Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 5

Metode Penelitian
Pengertian Teori
Pengertian Teori Menurut Para Ahli

Menurut Kerlinger (1978), teori


adalah definisi konstruksi (konsep)
yang saling terkait, dan proposisi
yang menyajikan pandangan Menurut Monks, F. J., & Knoers,
sistematis fenomena dengan A. M. P. Siti Rahayu. (1999),
menentukan hubungan antar Teori mengandung arti yang
variabel, dengan tujuan penting, apabila teori tersebut dapat
menjelaskan dan memprediksi melukiskan, menerangkan, dan
fenomena. Masing–masing meramalkan gejala yang ada
proposisi atau definisi atau konsep
saling menerangkan sehingga,
memperoleh gambaran yang bulat
dan utuh tentang suatu peristiwa
Pengertian Teori Menurut Para Ahli

Menurut Wiliam Wiersma


(1986), Teori adalah generalisasi
atau kumpulan generalisasi yang
dapat digunakan untuk Menurut Cooper and Schindler
menjelaskan berbagai fenomena (2003), Teori adalah seperangkat
secara sistematik. konsep, definisi dan proposisi
yang tersusun secara sistematis
sehingga dapat digunakan untuk
menjelaskan dan meramalkan
fenomena.
Pengertian Teori Menurut Para Ahli

Menurut Mark 1963, dalam


(Sitirahayu Haditono, 1999),
membedakan adanya tiga macam
teori. Ketiga teori yang dimaksud
Menurut Sitirahayu Haditono ini berhubungan dengan data
(1999), suatu teori akan empiris. Dengan demikian dapat
memperoleh arti yang penting, bila dibedakan antara lain:
ia lebih banyak dapat melukiskan,
menerangkan, dan meramalkan a. Teori yang deduktif
gejala yang ada. b. Teori yang induktif
c. Teori yang fungsional
a. Teori yang deduktif
• memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke
arah data akan diterangkan
b. Teori yang induktif
• Cara menerangkan adalah dari data ke arah teori
c. Teori yang fungsional
• di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data
mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data

Kesimpulan : teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat
konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis dan dapat diuji
kebenarannya.

Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan


(explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian (control)
suatu gejala.
Tingkatan dan Fokus
Teori
Tingkatan Teori
Menurut Numan (Dalam artikel Prof. Dr. Mudjia Rahardjo)
mengemukakan tentang teori berdasarkan tingkatanya yaitu :
1. Teori Tingkat Mikro
2. Teori Tingkat Meso
3. Teori Tingkat Makro
Teori Tingkat Mikro

Dalam tingkat ini memberikan penjelasan hanya


terbatas pada peristiwa yang berskala kecil baik dari sisi
waktu, ruang, maupun jumlah orang. Seperti dalam
sosiologi dikenal dengan teori “Face Work” Erving
Goffman yang mengkaji kegiatan ritual dua orang yang
saling berhadapan atau bertatap muka.
Teori Tingkat Meso

Teori ini menghubungkan tingkat mikro dan makro,


atau untuk beroperasi pada tingkat menengah, misalnya
teori organisasi, gerakan sosial, atau komunitas teori
Collin tentang kontrol organisasi.
Teori Tingkat Makro
Teori ini menjelaskan objek yang lebih luas dan
menyangkut pengoperasian agregat yang lebih besar
seperti lembaga sosial, sistem budaya, dan masyarakat
secara keseluruhan. Konsep ini biasanya menggunakan
konsep yang lebih abstrak. Misalnya , teori makro
Lenski tentang stratafikasi sosial.
Fokus Teori
Fokus teori menurut (Moleong, 2002) yaitu teori substantif, teori formal dan
teori midle range.
1. Teori Substantif
• teori yang dikembangkan untuk area atau ruang lingkup yang lebih
spesifik, misalnya antropologi, sosiologi, dan psikologi.
2. Teori Formal
• teori untuk keperluan formal atau yang disusun secara konseptual dalam
bidang ingkuiri suatu ilmu pengetahuan, misal sosiologi, contohnya
prilaku agresif, organisasi formal, sosialisasi.
3. Teori Middle Range
• sedikit lebih abstrak dibanding substantif atau hipotesis spesifik. Pada
prinsipnya Toeri Middle mencakup teori khusus yang digunakan dalam
sosiologi untuk membimbing peneliti secara empiris.
Kegunaan Teori dalam
Penelitian
Beberapa kegunaan dan fungsi teori dalam penelitian menurut (Cooper
et al., 2006), diantaranya :

1. Teori mempersempit/membatasi ruang atau kawasan dari fakta yang akan kita
pelajari.

2. Teori menyarankan metode penelitian mana yang cenderung menghasilkan makna


terbaik.

3. Teori menyarankan sistem penelitian yang memungkinkan untuk menentukan data


sehingga diklasifikasikan dalam jalan yang lebih bermakna.

4. Teori merangkum apa yang diketahui tentang objek studi dan menyatakan
ketidaksesuaian yang berada di luar pengamatan langsung.

5. Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta yang lebih jauh yang bisa
ditemukan dalam penelitian.
Beberapa fungsi yang dipaparkan pada slide sebelumnya sejalan dengan
pendapat dari Bennett, Borg, & Gall, 1984; Gall, Borg, & Gall, 2003
yang menyatakan beberapa tujuan dari proses kajian teori di antaranya:

1. membatasi masalah penelitian,


2. menemukan benang baru yang diteliti,
3. menghindari metode yang tidak sesuai,
4. memperoleh metodologi yang memperjelas masalah penelitian.
5. Mengidentifikasi rekomendasi untuk penelitian yang lebih jauh dan
mencari grand teori pendukung.
Deskripsi Teori
• Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis
tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku)
dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.

• Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga variable independen dan satu
dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat
kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan tiga
variabel independen dan satu dependen

• Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap


variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang
lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang
lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel
yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
Untuk menguasai teori, maka peneliti harus rajin membaca. Peneliti
harus membaca dan membaca, dan menelaah yang dibaca itu setuntas
mungkin agar ia dapat menegakkan landasan yang kokoh bagi langkah-
Iangkah berikutnya. Membaca merupakan keterampilan yang harus
dikembangkan dan dipupuk (Sumadi Suryabrata, 1996).

Untuk dapat membaca dengan baik, maka peneliti harus mengetahui


sumber-sumber bacaan. Sumber-sumber bacaan dapat berbentuk buku-
buku teks, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah dan hasil-hasil
penelitian.
Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria,
yaitu

1. Relevansi, berkenaan dengan kecocokan antara variabel yang


diteliti dengan teori yang dikemukakan
2. Kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca
3. kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah, penelitian ini justru
menggunakan sumber-sumber bacaan lama). berkenaan dengan
dimensi waktu. Makin baru sumber yang digunakan, maka akan
semakin mutakhir teori.
Langkah-Iangkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah
sebagai berikut :

1. Tetapkan nama variabel yang 3. Lihat daftar isi setiap buku, dan
diteliti, dan jumlah pilih topik yang relevan dengan
variabelnya. setiap variabel yang akan
2. Cari sumber-sumber bacaan diteliti.
(buku, kamus, ensiklopedia, 4. Cari definisi setiap variabel
journal ilmiah, laporan yang akan diteliti pada setiap
penelitian, Skripsi, Tesis, sumber bacaan, bandingkan
Disertasi) yang sebanyak- antara satu sumber dengan
banyaknya dan yang relevan sumber yang lain, dan pilih
dengan setiap variabel yang definisi yang sesuai dengan
diteliti. penelitian yang akan
dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku 6. Deskripsikan teori-teori yang
yang sesuai dengan variabel telah dibaca dari berbagai
yang akan diteliti, lakukan sumber ke dalam bentuk
analisa, renungkan, dan tulisan dengan bahasa sendiri.
buatlah rumusan dengan Sumber-sumber bacaan yang
bahasa sendiri tentang isi dikutip atau yang digunakan
setiap sumber data yang sebagai landasan untuk
dibaca. mendeskripsikan teori harus
dicantumkan.
Terimakasiiiiih
Lanjut sesi tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai