotor hendaklah disimpan dalam wadah tertutup
• Personil diintruksikan supaya menggunakan sarana
hingga saat pencucian.
mencuci tangan sebelum  memasuki daerah
• Program hygiene yang rinci dibuat dan produksi
diadaptasikan terhadap berbagai kebutuhan
• Merokok, makan, minum, mengunyah, memelihara
didalam area pembuatan.
tanaman, menyimpan makanan   minuman hanya
• Semua personil menjalani pemeriksaan kesehatan diperbolehkan di area tertentu
pada saat direkrut, sebelum dan selama bekerja,
• Persyaratan khusus untuk pembuatan produk steril
dan pemeriksaan mata secara berkala.
dicakup dalam peraturan tersendiri
SANITASI BANGUNAN DAN FASILITAS
• Bangunan yang digunakan untuk pembuatan obat di • Pada prosedur tertulis untuk pemakaian rodentisida,
desaian dan dikontruksi dengan tepat insektisida, fungisida, agen fumigasi, pembersih dan
sanitasi yang tepat
• Hendaklah tersedia dalam jumlah yang cukup, sarana
toilet dengan ventilasi yang baik. • Prosedur tertulis yang menunjukkan penanggung
jawab untuk sanitasi mengenai jadwal, metode,
• Disediakan sarana yang memadai untuk
peralatan dan bahan pembersih yang harus digunakan
penyimpanan  pakaian personil dan milik pribadinya
ditempat yang tepat. • Prosedur sanitasi berlaku untuk pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor
• Penyiapan penyimpanan dan konsumsi dibatasi di
area khusus • Segala praktek tidak hygieneis di area pembuatan
dapat merugikan mutu produk
• Sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk
• Persyaratan khusus untuk pembuatan produk steril
• Rodentisida, insektisida, agen fumigasi dan bahan
dicakup dalam peraturan tersendiri
sanitasi tidak boleh mencemari  peralatan bahan awal
bahan pengemas, bahan yang sedang diproses
PEMBERSIHAN DAN SANITASI PERALATAN
• Setelah digunakan peralatan dibersihkan baik bagian luar maupun dalam sesuai prosedur
• Metode pembersihan dengan cara vakum atau cara basah lebih dianjurkan.
• Pembersihan dan penyimpanan peralatan yang dapat dipindah-pindahkan dan
penyimpanan bahan pembersih dilaksanakan dalam ruangan terpisah dari ruangan
pengelolaan.
• Prosedur tertulis yang cukup rinci untuk pembersihan dan sanitasi peralatan yang
digunakan dalam pembuatan obat dibuat divalidasi dan ditaati.
• Catatan mengenai pelaksanaan pembersihan, sanitasi, sterilisasi dan inspeksi sebelum
penggunaan peralatan disimpan secara benar.
• Disinfektan dan deterjen dipantau terhadap pencemaran mikroba
VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN DAN SANITASI
• Penanggung jawab untuk pembersihan alat;
• Jadwal pembersihan, termasuk sanitasi, bila perlu;
• Deskripsi lengkap dari metode pembersihan dan bahan pembersih yang digunakan termasuk
pengenceran bahan pembersih yang digunakan;
• Instruksi pembongkaran dan pemasangan kembali tiap bagian alat, bila perlu, untuk
memastikan pembersihan yang benar;
• Instruksi untuk menghilangkan atau meniadakan identitas bets sebelumnya;
• Instruksi untuk melindungi alat yang sudah bersih terhadap kontaminasi sebelum
digunakan;
• Inspeksi kebersihan alat segera sebelum digunakan; dan
• Menetapkan jangka waktu maksimum yang sesuai untuk pelaksanaan pembersihan alat
setelah selesai digunakan produksi.
FARMASI INDUSTRI
PRODUKSI

Hayatus Sa’adah, M.Farm


Prinsip/Peraturan
Umum

Alur Produksi
Bahan Awal
Tablet

Operasi
Pengolahan PA & Validasi Proses
PR

Pencegahan
Pengembalian Kontaminasi
Silang

Penimbangan dan Sistem Penomoran


Penyerahan Bets/Lot
PRODUKSI

Prinsip
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan; dan
memenuhi ketentuan CPOB yang menjamin
senantiasa menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi
ketentuan izin pembuatan dan izin edar.
Umum
• Produksi hendaklah dilakukan dan diawasi oleh personil yang kompeten.
• Penanganan bahan dan produk jadi, seperti penerimaan dan karantina,
pengambilan sampel, penyimpanan, penandaan, penimbangan, pengolahan,
pengemasan dan distribusi hendaklah dilakukan sesuai dengan prosedur atau
instruksi tertulis dan bila perlu dicatat.
• Seluruh bahan yang diterima hendaklah diperiksa untuk memastikan
kesesuaiannya dengan pesanan. Wadah hendaklah dibersihkan dimana perlu dan
diberi penandaan dengan data yang diperlukan.
• Bahan yang diterima dan produk jadi hendaklah dikarantina secara fisik atau
administratif segera setelah diterima atau diolah, sampai dinyatakan lulus untuk
pemakaian atau distribusi.
• Produk antara dan produk ruahan yang diterima hendaklah ditangani seperti
penerimaan bahan awal.
Bahan Awal
• Pembelian bahan awal adalah suatu aktifitas penting dan oleh karena itu hendaklah
melibatkan staf yang mempunyai pengetahuan khusus dan menyeluruh perihal pemasok.
• Pembelian bahan awal hendaklah hanya dari pemasok yang telah disetujui dan memenuhi
spesifikasi yang relevan, dan bila memungkinkan, langsung dari produsen. Dianjurkan agar
spesifikasi yang dibuat oleh pabrik pembuat untuk bahan awal dibicarakan dengan pemasok.
Sangat menguntungkan bila semua aspek produksi dan pengawasan bahan awal tersebut,
termasuk persyaratan penanganan, pemberian label dan pengemasan, juga prosedur
penanganan keluhan dan penolakan, dibicarakan dengan pabrik pembuat dan pemasok.
• Semua penerimaan, pengeluaran dan jumlah bahan tersisa hendaklah dicatat. Catatan
hendaklah berisi keterangan mengenai pasokan, nomor bets/lot, tanggal penerimaan
atau penyerahan, tanggal pelulusan dan tanggal daluwarsa bila ada.
• Apabila dalam satu pengiriman terdapat lebih dari satu bets maka untuk tujuan pengambilan
sampel, pengujian dan pelulusan, hendaklah dianggap sebagai bets yang terpisah.
Bahan Awal (continue)
• Hendaklah diambil langkah yang menjamin bahwa semua wadah
pada suatu pengiriman berisi bahan awal yang benar, dan
melakukan pengamanan terhadap kemungkinan salah penandaan
wadah oleh pemasok.
• Bahan awal yang diterima hendaklah dikarantina sampai disetujui
dan diluluskan untuk pemakaian oleh kepala bagian Pengawasan
Mutu.
• Untuk menjamin identitas isi bahan awal dari tiap wadah hendaklah
dibuat prosedur atau dilakukan tindakan yang tepat. Wadah bahan
awal yang telah diambil sampelnya hendaklah diidentifikasi
• Persediaan bahan awal hendaklah diperiksa secara berkala untuk
meyakinkan bahwa wadah tertutup rapat dan diberi label dengan
benar, dan dalam kondisi yang baik.
Validasi Proses
• Studi validasi hendaklah memperkuat pelaksanaan CPOB dan dilakukan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hasil validasi dan kesimpulan hendaklah
dicatat.
• Apabila suatu formula pembuatan atau metode preparasi baru diadopsi,
hendaklah diambil langkah untuk membuktikan prosedur tersebut cocok untuk
pelaksanaan produksi rutin, dan bahwa proses yang telah ditetapkan dengan
menggunakan bahan dan peralatan yang telah ditentukan, akan senantiasa
menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu.
• Perubahan signifikan terhadap proses pembuatan termasuk perubahan peralatan
atau bahan yang dapat memengaruhi mutu produk dan atau reprodusibilitas proses
hendaklah divalidasi.
• Hendaklah secara kritis dilakukan revalidasi secara periodik untuk memastikan
bahwa proses dan prosedur tetap mampu mencapai hasil yang diinginkan.
Pencegahan Kontaminasi Silang
• Pencemaran bahan awal atau produk oleh bahan atau produk lain harus
dihindarkan. Risiko pencemaran silang ini dapat timbul akibat tidak
terkendalinya debu, gas, uap, percikan atau organisme dari bahan atau
produk yang sedang diproses, dari sisa yang tertinggal pada alat dan pakaian
kerja operator
• Tiap tahap proses, produk dan bahan hendaklah dilindungi terhadap pencemaran
mikroba dan pencemaran lain.
• Pencemaran silang hendaklah dihindarkan dengan tindakan teknis atau pengaturan
yang tepat
• Tindakan pencegahan terhadap pencemaran silang dan efektifitasnya
hendaklah diperiksa secara berkala sesuai prosedur yang ditetapkan.
Sistem Penomoran Bets/Lot
• Hendaklah tersedia sistem yang menjelaskan secara rinci
penomoran bets/lot dengan tujuan untuk memastikan bahwa
tiap bets/lot produk antara, produk ruahan atau produk jadi
dapat diidentifikasi.
• Sistem penomoran bets/lot yang digunakan pada tahap pengolahan
dan tahap pengemasan hendaklah saling berkaitan.
• Sistem penomoran bets/lot hendaklah menjamin bahwa nomor
bets/lot yang sama tidak dipakai secara berulang.
• Alokasi nomor bets/lot hendaklah segera dicatat dalam suatu
buku log. Catatan tersebut hendaklah mencakup tanggal
pemberian nomor, identitas produk dan ukuran bets/lot yang
bersangkutan.
Penimbangan dan Penyerahan
• Penimbangan atau penghitungan dan penyerahan bahan awal, bahan
pengemas, produk antara dan produk ruahan dianggap sebagai
bagian dari siklus produksi dan memerlukan dokumentasi serta
rekonsiliasi yang lengkap. Pengendalian terhadap pengeluaran bahan dan
produk tersebut untuk produksi, dari gudang, area penyerahan, atau antar
bagian produksi, adalah sangat penting.
• Kapasitas, ketelitian dan ketepatan alat timbang dan alat ukur yang
dipakai hendaklah sesuai dengan jumlah bahan yang ditimbang atau
ditakar.
• Untuk tiap penimbangan atau pengukuran hendaklah dilakukan
pembuktian kebenaran identitas dan jumlah bahan yang ditimbang atau
diukur oleh dua orang personil yang independen, dan pembuktian
tersebut dicatat.
• Ruang timbang dan penyerahan hendaklah dijaga kebersihannya. Bahan awal steril yang akan dipakai untuk produk
steril hendaklah ditimbang dan diserahkan di area steril (lihat Glosarium: Ruang Steril).
• Bahan awal, produk antara dan produk ruahan yang diserahkan hendaklah diperiksa ulang kebenarannya
dan ditandatangani oleh supervisor produksi sebelum dikirim ke area produksi.
• Sesudah ditimbang atau dihitung, bahan untuk tiap bets hendaklah disimpan dalam satu kelompok dan diberi
penandaan yang jelas.
Pengembalian
• Semua bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan yang
dikembalikan ke gudang penyimpanan hendaklah didokumentasikan dengan benar
dan direkonsiliasi.
• Bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan hendaklah tidak
dikembalikan ke gudang penyimpanan kecuali memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Operasi Pengolahan-Produk Antara dan Produk Ruahan

• Semua bahan yang dipakai di dalam pengolahan hendaklah diperiksa sebelum dipakai.
• Kondisi lingkungan di area pengolahan hendaklah dipantau dan dikendalikan agar selalu
berada pada tingkat yang dipersyaratkan untuk kegiatan pengolahan. Sebelum kegiatan
pengolahan dimulai hendaklah diambil langkah untuk memastikan area pengolahan
dan peralatan bersih dan bebas dari bahan awal, produk atau dokumen yang tidak
diperlukan untuk kegiatan pengolahan yang akan dilakukan.
• Semua peralatan yang dipakai dalam pengolahan hendaklah diperiksa sebelum
digunakan. Peralatan hendaklah dinyatakan bersih secara tertulis sebelum digunakan.
• Semua kegiatan pengolahan hendaklah dilaksanakan mengikuti prosedur yang tertulis.
Tiap penyimpangan hendaklah dipertanggungjawabkan dan dilaporkan.
• Semua pengawasan selama-proses yang dipersyaratkan hendaklah dicatat dengan akurat
pada saat pelaksanaannya.
Alur Produksi Sediaan Padat
(Tablet & Kapsul)

• Perhatian khusus hendaklah diberikan pada desain, pemeliharaan serta penggunaan sarana dan
peralatan.
• Sistem penghisap udara yang efektif hendaklah dipasang dengan letak lubang pembuangan
sedemikian rupa untuk menghindarkan pencemaran dari produk atau proses lain. Sistem
penyaringan udara yang efektif atau sistem lain yang sesuai hendaklah dipasang untuk
menyaring debu. Pemakaian alat penghisap debu pada pembuatan tablet dan kapsul sangat
dianjurkan.
• Perhatian khusus hendaklah diberikan untuk melindungi produk terhadap pencemaran serpihan
logam atau gelas. Ayakan, punch dan die hendaklah diperiksa terhadap keausan atau kerusakan
sebelum dan setelah pemakaian.
• Hendaklah dijaga agar tablet atau kapsul tidak ada yang terselip atau tertinggal tanpa terdeteksi
di mesin, alat penghitung atau wadah produk ruahan.
Pencampuran Dan Granulasi
• Mesin pencampur, pengayak dan pengaduk hendaklah dilengkapi dengan sistem pengendali
debu, kecuali digunakan sistem tertutup.
• Parameter operasional yang kritis (misal: waktu, kecepatan dan suhu) untuk tiap proses
pencampuran, pengadukan dan pengeringan hendaklah tercantum dalam dokumen produksi
induk, dan dipantau selama proses berlangsung serta dicatat dalam catatan bets.
• Kantong filter yang dipasang pada mesin pengering fluid bed tidak boleh dipakai untuk produk
yang berbeda tanpa pencucian lebih dahulu. Udara yang masuk ke dalam alat pengering ini
hendaklah disaring.
• Pembuatan dan penggunaan larutan atau suspensi hendaklah dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga risiko pencemaran atau pertumbuhan mikroba dapat diperkecil.
Pencetakan Tablet
• Mesin pencetak tablet hendaklah dilengkapi dengan fasilitas pengendali debu yang efektif dan ditempatkan
sedemikian rupa untuk menghindarkan kecampurbauran antar produk dan ditempatkan dalam ruangan
terpisah.
• Untuk mencegah kecampurbauran perlu dilakukan pengendalian yang memadai baik secara fisik, prosedural
maupun penandaan.
• Hendaklah selalu tersedia alat timbang yang akurat dan telah dikalibrasi untuk pemantauan bobot tablet
selama-proses.
• Tablet yang diambil dari ruang pencetak tablet untuk keperluan pengujian atau keperluan lain tidak boleh
dikembalikan lagi ke dalam bets yang bersangkutan.
• Tablet yang ditolak atau yang disingkirkan hendaklah ditempatkan dalam wadah yang ditandai dengan jelas
mengenai status dan jumlahnya dicatat pada Catatan Pengolahan Bets.
• Tiap kali sebelum dipakai, punch dan die hendaklah diperiksa keausan dan kesesuaiannya terhadap
spesifikasi. Catatan pemakaian hendaklah disimpan.
Penyalutan
• Udara yang dialirkan ke dalam panci penyalut untuk pengeringan hendaklah disaring dan
mempunyai mutu yang tepat.
• Larutan penyalut hendaklah dibuat dan digunakan dengan cara sedemikian rupa untuk
mengurangi risiko pertumbuhan mikroba. Pembuatan dan pemakaian larutan penyalut
hendaklah didokumentasikan
Pengisian Kapsul Keras
• Cangkang kapsul hendaklah diperlakukan sebagai bahan awal. Cangkang kapsul hendaklah
disimpan dalam kondisi yang dapat mencegah kekeringan dan kerapuhan atau efek lain yang
disebabkan oleh kelembaban.
• Persyaratan-persyaratan yang tertulis pada Pencetakan Tablet juga berlaku untuk pengisian
kapsul keras.
Penandaan Tablet Salut Dan Kapsul

• Hendaklah diberikan perhatian khusus untuk menghindarkan kecampurbauran selama proses


penandaan tablet salut dan kapsul. Bilamana dilakukan penandaan pada produk atau bets yang
berbeda dalam saat yang bersamaan hendaklah dilakukan pemisahan yang memadai.
• Tinta yang digunakan untuk penandaan hendaklah yang memenuhi persyaratan untuk bahan
makanan.
• Hendaklah diberikan perhatian khusus untuk menghindarkan kecampurbauran selama proses
pemeriksaan, penyortiran dan pemolesan kapsul dan tablet salut.
Bahan Pengemas

Penyimpanan Produk
Antara, Produk
Kegiatan Pengemasan
Ruahan, & Produk
Jadi

Penyimpanan Bahan Bahan & Produk yang


Awal, Bahan Ditolak, Dipulihkan &
Pengemas Dikembalikan

Karantina &
Catatan Pengendalian
Penyerahan Produk
Pengiriman Obat
Jadi
Bahan Pengemas
• Pengadaan, penanganan dan pengawasan bahan pengemas primer dan bahan pengemas cetak serta bahan cetak
lain hendaklah diberi perhatian yang sama seperti terhadap bahan awal.
• Perhatian khusus hendaklah diberikan kepada bahan cetak. Bahan cetak tersebut hendaklah disimpan dengan
kondisi keamanan yang memadai dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Label lepas dan bahan
cetak lepas lain hendaklah disimpan dan diangkut dalam wadah tertutup untuk menghindarkan kecampurbauran.
Bahan pengemas hendaklah diserahkan kepada personil yang berwenang sesuai prosedur tertulis yang disetujui.
• Tiap penerimaan atau tiap bets bahan pengemas primer hendaklah diberi nomor yang spesifik atau penandaan
yang menunjukkan identitasnya.
• Bahan pengemas primer, bahan pengemas cetak atau bahan cetak lain yang tidak berlaku lagi atau obsolet
hendaklah dimusnahkan dan pemusnahannya dicatat.
• Untuk menghindarkan kecampurbauran, hanya satu jenis bahan pengemas cetak atau bahan cetak tertentu saja
yang diperbolehkan diletakkan di tempat kodifikasi pada saat yang sama. Hendaklah ada sekat pemisah yang
memadai antar tempat kodifikasi tersebut.
Kegiatan Pengemasan
• Proses pengisian dan penutupan hendaklah segera disertai dengan pemberian label.
• Pengemasan hendaklah dilaksanakan di bawah pengendalian yang ketat untuk menjaga identitas, keutuhan dan
mutu produk akhir yang dikemas.
• Bila menyiapkan program untuk kegiatan pengemasan, hendaklah diberikan perhatian khusus untuk
meminimalkan risiko kontaminasi silang, kecampurbauran atau kekeliruan.
• Hendaklah ada prosedur tertulis yang menguraikan penerimaan dan identifikasi produk ruahan dan bahan
pengemas, pengawasan untuk menjamin bahwa produk ruahan dan bahan pengemas cetak dan bukan cetak serta
bahan cetak lain yang akan dipakai adalah benar, pengawasan selama-proses pengemasan rekonsiliasi terhadap
produk ruahan, bahan pengemas cetak dan bahan cetak lain, serta pemeriksaan hasil akhir pengemasan.
• Sebelum kegiatan pengemasan dimulai, hendaklah dilakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa area kerja
dan peralatan telah bersih serta bebas dari produk lain.
• Semua penerimaan produk ruahan, bahan pengemas dan bahan cetak lain hendaklah diperiksa dan diverifikasi
kebenarannya terhadap Prosedur Pengemasan Induk atau perintah pengemasan khusus.
Prakodifikasi Bahan Pengemas
• Label, karton dan bahan pengemas dan bahan cetak lain yang memerlukan prakodifikasi
dengan nomor bets/lot, tanggal kadaluwarsa dan informasi lain sesuai dengan perintah
pengemasan hendaklah diawasi dengan ketat pada tiap tahap proses, sejak diterima dari gudang
sampai menjadi bagian dari produk atau dimusnahkan.
• Bahan pengemas dan bahan cetak lain yang sudah dialokasikan untuk pra-kodifikasi hendaklah
disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat dan ditempatkan di area terpisah serta terjamin
keamanannya.
• Proses prakodifikasi bahan pengemas dan bahan cetak lain hendaklah dilakukan di area yang
terpisah dari kegiatan pengemasan lain.
• Seluruh bahan pengemas dan bahan cetak lain yang telah diberi prakodifikasi hendaklah
diperiksa sebelum ditransfer ke area pengemasan
Kesiapan Jalur
• Segera sebelum menempatkan bahan pengemas dan bahan cetak lain pada jalur pengemasan,
personil penanggung jawab yang ditunjuk dari bagian pengemasan hendaklah melakukan
pemeriksaan kesiapan jalur sesuai dengan prosedur tertulis yang disetujui oleh kepala bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu), untuk:
a) Memastikan bahwa semua bahan dan produk yang sudah dikemas dari kegiatan
pengemasan sebelumnya telah benar disingkirkan dari jalur pengemasan dan area
sekitarnya;
b) Memeriksa kebersihan jalur dan area sekitarnya: dan
c) Memastikan kebersihan peralatan yang akan dipakai.
Praktik Pengemasan
• Perhatian khusus hendaklah diberikan bila memakai label-potong dan ketika proses prakodifikasi dilakukan di luar jalur
pengemasan.
• Produk yang penampilannya mirip hendaklah tidak dikemas pada jalur yang berdampingan kecuali ada pemisahan
secara fisik.
• Pada tiap jalur pengemasan nama dan nomor bets produk yang sedang dikemas hendaklah dapat terlihat dengan jelas.
• Wadah yang dipakai untuk menyimpan produk ruahan, produk yang baru sebagian dikemas, atau subbets hendaklah
diberi label atau penandaan yang menunjukkan identitas, jumlah, nomor bets dan status produk tersebut.
• Wadah yang akan diisi hendaklah diserahkan ke jalur atau tempat pengemasan dalam keadaan bersih. Perhatian
hendaklah diberikan untuk menghindarkan dan menghilangkan cemaran seperti pecahan kaca dan partikel logam.
• Semua personil bagian pengemasan hendaklah memperoleh pelatihan agar memahami persyaratan pengawasan selama-
proses dan melaporkan tiap penyimpangan yang ditemukan pada saat mereka menjalankan tanggung jawab spesifik
tersebut.
• Area pengemasan hendaklah dibersihkan secara teratur dan sering selama jam kerja dan tiap ada tumpahan bahan.
Personil kebersihan hendaklah diberi pelatihan untuk tidak melakukan praktik yang dapat menyebabkan
kecampurbauran atau pencemaran silang.
Praktik Pengemasan (Lanjutan)
• Bila ditemukan bahan pengemas cetak pada saat pembersihan hendaklah diberikan kepada supervisor, yang selanjutnya
ditempatkan di dalam wadah yang disediakan untuk keperluan rekonsiliasi dan kemudian dimusnahkan pada akhir proses
pengemasan.
• Kemasan akhir dan kemasan setengah jadi yang ditemukan di luar jalur pengemasan hendaklah diserahkan kepada
supervisor dan tidak boleh langsung dikembalikan ke jalur pengemasan.
• Produk yang telah diisikan ke dalam wadah akhir tetapi belum diberi label hendaklah dipisahkan dan diberi penandaan
untuk menghindarkan kecampurbauran.
• Bagian peralatan pengemas yang biasanya tidak bersentuhan dengan produk ruahan tapi dapat menjadi tempat penumpukan
debu, serpihan, bahan pengemas ataupun produk yang kemudian dapat jatuh ke dalam produk atau mencemari atau dapat
menjadi penyebab kecampurbauran produk yang sedang dikemas, hendaklah dibersihkan dengan cermat.
• Hendaklah diambil tindakan untuk mengendalikan penyebaran debu selama proses pengemasan khususnya produk kering.
• Pemakaian sikat hendaklah dibatasi karena dapat menimbulkan bahaya pencemaran dari bulu sikat dan/atau partikel yang
menempel pada sikat.
• Personil hendaklah diingatkan untuk tidak menaruh bahan pengemas atau produk di dalam saku mereka. Bahan tersebut
hendaklah dibawa dengan tangan atau di dalam wadah yang tertutup dan diberi tanda yang jelas.
Praktik Pengemasan (Lanjutan)
• Bahan yang diperlukan dalam proses pengemasan seperti pelumas, perekat, tinta, cairan pembersih, dan
sebagainya, hendaklah disimpan di dalam wadah yang jelas tampak berbeda dengan wadah yang dipakai
untuk pengemasan produk dan hendaklah diberi penandaan yang jelas dan mencolok sesuai dengan
isinya.
• Alat pemindai kode elektronik, alat penghitung dan peralatan lain yang serupa, hendaklah diperiksa untuk
memastikan alat-alat tersebut bekerja dengan benar.
• Informasi tercetak dan dalam bentuk huruf timbul pada bahan pengemas hendaklah terlihat jelas, tidak
memudar dan tidak mudah terhapus.
• Produk yang telah mengalami kejadian tak normal hendaklah khusus diperiksa, diinvestigasi dan disetujui
terlebih dahulu oleh personil yang diberi wewenang sebelum dimasukkan ke dalam proses pengemasan.
• Bila selama rekonsiliasi ditemukan perbedaan yang signifikan atau tidak normal antara jumlah produk
ruahan dan bahan pengemas cetak dibandingkan terhadap jumlah unit yang diproduksi, maka sebelum
diluluskan hendaklah dilakukan investigasi dan pertanggungjawaban secara memuaskan terlebih dahulu.
• Setelah proses pengemasan selesai, bahan pengemas yang tidak terpakai tetapi telah diberi prakodifikasi
hendaklah dimusnahkan dan pemusnahan tersebut dicatat.
Penyelesaian Kegiatan Pengemasan
 kemasan terakhir diperiksa dengan cermat untuk memastikan bahwa kemasan produk tersebut
sesuai dengan Prosedur Pengemasan Induk.
 Supervisor mengawasi penghitungan dan pemusnahan bahan pengemas dan produk ruahan yang
tidak dapat lagi dikembalikan ke gudang.
 Supervisor menghitung dan mencatat jumlah pemakaian neto semua bahan pengemas dan produk
ruahan.
 Tiap penyimpangan hasil yang tidak dapat dijelaskan atau tiap kegagalan untuk memenuhi
spesifikasi hendaklah diselidiki secara teliti.
 Setelah rekonsiliasi disetujui, produk jadi ditempatkan di area karantina produk jadi sambil
menunggu pelulusan dari kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu).
Pengawasan Selama-proses

 pengujian atau pemeriksaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan


metode yang telah disetujui oleh kepala bagian Manajemen Mutu
 Selama proses pengolahan dan pengemasan bets hendaklah diambil
sampel pada awal, tengah dan akhir proses oleh personil yang ditunjuk.
 Hasil pengujian/inspeksi selama-proses hendaklah dicatat
 Spesifikasi pengawasan selama-proses hendaklah konsisten dengan
spesifikasi produk
Bahan Dan Produk Yang Ditolak,
Dipulihkan Dan Dikembalikan
 Bahan dan produk yang ditolak diberi penandaan yang jelas dan disimpan terpisah
di “area terlarang” (restricted area).
 Pemulihan semua atau sebagian dari bets sebelumnya, yang memenuhi persyaratan
mutu, dengan cara penggabungan ke dalam bets lain dari produk yang sama pada
suatu tahap pembuatan obat
 Kebutuhan pengujian tambahan hendaklah dipertimbangkan oleh kepala
Pengawasan Mutu
 Bets yang mengandung produk pulihan hanya boleh diluluskan setelah semua bets
asal produk pulihan yang bersangkutan telah dinilai dan dinyatakan memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan.
Produk Kembalian
 Produk yang dikembalikan dari peredaran dan telah lepas dari pengawasan
industri pembuat hendaklah dimusnahkan. Produk tersebut dapat dijual lagi,
diberi label kembali atau dipulihkan ke bets berikut hanya bila tanpa keraguan
mutunya masih memuaskan setelah dilakukan evaluasi secara kritis oleh kepala
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
 Industri hendaklah menyiapkan prosedur untuk penahanan, penyelidikan dan
pengujian produk kembalian serta pengambilan keputusan
 Produk kembalian yang tidak dapat diolah ulang hendaklah dimusnahkan.
Dokumentasi
 Penanganan produk kembalian dan tindak lanjutnya hendaklah didokumentasikan dan
dilaporkan. Bila produk harus dimusnahkan, dokumentasi hendaklah mencakup berita acara
pemusnahan yang diberi tanggal dan ditandatangani oleh personil yang melaksanakan dan
personil yang menyaksikan pemusnahan.
Karantina Dan Penyerahan Produk Jadi
 Karantina produk jadi merupakan tahap akhir pengendalian sebelum penyerahan
ke gudang dan siap untuk didistribusikan.
 Prosedur tertulis hendaklah mencantumkan cara penyerahan produk jadi ke area
karantina, cara penyimpanan sambil menunggu pelulusan, persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh pelulusan, dan cara pemindahan selanjutnya ke
gudang produk jadi.
 Selama menunggu pelulusan dari bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu),
seluruh bets/lot yang sudah dikemas hendaklah ditahan dalam status karantina.
 Setelah pelulusan suatu bets/lot oleh bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu),
produk tersebut hendaklah dipindahkan dari area karantina ke gudang produk jadi.

 Sewaktu menerima produk jadi, personil gudang hendaklah mencatat pemasukan


bets tersebut ke dalam kartu stok yang bersangkutan.
Catatan Pengendalian Pengiriman Obat
 Sistem distribusi hendaklah didesain sedemikian rupa untuk memastikan
produk yang pertama masuk didistribusikan lebih dahulu.
 Sistem distribusi hendaklah menghasilkan catatan sedemikian rupa sehingga
distribusi tiap bets/lot obat dapat segera diketahui untuk mempermudah
penyelidikan atau penarikan kembali jika diperlukan.
 Penyimpangan terhadap konsep first-in first-out (FIFO) atau first-expire first-
out (FEFO) hendaklah hanya diperbolehkan untuk jangka waktu yang pendek
dan hanya atas persetujuan manajemen yang bertanggung jawab.
Penyimpanan Bahan Awal, Bahan Pengemas,
Produk Antara, Produk Ruahan Dan Produk
Jadi
 Bahan dan produk hendaklah disimpan dengan kondisi lingkungan yang sesuai.
Penyimpanan yang memerlukan kondisi khusus hendaklah disediakan.
 Kondisi penyimpanan obat dan bahan hendaklah sesuai dengan yang tertera pada
penandaan berdasarkan hasil uji stabilitas.
 Data pemantauan suhu hendaklah tersedia untuk dievaluasi.
 Semua penyerahan ke area penyimpanan, termasuk bahan kembalian, hendaklah
didokumentasikan dengan baik.
 Tiap bets bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk
jadi yang disimpan di area gudang hendaklah mempunyai kartu stok
Penyimpanan Bahan Awal Dan Bahan
Pengemas
 Pemisahan secara fisik atau cara lain yang tervalidasi (misalnya cara elektronis) hendaklah
disediakan untuk penyimpanan bahan atau produk yang ditolak, daluwarsa, ditarik dari peredaran
atau obat atau bahan kembalian.
 Bila identitas atau kondisi wadah bahan awal atau bahan pengemas diragukan atau tidak sesuai
dengan persyaratan identitas atau kondisinya, wadah tersebut hendaklah dikirim ke area karantina.
 Stok tertua bahan awal dan bahan pengemas dan yang mempunyai tanggal daluwarsa paling dekat
hendaklah digunakan terlebih dahulu (prinsip FIFO dan FEFO).
 Bahan awal dan bahan pengemas hendaklah diuji ulang terhadap identitas, kekuatan, mutu dan
kemurnian, sesuai kebutuhan,
Penyimpanan Produk Antara, Produk
Ruahan Dan Produk Jadi
 Produk antara dan produk ruahan hendaklah disimpan pada kondisi yang tepat.
 Tiap penerimaan hendaklah diperiksa untuk memastikan bahwa bahan yang
diterima sesuai dengan dokumen pengiriman.
 Tiap wadah produk antara, produk ruahan dan produk jadi yang
 Diserahkan ke area penyimpanan hendaklah diperiksa kesesuaian identitas dan
kondisi wadah.
 Bila identitas atau kondisi wadah produk antara, produk ruahan dan produk jadi
diragukan atau tidak sesuai dengan persyaratan identitas atau kondisinya,
wadah tersebut hendaklah dikirim ke area karantina.
Pengawasan
Mutu

Tanggung
Wewenang
Jawab
PENGAWASAN MUTU
• Pengawasan Mutu merupakan bagian yang esensial dari Cara Pembuatan Obat
yang Baik untuk memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten
mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
• Pengawasan Mutu mencakup pengambilan sampel, spesifikasi, pengujian serta
termasuk pengaturan, dokumentasi, dan prosedur pelulusan yang memastikan
bahwa semua pengujian yang relevan telah dilakukan, dan bahan tidak diluluskan
untuk dipakai atau produk diluluskan untuk dijual, sampai mutunya telah
dibuktikan memenuhi persyaratan.
• Pengawasan Mutu tidak terbatas pada kegiatan laboratorium, tapi juga harus
terlibat dalam semua keputusan yang terkait dengan mutu produk.
Ketidaktergantungan Pengawasan Mutu dari Produksi dianggap hal yang
fundamental agar Pengawasan Mutu dapat melakukan kegiatan dengan
memuaskan.
PENGAWASAN MUTU (CONTINUE)
• Tiap pemegang izin pembuatan harus mempunyai Bagian Pengawasan Mutu.
Bagian ini harus independen dari bagian lain dan di bawah tanggung jawab dan
wewenang seorang dengan kualifikasi dan pengalaman yang sesuai, yang
membawahi satu atau beberapa laboratorium. Sarana yang memadai harus
tersedia untuk memastikan bahwa segala kegiatan Pengawasan Mutu
dilaksanakan dengan efektif dan dapat diandalkan.
TANGGUNG JAWAB

Bagian Pengawasan Mutu secara keseluruhan juga mempunyai tanggung jawab,


antara lain adalah:
1. Membuat, memvalidasi, dan menerapkan semua prosedur pengawasan mutu.
2. Menyimpan sampel pembanding dari bahan dan produk.
3. Memastikan pelabelan yang benar pada wadah bahan dan produk.
4. Memastikan pelaksanaan pemantauan stabilitas dari produk.
5. Ikut serta pada investigasi dari keluhan yang terkait dengan mutu produk.
WEWENANG
• Bagian pengawasan mutu ini memiliki wewenang khusus untuk memberikan keputusan meluluskan
atau menolak atas mutu bahan baku atau produk obat ataupun hal lain yang mempengaruhi mutu
obat. Pengawasan mutu hendaklah mencakup semua kegiatan analitis di laboratorium, antara lain:
1. Pengambilan sampel.
2. Pemeriksaan dan pengujian, yaitu meliputi bahan awal, bahan pengemas, produk jadi,
pengujian atau pemantauan lingungan, pengujian ulang bahan yang diluluskan, dan
pengolahan ulang.
3. Pengujian yang dilakukan dalam rangka validasi.
4. Program stabilitas on-going.
5. Penanganan sampel pertinggal.
6. Menyusun dan memperbaharui spesifikasi bahan dan produk serta metode pengujiannya.
• Semua kegiatan tersebut hendaklah dilakukan sesuai dengan prosedur tertulis, dan dicatat di mana
perlu. Dokumentasi dan prosedur pelulusan yang diterapkan bagian Pengawasan Mutu hendaklah
menjamin bahwa pengujian yang diperlukan telah dilakukan sebelum bahan digunakan dalam
produksi dan produk disetujui sebelum didistribusikan.

Anda mungkin juga menyukai