Bed Side Teaching Low Back Pain: Siskaendamia Pujianta 1915040 Pembimbing: Dr. Noveline Sagita, Sps
Bed Side Teaching Low Back Pain: Siskaendamia Pujianta 1915040 Pembimbing: Dr. Noveline Sagita, Sps
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : laki-laki
Usia : 40 tahun
Alamat : Jl. Cibaduyut
Pekerjaan : karyawan kantor
Status : menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Anamnesis
Autoanamnesis
Keluhan utama : nyeri pinggang kanan dan kiri
Anamnesis khusus :
Seorang laki-laki 40 tahun, datang ke IGD RS Immanuel dengan keluhan nyeri pinggang kanan
dan kiri sejak 7 hari yang lalu. Terkadang nyeri dirasakan juga pada daerah bokong dan paha.
Nyeri dirasakan ketika berubah posisi, terasa kaku saat bergerak, berdiri, berjalan. Nyeri
berkurang ketika berbaring dan bertambah ketika beraktivitas. Nyeri muncul tidak dipengaruhi
waktu. Nyeri tidak berdenyut dan tidak disertai dengan rasa baal.
Keluhan lain : nyeri ulu hati, disertai rasa panas bagian dada hingga pasien merasa sulit
bernapas.
Pasien menyangkal demam, mual muntah, nyeri kepala, BAB dan BAK dalam batas normal.
Anamnesis
RPD :
Pernah mengalami keluhan serupa jika terlalu lama duduk dan membaik
ketika istirahat, riwayat jatuh (-)
Gastritis (+), Hipertensi (-), DM (-), Kolesterol (-)
RPK : Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
R. kebiasaan : sering naik turun tangga, mengangkat beban berat, saat mencuci
baju posisi badan jongkok, tidur larut malam (di atas jam 01.00 karena mengetik
tugas)
Usaha berobat : pakai balsam, nyeri reda beberapa saat. Namun sering muncul
lagi
R. alergi : tidak ada alergi obat dan makanan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 36,8oC
Status Gizi
BB : 87 kg
TB : 168 cm
BMI : 30,8 kg/m2 (obese I)
Pemeriksaan Fisik
Kepala :
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
THT : sekret hidung & telinga (-),
Leher : KGB tidak teraba, trakea letak sentral, tiroid tidak membesar.
Thorax : bentuk dan pergerakan simetris
Paru : Sonor seluruh lapang paru, VBS (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung : batas jantung normal, bunyi jantung murni, S1-S2 reguler, murmur (-)
Abdomen : cembung, nyeri tekan epigastrium (+), timpani, soepel, bising usus (+)
normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Neurologis
Penampilan
Kepala : Bentuk dan ukuran simetris
Columna Vertebralis : tidak dilakukan
Tanda Rangsang Meningen
Kaku Kuduk :-
Kernig test :-
Laseque test :-
Brudzinsky 1 :-
Brudzinsky 2 : tidak dilakukan
Brudzinsky 3 : tidak dilakukan
Pemeriksaan Neurologis
Saraf Otak
N I : Tidak dilakukan
N II
Ketajaman Penglihatan : tidak dilakukan
Pemeriksaan lapang pandang : baik
Fundus Okuli : tidak dilakukan
N III, IV, VI
Ptosis : -/-
Posisi mata : sentral
Pupil : bulat, isokor, diameter 3 mm
Reflex cahaya : direk +/+, indirek +/+
Gerak bola mata : baik ke segala arah
Pemeriksaan Neurologis
NV
SENSORIK
Oftalmikus : baik
Maksilaris : baik
Mandibularis : baik
MOTORIK : dalam batas normal
N VII
Mengangkat alis : simetris
Memejamkan mata : simetris sama kuat
Plika nasolabialis : simetris
Gerakan wajah : simetris
Rasa kecap 2/3 bagian muka lidah : tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Neurologis
N VIII N XI
Pendengaran : baik Angkat bahu : tidak dilakukan
Test Rinne : tidak dilakukan Melihat kanan, kiri : tidak dilakukan
Schwabach : tidak dilakukan N XII
Weber : tidak dilakukan Gerakan lidah : tidak dilakukan
Keseimbangan Atrofi : tidak dilakukan
Test Romberg : tidak dilakukan Tremor / fasikulasi : tidak dilakukan
Test Tandem : tidak dilakukan
N IX, X
Suara : baik
Menelan : tidak dilakukan
Arkus faring : tidak dilakukan
Uvula : tidak dilakukan
Refleks muntah : tidak dilakukan
Rasa kecap 1/3 belakang : tidak dilakukan
Pemeriksaan Neurologis
Motorik Sensorik
Ekstremitas atas Ekstremitas atas
Raba : +/+
Kekuatan : 5/5
Nyeri : +/+
Tonus : N/N
Panas/ dingin : tidak dilakukan
Atrofi : -/-
Sensorik dalam : tidak dilakukan
Fasikulasi : -/-
Batang tubuh
Ekstremitas bawah Raba : tidak dilakukan
Kekuatan : 5/5 Nyeri : tidak dilakukan
Tonus : N/N Panas/ dingin : tidak dilakukan
Atrofi : -/- Sensorik dalam : tidak dilakukan
Low back pain ec acute muscular low back pain dd/ psychological
HNP
Non medika-mentosa
Edukasi mengenai sikap badan, tirah baring, cara mengangkat beban, Latihan fisik,
penggunaan alat bantu bila diperlukan.
Medikamentosa
- Meloxicam 2 x 7,5 mg
- Eperisone HCl 2 x 50 mg
- Mecobalamin 2 x 500 mg
Prognosis
Low Back Pain adalah nyeri di daerah punggung bawah dengan gejala
umum yang terasa pada bagian lumbo-sacral, otot gluteal, paha dan
sering kali pada ekstremitas bawah.
Epidemiologi
Di Indonesia kejadian LBP sekitar 7,6-37%, sering terjadi pada penduduk usia 20-
40 tahun. Dari semua kasus LBP di 90% paling banyak disebabkan oleh kesalahan
posisi tubuh dalam bekerja. Pada usia 60 tahun kasus LBP pada wanita lebih
banyak dibanding pria.
Prevalensi kejadian LBP di Amerika adalah 60%-80%
Dari semua kasus LBP di Amerika 70% disebabkan oleh peregangan otot atau
keseleo, 10% karena proses degeneratif tulang vertebra, 4% disebabkan oleh
fraktur kompresi osteoporosis, dan 3% disebabkan oleh stenosis tulang belakang.
Faktoro Risiko
Faktor Individu :
Genetik : specific spine disorder seperti degenerasi diskus
Usia : perubahan degeneratif berkaitan dengan usia
Berat badan : obesitas
Lifestyle : merokok
Psychosocial :
Pekerjaan : berhubungan dengan mengangkat beban berat, membuat gerakan berulang
pada trunkus
Olahraga angkat beban
Posisi tubuh yang salah
Duduk terlalu lama
Lain-lain :
Kehamilan
Etiologi
Klasifikasi
Berdasarkan Durasi Berdasarkan Jenis Nyeri
Akut : durasi < 6 minggu Nyeri Mekanik berhubungan dengan
Subakut : durasi >6 minggu namun <3 bulan diskus, sendi, ligamen, otot, injuri.
Kronik : durasi > 3 bulan
Nyeri non-mekanik (referred pain)
berhubungan dengan tumor, infeksi, kelainan
Rekuren : LBP akut pada pasien yang organ internal.
sebelumnya pernah mengalami episode LBP
pada lokasi sama
Pemeriksaan Fisik Khusus
Diagnosis Patrick test
Anamnesis
Lokasi nyeri : dirasakan daerah punggung bawah,
terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat
bokong bawah yaitu didaerah lumbal atau
lumbosakral
Sifat nyeri : nyeri lokal, nyeri radikuler atau
campuran keduanya. Straight leg test
Penyebaran nyeri : dapat disertai dengan
penjalaran nyeri kearah tungkai dan kaki
Pengaruh aktivitas
Pengraguh posisi anggota tubuh
Riwayat trauma
Onset
Riwayat konsumsi obat-obatan : prolonged
kortikosteroid
Riwayat keganasan
Diagnosis
Reverse straight Leg Test → untuk root stretch evaluation for high lumbar
radiculopathy
Cara:Pasien tengkurap, pemeriksa mengangkat lutut yang ekstensi untuk
menarik pinggang secara pasif
(+) : nyeri bagian punggung atau pada distribusi nervus femoralis pada
sisi lesi → pada penyakit diskus
Diagnosis Banding
Mekanikal Non-mekanikal
Degeneratif ; spondylosis, degenerasi Neoplasia : Multiple myeloma, metastatic
diskus intervertebral, non spondylosis carcinoma, spinal cord tumor, lympoma,
lumbal, spondylothesis, ankylosing spinal leukemia, retroperitoneal tumor, primary
hyperostosis, lumbar spinal canal stenosis vertebral tumor (osteoid osteoma)
Trauma : herniasi diskus lumbar, fraktur Inflamasi : Ankylosing spondilitis, reiter
vertebra syndrome, psoriatik sponylitis, enerophatic
spondyloarthritis (IBD)
Kongenital : Spina bifida, kifosis berat,
skoliosis berat, vertebra transsional Infeksi : Osteomyelitis (TB, purulen),
paraspinosus abses, septik diskitis
Nyeri neuropatik:
Analgetik adjuvant (carbamazepine, gabapentin, pregabalin)
Anti depresan (amitriptilin)
Relaksan otot (Eperisone Hcl, Diazepam, Tizanidin)
Analgetik Opioid lemah (Codein)
Analgetik Opioid kuat (Morfin sulfat)
Latihan Fisik