Anda di halaman 1dari 25

Oleh

dr. Ratu Nur Annisa


UPT PUSKESMAS PALANGKAU
APA ITU SNAKEBITE/GIGITAN ULAR?
Snakebite adalah keadaan kegawatan medis Yang mempengaruhi
sistem multiorgan, terutama sistem saraf, sistem jantung pembuluh
darah dan sistem pernapasan yang dapat menimbulkan kecacatan dan
kematian.
Berdasarkan jenis bisanya, ular dapat dikategorikan menjadi 4, yaitu:
1. Neurotoksin : jenis bisa yang menyerang saraf
2. Hemotoksin : jenis bisa yang menyerang darah
3. Kardiotoksin: jenis bisa yang menyerang jantung
4. Sitotoksin : jenis bisa yang menyerang sel
EPIDEMIOLOGI
• Sekitar 50% dari gigitan ular berbisa merupakan dry bites atau gigitan kering, yaitu
ular berbisa mengigit tanpa mengeluarkan bisa. Dry bites tidak menimbulkan
gejala yang bersifat sistemik/meluas
• Berdasarkan karakteristik korban di Asia Tenggara, petani merupakan korban
terbanyak yang diikuti oleh pelajar dan ibu rumah tangga, dengan tingkat
mortalitas 0,5% hingga 58%.
• Menurut WHO, sekitar 5,4 juta orang mengalami gigitan ular setiap tahunnya, dan
2,7 juta diantaranya adalah gigitan ular berbisa. Sekitar 81.000 hingga 138.000
orang meninggal setiap tahunnya akibat gigitan ular, dan tiga kali banyaknya
amputasi dan disabilitas permanen disebabkan oleh gigitan ular tiap tahunnya.
• Insidensi gigitan ular lebih tinggi saat musim hujan dimana aktivitas agrikultur juga
lebih tinggi.
JENIS JENIS ULAR
• Elapidae (neurotoxic snakes) : Cobra, king kobra, sea snake
memiliki bentuk tubuh yang panjang, kurus, warna uniform dengan sisik halus
yang simetris pada bagian atas kepalanya. Ular kobra dapat menaikkan bagian
depan tubuhnya dan memipihkan lehernya untuk membentuk hood.
Beberapa spesies kobra dapat menyemprotkan bisa dari jarak satu meter atau
lebih dari musuh.
• Viperidae (Hematoxic snakes) : Typical viper (viperinae) dan pit vipers
(crotalinae)
Memiliki taring panjang (solenoglyph)yang normalnya terlipat datar ke rahang
atas, dan akan muncul saat menyerang. Viperidae cenderung memiliki tubuh
yang pendek, tebal, dengan sisik kecil yang kasar pada bagian dorsum kepala.
TANDA DAN GEJALA
• Terdapat dua luka gigitan
• Nyeri dan bengkak, kemerahan/ kehitaman dan/ atau lepuh di sekitar
luka gigitan
• Sesak nafas, mual dan muntah
• Penglihatan kabur
• Berkeringat
• Air liur meningkat
• Mati rasa di wajah dan anggota badan tertentu
APA YANG DILAKUKAN JIKA MENGALAMI GIGITAN ULAR?

DO DONT
• Tetap tenang dan usahakan untuk mengingat • Memanipulasi luka, baik dengan cara
jenis, warna, serta ukuran ular. menyedot bisa ular dari tempat gigitan
• pastikan pernafasan dan denyut nadi baik atau menyayat kulit agar bisa keluar
• Kurangi aktifitas dan melakukan imobilisasi area bersama darah, menggosok dengan zat
gigitan. kimia, atau mengompres dengan air
• Posisikan area gigitan lebih rendah dari jantung. panas atau es pada luka gigitan.
• Tutup dengan kain kering yang bersih. • Mengikat atau member torniket terlalu
• Lepaskan cincin atau jam tangan dari anggota keras pada luka gigitan.
tubuh yang digigit
• Minum minuman alcohol atau kopi.
• Longgarkan pakaian yang dipakai.
• Segera dikirim untuk pertolongan medis terdekat
• Mencoba mengejar dan menangkap ular.
APA YANG DILAKUKAN JIKA
MENGALAMI GIGITAN ULAR?
PERTOLONGAN PERTAMA GIGITAN
ULAR
• terbagi menjadi 2 yaitu perawatan di lapangan dan manajemen di
rumah sakit
• Sering penatalaksanaan yang tidak tepat dapat memperburuk
daripada memperbaiki keadaan seperti membuat insisi pada luka,
menghisap dengan mulut, pemasangan turniquet dll.
Prinsip pertolongan pertama gigitan ular
• Lakukan secepat mungkin
• Lakukan dengan metode yang benar
PERTOLONGAN PERTAMA
PADA REAKSI ALERGI
AKIBAT GIGITAN SERANGGA
Oleh
dr. Ratu Nur Annisa
UPT PUSKESMAS PALANGKAU
APA ITU REAKSI ALERGI AKIBAT
GIGITAN SERANGGA?
• Gigitan serangga adalah munculnya luka tusuk atau lecet akibat digigit serangga.
Gigitan ini biasanya terjadi sebagai cara serangga untuk mempertahankan diri atau
ketika mereka sedang mencari makan.
• Sengatan atau gigitan serangga mengandung racun yang terdiri dari protein dan zat
lain, yang dapat mencetuskan reaksi alergi bila masuk ke dalam tubuh manusia.
• Kebanyakan luka gigitan tidak memicu komplikasi serius dan dapat membaik sendiri
dalam beberapa jam atau beberapa hari. Reaksi alergi akibat sengatan/gigitan
serangga dapat berupa reaksi lokal maupun sistemik yang dapat menimbulkan efek
ke berbagai organ sampai menyebabkan kematian yaitu reaksi alergi berat
(anafilaksis)
• Gigitan serangga biasanya disebabkan oleh sengatan lebah dan kalajengking,
maupun gigitan nyamuk, kutu, tungau di tempat tidur, dan banyak lagi.
TANDA DAN GEJALA
• berupa reaksi alergi tipe lambat atau reaksi tipe cepat yang dapat
mengancam kehidupan dan memerlukan penanganan yang tepat dan cepat.
• Gigitan serangga dapat menyebabkan bentol kecil yang terasa gatal atau
nyeri pada kulit.
• Gigitannya kadang-kadang bisa pula terlihat jelas sebagai lubang kecil.
• Benjolan akibat digigit serangga mungkin berisi cairan. Selain itu, pada area
sekitar gigitan juga dapat terlihat tanda peradangan seperti kemerahan,
panas, dan nyeri atau perih.
• Gigitan serangga jarang sekali menimbulkan rekasi alergi berat (anafilaksis).
Namun bukan berarti mustahil terjadi.
Gejala-gejala berikut menandakan anafilaksis
(reaksi alergi berat) setelah digigit serangga:
• Ruam kulit yang awalnya terdapat pada satu bagian tubuh kemudian menyebar ke area
lain
• Sesak napas
• Nyeri dada
• Kram
• Pusing atau sensasi seperti ingin pingsan
• Mual
• Detak jantung yang cepat
• Pembengkakan parah pada lidah atau bibir
• Rasa gatal yang hebat
• Mengi, yaitu muncul bunyi ‘ngik’ setiap menarik napas
PENANGANAN AWAL GIGITAN
SERANGGA
• Hilangkan sengat yang masih tertancap di kulit. Gunakan kuku atau pinset untuk
menariknya, dan hindari memencet racun dalam sengatan
• Bersihkan area yang tersengat atau tergigit dengan air bersih yang mengalir dan
sabun.
• Tempelkan kompres dingin (seperti kain yang dicelup dalam air es atau es baru
berlapis kain) pada area bengkak selama 10 menit.
• Angkat atau posisikan area yang tergigit atau tersengat lebih tinggi dari jantung.
Langkah ini bertujuan mengurangi pembengkakan.
• Jangan menggaruk area yang tergigit atau tersengat untuk mencegah risiko infeksi.
• Hindari menggunakan cuka atau soda kue karena keduanya tidak membantu
penyembuhan gigitan serangga.
• Setelah lokasi gigitan serangga terbilang aman, pergilah ke dokter
untuk penanganan lebih lanjut.
• Obat antinyeri berupa obat minum atau obat oles.
• Obat antihistamin untuk meredakan rasa gatal.
• jika setalah mengalami sengatan mengalami reaksi alergi berat segera
bawa ke fasilitas kesehatan terdekat

Anda mungkin juga menyukai