Stroke
Stroke
STROKE
Dinar Agustina L.T
1915017
Pembimbing:
Dr. Noveline Sagita, Sp.S
• Tanda vital
– Tekanan darah : 150/90 mmHg : hipertensi stage 1
– Nadi : 90 kali/menit, reguler, ekual, isi cukup
– Respirasi : 24 kali/menit takipnoe
– Suhu : 36,5 0C
• Kepala :
– Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
– THT : sekret hidung & telinga (-),
– Leher : KGB tidak teraba, trakea letak sentral, tiroid tidak
membesar.
• Thorax : bent
• Paru : Sonor seluruh lapang paru, VBS (+/+), Ronkhi
(-/-), Wheezing (-/-)
– Jantung : batas jantung normal, bunyi jantung murni, S1-S2
reguler, murmur (-)
• Abdomen : cembung, soepel, bising usus (+) normal,
timpani
• Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN
NEUROLOGIS
3. Saraf otak :
1. Penampilan • N I : tidak dilakukan
• Kepala : Bentuk dan ukuran simetris • N II : tidak kooperatif
• N III, IV, VI
2. Rangsang meningen : – Ptosis : -/-, Nystagmus -. Exopthalmus -
• Kaku kuduk : (-) – Posisi mata : sentral
• Test Kernig : tidak dilakukan – Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm
• Test Laseque : (-) – Refleks cahaya : direk +/+, indirek +/+
• Tes Brudzinsky 1 : (-) – Gerak bola mata : normal, baik ke segala
• Tes Brudzinsky 2 : (-) tidak dilakukan arah
• Tes Brudzinsky 3 : (-) tidak dilakukan
• N VIII : tidak dilakukan
• NV – Pendengaran : -
– Sensorik : tidak kooperatif – Keseimbangan :
Raba Nyeri
Ekstremitas atas - -
Batang tubuh - -
Ekstremitas bawah - -
6. Koordinasi
• Test telunjuk-hidung : Tidak dilakukan
• Test hidung –telunjuk- hidung Tidak dilakukan
• Disdiadokokinesia : Tidak dilakukan
• Tes tumit-lutut : Tidak dilakukan
• Test romberg : tidak dilakukan
7. Pemeriksaan refleks
Refleks fisiologis
• Biceps : +/+
• Triceps : +/+
• KPR : +/+
• APR : +/+
Refleks patologis
• Babinsky : +/-
• Chaddock : +/-
• Oppenheim : +/-
• Gordon : +/-
• Schaeffer : +/-
• Rossolimo : -/-
• Mendel- bechterew : -/-
• Hoffman-Trommer : -/-
9. Pemeriksaan Fungsi Luhur
• Hubungan psikis : tidak dilakukan
• Afasia motorik : +
• Afasia sensorik : +
• Ingatan
– Jangka pendek : -
– Jangka panjang : -
Keadaan umum
• Kesadaran : Stupor
• Kesan sakit : Berat
• Status gizi : Obese 1
• Tanda-tanda vital : TD: 150/90mmHg
PEMERIKSAAN Status generalis : dalam batas normal
Status neurologis
FISIK • Rangsang meningen : (-)
• Nervus craniales : DBn
• Motorik : 2/5 : Hemiparese dextra
2/5
• Sensorik : -
• Koordinasi: -
• Keseimbangan: -
• Refleks fisiologis : +/+
• Refleks patologis : +/-
• Fungsi Luhur: -
DIAGNOSIS • Diagnosa klinik : Penurunan Kesadaran + hemiparase
dextra ec suspek Stroke Infark/Perdarahan
• DD : multiple sclerosis, trauma capitis, tumor
intracranial
• Faktor risiko : Hipertensi, Obesitas 1
PEMERIKSAAN • EKG
• Gula Darah Sewaktu
PENUNJANG
• CT scan
PENATALAKSANAAN
• Non medika-mentosa
– ABC (airway, breathing, circulation)
– Mempertahankan patensi jalan nafas & sirkulasi adekuat
– Tinggikan posisi kepala 20-30 derajat
– O2 sesuai kebutuhan (1 – 2 L/menit).
– Euvolemic fluid status: berikan ivfd NaCL 0,9%, ringer laktat / asetat
– Pantau tanda vital & status neurologis
– Status gizi dengan asupan nutrisi adekuat
– Diet NGT
Penatalaksanaan
Medika mentosa
1. Labetalol dapat diberikan dengan dosis 10 mg (5-20 mg) iv
bolus selama lebih 1-2 menit dan dapat diulangi atau digandakan
dosisnya setiap 10 menit (5-20 menit) sampai penurunan tekanan
darah yang diharapkan, selanjutnya diulangi setiap 6-8 jam, dan
dosis maksimal 300 mg/24 jam.
Usia Hipertensi
Herediter Hiperkolesterolemia
Merokok
Alkohol
Klasifikasi
Berdasarkan gambaran klinik dan profil waktu:
-Improving stroke / RIND (reversible ischemic neurological deficit)
bila deficit neurologis sembuh dalam kurun waktu >24 jam sampai dengan 3
minggu
-Worsening stroke/ SIE (stroke in evolution)
-Bila deficit neurologis memberat secara progresif
-Smooth worsening: berjalan gradual/ bertahap
-Steplike worsening: bertambah berat diselingi periode menetap
-Fluctuating worsening: progresifitas diselingi perbaikan
Stable stroke / complete stroke
bila deficit neurologis langsung lengkap, tidak banyak berubah dalam perjalanan
waktu. Gejala klinis berkurang setelah 3 minggu tetapi meninggalkan cacat.
Klasifikasi
Berdasarkan gambaran patologis intrakranial
stroke infark : nekrosis pada sebagian jaringan otak karena berkurangnya cerebral blood
flow akibat stenosis atau oklusi pembuluh darah. Berdasarkan patofisiologi dibagi
menjadi:
infark aterotrombotik
infark kardioemboli
infark lakunar
Stroke pendarahan:
Perdarahan intraserebral : perdarahan dalam jaringan parenkim otak karena ruptur
vaskular.
Perdarahan subarachnoid : pecahnya pembuluh darah dan masuknya darah kedalam
rongga subarachnoid.
Stroke Infark PIS PSA
Trombus Cardioemboli
Muntah - - + ++
FR/Etiologi HT, DM, Merokok, Usia lanjut Jantung (MI, AF, kelainan katup), HT Aneurisma, AVM
Aneurisma, AVM,
gangguan Koagulasi
Kejang - - + +
Saraf kranial yang paling sering terkena N. VII dan XII (pasien merasa tergantung lokasi. Misalnya :
mulutya mencong dan bicaranya - Mesensefalon : N.III dan IV (pasien mengeluh diplopia)
pelo/disartria) subjektif
- Pons : N. VI ((pasien mengeluh diplopia) subjektif, N.
VII perifer
Gangguan visual -Hemianopsia homonym - Hemianopsia homonym satu atau dua lapang pandang
kontralateral - Buta kortikal
- Amarousis fugax - Pada TIA black out
Gangguan koordinasi dan keseimbangan - Lesi di serebelum dapat menimbulkan vertigo, ataksia,
dismetri
Mengontrol FR :
Tekanan darah apabila memiliki riwayat HT konsumsi obat HT
gula darah pada pasien DM
Kolesterol
Trigliserida
Komplikasi
Non neurologi
Akibat proses di otak :
Tekanan darah meninggi
Hiperglikemia
Kelainan jantung
Akibat imobilisasi:
Bronkopneumonia
DVT
Infeksi saluran kemih
Dekubitus
Kontraktur
Neurologi
Edema otak
Vasospasme
Hidrosefalus
TERIMA KASIH