Oleh :
Ratu Nur Annisa Shafira A.F
1102010233
IDENTITAS
NAMA
JENIS KELAMIN
USIA
AGAMA
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
ALAMAT
TGL PEMERIKSAAN
: Nn. SH
: Perempuan
: 24 tahun
: Islam
: Karyawan Swasta
: Sarjana S1
: Jl. Sumur Batu No.51
: 5 Januari 2016
ANAMNESA
Autoanamnesa
KELUHAN UTAMA
Pasien datang ke Poli THT RS MRM dengan keluhan keluar darah dari
telinga kiri sejak 1 tahun sebelum masuk rumah sakit. Darah yang keluar agak
banyak, muncul jarang dalam sebulan sekitar 1-2 kali sepanjang tahun, muncul
tiba-tiba tanpa disertai rasa nyeri sebelumnya. Sejak 5 bulan sebelum telinga kiri
mengeluarkan darah, telinga kiri terlebih dulu secara tiba-tiba mengeluarkan
cairan kuning yang mengalir keluar telinga yang disertai rasa gatal terutama
ketika setelah mandi, keluar cairan hampir setiap hari. Cairan telinga agak
banyak, berwarna kuning, bau, dan encer. Telinga kiri masih sesekali
mengeluarkan cairan sampai sekarang. Sejak saat itu pasien mengakui sering
mengorek telinga.
Kurang lebih sejak 6 bulan yang lalu pasien mengeluhkan telinga kiri
pendengaran agak sedikit berkurang dan telinga terasa penuh terutama ketika
cuaca dingin. Selama mengalami keluhan-keluhan tersebut, pasien cukup rutin
berobat ke Puskesmas dan dua kali di rujuk ke dua rumah sakit. Selama berobat
diberikan satu macam obat tetes telinga untuk membersihkan dan obat lain berupa
tablet minum, keluhan sempat membaik, namun keluhan kembali muncul ketika
kondisi kesehatan pasien menurun dan ketika pasien sudah lama tidak kembali
kontrol memeriksa kondisi telinga kirinya.
:
Tidak ada anggota keluarga pasien yang
Pasien adalah seorang karyawan swasta, pasien masih tinggal bersama dengan
kedua orang tua dan satu saudara kandung. Untuk biaya pengobatan, pasien
menggunakan BPJS. Kesan ekonomi pasien cukup mampu.
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
KESADARAN
TANDA VITAL
Frekuensi nadi
Pernafasan
Suhu
Tekanan Darah
: Sakit ringan
: Compos Mentis
:
: 80 x/menit
: 20 x/menit
: afebris
: 110/70 mmHg
STATUS GENERALIS
KEPALA
: Normocephal
MATA
KONJUNGTIVA
: Anemis -/ SKLERA
: Ikterik -/ PUPIL
: Bulat, Isokor,Reflek Cahaya +/+
LEHER
: Pembesaran kelenjar limfe (-)
THORAX
INSPEKSI
: Simetris hemitoraks kanan dan kiri.
PALPASI
: Simetris hemitoraks kanan dan kiri
PERKUSI
: Sonor di seluruh lapang paru
AUSKULTASI
Cor
: BJ I-II reguler murni, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, Ronkhi -/- , wheezing -/ABDOMEN
INSPEKSI
: Simetris datar
AUSKULTASI
: Normal
PALPASI
: Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba
PERKUSI
: Timpani
EKSTREMITAS
EDEMA
:
SIANOSIS
:
NEUROLOGIS
REFLEK FISIOLOGIS
: +/+
REFLEK PATOLOGIS
: -/GENITALIA
: Tidak diperiksa
STATUS LOKALIS
A. TELINGA
BAGIAN
PREAURIKULER
AURIKULER
RETROAURIKULER
CAE
MEMB. TIMPANI
KELAINAN
Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Nyeri tekan tragus
Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Edema
Nyeri tekan
Hiperemis
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi
Kongenital
Kulit
Sekret
KANAN
Tenang
-
Serumen
Edema
Jaringan granulasi
Massa
Warna
Intak
Refleks Cahaya
Gambar
Putih perak
+
+
Membran
timpani
intak
CAVUM TIMPANI
Refleks
cahaya (+)
pukul 5
Tidak dapat dinilai
KIRI
Tenang
(+)
Kuning, encer,
bau, agak banyak
(+)
Lunak, berwarna
putih
(+)
Warna putih
kemerahan, di
pukul 9, ditekan
berdarah
Putih perak
+
+
Membran
Timpani
intak
Reflex
cahaya (+)
pukul 7
Tidak dapat dinilai
TES PENDENGARAN
KANAN
KIRI
Tes Rinne
Tes Weber
Tes Swabach
B. HIDUNG
PEMERIKSA
AN
Keadaan luar
Rhinoskopi
Anterior
KELAINAN
KANAN
KIRI
Normal
Normal
Mukosa
Sekret
Normal
(-)
Normal
(-)
Krusta
Konka inferior
(-)
eutrofi
(-)
Eutrofi
Bentuk
ukuran
dan
Septum deviasi
(-)
Polip tumor
(-)
(-)
Pasase udara
Gambar:
baik
Baik
Septum ditengah
Rhinoskopi
Posterior
Mukosa
Sekret
Choana
Normal
(-)
normal
(-)
Fossa
Rossenmuller
Massa/tumor
Os.tuba
eustachius
Normal
Normal
Tidak ada
Tenang
Tidak ada
Tenang
normal
BAGIAN
Mukosa
Lidah
Gigi geligi
KETERANGAN
Normal
Normal
Normal
Uvula
Pilar
Halitosis
Palatum Molle
Tonsil
Mukosa
Besar
Kripta
Detritus
Perlengketan
Gambar
Tenang, simetris
(-)
Tenang, simetris
Tenang
T1-T1
+/+ tidak melebar
(-/-)
(-/-)
Tonsil T1-T1
Faring tenang
Faring
Mukosa
Granula
Post nasal drip
Laring
1. Epiglotis
2. Kartilago
Tenang
(-)
(-)
Tidak diperiksa
arytenoid
3. Plika
vestibularis
4. Plika vokalis
5. Plika
7
aryepiglotika
6. Rima glotis
A. MAXILLOFACIAL
BAGIAN
Maxillofacial
Bentuk
Parese
KETERANGAN
Simetris
(-)
N.Cranialis
Nyeri tekan
(-)
B. LEHER
BAGIAN
KETERANGAN
Leher
Bentuk
Massa
Simetris
(-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Belum dilakukan
RESUME
Nn.SH usia 24 tahun datang ke Poli THT RS MRM dengan keluhan
keluar darah dari telinga kiri sejak 1 tahun. Darah yang keluar agak banyak,
8
muncul jarang dalam sebulan sekitar 1-2 kali sepanjang tahun, muncul tiba-tiba
tanpa disertai rasa nyeri sebelumnya. Sejak 5 bulan sebelum telinga kiri
mengeluarkan darah, telinga kiri terlebih dulu secara tiba-tiba mengeluarkan
cairan kuning yang mengalir keluar telinga yang disertai rasa gatal terutama
ketika setelah mandi, keluar cairan hampir setiap hari. Cairan telinga agak
banyak, berwarna kuning, bau, dan encer. Telinga kiri masih sesekali
mengeluarkan cairan sampai sekarang. Sejak saat itu pasien mengakui sering
mengorek telinga.
Kurang lebih sejak 6 bulan yang lalu pasien mengeluhkan telinga kiri
pendengaran agak sedikit berkurang dan telinga terasa penuh terutama ketika
cuaca dingin. Selama mengalami keluhan-keluhan tersebut, pasien cukup rutin
berobat ke Puskesmas dan dua kali di rujuk ke dua rumah sakit. Selama berobat
diberikan satu macam obat tetes telinga untuk membersihkan dan obat lain berupa
tablet minum, keluhan sempat membaik, namun keluhan kembali muncul ketika
kondisi kesehatan pasien menurun dan ketika pasien sudah lama tidak kembali
kontrol memeriksa kondisi telinga kirinya.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan vital sign dan status general dalam batas
normal.
Pada pemeriksaan lokalis didapatkan :
Pada telinga kiri didapatkan :
1. Terdapat sekret berwarna Kuning, encer, bau, agak banyak
2. Terdapat serumen konsistensi Lunak, berwarna putih
3. Terdapat jaringan granulasi berwarna putih kemerahan, di pukul 9,
ditekan berdarah
PERMASALAHAN
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
1 tahun
5 bulan sebelum telinga kiri
berwarna putih
jaringan granulasi
Lunak,
kiri
masih
sesekali
Telinga
kiri
Pendengaran
berwarna
DIAGNOSIS KERJA
Otitis Externa ec Jamur telinga kiri
Granulasi telinga kiri
DIAGNOSIS BANDING :RENCANA TATALAKSANA ( IPTx )
Terapi Non-Medikamentosa
Tidak mengkorek-korek telinga kiri
Menghindari masuknya air ke dalam liang telinga
Medikamentosa
Lokal :
:
1. pencuci telinga: H202 3% 1 x 1-2 tetes selama 3-5 hari
2. tetes telinga : asam salisilat 2-5% dalam alkohol 20%
3. tampon : dengan kasa pita 0,5 cm x 5 cm dibalur
betadin + salep gentamicin + mikonazol diganti setiap 2
hari sekali
tindakan
:
- Ekstraksi serumen
- Ekstraksi jaringan granulasi
10
EDUKASI
Menggunakan obat sesuai anjuran dokter
Istirahat yang cukup
Meningkatkan kebugaran jasmani dengan olah raga
Makan makanan bergizi
Menghindari kegiatan yang dapat mengakibatkan air masuk kedalam
perlahan-lahan
Tidak mengkorek-korek telinga kiri
Kontrol teratur untuk pemeriksaan dan pengobatan telinga
KOMPLIKASI
Sikatrik pada liang telinga kiri
Stenosis liang telinga
PROGNOSIS
QUO AD VITAM
: ad bonam
QUO AD FUNCTIONAM
: ad bonam
QUO AD SUNISTIONAM
: dubia ad bonam
11
12