Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS TREND UNTUK PERAMALAN PENDAPATAN PAJAK HIBURAN

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

 
(Laporan Kerja Praktik)
 
 
Oleh
Anisa Riska Andi Saputri
 

 
 

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah

Semakin berkembangnya suatu daerah terlihat bagaimana banyaknya tempat-tempat hiburan yang
memenuhi setiap sudut daerah, tak terkecuali di Kota Bandar Lampung. Hal ini ditandai dengan
menjamurnya tempat karaoke, klub malam, pertunjukan film, pertunjukan musik, dan tempat hiburan
lain seperti tempat wisata, taman rekreasi, taman hiburan keluarga, pasar malam, tempat/kolam
pemancingan dan lainnya.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah, pemerintah menetapkan berbagai kebijakan
perpajakan daerah yang diharapkan dapat mendorong peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan
kemandirian daerah. Salah satu yang menjadi sumber pendapatan keuangan daerah yaitu pajak hiburan.

Mengingat penting adanya pajak hiburan yang sangat berperan membantu kestabilan pendapatan daerah
Kota Bandar Lampung, penting bagi pemerintah untuk lebih mengoptimalkan dalam pendapatan asli
daerah dengan cara memantau besarnya anggaran pajak hiburan yang akan didapat dalam beberapa tahun
kedepan yaitu dengan meramalkan besarnya pajak hiburan.

Peramalan itu sendiri merupakan suatu kegiatan yang berguna mengetahui peristiwa atau kejadian di
masa yang akan datang dengan menggunakan data-data yang tersedia di masa lampau. Langkah penting
dalam memilih suatu metode peramalan yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data,
salah satu pola data yang terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka pajang dalam
data disebut pola trend (Cryer, 1986).Pada laporan kali ini akan membahas mengenai analisis trend untuk
meramalkan pendapatan pajak hiburan di Kota Bandar Lampung tahun 2018.
1.2 Tujuan

Tujuan dari laporan kerja praktik ini adalah untuk meramalkan pendapatan pajak hiburan di
Kota Bandar Lampung pada tahun 2018 menggunakan analisis trend.

1.3 Manfaat
Manfaat dari laporan kerja praktik ini adalah mahasiswa yang mengikuti kerja praktik
mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh pada perkuliahan ke dalam dunia kerja,
serta dapat mengetahui gambaran mengenai dunia kerja .

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan kerja praktik ini dilakukan dari tanggal 18 Januari 2018 sampai dengan 28 Februari
2018 di Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandar Lampung yang
bertempat di Jalan Dr. Susilo No. 2 Bandar Lampung.
II. GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah BPPRD Kota Bandar Lampung


Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah dan UU Nomor
33 Tahun 2004 tentang perimbangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
serta UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah, maka Pemerintah Daerah
dituntut agar mampu mengurus pembiyaan Rumah Tangga sendiri, untuk mewujudkan
hal tersebut Pemerintah Daerah harus dapat lebih meningkatkan inisiatif dan
kreatifitasnya dengan melakukan usaha-usaha yang kongkrit dan konstitutional dalam
mencari dan menggali terutama pajak dan retribusi daerah karena keduanya merupakan
sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintah
dan pembangunan daerah.

Selanjutnya, sesuai dengan Perda Kota Bandar Lampung Nomor 3 Tahun 2011 tentang
perubahan atas peraturan daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata
kerja
Dinas Daerah Kota Bandar Lampung, maka dibentuk Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Kota Bandar Lampung.
2.2 Visi dan Misi BPPRD Kota Bandar Lampung
Visi BPPRD Kota Bandar Lampung adalah “Meningkatkan Penerimaan Pajak Daerah
Untuk Kesejahteraan Masyarakat Kota Bandar Lampung”.
Misi BPPRD Kota Bandar Lampung adalah “Meningkatkan Penerimaan Pajak Daerah
Melalui Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Daerah”.

2.3 Tujuan BPPRD Kota Bandar Lampung


Sejalan dengan misi yang diemban BPPRD Kota Bandar Lampung, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah “Meningkatkan Penerimaan Pajak Daerah”.

2.4 Sasaran BPPRD Kota Bandar Lampung


Sasaran yang ditetapkan BPPRD Kota Bandar Lampung adalah :
 Meningkatknya penerimaan pajak daerah
 Menurunnya tunggakan pajak daerah
 Meningkatnya pelayanan publik yang berkualitas
2.5 Struktur Organisasi
2.6 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi BPPRD Kota Bandar Lampung

Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah merupakan unsur penunjang otonomi daerah
yang melaksanakan urusan pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah mempunyai tugas melaksanakan sebagian
urusan pemerintah di bidang pengelolaan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah.

Fungsi dari BPPRD Kota Bandar Lampung adalah : 


 Penyusunan kebijakan teknis di bidang pengelolaan pajak daerah.
 Pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan
lingkup tugasnya.
 Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan
daerah sesuai tugas lingkupnya.
 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat (Direktorat Jenderal Pajak, 2013).

3.2 Jenis Pajak Daerah


Terdapat 5 (lima) jenis pajak provinsi dan 11 (sebelas) jenis pajak kabupaten/kota, masing
masing pajak sebagai berikut :
 Pajak provinsi, terdiri atas : pajak kedaraan bermotor, bea balik nama kendaraan
bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan dan pajak rokok.
 Pajak kabupaten/kota, terdiri atas : pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak
reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir,
pajak air tanah, pajak sarang burung walet, pajak bumi dan bangunan pedesaan dan
perkotaan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (Direktorat Jenderal Pajak,
2013).
3.3 Pajak Hiburan

Pajak hiburan adalah pajak yang dikenakan atas semua hiburan dengan memungut bayaran,
yang diselenggarakan pada suatu daerah. Berdasarkan pengertian hiburan tersebut berarti
pajak hiburan hanya dikenakan pada segala jenis penyelenggaraan hiburan yang dikenakan
biaya untuk dapat menikmatinya (Anonim, 2014).

3.4 Peramalan
Definisi dari peramalan adalah memperkirakan besarnya atau jumlah sesuatu pada waktu
yang akan datang berdasarkan data pada masa lampau yang dianalisis secara alamiah
khususnya menggunakan metode statistika (Sudjana, 1986).

3.5 Analisis Data Berkala


Analisis data berkala adalah suatu metode kuantitatif yang mempelajari pola gerakan data
masa lampau yang teratur. Jika pola data masa lampau tersebut telah diketahui atau
ditemukan maka berdasarkan pola tersebut diharapkan kita dapat mengadakan peramalan dan
perencanaan dimasa yang akan datang (Budiasih, 2012).
3.6 Analisis Trend

Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu
estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Pada bagian ini akan dibahas
peramalan dengan variable bebasnya adalah waktu. Peramalan suatu variable dengan
variable bebasnya waktu disebut dengan trend. Trend yang dibahas pada penelitian ini
adalah metode trend linear, meode trend kuadratik dan metode trend eksponensial
(Rahmawati, 2015).

3.7 Trend Linear


Garis lurus yang digambarkan pada grafik menunjukkan sistem koordinat persegi panjang.
Berdasarkan diagram pencarnya, model trend linear dapat terus meningkat atau terus
menurun dalam jangka waktu yang lama (Rahmawati, 2015).

3.8 Trend Kuadratik


Jika kurva diagram pencar berbentuk parabola, maka trend kuadratik dapat digunakan.
Trend kuadratik adalah trend yang nilai variabel tak bebasnya naik atau turun tidak secara
linear atau terjadi parabola bila datanya dibuat diagram pencarnya (Rahmawati, 2015).
3.9 Trend Eksponensial

Kadang-kadang ditemukan suatu diagram pencar yang penyebaran datanya semakin naik.
Jika hal itu terjadi, persamaan kecendrungan yang cocok digunakan adalah model trend
eksponen. Trend eksponen adalah sebuah trend yang variable bebasnya naik secara berlipat
ganda atau tidak linear (Rahmawati, 2015).

3. 10 Ukuran Kebaikan Model (Measure of Accuracy)

Metode yang digunakan untuk mengukur kebaikan model adalah tingkat kesalahan prediksi
kecil. Beberapa ukuran kebaikan model yang melibatkan yaitu :
 MAPE (mean absolute percentage error)
MAPE =

 MAD (mean absolute deviation)


MAD =

 MSD (mean squared deviation)


MSD =

(Makridakis, dkk, 1999).


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Plotting
data
Perama
lan

Diagram
Pencar

Model
Trend
Terbaik
4.1 Data

Data Anggaran Pajak Hiburan di Kota Bandar Lampung Periode Januari 2014 – Desember 2017
4.2 Plotting Data
4.3 Diagram Pencar

1. Trend Linear
2. Trend Kuadratik
3. Trend Eksponensial
4.4 Memilih Model Terbaik
4.5 Peramalan dengan Model Terbaik

Dapat dilihat hasil peramalan anggaran pendapatan pajak hiburan di Kota Bandar Lampung
periode januari 2018 – Desember 2018 mengalami peningkatan dengan rata-rata kenaikan
Rp 41.782.331,2.
V. KESIMPULAN

Anaisis trend untuk peramalan pendapatan pajak hiburan di Kota Bandar Lampung
menunjukkan model linear, kuadratik, dan eksponensial dengan masing-masing persamaan
Ŷ = 387.794.662+19.652.669X, Ŷ = 538.399.305 + 1.580.112X + 368.828X^2, dan Ŷ =
466.818.764(1,02284)^x. Dapat dilihat model kuadratik dengan MAPE = 1,51767E+01,
MAD = 1,27432E+08, dan MSD = 2,94905E+16 merupakan nilai terkecil dibandingkan
dengan model lainnya dan dipilih sebagai model terbaik. Peramalan menggunakan model
kuadratik menunjukkan bahwa pendapatan pajak hiburan di Kota Bandar Lampung pada
tahun 2018 mengalami kenaikan secara terus-menerus dengan rata-rata kenaikan
Rp 41.782.331,2.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Anditjodi.blogspot.co.id/2014/06/Pajak-Hotel-Restoran-
Hiburan-dan Reklame.html. Diakses 18 Maret 2018.
 
 Budiasih, Y. 2012. Statistika Ekonomi dan Bisnis. Jelajah Nusa, Tanggerang.
 
Cryer, J. D. 1986. Time Series Analysis. PWS Publishers, Massachusetts.
 
Direktorat Jenderal Pajak. 2013. Lebih Dekat dengan Pajak. Kementrian
Keuangan Republik Indonesia, Jakarta.
 
Makridakis, S., Spyros., dan Wheelwright, S. C. 1999. Forcasting Methods and
application. Erlangga, Jakarta.

Rahmawati. 2015. Model Trend untuk Peramalan Jumlah Penduduk. Jurnal


Jtriste. 2(2): 46-52

Sudjana. 1986. Metode Statistika Edisi ke 5. Tarsito. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai