https://en.wikipedia.org/wiki/Philosophy_of_business
.
Teori Falsafah Bisnis
1. Teori kontrak. Pendukung teori kontrak bisnis percaya bahwa bisnis adalah
komunitas peserta yang mengatur seputar tujuan bersama. Peserta memiliki
kepentingan yang sah tentang bagaimana bisnis dijalankan dan, oleh karena itu,
peserta memiliki hak yang sah atas urusannya. Kebanyakan ahli teori kontrak melihat
perusahaan dijalankan oleh karyawan dan manajer sebagai semacam perwakilan
demokrasi.
2. Teori pemangku kepentingan. Ahli teori ini percaya bahwa orang-orang yang memiliki
kepentingan sah dalam bisnis juga seharusnya memiliki suara menurut caranya.
Teoretikus ini selangkah lebih maju dari teori kontrak; bahwa orang-orang di luar
perusahaan seharusnya memiliki pendapat tentang bagaimana bisnis beroperasi.
Konsumen, bahkan anggota masyarakat yang dapat terpengaruh oleh apa yang
dilakukan bisnis, misalnya oleh polutan pabrik, maka harus memiliki kendali atas
bisnis.
3. Bisnis sebagai properti. Beberapa filsuf percaya bahwa bisnis pada dasarnya adalah milik
seseorang, karenanya pemiliknya memiliki hak untuk membuangnya sesuai keinginan
mereka, dalam batas-batas hukum dan moralitas. Mereka tidak percaya bahwa pekerja
atau konsumen memiliki hak khusus atas properti tersebut, selain hak untuk tidak
dirugikan dengan penggunaannya tanpa persetujuan mereka. Dengan demikian, pemilik
rumah tidak bisa membakar rumahnya dan dengan demikian membahayakan seluruh
lingkungan. Demikian pula, bisnis tidak memiliki hak yang tidak terbatas untuk
mencemari udara dalam proses pembuatannya.
• Sebuah republik mini atau desa modern. Beberapa filsuf
melihat perusahaan bisnis sebagai sarana mentransmisikan
keadilan sosial, seperti sejenis republik mini. Terutama
berlaku bagi para teoretikus kontrak dan pemangku
kepentingan, sedangkan yang memandang bisnis sebagai
properti utamanya menolak pandangan ini. Mungkin
mereka (aliran proferti) percaya bahwa efek bersih orang-
orang yang membuang dan menukarkan harta mereka
secara bebas akan menguntungkan masyarakat secara
keseluruhan, mereka akan berpendapat, bahkan jika
memang demikian halnya, jika tidak ada keuntungan yang
bermanfaat, kita seharusnya tidak membatasi kebebasan
orang lain, Artinya, kecuali itu berbahaya bagi orang lain.
KONSEP PROFESI BISNIS
• Bisnis adalah suatu profesi yang luhur dalam menjalankan
aktivitas bisnis.
• Profesi merupakan pekerjaan yang dilakukan sebagai
nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan
keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan
komitmen pribadi (moral) yang mendalam.
• Ciri-Ciri Profesi “Luhur” atau bisnis yang luhur:
1. Adanya keahlian dan keterampilan khusus.
2. Adanya Komitmen moral yang tinggi.
3. Profesional adalah orang yang hidup dari profesinya.
4. Pengabdian kepada masyarakat.
5. Ada izin khusus untuk menjalankan profesi
6. Kaum profesional menjadi anggota dari suatu
organisasi profesi.
PANDANGAN TERHADAP PROFESI BISNIS
(Sony Keraf, Etika Bisnis, Kanisius,1998)
1. Pandangan Praktis-Realistis.
Bisnis adalah suatu kegiatan diantara manusia yang
menyangkut memproduksi, menjual, dan membeli barang
dan jasa untuk memperoleh keuntungan. (pemikiran
ekonomi Adam Smith)
*.Tujaun satu-satunya adalah mencari keuntungan
*.Keuntungan sebagai faktor utama motivasi bisnis
2. Pandangan Ideal.
Bisnis dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut
produksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Keuntungan tetap tujuan
utama bisnis, namun dilihat sbg konsekuensi logis kegiatan
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik.
Ungkapan A. Smith “Berikan apa yang saya inginkan dan
anda akan memperoleh apa yang anda butuhkan”.