Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Bisnis

• Bisnis adalah usaha mengelola kegiatan secara efisien dan


efektif untuk mencapai tujuan. Bisnis adalah entitas dibuat
atau diselenggarakan untuk mendapatkan uang untuk
kegiatan produksi (misalnya, pabrik mebel), pemasaran
(misalnya, mobil toko suku cadang atau distributor) atau jasa
(misalnya, sebuah restoran atau toko mesin), untuk
kepentingan orang lain. (
http://id.shvoong.com/business-management/management)
• Presdir Sutrisno dikatakan bahwa dalam ekonomi kapitalis,
dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis
dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan
kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari
sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu,
usaha, atau kapital yang mereka berikan (http://
ekonomi.kompasiana. com/bisnis/2012/11/14)
Menurut Urwick dan Hunt, "Bisnis adalah
perusahaan yang membuat, mendistribusikan,
atau menyediakan layanan apa pun yang
dibutuhkan oleh anggota masyarakat lain dan
bersedia membayarnya".
Pengertian Bisnis
 Bisnis telah menjadi bagian penting dari dunia modern.
 Menurut Dicksee, "mengacu Bisnis untuk suatu bentuk
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan
keuntungan untuk kepentingan mereka atas nama siapa
kegiatan tersebut dilakukan.”
 Lewis Henry mendefinisikan bisnis sebagai, "Aktivitas
manusia diarahkan memproduksi atau memperoleh
kekayaan melalui membeli dan menjual barang.“

Bisnis berarti kegiatan produksi dan distribusi barang dan jasa


secara terus menerus dengan tujuan mendapatkan
keuntungan melalui pemenuhan kebutuhan manusia, yang
berlangsung dalam situasi pasar.
Tiga sudut pandang yang berbeda tentang bisnis tetapi tidak dapat
disipisahkan, diataranya; (K. Bertens, “Pengantar Etika Bisnis”,
Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2000)

1.Sudut Pandang Ekonomi. Bisnis adalah kegiatan ekonomi, yang terdiri


dari tukar-menukar, jual beli, memproduksi-memasarkan, bekerja –
mempekerjakan, dan interaksi manusiawi lainnya, dengan maksud
untuk memperoleh keuntungan. Orientasinya jelas hasil penjualan
melebih biaya produksi. Jadi dari sudut pandang ekonomis, bisnis yang
baik adalah bisnis yang membawa banyak untung.
2.Sudut Pandang Moral. Bisanis adalah kegiatan yang berkaitan dan
sesuai dengan nilai-nilai norma dalam masyarakat, jadi bisnis yang baik
bukan hanya kegiatan yang menguntungkan saja namun bisnis yang
sesuai dengan normal yang berlaku.
3.Sudut Pandang Hukum. Hukum mengatur perilaku yang harus
dilakukan dan tidak boleh dilakukan, dan hampri sama dengan norma,
namun hukum lebih jelas aturan dan sanksinya daripada etika. Bisnis
harus mentaati hukum dan peraturan yang berlaku. Bisnis yang baik
antara lain berarti bisnis yang patuh pada hukum.
Tujuan Bisnis
• Tujuan utama bisnis adalah memaksimalkan keuntungan
bagi pemiliknya, atau dalam kasus perusahaan publik,
pemegang sahamnya.
• Pendukung Milton Friedman
• Tujuan utamanya adalah untuk melayani kepentingan
kelompok pemangku kepentingan yang lebih besar,
termasuk karyawan, pelanggan, dan bahkan masyarakat
secara keseluruhan.
» Pendukung Para filusuf
• Anu Aga, mantan ketua Thermax Limited, pernah berkata,
"Kita bertahan dengan bernafas tapi kita tidak bisa
mengatakan bahwa kita hidup untuk bernafas.
(menghasilkan uang sangat penting bagi sebuah bisnis untuk
bertahan hidup, tapi uang saja tidak bisa menjadi alasan
untuk Bisnis ada)
• Pengembalian finansial yang berkelanjutan tidak mungkin
dilakukan tanpa mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan
pemangku kepentingan lainnya (pelanggan, karyawan,
masyarakat, lingkungan).
• Konsepsi ini menunjukkan bahwa tantangan utama bagi bisnis
adalah menyeimbangkan kepentingan pihak-pihak yang
terkena dampak bisnis, kepentingan yang terkadang saling
bertentangan satu sama lain.

https://en.wikipedia.org/wiki/Philosophy_of_business
.
Teori Falsafah Bisnis
1. Teori kontrak. Pendukung teori kontrak bisnis percaya bahwa bisnis adalah
komunitas peserta yang mengatur seputar tujuan bersama. Peserta memiliki
kepentingan yang sah tentang bagaimana bisnis dijalankan dan, oleh karena itu,
peserta memiliki hak yang sah atas urusannya. Kebanyakan ahli teori kontrak melihat
perusahaan dijalankan oleh karyawan dan manajer sebagai semacam perwakilan
demokrasi.
2. Teori pemangku kepentingan. Ahli teori ini percaya bahwa orang-orang yang memiliki
kepentingan sah dalam bisnis juga seharusnya memiliki suara menurut caranya.
Teoretikus ini selangkah lebih maju dari teori kontrak; bahwa orang-orang di luar
perusahaan seharusnya memiliki pendapat tentang bagaimana bisnis beroperasi.
Konsumen, bahkan anggota masyarakat yang dapat terpengaruh oleh apa yang
dilakukan bisnis, misalnya oleh polutan pabrik, maka harus memiliki kendali atas
bisnis.
3. Bisnis sebagai properti. Beberapa filsuf percaya bahwa bisnis pada dasarnya adalah milik
seseorang, karenanya pemiliknya memiliki hak untuk membuangnya sesuai keinginan
mereka, dalam batas-batas hukum dan moralitas. Mereka tidak percaya bahwa pekerja
atau konsumen memiliki hak khusus atas properti tersebut, selain hak untuk tidak
dirugikan dengan penggunaannya tanpa persetujuan mereka. Dengan demikian, pemilik
rumah tidak bisa membakar rumahnya dan dengan demikian membahayakan seluruh
lingkungan. Demikian pula, bisnis tidak memiliki hak yang tidak terbatas untuk
mencemari udara dalam proses pembuatannya.
• Sebuah republik mini atau desa modern. Beberapa filsuf
melihat perusahaan bisnis sebagai sarana mentransmisikan
keadilan sosial, seperti sejenis republik mini. Terutama
berlaku bagi para teoretikus kontrak dan pemangku
kepentingan, sedangkan yang memandang bisnis sebagai
properti utamanya menolak pandangan ini. Mungkin
mereka (aliran proferti) percaya bahwa efek bersih orang-
orang yang membuang dan menukarkan harta mereka
secara bebas akan menguntungkan masyarakat secara
keseluruhan, mereka akan berpendapat, bahkan jika
memang demikian halnya, jika tidak ada keuntungan yang
bermanfaat, kita seharusnya tidak membatasi kebebasan
orang lain, Artinya, kecuali itu berbahaya bagi orang lain. 
KONSEP PROFESI BISNIS
• Bisnis adalah suatu profesi yang luhur dalam menjalankan
aktivitas bisnis.
• Profesi merupakan pekerjaan yang dilakukan sebagai
nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan
keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan
komitmen pribadi (moral) yang mendalam.
• Ciri-Ciri Profesi “Luhur” atau bisnis yang luhur:
1. Adanya keahlian dan keterampilan khusus.
2. Adanya Komitmen moral yang tinggi.
3. Profesional adalah orang yang hidup dari profesinya.
4. Pengabdian kepada masyarakat.
5. Ada izin khusus untuk menjalankan profesi
6. Kaum profesional menjadi anggota dari suatu
organisasi profesi.
PANDANGAN TERHADAP PROFESI BISNIS
(Sony Keraf, Etika Bisnis, Kanisius,1998)
1. Pandangan Praktis-Realistis.
Bisnis adalah suatu kegiatan diantara manusia yang
menyangkut memproduksi, menjual, dan membeli barang
dan jasa untuk memperoleh keuntungan. (pemikiran
ekonomi Adam Smith)
*.Tujaun satu-satunya adalah mencari keuntungan
*.Keuntungan sebagai faktor utama motivasi bisnis
2. Pandangan Ideal.
Bisnis dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut
produksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Keuntungan tetap tujuan
utama bisnis, namun dilihat sbg konsekuensi logis kegiatan
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik.
Ungkapan A. Smith “Berikan apa yang saya inginkan dan
anda akan memperoleh apa yang anda butuhkan”.

Anda mungkin juga menyukai