Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN BISKUIT MP-ASI BERBAHAN

DASAR TEPUNG IKAN BILIH (M-PADANGENSIS)


SEBAGAI PRODUK INOVASI MP-ASI

OLEH
AFNI YETI
NIM : 1915302111

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


TERAPAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS
FORT DE KOCK BUKITTINGGI TAHUN 2020
LATAR BELAKANG
Menurut Laporan Global Nutrition pada tahun
Di Indonesia salah satu penyebab terjadinya
2017 menunjukkan masalah status gizi di
gangguan tumbuh kembang bayi dan anak yang
dunia diantaranya prevalensi wasting (kurus)
berusia 6-24 bulan dikarenakan rendahnya
52 juta balita (8%), stunting (pendek) 115 juta
kualitas MP-ASI (Makanan Pendamping ASI)
balita (23%), dan overweight 4 juta balita (6%)
dan ketidak sesuaian pola asuh yang diberikan
(UNICEF dan WHO, 2017). Prevalensi
sehingga beberapa zat gizi tidak dapat
underweight di dunia tahun 2016 berdasarkan
mencukupi kebutuhan energi dan zat mikro
lingkup kawasan World Health Organization
terutama zat besi (Fe) dan Seng (Zn) (Septiana,
(WHO) yaitu Afrika 17,3% ( 11,3 juta), Amerika
R., Djannah, R. S. N., & Djamil, D, 2010).
1,7% ( 1,3 juta), AsiaTenggara 26,9% (48
Berdasarkan data pemantauan status gizi
juta),Eropa 1,2% (0,7 juta), Mediterania Timur
(PSG), anak dibawah umur dua tahun di
13% (10,5 juta), Pasifik Barat 2,9% (3,4 juta),
Indonesia pada tahun 2016 diketahui dari jumlah
sedangkan secara global didunia prevalensi
balita yang diukur yaitu sejumlah 165.085 balita,
anak usia dibawah lima tahun yang mengalami
ditemukan balita dengan status gizi buruk
underweight ialah 14% (94,5 juta) (WHO,
sebanyak 3,1%, status gizi kurang 11,8%, status
2017)
gizi lebih 1,5%, dan balita dengan status gizi
Ikan bilih merupakan ikan konsumsi yang baik 83,6% (Kemenkes, 2017).
penting, setidaknya secara lokal di Sumatera
Barat. Ikan ini mendominasi hingga 73,8%
produksi ikan Danau Singkarak pada tahun Prevalensi status gizi Sumatra Barat sendiri
2003, yang totalnya mencapai 352,3 ton. sebanyak 79.5% gizi baik, 1.6% gizi lebih, 15.4%
Namun produksi ini sebetulnya sudah banyak gizi kurang, dan 3.5% gizi buruk. Sasaran jangka
menyusut, apabila dibandingkan dengan menengah pelayanan Dinas Kesehatan
produksi pada tahun 2008 sebesar 736,46 ton, Sumatera Barat, prevalensi stunting (pendek dan
dan penyusutan produksi ini sudah diramalkan sangat pendek) pada anak dibawah dua tahun
sebelumnya (Purnomo, K, dkk, 2006 dalam pada kondisi awal tahun 2015 adalah 31,58 %.
Arnis, 2017).
LANJUTAN LATAR BELAKANG
Ikan bilih sebagai bahan pangan lokal di Tingginya produksi ikan bilih tidak disertai
wilayah kerja puskesmas Singkarak dengan penganekaragaman menu dari
merupakan salah satu solusi untuk pengolahan ikan bilih itu sendiri terutama
memenuhi gizi anak. Kandungan zink menu makanan untuk balita. Penambahan
dalam 100 gram bahan tepung ikan bilih tepung ikan bilih pada biskuit selain untuk
(M-padangensis) adalah sebanyak 28,20 memenuhi kebutuhan zink anak juga
mg (Arnis, 2017). Tingginya kandungan merupakan upaya menyediakan dan
zink pada ikan bilih di harapkan mampu mengkonsumsi pangan dengan menu
memenuhi kebutuhan anak akan zink yang beranekaragam dan bervariasi.
sehingga proses pertumbuhan akan Kondisi penganekaragaman (diversifikasi)
optimal dan anak terhindar dari gizi pangan merupakan salah satu indikator
kurang, gizi buruk atau bahkan stunted. dari ketahanan, kemandirian, dan
kedaulatan pangan. Penganekaragaman
Untuk mengetahui pengaruh pemberian pangan bisa dilihat dari dua sisi yaitu sisi
MP-ASI biskuit yang beranekaragam ketersediaan dan sisi konsumsi (Hariyadi,
dan padat gizi dengan pemberian biskuit 2013).
ikan bilih guna membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan
optimal pada anak usia 6-24 bulan, Penambahan tepung ikan bilih pada biskuit
maka kali ini penulis tertarik untuk merupakan bentuk penganekaragaman
melakukan penelitian tentang pengolahan pangan, selain diharapkan
“Pengembangan Biskuit MP-ASI juga akan menyediakan zat gizi yang lebih
Berbahan Dasar Tepung Ikan Bilih (M- lengkap yang dibutuhkan untuk
Padangensis) sebagai Produk Inovasi pertumbuhan anak yang optimal (Arnis,
MP-ASI”. 2017).
RUMUSAN
MASALAH

Berdasarkan uraian di atas peneliti


ingin mengetahui apa ada
pengembangan biskuit MP-ASI
berbahan dasar tepung ikan Bilis
(M-Padangensi) sebagai produk
inovasi MP-ASI?
TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengembangan biskuit MP-ASI berbahan dasar
tepung ikan bilis (M-Padangensi) sebagai produk inovasi MP-ASI.
2. Tujuan Khusus
a. Mengembangkan formulasi biskuit berbahan dasar tepung ikan
bilih (M-Padangensi) untuk inovasi MP-ASI.
b. Menganalisis kandungan zat gizi tepung ikan Bilih (M-
Padangensi) dan biskuit ikan Bilih (M-Padangensi).
c. Menguji organoleptik terhadap biskuit MP-ASI berbahan dasar
tepung ikan bilih (M-Padangensi) pada balita usia 6-24 bulan dan
ibu balita.
BAGI PUSKESMAS
MANFAA
T BAGI MASYARAKAT
PENELITI
AN BAGI PENELITI
SELANJUTNYA
RUANG LINGKUP
PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang pengembangan
biskuit MP-ASI berbahan dasar tepung ikan bilih (M-Padangensi)
sebagai produk inovasi MP-ASI. Adapun variabel independen
yaitu pengembangan biskuit MP-ASI berbahan dasar tepung
ikan bilih (M-Padangensi). Variabel dependen yaitu produk
inovasi MP-ASI. Penelitian ini direncanakan mulai bulan Juli s/d
Oktober 2020 dan tempat penelitian di nagari Tikalak wilayah
kerja puskesmas Singkarak. Desain penelitian adalah studi
eksperimental di Laboratorium Balitbu Sumani. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah balita usia 6-24 bulan dan ibu balita.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang
diantaranya balita usia 6-24 bulan sebanyak 30 orang dan ibu
balita sebanyak 30 orang. Analisis data yang digunakan adalah
analisis uji organoleptik.
BAB II
TINJAUAN TEORI

Gizi

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Ikan Bilih (M-Padangensis)

Biskuit

Uji Organoleptik

Kerangka Teori
BAB III
KERANGKA KONSEP

1. Uji
organoleptik
Tepung Pengembangan a. Rasa
Ikan Bilih Biskuit MP-ASI b. Warna
c. Aroma
d. Tekstur
2. Kadar Gizi

Produk Inovasi
MP-ASI
DEFENISI OPERASIONAL
Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
           
Pengembangan Biskuit adalah Timbangan : Sendok, Gelas, Biskuit dalam 100 Nominal
biskuit berbahan produk makanan 1.Gram Cangkir, gram  
dasar tepung ikan kecil yang renyah 2.Kilogram Timbangan    
bilih yang dibuat 3.Butir      
  dengan cara di        
  panggang (kue      
  kering). Biskuit ini      
  berbahan dasar      
tepung ikan Bilih      
 
           
Zat gizi tepung Kandungan gizi Formulir hasil uji TDS-3 dan PPM 1.Zink Nominal
ikan bilih yang terdapat kadar gizi Nutrisi Hidroponik 2.Protein  
  pada tepung ikan     3.Lemak  
  bilih     4.Kabohidrat  
        5.Kadar Air  
        6.Kadar Abu  
      7.Kalori  
       
           
Uji Organoleptik Pengujian Formulir uji Uji mutu 1.Rasa Interval
  terhadap bahan organoleptik organoleptik 2.Warna  
  makanan 3.Aroma  
  berdasarkan 4.Tekstur  
kesukaan dan    
kemauan untuk    
mempergunakan  
suatu produk.
HIPOTESIS PENELITIAN

Ha1 : Biskuit yang kita buat


kandungan gizinya bagus

Ha2 : Biskuit yang kita buat


diterima (disukai) oleh Balita usia
6-24 bulan dan Ibu balita.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini direncanakan mulai
bulan Juli s/d Oktober 2020 di dua
tempat yaitu pembuatan MP-ASI
biskuit, analisis kadar gizi pada
Desain Penelitian biskuit ikan bilih dilakukan di
Penelitian ini merupakan penelitian Laboratorium Pasca Panen
eksperimental. Perlakuan yang diberikan BALITBU-TROPIKA Sumani
adalah dengan penambahan tepung ikan Kabupaten Solok dan uji mutu
bilih 100 gram. organoleptik dilakukan di nagari
Tikalak wilayah kerja pukesmas
Singkarak kabupaten Solok.

Populasi dan Sampel :


Populasi : Populasi dalam penelitian ini
adalah balita usia 6-24 bulan dan Ibu Balita.
Sampel : Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini sampling purposive
Jumlah sampel sebanyak 60 orang
diantaranya: balita usia 6-24 bulan sebanyak
30 orang dan ibu balita sebanyak 30 orang.
ALAT UKUR DATA

ALUR PENELITIAN

PROSEDUR PENELITIAN

KADAR GIZI

UJI ORGANOLEPTIK

TEKNIK PENGUMPULAN
DATA

TAKNIK PENGOLAHAN DATA

ANALISIS DATA

ETIKA PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai