1

RENBUT & TU BUT

ANGGARAN
(PLANNING &
(BUDGETTING)
REQUIREMENT)

PENGHAPUSAN
PENGENDALIAN PENGADAAN
(DISPOSAL)
(CONTROL) (PROCUREMENT)

PEMELIHARAAN SIMPAN & DIS

(MAINTENANCE) (STORAGE &
DISTRIBUTION)

3
36
KOMPETISI RUMKIT (SWASTA DAN
PEMERINTAH THD KEPUASAN
PELANGGAN (CUSTOMER ORIENTED).

PIHAK MANAJEMEN RS DITUNTUT

PENGELOLAAN SUMBER DAYA RS
SECARA EFEKTIF & EFISIEN.

3
PERBEKALAN FARMASI SBG SUMDA RS, MRPK
~ SARANA INTERVENSI YAN MEDIK YG PENTING.
~ 40 – 60% DARI TOTAL ANGGARAN RS .

INSTALASI FARMASI RS SBG PENUNJANG MEDIK

BERTANGGUNG JAWAB THD PENGELOLAAN
PERBEKALAN FARMASI RS TERMASUK OBAT.

JENIS DAN JUMLAH OBAT YANG BANYAK DG TINGKAT

KEBUTUHAN YANG BERAGAM PERLU ADANYA
KLASIFIKASI OBAT UTK MEMUDAHKAN PENGENDALIAN
PERSEDIAAN.

4
DG ANALISIS ABC INDEKS KRITIS DIPEROLEH
KLASIFIKASI OBAT BERDASAR : NILAI
PEMAKAIAN, NILAI INVESTASI DAN TINGKAT
KEKRITISAN OBAT.

SALAH SATU TUJUAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN ADALAH KETERSEDIAAN OBAT
SETIAP SAAT DALAM JENIS, JUMLAH DAN
WAKTU YANG TEPAT.

PEMAHAMAN MODEL EOQ DIPEROLEH

GAMBARAN MINIMUM/ MAKSIMUM PERSEDIAAN,
JUMLAH PESANAN YG EKONOMIS, REORDER
POINT (ROP), BIAYA PERSEDIAAN.
5
INSTALASI FARMASI RS:
~ MEMP. TUGAS POKOK MERENC &
MENYEDIAKAN OBAT-OBATAN, MED SUP & GAS
MEDIS YG. BER TANGGUNG JAWAB LANGSUNG
KPD DIREKTUR RS.
~ DATA LAPORAN FARMASI  PEMBELIAN
OBAT DILUAR PERSEDIAAN/ FORMULARIUM
MASIH TINGGI  SERINGNYA TAP  BELI
APOTEK LUAR (KADANG-KADANG ADA APOTEK
LUAR DI RUMKIT).

6
SERINGNYA TERJADI KEKOSONGAN
PERSEDIAAN (TAP)  ADA MASALAH DG
PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT DI INS.
FARMASI RUMAH SAKIT.
PENGGUNAAN ANALISIS ABC INDEKS
KRITIS UNTUK MEMUDAHKAN
PENGENDALIAN KELOMPOK MANA YANG
PERLU PENGAWASAN KETAT THD JENIS
DAN JUMLAH PERSEDIAAN .

7
PENGGUNAAN MODEL EOQ UNTUK
PENGENDALI AN THD JUMLAH MAKSIMUM
PERSEDIAAN, JUMLAH PEMESANAN YG
EKONOMIS, JUMLAH PERSEDIAAN SAAT
PEMESANAN KEMBALI (ROP) DAN BERAPA KALI
PEMESANAN DILAKSANAKAN.

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN UNTUK PENYEDIAAN OBAT YANG
TEPAT BAIK JENIS, JUMLAH DAN WAKTU .
8
BAGAIMANA CARA DAL STOCK OBAT DI INS.
FARMASI RS?

BGMN GBRN POLA KEBUTUHAN OBAT

BERDASAR KAN ANALISIS ABC INDEKS KRITIS
DI INS. FARMASI RS ?

BAGAIMANA SUN RENBUT OBAT YG EFEKTIF

DAN EFISIEN SEHINGGA DAPAT DIAMBIL
KEPUTUSAN YANG TEPAT?
9
UTK MEMPEROLEH INFORMASI
PERSEDIAAN OBAT  TINGKAT
PEMAKAIAN, NILAI INVESTASI & TINGKAT
KEKRITISANNYA THD PELAYANAN PASIEN
DI RS.

UTK MENGETAHUI PENYUSUNAN RENCANA

PENYEDIAAN OBAT DENGAN PEMESANAN
EFEKTIF DAN EFISIEN.

10
DATA MUTASI OBAT YG DIGUNAKAN
ADL DARI INSTALASI FARMASI RS,
SELAMA BULAN JAN S/D DES.2016.

ANALISIS DILAKUKAN TERHADAP

OBAT, KOSMETIK, REAGENSIA, DLL.

11
 SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN
WHAT?
STOCK MGT HOW MUCH ?
WHEN ?

HOW MUCH?
WHEN? PER ITEM PER WHAT?
ITEM

EOQ
ANALISIS ABC

ROP
12
 INPUT PROSES OUT PUT
DATA: ANALISIS ABC PERENCANAAN
- PEMAKAIAN *PEMAKAIAN & DAL STOK
*INVESTASI OBAT
- NILAI KRITIS
*INDEKS KRITIS

KELOMPOK ABC

KELOMPOK A
EOQ & ROP
13
ANALISIS YG DILAKUKAN  OPERASIONAL RISET :

– ANALISIS DESKRIPTIF UTK MANAJEMEN

PERSEDIAAN OBAT DI IFRS.

– ANALISIS KUANTITATIF DG ANALISIS ABC INDEKS

KRITIS UTK MENGKLASIFIKASI OBAT DAN MODEL
EOQ (KELOMPOK A) UTK MENDAPATKAN
PERSEDIAAN YG OPTIMAL.

– ANALISIS DIOLAH DG MENGGUNAKAN MICROSOFT

EXCELL (ADA JUGA YG MENGGUNAKAN
QUANTITATIVE SYSTEM BUSINESS/ QSB PLUS).

14
DATA UTK ANALISIS:

– DATA PRIMER :
WAWANCARA DENGAN RESPONDEN.
KUISIONER KPD PENULIS RESEP (DOKTER).

– DATA SEKUNDER :
DATA PEMAKAIAN OBAT JAN – DES. 2016
SERTA HARGA SATUAN.
DARI LAP. IFRS, DATA GUDANG.

15
DATA OBAT DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN JUMLAH
PEMAKAIAN. KLP A = 70%, B = 20% DAN C = 10% DARI
SELURUH PEMAKAIAN.
 PENJELASAN TTG NILAI PEMAKAIAN: EXCEL.

DATA OBAT DIKELOMPOKKAN BERDASAR NILAI

INVESTASI. KLP A = 70% B = 20% DAN C = 10 %. DARI
SELURUH NILAI INVESTASI.
 PENJELASAN TTG NILAI INVESTASI: EXCEL.

DIBUAT KUESIONER UTK DOKTER (MIS: 10 DOKTER

SPESIALIS PENULIS RESEP TERBANYAK TH 2016) UTK
MENDAPATKAN NILAI KRITIS OBAT.
 PENJELASAN TTG NILAI KRITIS: EXCEL.

16
 KRITERIA KLASIFIKASI OBAT NILAI KRITIS :
– POK X : - OBAT YG TDK BOLEH DIGANTI
- HARUS SELALU TERSEDIA.
– POK Y : - OBAT YG DPT DIGANTI WALAU TDK
MEMUASKAN.
- KEKOSONGAN < 48 JAM MSH DPT
DITOLERANSI.
– POK Z : - OBAT YG DPT DIGANTI.
- KEKOSONGAN > 48 JAM DAPAT
DITOLERANSI.
– POK O : - OBAT YG TDK DPT DIKLASIFIKASIKAN DLM
POK X,Y ATAU Z.
 PENJELASAN TTG NILAI ABC INDEKS KRITIS: EXCEL
17
ANALISIS INDEKS KRITIS ABC DG MENGGABUNGKAN
KETIGA NILAI:
- NILAI PEMAKAIAN (W1) DG BOBOT = 1.
- NILAI INVESTASI (W2) DG BOBOT = 1.
- NILAI KRITIS (W3) DG BOBOT = 2.

INDEKS KRITIS = W1 + W2 + W3.

Pengelompokkan dari hasil analisis indeks kritis:

a. Kelompok A dengan nilai indeks kritis : 9,5 – 12
b. Kelompok B dengan nilai indeks kritis : 6,5 – 9,4
c. Kelompok C dengan nilai indeks kritis : 4,0 – 6,4

PERHITUNGAN EOQ DAN ROP PD POK OBAT YG

MEMPUNYAI NILAI KRITIS YG TINGGI.
18
PERHITUNGAN EOQ DAN ROP DG QSB PLUS.

INPUT DATA :
– DEMAND/FORECASTING (KEBUTUHAN OBAT UTK
PERIODE TH YAD).
– ORDER COST/SET UP COST (7,5% DR HARGA PER
UNIT).
– HOLDING COST (25% DARI HARGA PER UNIT)
– LEAD TIME: ASAP.
– UNIT COST: HARGA OBAT.

19
OUT PUT DATA :

– EOQ : JUMLAH PEMESANAN EKONOMIS SETIAP

ORDER.
– MAXIMUM INVENTORY : MAKSIMUM PERSEDIAAN.
– ORDER INTERVAL : JARAK ANTARA DUA
PEMESANAN.
– ROP : JUMLAH PERSEDIAAN PD SAAT PESAN
KEMBALI.
– ORDERING COST & HOLDING COST
– MAXIMUM COST.
– TOTAL COST PER TAHUN.
20
1. Pembahasan manajemen IFRS:

a. Panitia Farmasi dan Terapi  Harus melakukan supervisi.

b. Sistem Farmasi satu pintu: tanggung jawab, pelayanan informasi,

2. Pembahasan hasil pengelompokkan obat menurut analisis ABC.

3. Pembahasan manajemen Instalasi Farmasi:

a. Organisasi  Pembenahan organisasi yang ramping, modernm 3E.

b. Purchasing (Pengadaan dan pembelian)  Pengelolaan sistem, gudang
ramping
d. Penyimpanan dan distribusi  Rencana distribusi utk OPD dan IPD

4. Renbut 1 th  Rencana kebutuhan 1 th dibuat

sehingga ada kendali purchasing.
28
Penerapan hasil analisis ini akan berhasil bila:
 Ada komitmen dari seluruh personil yg terkait dg
pengendalian persediaan obat di RS.
 Data input berkualitas, akurat.

30