Anda di halaman 1dari 13

METABOLISME

MIKROBA
Disusun Oleh kelomok 6

1. Irawan adi prakoso 18320007

2. Mita damaiyanti 18320014

3. Umi rahmah 18320022


ANABOLISME
Anabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa
kimia atau molekul komplek
Pada peristiwa ini diperlukan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam
reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut
menjadi senyawa yang lebih kompleks
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis,
sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan
kemosintesis
KATABOLISME
 Katabolisme adalah reaksi pemecahan/pembongkaran senyawa
kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan
menghasilkan energi yang dapat digunakan organisme untuk
melakukan aktivitasnya. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk
menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi
anabolisme.
PRODUKSI ENERGI OLEH MIKROBA (RESPIRASI, FERMENTASI DAN
FOTOSINTESIS)

 Sel-sel bakteri seperti halnya sel semua organisme hidup, umumnya


melakukan aktivitas kehidupan untuk kelangsungan hidupnya. Semua sel
membutuhkan suatu sumber energi. Walaupun sangat beraneka ragam jenis
substansi yang berperan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme, namun
terdapat pola dasar metabolisme yang sangat sederhana yaitu terjadi perubahan
dari satu bentuk energi yang kompleks menjadi bentuk energi yang lebih
sederhana, sehingga dapat masuk ke dalam rangkaian metabolik.
A. RESPIRASI AEROB
RESPIRASI SECARA AEROB, TERJADI DIDALAM SITOPLASMA DAN BERLANGSUNG MELALUI EMPAT TAHAP, YAITU:

 Glikolisis

Glikolisis merupakan pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa membutuhkan
oksigen.

 Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat

Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat berlangsung didalam mitokondria dan merupakan reaksi kimia
yang mengawali siklus krebs. Dalam peristiwaini terjadi perubahan asam piruvat menjadi molekul
asetil-KoA. Asetil KoA merupakan senyawa berkarbon dua. Dalam dua peristiwa ini juga dihasilkan
satu molekul NADH untuk setiap pengubahan molekul asam piruvat menjadi asetil-KoA.

 Siklus Krebs (Daur Asam Sitrat)

Kondisi aerob dalam organisme berlangsung pada dua tahapan berikutnya, yaitu siklus krebs dan
transpor elektron. Pada organisme eukariotik, proses ini berlangsung pada matriks dalam mitokondira
sedangkan pada prokariotik, berlangsung dalam sitoplasma.
 Transpor Elektron
 Pada dasarnya, transpor elektron merupakan peristiwa pemindahan elaktron dari . Elektron

 tersebut berasal dari NADH dan FADH dari suatu substrat ke substrat lain secara berantai disertai
pembentukan ATP melalui proses Fosforilasi okeidatif. Fosforilasi oksidatif merupakan proses penambahan
gugus posfat anorganik ke molekul ADP.
B. RESPIRASI ANAEROB (FERMENTASI)
 Fermentasi adalah proses pembebasan energi tanpa oksigen. Ciri-ciri dari fermentasi adalah:
1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas.
2. Tidak terjadi penyaluran elektron ke siklus krebs dan transpor elektron.

3. Energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan respirasi aerob yaitu 2 molekul ATP setiap mol
glukosa.

4. Jalur yang ditempuh ialah glikolisis dan pembentukan alkohol (fermentasi alkohol) dan pembentukan asam laktat.
5. Menghasilkan produk berupa asam-asam organik, alkohol dan gas.
6. Organisme anaerobik juga menghasilkan energi, yaitu melalui reaksi-reaksi yang disebutfermentasi yang
menggunakan bahan organik sebagai donor dan akseptor elektron. Bakteri anaerobik fakultatif dan bakteri
anaerobik obligat menggunakan berbagai macam fermentasi untuk menghasilkan energi.
FOTOSINTESIS
 Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama
tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil.

• Terdiri atas 2 reaksi utama: Photophosphorylation (reaksi terang) dan fiksasi karbon dioksida (reaksi gelap).

 Photophosphorylation (Reaksi terang)

 Pada reaksi terang, cahaya mengenai klorofil a yang menyebabkan elektron tereksitasi sehingga mempunyai energi lebih

tinggi. Dalam satu rangkaian reaksi kimia, energi tersebut akan diubah menjadi ATP dan NADPH. Air akan terurai dan
melepaskan oksigen sebagai satu produk reaksi. ATP dan NADPH akan digunakan untuk membuat karbohidrat pada reaksi
gelap.

 Fiksasi Karbon Dioksida (Reaksi Gelap)

 Fiksasi karbon dikenal sebagai reaksi gelap. Enam molekul gas asam arang masuk ke dalam sel melalui stomata dan akan

diikat oleh ribulosa bifosfat (RuBP). RuBP merupakan suatu senyawa berkarbon 5 yang akan diubah menjadi satu molekul
gula. Peristiwa ini terjadi di dalam stroma dan telah diperkenalkan oleh Melvin Calvin sehingga selanjutnya dikenal dengan
siklus calvin.
STRUKTUR ENZIM

 Keseluruhan bagian enzim yang disebut holoenzim tersusun atas dua


komponen utama, yaitu komponen protein (apoenzim) dan komponen
nonprotein (gugus prostetik). Fungsi enzim sangat ditentukan oleh gugus
apoenzimnya karena pada bagian tertentu merupakan tempat melekatnya
substrat dan sekaligus tempat mereksikan substrat. Bagian pada gugus protein
yang berfungsi sebagai pusat katalitik enzim disebut sisi aktif. Komponen
nonprotein (gugus prostetik) dibedakan menjadi gugus kofaktor dan koenzim.
Gugus kofaktor tersusun atas zat anorganik yang umumnya berupa logam,
misalnya Cu, Fe, Mn, Zn, Ca, K dan Co. Gugus koenzim merupakan senyawa
organik nonprotein yang tidak melekat erat pada bagian protein enzim,
contohnya NAD, NADP dan koenzim A.
SIFAT ENZIM
 Enzim adalah Suatu Protein
Ini terbukti karena enzim di dalam larutan membentuk suatu koloid.
 Bekerja Secara Khusus (Spesifik)
Enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu dan tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya.
 Enzim sebagai Katalisator. Artinya sebagai zat yang mampu mempercepat reaksi kimia, tetapi enzim tidak
ikut bereaksi.
 Dapat digunakan Berulang Kali
Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi.
 Dapat Bekerja Bolak-Balik
Umumnya enzim dapat bekerja secara bolak-balik. Artinya, suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu
menjadi senyawa semula.
MEKANISME KERJA ENZIM
 Enzim dapat bekerja dengan beberapa cara:

1. Menurunkan energi aktivasi dengan menciptakan suatu lingkungan yang mana keadaan transisi terstabilisasi.
Contohnya mengubah bentuk substrat menjadi konformasi keadaan transisi ketika ia terikat dengan enzim.

2. Menurunkan energi dalam keadaan transisi tanpa mengubah bentuk substrat dengan menciptakan lingkungan yang
memiliki distribusi muatan yang berlawanan dengan keadaan transisi.

3. Menyediakan lintasan reaksi alternatif. Contohnya bereaksi dengan substrat sementara waktu untuk membentuk
kompleks enzim-substrat antara.

4. Menurunkan perubahan entropi reaksi dengan menggiring substrat bersama pada orientasi yang tepat untuk bereaksi.
Menariknya, efek entropi ini melibatkan destabilisasi keadaan dasar dan kontribusinya terhadap katalis relatif kecil.

Anda mungkin juga menyukai