Anda di halaman 1dari 12

Sosiologi mempelajari bagaimana masyarakat

mempengaruhi fenomena uang dan keuangan


serta sebaliknya bagaimana fenomena uang
dan keuangan mempengaruhi masyarakat.

Analisa
bahasan

Mikro, Bagaimana individu / antar individu berinteraksi


melakukan aktivitas yg berhubungan dg uang.
Makro, Bagaimana konstruksi sosial budaya dan politik
terhadap korupsi dan uang haram.
Kajian makna sosial dan budaya dari uang, merupakan
salah satu topik yg penting dlm sosiologi uang.
Dalam masyarakat; uang dipahami dan diperlakukan
secara berbeda berdasarkan makna terhadap asal
usul dan cara memperolehnya.

Istilah uang panas, uang kotor, uang haram,


uang halal, dan uang bersih merupakan
konstruksi masyarakat atas asal usul dan
cara memperoleh uang yg dibangun atas
landasan makna terhadap nilai-nilai yg
dimiliki.
Moneter
Korupsi ; uang semir, uang sogokan, uang upeti
Hutang
Valuta asing
Tabungan
Pajak
Upah, gaji, honorarium
Sumbangan, zakat, infaq, sodaqoh
Asuransi
Uang belanja, uang saku, uang kiriman
Makna sosial dan budaya dari uang
……..dan seterusnya
Beberapa tokoh sosiologi yg berjasa
dlm meletakkan fondasi kajian uang

Karl Marx (1818 – 1883)


Capital : A Critique of Political Economy
Marx melihat tiga tipe sirkulasi komoditi yang dialami
umat manusia sepanjang sejarah yaitu tipe:
K–K;K–U–K; U–K–U
Tipe dua dan tiga merupakan bentuk dimana uang
digunakan dlm sirkulasi komoditi.
Georg Simmel (1858 – 1883)
The Philosophy of Money
Dalam karyanya menjelaskan tentang hubungan
nilai dgn uang, ia menjelaskan bahwa org membuat
nilai dgn menciptakan obyek, memisahkan diri mereka
sendiri terhadap obyek yg diciptakan, dan kemudian
mencari jalan keluar terhadap jarak, rintangan, dan
kesulitan yg muncul dari obyek yg diciptakannya.
Selanjutnya dalam realita ekonomi (Simmel), uang
melayani baik utk menciptakan jarak terhadap obyek
juga memberikan sarana untuk mendapatkan jalan
keluarnya. Dalam msy modern nilai uang melekat
pada obyek. Obyek tersebut memiliki jarak dgn kita,
kita tdk dapat memperoleh mereka tanpa uang dari
milik kita sendiri.
Marx weber (1864 – 1920)
Economy and Society
Weber memandang uang baik sebagai suatu konsekuensi
maupun sebagai prasyarat penting bagi rasionalisasi dari
kehidupan masyarakat modern. Konsekuensi disini dapat
diartikan bahwa dgn uang seseorang dapat melakukan
pertukaran secara tidak langsung (melakukan transaksi).

Weber juga melihat bahwa nilai uang yg melekat pada


barang dan jasa selalu berkait dgn nilai gunanya pada
saat pembelian, tetapi dapat dipengaruhi oleh keperca-
yaan tentang nilai tukar mereka.
Pendekatan • Teori Media Pertukaran
• Teori Standar Nilai
Komersial
• Teori “Gudang-nilai”

Pendekatan • Teori “Asal Mula dari Agama”


• Teori “Asal mula dari status simbol”
Non-komersial • Teori “Asal mula dari Politik”

Pendekatan Baru
Teori Media Pertukaran :
Teori ini menjelaskan bahwa fungsi pertukaran sebagai
fungsi utama dari uang. Suatu barang dapat berfungsi sebagai
uang jika ia mengambil-alih fungsi pertukaran.
Teori ini dapat dipecah lagi menjadi dua:
* Asal usul uang berasal dari perdagangan internal.
* Asal usul uang berasal dari perdagangan eksternal.

Teori Standar Nilai :


Teori ini membagi tiga tahap perkembangan
Pertukaran (Karl Marx):
• Tahap ekuivalen yg sederhana (einfaches Aquivalent)
Pertukaran dikenal dgn bentuk K – K
• Ekuivalen yg terbentang (entfaltes Aquivalent)
Pertukaran yg berbentuk K – U – K
• Ekuivalen yg umum (allgemeines Aquivqlent)
Pertukaran yg berbentuk U – K – U
Teori “ Gudang – Nilai “ :
Teori ini dipelopori oleh Jhon Locke, menurutnya
barang-barang yg tdk tahan lama dari kebanyakan pro-
duk yg dihasilkan menyebabkan kebutuhan pentingnya
uang yg tdk pernah membusuk dalam atri bahwa dalam
kondisi tersebut diperlukan uang yg tahan terhadap
proses pelapukan dan pengurangan nilai.
Teori “Asal Mula dari Agama”:
Teori ini d idukung oleh Laum (1924), melihat bahwa uang
berakar dari nilai-nilai yg melekat pada kegiatan keagamaan dan
pemujaan dlm masyarakat. Barang-barang tertentu yg digunakan
dalam praktek ritual yg memiliki nilai suci atau kekuatan magi
dijadikan sebagai alat tukar (comodity money).

Teori “asal mula dari status simbol”:


Teori ini dikemukakan oleh Wilhelm G. (1952), dikata
kan bahwa orang yg memiliki banyak obyek-obyek prestise
akan ditempatkan oleh masyarakat pada status sosial yg
lebih tinggi, oleh karena itu ia diperebutkan melalui pertu-
karandgn barang-barang lain yg tidak atau kurang memiliki
prestise.
Teori “ Asal Mula dari Politik” (George Friedrich K.) :
Standar non-komersial dari fungsi pembayaran yg berbeda
dipandang sebagai asal mula uang. Pembayaran denda dg benda
tertentu, atau pembayaran “mahar” perkawinan dgn brg tertentu
merupakan contoh yg dpt ditelusuri sebagai asal usul uang.

Pendekatan Baru (Philip Grierson ; 1952)


Menemukan dua fungsi uang yaitu sebagai
medium dari pertukaran dan standar dari nilai suatu
barang. Artinya uang merupakan sesuatu yg komersial
dan uang juga dapat berupa sesuatu yang bukan
komersial ( uang digunakan sebagai “mahar” dalam
suatu perkawinan ).

Anda mungkin juga menyukai