Anda di halaman 1dari 16

MATERI I

PENDAHULUAN
DOSEN : DR ZUNNURAENI.,SH.,MH
FH UNRAM
DEFINISI HUKUM
CHARLES CHENY HYDE
INTERNASIONAL
“INTERNATIONAL LAW MAY BE DEFINED AS
THE BODY OF LAW WHICH IS COMPOSED FOR ITS
GREATER PART OF PRINCIPLES AND RULES OF
CONDUCT WHICH STATES FEEL THEMSELVES
BOUND TO OBSERVED, AND THEREFORE, DO
COMMONLY OBSERVE IN THEIR RELATIONS WITH
EACH OTHER, AND WHICH INCLUDES ALSO:
(a) The rules of law relating to the functioning of
internationals institutions of organisations,
their relations with each other, and their
relations with states and individuals;
(b) Certain rules of law relating to individuals and
non states entities so far as the rights or duties
of such individuals and non states entities are
the concern of the international community.
Sekumpulan hukum yang sebagian
besar terdiri atas prinsip-prinsip dan
aturan-aturan tingkah laku yang mana
negara-negara merasa dirinya terikat
untuk mentaati, dan karenanya,
mereka mentaatinya dalam hubungan
mereka satu sama lain, yang meliputi:
(a) aturan-aturan hukum yang berkenaan dengan fungsi-
fungsi lembaga atau organisasi internasional,
hubungan-hubungan lembaga atau organisasi yang
satu dengan yang lainnya, dan hubungan –hubungan
lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi itu
dengan negara-negara dan individu-individu;
(b) Aturan-aturan hukum yang bertalian dengan individu-
individu dan satuan-satuan bukan negara sejauh hak-
hak dan kewajiban-kewajiban individu-individu dan
satuan-satuan bukan negara itu merupakan
kepentingan masyarakat internasional
RUANG LINGKUP HUKUM INTERNASIONAL
(a) Berkenaan dengan negara atau negara-negara, misalnya:
kualifikasi negara, hak dan kewajiban negara
(b) Berkenaan dengan hubungan antar negara, misalnya
batas wilayah antar negara, hubungan diplomatik dan
konsuler
(a) Fungsi organisasi atau lembaga internasional –
-dibentuk untuk menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan
internasional.
-
(b) Hubungan antara organisasi internasional
(c) Hubungan antara negara dengan organisasi internasional
(f) Berkenaan dengan individu dan subyek hukum
bukan negara, misalnya hukum hak asasi manusia,
hukum pidana internasional
(g) Individu dan subyek hukum bukan negara dengan
negara atau dengan organisasi internasional.
MOCHTAR KUSUMAATMADJA
Hukum internasional publik adalah keseluruhan
kaedah-kaedah dan asas-asas hukum yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas
negra (hubungan internasional) yang bukan bersifat
perdata, antara:
a. negara dengan negara
b. negara dengan subyek hukum lain bukan negara
atau subyek hukum bukan negara satu sama lain.
ISTILAH-ISTILAH HUKUM INTERNASIONAL
HUKUM BANGSA-BANGSA, HUKUM ANTAR BANGSA
Hubungan antara negara-negara kebangsaan

HUKUM ANTAR NEGARA


Negara tidak lagi berasas pada kebangsaan melainkan
pada asas teritorialitas
Hukum Internasional : persamaan derajat dan
kerjasama (koordinasi)

Hukum Dunia : 1.adanya stratifikasi kekuasaan antara


kekuasaan atas dan kekuasaan bawah (menggunakan
model negara federal); 2.adanya pemerintahan dunia
dengan segala perlengkapannya yang memperoleh
delegasi wewenang dari negara-negara bagian
(negara-negara yang ada)
Hukum Perdata Internasional : hukum perdata yang
didalamanya terdapat unsur-unsur asing.
Mulai lunturnya pemisah antara hukum publik dan
hukum privat
contoh kasus : Karaha Bodas Co Vs Pertamina

segi-segi hukum publik internasional yang terkait


dengan segi-segi hukum perdata internasional :
Hukum Transnasional
KASUS KARAHA BODAS Co VS PERTAMINA &
PLN
PENGGUGAT : KARAHA BODAS COMPANY (PT berdasarkan hukum
kepulauan Cayman, berkedudukan di Gedung Plaza Aminta Suite,
Jakarta);
TERGUGAT : PERTAMINA & PLN

LATAR BELAKANG SENGKETA


 28 november 2004 disepakati 2 kontrak; (1) JOC (Joint Contract
Operation) : Pertamina bertanggungjawab atas operasi geothermal di
Karaha, KBC sebagai kontraktor : membangun dan menoperasikan
tenaga listrik; (2) Kontrak Penjualan energi: PLN memberli listrik dari
PERTAMINA yang diproduksi, dipasok & disediakan oleh pembangkit
tenaga listrik yang dibangun KBC.
 1997 timbul krisis moneter
 20 september 1997 pem RI mengeluarkan KEPRES no 39/1997 :
penundaan 75 proyek termasuk proyek Karaha
 30 april 1998 KBC mengajukan klaim kepada arbitrase
berdasarkan kontrak JOC & ESC
 KBC menuduh tergugat tidak memenuhi kewajiban berdasarkan
kontrak.
 Tuntutan KBC ; (1) ganti rugi akibat pelanggaran kontrak; (2)
kompensasi akibat kehilangan keuntungan.
 Pengadilan arbitrase Jenewa memenangkan KBC
 KBC mengajukan permohonan pelaksanaan putusan arbitrase di
pengadilan di sejumlah negara dimana aset-aset PERTAMINA
berada, kecuali di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai