Anda di halaman 1dari 16

Laporan Kasus

OMSK dengan Komplikasi Parese N.


VII
Fadhila Zahidhita
Rianty Adyati
Pembimbing : dr. Ismi Cahyadi, SpTHT-KL

Anamnesa
Identitas Pasien
.Nama : An. S
.Umur : 6 tahun
.Jenis kelamin : Laki-laki
.Alamat : Karang Mangu, Susukan Lebak
.Pekerjaan : Pelajar
.Status maternal : BelumMenikah
.Agama : Islam
.Tanggal pemeriksaan : 9 September
2016

a.

b.

Keluhan Utama
Keluar cairan dari telinga kanan sejak 2 tahun
yang lalu.

c.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poli THT-KL RSUD Waled
diantar oleh orang tuanya dengan keluhan keluar
cairan dari telinga sebelah kanan sejak 2 tahun
yang lalu. Ibu os mengatakan cairan berwarna
putih bening, encer, tidak berbau. Lalu os
mengatakan selang 5 hari kemudian cairan
keluar berwarna kuning. os mengatakan cairan
keluar secara tiba-tiba dan berulang. Keluhan
bertambah berat terutama ketika pasien sedang
pilek. Dan dirasakan berkurang ketika pilek
berkurang.

Ibu os mengatakan sekitar 3 bulan lalu keluhan


dirasakan mulai jarang dan keluar cairan hanya
ketika pasien pilek dari telinga sebelah kanan.
Cairan keluar berwarna kuning kental, tidak berbau.
Os juga mengatakan telinga terasa nyeri dan
pendengaran
dirasa
berkurang.
Os
juga
mengatakan pilek dirasa sering kambuh, demam
(-), telinga berdenging (-) , kepala pusing berputar
(-) dan penurunan kesadaran dirasakan tiba-tiba (-)
Ibu os mengatakan sekitar 2 minggu yang lalu
mulut dirasakan mencong kearah kiri. Mencong
dirasakan tiba-tiba. Selang 5 hari kemudian, mata
sebelah kiri tidak dapat menutup dengan
sempurna. Sulit menelan (-), makan dan minum
(+). Keluhan dirasakan semakin hari tidak semakin
membaik.

Ibu os mengaku sering membersihkan telinga


anaknya dengan cotton buds. Ibu os mengatakan
sejak awal keluhan keluar cairan dari telinga sering
berobat ke praktek dokter umum dan puskesmas,
namun keluhan dirasakan tidak membaik. Ibu os
juga tidak mengetahui penyakit yang diderita oleh
anaknya dan obat yang diberikan. Hingga akhirnya
ibu os membawa anaknya ke RSUD waled karena
keluhan mulut mencong itu.
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat keluar cairan dari telinga (+)

e. Riwayat penyakit keluarga :


Tidak ada anggota keluarg apasien yang menderita
keluhan yang sama seperti pasien.
d.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : Pasien tampak
sakit sedang
Kesadaran : Composmentis E4V5M6
Tanda-tanda vital :
TD : 120/70 mmHg
N : 120 x/menit
R : 24 x/menit
S: 36,20C

Status Lokalis
Organ

Kelainan

Dextra

Sinistra

Bengkak

Kemerahan

Teraba hangat

Bengkak

Kemerahan

Fistula

Telinga
Retroaurikula

Aurikula

CAE

Serumen

Sekret

Membran

Intak

Timpani

Perforasi

Refleks Cahaya

Bulging

Kolesteatom

Rinne

Weber

lateralisasi

Tidak lateralisasi

Tes Pendengaran

HIDUNG

DAN SINUS PARANASAL


Bentuk : Normal, tidak ada deformitas
Tanda peradangan : Hiperemis (-), Panas (-), Nyeri
(-), Bengkak (-)
Vestibulum :Hiperemis -/-, sekret -/Cavum nasi :Lapang +/+, edema -/-, hiperemis -/Konka inferior : Eutrofi/eutrofi
Meatus nasi inferior : Eutrofi/eutrofi
Konka medius : Eutrofi/eutrofi
Meatus nasi medius : Sekret -/Septum nasi: Deviasi -/Pasase udara : Hambatan -/Daerah sinus frontalis : Tidak ada kelainan, nyeri
tekan (-)
Daerah sinus maksilaris : Tidak ada kelainan, nyeri
tekan (+)

TENGGOROK

PHARYNX
Dinding pharynx : merah muda,
hiperemis (-), granular (-)
Arkus pharynx : simetris, hiperemis
(-), edema (-)
Tonsil : hiperemis (-), Edema (-)
Uvula

: letak di tengah, hiperemis (-)


Gigi : gigi geligi lengkap,caries (-)
Lain-lain : radang ginggiva (-),mukosa
pharynx tenang,post nasal drip (-)

LEHER

Kelenjar limfe submandibula : tidak


teraba membesar
Kelenjar limfe servikal
: tidak
teraba membesar

Nervus VII

Dekstra

Sinistra

Mengerutan dahi

Tidak bisa dikerutkan

Dalam batas normal

Mengangkat alis

Tidak bisa diangkat

Dalam batas normal

mata Tidak bisa menutup

Dalam batas normal

Menutup
rapat-rapat

Menggembungkan

Tidak mampu

Dalam batas normal

Menyengir

Sulit

Sulit

Memperlihatkan

Sulit

Sulit

pipi

gigi

DIAGNOSIS

BANDING
a. Otitis media supuratif kronis tipe
benigna dengan komplikasi
parese Nervu VII perifer + tuli
konduktif auricular dekstra
b. Otitis media supuratif kronis tipe
maligna dengan komplikasi
parese Nervus VII perifer + tuli
konduktif auricular dekstra
c. Otitis media akut stadium
perforasi membrane timpani
dekstra

USULAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tes Audiometri
Foto polos mastoid
Apusan sekret
DIAGNOSIS

KERJA
Otitis media supuratif kronis tipe
benigna dengan komplikasi parese
Nervu VII perifer + tuli konduktif
auricular dekstra

PENATALAKSANAAN

Terapi Non Farmakologi


Edukasi hindari faktor risiko
Fisioterapi (parese nervus facialis)
Terapi Farmakologi
AB broad spectrum : Ambacin 2x1 gr
Steroid : Metil Prednisolon 3x16 mg (tapering off)
Tindakan operatif
Tindakan operatif dilakukan jika terapi
konservatif tidak sembuh dan observasi 2 bulan
masih ada perforasi meskipun secret hilang.
Tindakan operatif :
Miringoplasti

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai