Anda di halaman 1dari 18

BAB III

JENIS DAN ALAT PENIL


AIAN
1. TEKNIK PENILAIAN

EVALUASI

NONTES TES

OBSERVASI WAWANCARA DAFTAR CEK SKALA SIKAP RATING SCALE TULISAN LISAN TINDAKAN

URAIAN OBJEKTIF KELOMPOK INDIVIDU

JAWABAN
TERIKAT BEBAS B–S P–G MENJODOHKAN
SINGKAT
PENGERTIAN TES

Beberapa istilah mengenai tes seperti testing, tester, testees dan


sebagainya memiliki definisi sendiri yang berbeda dengankonsep
tes itu sendiri. Kalau dikaitkan dengan evaluasi pendidikan, tes ad
alah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu di
tempuh) dalam rangkapengukuran dan penilaian di bidang pendi
dikan, yangberbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas(b
aik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang bisa dijawab)
Arikunto menyebutkan sebelum sampai kepada uraian yang lebih jauh, dijelaskan terl
ebih dahuludijabarkan definisi dari beberapa istilah terkait dengan tes, yaitu:

a. Tes c. Testee
merupakan alat atau prosedur yang digunakan untu Testee adalah responden yang sedang mengerjakan tes. Orang
k mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasan -orang inilah yang akan dinilai atau diukur, baik mengenai kem
a, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditent ampuan, akat, pencapaian, dan sebagainya.
ukan. Untuk mengerjakan tes tergantung dari petunj
uk yang memberikan misalnya: melingkari salah satu
hurup di depan pilihan jawaban, menerangkan, men
corat jawaban yang salah,melakukan tugas atau sur
uhan, menjawab secara
lisan, dan sebagainya. d. Tester

Tester merupakan orang yang diserahi untuk melaksanak


b. Testing an pengambilan tes terhadap para responden. Dengan k
ata lain tester adalah subjek evaluasi (tetapi adakalanya
Testing merupakan saat pada waktu tes itu disampaikan anya orang yang ditunjuk oleh subjek evaluasi untuk mel
atau dilaksanakan. Atau dapat disederhanakan dengan aksanakan tugasnya).
maksud bahwa testing adalah saat pengambilan tes.
Secara umum, tes dapat dikerjakan secara tertulis dan secara lisa
n dapat dicermati melalui pembahasan berikut ini.

Tes tertulis adalah tes yang dilakukan secara tertulis baik dalam hal so
al maupun jawabannya, namun tes yang disampaikan secara lisan dan
Tes Tertulis dikerjakan secara tertulis masih digolongkan ke dalam jenis tes tertuli
s. Sebaliknya, tes yang soalnya diberikan dalam bentuk tulisan sedang
kan jawabannya berbentuk lisan tidak dapat dikategorikan ke dalam b
entuk tes tertulis

Pada tes lisan, baik pertanyaan maupun jawaban (response) semuanya


dalam bentuk lisan. Karenanya, tes lisan relatif tidak memiliki rambu-ra
Tes Lisan mbu penyelenggaraan tes yang baku, karena itu, hasil dari tes lisan bia
sanya tidak menjadiinformasi pokok tetapi pelengkap dari instrumen a
sesmen yang lain.

Pada Tes ini peserta didik diminta untuk melakukan sesuatu


Tes Unjuk Kerja sebagai indikator pencapaian kompetensi yang berupa kem
ampuan psikomotor.
A. Tes Buatan Guru (Teacher-made Test)
Saudara tentu mengetahui tugas-tugas utama yang harus
diemban oleh seorang guru. Untuk melakukan tugas evalu
asi itu, seorang guru harus mengembangkan alat ukur, sala
h satunya tes. Tes yang dikembangkan sendiri oleh guru di
sebut tes buatan guru (teacher-made test). Jadi tes buatan
guru adalah tes yang dirancang dan dipersiapkan oleh gur
u, tetap dengan mengacu pada karakteristik tes yang baik
dan dilakukan secara cermat, untuk tetap menjamin validit
as maupun reliabilitasnya.
JENIS TES BERDASARKA
B. Tes Terstandar (Standardized Test)
N CARA PENYUSUNAN
Dari istilah yang digunakan saja, barangkali Anda sudah bi
sa memperkirakan apa yang dimaksud dengan tes terstand
ar. Benar, tes terstandar adalah tes yang dikembangkan d
engan mengikuti prosedur serta prinsip pengembangan te
s secara ketat. Semua prosedur pengembangan tes dikuti s
ehingga ciri-ciri tes sebagai alat ukur yang baik senantiasa
dapat dipenuhi. Dengan demikian, tingkat validitas, reliabil
itas, kepraktisan, maupun daya beda sudah bukan menjadi
masalah lagi. Bagaimana cara mengembangkan tes sebaga
i alat ukur yang baik, Saudara bisa membaca bagian lain d
ari Bahan Ajar ini.
Sehubungan dengan hal-hal yang harus diingat pada waktu penyusunan te
s, maka fungsi tes dapat ditinjau dari tiga hal:

pertama Fungsi untuk kelas

kedua
Fungsi untuk bimbingan

ketiga
Fungsi untuk administrasi
Fungsi Tes

Fungsi untuk Administras


Fungsi Untuk Kelas Fungsi Untuk Bimbingan i

• Mengadakan diagnosis terhadap kes • Menentukan arah pembicaraan d • Memberi petunjuk dalam me
ulitan belajar siswa
engan orang tua tentang anak-an ngelompokkan siswa
• Mengevaluasi celah antara bakat de
ngan pencapaian ak mereka • Penempatan siswa baru
• Menaikkan tingkat prestasi • Membantu siswa dalam menentu • Membantu siswa memilih kel
• Mengelompokkan siswa dalam kelas kan pilihan ompok
pada waktu metode kelompok. • Membantu siswa mencapai tujua • Menilai kurikulum
• Merencanakan kegiatan proses belaj n pendidikan dan jurusan • Memperluas hubungan masy
ar mengajar untuk siswa secara pers • Memberi kesempatan kepada pe arakat
eorangan mbimbing, guru, dan orang tua d • Menyediakan informasi untuk
• Menentukan siswa mana yang meme alam memahami kesulitan anak. badan-badan lain di luar sek
rlukan bimbingan khusus
olah.
• Menentukan tingkat pencapaian unt
uk setiap anak.
2. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dal
am suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes hasil belajar adalah sekel
ompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tuju
an untuk mengukur kemajuan belajar siswa, adapun langkah langkah yang harus di lakukan dalam
pembuatan tes yang baik adalah:

• Menetapkan tujuan tes


• Melakukan analisis kurikulum
• Membuat kisi-kisi
• Menulis soal
• Melakukan telaah instrumen secara teoritis
• Melakukan ujicoba dan analisis hasil ujicoba tes
• Merevisi soal
3. KOMPONEN-KOMPONEN TES

Pedoman penilaian Buku tes


pedoman penilaian atau pedoma
n skoring, berisi tentang pedoma yakni lembaran atau buku yang m
n perincian tentang skor atau an D A emuat butir-butir soal yang mesti
gka yang diberikan kepada siswa dikerjakan oleh siswa
bagi soal-soal yang telah dikerjak
an.

Kunci  jawaban tes Lembar jawaban tes


berisi jawaban-jawaban yang dik
C B yaitu lembaran yang disediakan ol
ehendaki. Kunci jawaban ini dap eh penilain bagi tes untuk mengerj
at berupa huruf atau kalimat. Unt akan tes, untuk bentuk pilihan gan
uk test bentuk uraian yang ditulis da dibuat lembaran nomor dan hu
kan adalah kata-kata kunci atau ruf  A, B, C, D, E menurut banyakn
kalimat seingkat untuk memberik ya alternative yang disediakan.
an ancar-ancar jawaban.
Add Image

4. CIRI–CIRI (KARAKTERISTIK) TES YANG BAIK

Tes mempunyai banyak fungsi misalnya sebagai alat diagnosa kelemahan siswa dari
materi yang telah diberikan (diagnostic test), sebagai alat untuk mengetahui pengata
huan/ kemampuan awal (pre-test), sebagai alat untuk mengetahui pencapaian hasil b
elajar (post-test/ achievement test), hingga sebagai alat untuk membuat keputusan m
isalnya lulus atau tidaknya peserta didik.

Mengingat pentingnya sebuah tes tersebut, apalagi apabila digunakan sebagai alat pengambil
keputusan, tentunya diperlukan sebuah tes yang baik. Tes yang baik harus memenuhi ciri-ciri
(karakteristik) tes yang baik. karakteristik tes yang baik yakni mencakup validitas, reliabilitas,
objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.
A . v a l i d i t a s
Validitas atau kesahihan mengacu kepada bahwa tes benar-be
nar mengukur apa yang ingin diukur. Secara garis besar ada 2
jenis validitas , yakni

• validitas logis (logical validity), Validitas logis merupakan j


enis validitas yang dianalisa secara pemahaman logis apaka
h tes tersebut valid berdasarkan teori-teori dari para ahli
• validitas empiris (empirical validity), validitas empiris mer
upakan jenis validitas yang dianalisa berdasarkan data- data
empiris. Data empiris merupakan data pengalaman yang be
rupa skor/ nilai yang nantinya akan dikorelasikan.
B. RELIABILITAS

Reliabilitas mengacu kepada konsistensi dari hasil tes. Meskipun tes tersebut diberikan
beberapa kali kepada siswa yang sama,hasilnya akan tetap/ konsisten. Konsisten tidak
harus sama, namun secara keseluruhan apabila hasil tes turun maka hasil semua peserta
tesakan turun juga, begitu juga sebaliknya. Kondisi konsisten ini diibaratkan orang yang
berbicara konsisten, maka pembicaraan tidak akan berubah-ubah, sehingga bisa dipercaya.
Begitupula dengan konsisten dalam hal tes ini. Tes yang reliable (tetap/konsisten), maka tes
tersebut dapat dipercaya sebagai alat ukur.
C . O B J E C T I V I T A S
Objectivitas mengacu kepada ketetapan/ konsi
stensi pada sistem penyekoran. Objectivitas m
enunjukkan tidak adanya unsur pribadi yang m
empengaruhi penyekoran/ hasil. Jadi, hasil tes
benar-benar menunjukkan kemampuan peserta
tes dengan apa adanya.

• Tes yang berbentuk uraian (essay), akan


Bentuk memberikan banyak kemungkinan kepada si
penilai untuk memberikan banyak penilaian
Tes (skoring) menurut caranya sendiri.

Faktor yang mempengaruhi


objektifitas adalah sebagai berikut:
• Dengan menggunakan tes bentuk uraian,
faktor subjektivitas dari seorang penilai
Penilai akan dapat masuk secara lebih leluasa dan
mempengaruhi pemberian skor.
D. PRAKTIKABILITAS

Praktikabilitas mengacu kepada kepraktisan dan kemudahan dalam


pengadministrasian. Praktikablitas menunjukkan bahwa tes mudah dilaksanakan,
mudah diperiksa dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Jadi, tes sifatnya
sederhana dan lengkap. Sebuah tes dapat dikatakan memiliki praktikabilitas
apabila tes tersebut bersifat praktis dan mudah pengadministrasiannya.
E. EKONOMIS

Ekonomis menunjukkan bahwa tes tidak me


merlukan biaya yang mahal, waktu yang lam
a dan tenaga yang banyak. Yang penting tes
dapat diselenggarakan dengan baik.
Contoh Soal Dan Pembahasan
Tes benar salah Tes melengkapi
Contoh: 1. Kabupaten Banyumas terletak Contoh : 1. Anggota partai itu ... sisa dana
di Provinsi Jawa Tengah        B - S tahun lain kepada bendahara partai

Pembahasan Pembahasan
Kaidah dalam penulisan butir soal benar-sal Kaidah dalam penulisan butir sola melengkapi ya
ah yang diperhatikan meliputi: ng perlu diperhatikan meliputi:
1)    Menghindari pernyataan berarti ganda. 1)    Meyakini bahwa pertanyaan dapat dijawab d
2)    Meyakinkan sepenuhnya bahasa butir s engan kata atau penggalan kalimat yang mudah a
oal bisa dipastikan benar atau salah. tau khusus, dan hanya ada satu jawaban yang be
3)    Hindari menulis butir soal yang memper nar.
dayakan. 2)    Menggunakan bentuk yang cocok.
4)    Hindari pernyataan negatif. 3)    Jangan memutus-mutus butir soal melengkap
5)    Menggunakan suatu bentuk yang tepat. i.
6)    Hindari jawaban benar yang berpola. 4)    Menghindari pemberian petunjuk ke arah ja
7)    Hindari penggunaan kata-kata kunci, se waban yang benar.
perti: pada umumnya, semua dan yang lain. 5)    Menunjukkan bagaimana seharusnya jawaba
n yang benar.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai