Anda di halaman 1dari 42

PRESENTASI KASUS

OTITIS MEDIA SUPURATIF


KRONIS
Yandri Apriansyah
11.2014.322
Dokter Pembimbing
dr. Yuswandi Affandi Sp. THT

Kepaniteraan Klinik Ilmu kesehatan Telinga, hidung,


tenggorok. RS bayukarta
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan
Leher
Koass THT RS Bayukarta

IDENTITAS
Nama

: Tn. K

Umur

: 29 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Kp. Naringgul 08/02

Pekerjaan

: Karyawan swasta

Status perkawinan
Pendidikan
Suku Bangsa
Agama

: Sudah menikah

: Sarjana
: Indonesia
: Islam

ANAMNESIS
Keluhan utama :
Telinga berair

Keluhan tambahan
Gangguan pendengaran, nyeri telinga.

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Telinga berair pada telinga kiri 1 minggu Sebelum Masuk
Rumah Sakit. Telinga berair hilang timbul. Cairan berwarna
kekuningan tidak berbau dan sedikit encer. Gangguan
pada pendengaran (+), nyeri pada telinga kiri (+). Gejala
suara berdenging tidak ada, nyeri pada telinga belakang
tidak ada, nyeri didaerah pelipis tidak ada, pandangan
berganda tidak ada, mulut mencong tidak ada, mual &
muntah tidak ada, pusing berputar tidak ada, demam
tinggi tidak ada, nyeri kepala tidak ada, kaku kuduk tidak
ada, penurunan kesadaran tidak ada, riwayat kejang tidak
ada. Riwayat infeksi telinga, hidung, tenggorok tidak ada,
riwayat trauma tidak ada, benda asing tidak ada.

Riwayat penyakit dahulu

4 bulan yang lalu pasien pernah


mengalami keluar cairan pada telinga
kiri, namun keluhan tidak timbul kembali
setelah mendapat pengobatan dalam
waktu 3 hari.

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada anggota keluarga mengalami


penyakit yang sama

Riwayat pengobatan

Tidak ada obat-obatan yang dikonsumsi

Riwayat alergi

Tidak ada riwayat alergi

Riwayat kebiasaan

Kebiasaan mengorek telinga dengan


cotton bud, riwayat merokok.

Status generalis
TANDA VITAL
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran

: Compos Mentis

Tekanan darah : Tidak dilakukan


Nadi

: Tidak dilakukan

Respirasi

: Tidak dilakukan

Suhu

: afebris

Mata

Konjungtiva
Sklera
Pupil

: Tidak dilakukan

: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan

Refleks Pupil : Tidak dilakukan

Telinga

Hidung

Rongga Mulut/Tenggorokan
Status THT
Maxillo-facial
Leher

:
:

Thoraks
Paru-paru
Inspeksi

: Tidak dilakukan

Palpasi

: Tidak dilakukan

Perkusi

: Tidak dilakukan

Auskultasi : Tidak dilakukan

Thoraks
Jantung
Inspeksi

: Tidak dilakukan

Palpasi

: Tidak dilakukan

Perkusi

: Tidak dilakukan

Auskultasi : Tidak dilakukan

Abdomen
Inspeksi
Tidak dilakukan
Palpasi
Tidak dilakukan
Asites : Tidak dilakukan
Hepar : Tidak dilakukan
Lien

: Tidak dilakukan

Auskultasi
Tidak dilakukan

Ekstremitas
Refleks fisiologis

Tidak dilakukan

Refleks patologis

Tidak dilakukan

Oedem

Tidak dilakukan

Motorik

Tidak dilakukan

Parese

Tidak dilakukan

STATUS THT

Telinga aurikular

Telinga - pre aurikular

Telinga - retroaurikular

Canalis Acusticus eksternus


Kulit
Serumen

Dekstra
Tenang
Sedikit, lunak,
tidak berbau

Sekret

(-)

Granulasi

(-)

sinistra
Tenang
Sedikit, lunak,
tidak berbau
(+), putih
kekuingan, encer,
tidak berbau

(-)
Tampak
hiperemis, lapang

Mukosa

Tenang

Oedem
Jar.granula
si
Benda
asing

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

Canalis acusticus eksternus


Palpasi

Nyeri
Tekan

(-)

(-)

(-)

(-)

Perkusi

Nyeri
ketok

Membran timpani
Refleks
cahaya
Perforasi
Kolesteato
m
Granulasi
Hiperemis

Dekstra

Sinistra

(+)

(-)

(-)

(+),
central
memb.
tymphani

(-)

(-)

(-)
(-)

(-)
(-)

Tes pendengaran
Tes berbisik
Tes penala

: Tidak dilakukan
: penala 512 Hz
AD

Tes rinne

Tes weber
Tes swabach

AS
-

: lateralisasi ke telinga kiri


: Memanjang

sesuai dengan pemeriksa

Kesan terdapat tuli konduktif pada telingan sebelah kiri

Hidung

Rhinoskopi anterior

Rhinoskopi posterior
Dekstra

Sinistra

Terbuka,
lapang

Terbuka,
lapang

Orificium
Tuba

Terbuka,
massa (-)

Terbuka,
Massa (-)

Torus tubarius

Tenang,
Massa (-)

Tenang,
massa (-)

Fossa
rosenmuller

Tenang,
massa (-)

Tenang,
massa (-)

Koana

Transiluminasi

Tidak dilakukan

Rongga mulut
Oral hygiene : baik, terawat
Mukosa bucogingiva : tidak hiperemis, ulkus (-), perdarahan (-)
Gigi
Karang gigi: (-)
Karies gigi : (-)
Fraktur

: (-)

Palatum : tidak hiperemis, tenang, permukaan licin,


oedem(-)

Tenggorokan

Tonsil

Tenggorokan

Lidah

Tenggorokan

Orofaring

Laringoskopi indirek

tidak dilakukan

Maksilo-facial

Leher

Resume
Anamnesis : Tn. K berusia 29 tahun, datan dengan keluhan
telinga berair sejak 1 minggu SMRS. Telinga berair pada telinga
kiri. Cairan keluar hilang timbul, cairan berwarna kekuningan,
encer dan tidak berbau. Pasien juga mengeluh gangguan
pendengaran pada telinga kiri, dan juga terasa nyeri. 4 bulan
SMRS pasien mengalami keluhan yang sama, sembuh dengan
pengobatan dalam waktu 3 hari. Riwayat infeksi telinga, hidung,
mulut, tenggorok tidak ada, trauma tidak ada, benda asing
tidak ada
PF : telinga kiri ; tampak cairan encer kekuningan tidak berbau
pada CAE, CAE lapang, serumen sedikit, lunak, tidak berbau,
kolestetoma (-), Granulasi (-). Membran timphany perforasi di
central pars tensa.
Tes penala : Memberikan kesan tuli konduktif telinga kanan.

Diagnosis kerja

OMSK aktif AS tipe benign dengan


serumen sedikit, lunak, dan tidak berbau.

Diagnosis banding

OMA stadium perforasi


Otitis Eksterna

Pemeriksaan anjuran

Pemeriksaan darah rutin


Audiometri nada murni
Kultur resistensi dengan bahan
pemeriksaan sekret telinga
Foto rontgen schuller

Penatalaksanaan

Irigasi telinga dengan H2O2 3% selama 35 hari


Antibiotik tetes telinga non- ototoksik
(ofloxacin)
Antibiotik oral ( Ampicilin tab 500 mg)

Prognosis

Quo ad vitam

: Ad bonam

Quo ad fuctionam

: Dubia ad bonam

Quo ad sanasionam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai