Anda di halaman 1dari 35

MAKRO EKONOMI

Dr..Resanti Lestari,S.Pd,MM

a nkk A
A n
ndd IInnffllaattiion
BBan l iiccyy onss
arryy P
P o
o l
Moonneetta
M

tional
Natio
Na omee
Incom
nal Inc ne m
mppllo
o y
ymme
e nntt
Une
U
Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro

Analis mikro dengan Analis makro dengan


pertanyaan : pertanyaan :

• Apakah jenis barang dan jasa • Mengapa setiap negara


menghadapi masalah
yang harus diproduksi ? pengangguran ?
• Bagaimanakah cara • Mengapakah selalu mengalami
memproduksi barang dan jasa kenaikan harga-harga ?
tersebut ? • Mengapa perekonomian tidak
• Untuk siapakan barang dan mengalami pertumbuhan yang
jasa tersebut diproduksi ? sama cepatnya ?
• Mengapa kegiatan
perekonomian tidak mengalami
perkembangan yang stabil?
Permasalahan Kebijakan Makro Mencakup :

 Masalah Jangka Pendek atau Masalah Stabilisasi, hal ini


untuk menghindarkan : Inflasi, Pengangguran dan
ketimpangan neraca pembayaran
 Masalah Jangka Panjang atau pertumbuhan ekonomi,
ini berkaitan dengan adanya keserasian dengan
pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas
produksidan tersedianya dana untuk investasi.
Model Perekonomian 2 Sektor

Uang (Pembelian barang & jasa)

Hasil-hasil/barang & jasa


C
GNP
RTK RTP
Faktor Produksi
Y
Balas jasa thd faktor Produksi

S Pasar uang/ I
modal
Kebijakan
Moneter
Model Perekonomian 3 Sektor

Pembayaran barang & jasa


Hasil produksi

RTK RTP
Faktor Produksi
Balas jasa thd faktor Produksi

S Pasar uang/ I
Kebijakan modal
Moneter
T RTN G
Kebijakan
Fiskal
Model Perekonomian 4 Sektor
Uang Pembelian barang & jasa
Hasil produksi

RTK RTP
Faktor Produksi

Balas jasa thd faktor Produksi


S Pasar uang/modal I
Kebijakan Moneter

T RTN G
Kebijakan
Fiskal
M RTLN X
Kebijakan
Alat Pengamat Prestasi Kegiatan
Ekonomi

• Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran


• Tingkat perubahan harga-harga.
• Neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
• Pendapatan Nasional (GNP).
Pengangguran

“Pengangguran adalah suatu keadaan di mana


seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja
ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum
memperolehnya”.
Faktor-faktor Yang menyebabkan Pengangguran:
 Kekurangan pengeluaran / permintaan agregate
 Ingin mencari pekerjaan yang lebih baik
 Penggunaan peralatan produksi modern oleh pengusaha
 Ketidaksesuaian ketrampilan yang dimiliki dengan yang
dibutuhkan industri
Inflasi
 Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian.
 Tingkat inflasi (persentasi kenaikan harga) berbeda
dari satu periode dengan periode lainnya, dan negara
yang satu dengan negara yang lainnya.
Sumber Inflasi:
 Tingkat pengeluaran agregate melebihi kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan produk.
 Pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut
kenaikan upah
Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan


yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari
negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke
negara-negara lain.
Pada Perekonomian terbuka, Kegiatan ekspor dan impor
merupakan bagian yang penting dari kegiatan perekonomian
suatu negara. Istilah perekonomian terbuka berarti suatu
perekonomian itu mempunyai hubungan ekonomi dengan negara
lain, dan terutama ini dilakukan dengan menjalankan ekspor dan
impor. Disamping itu aliran modal untuk investasi.
Pembayaran meliputi :

• Penerimaan dari ekspor dan pembayaran impor barang dan jasa.


• Aliran masuk penanaman modal asing dan penanaman modal ke
luar negeri.
• Aliran masuk dan aliran keluar modal jangka pendek.
Neraca Perdagangan & Neraca keseluruhan
 Neraca Perdagangan menunjukkan perimbangan diantara
ekspor dan impor.
 Neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan diantara
keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan aliran
penerimaan dari luar negeri.
 Defisit neraca pembayaran berarti pembayaran keluar negeri
melebihi penerimaan dari luar negeri
Akibat Defisit Neraca Pembayaran

 Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan


mengakibatkan penuruan dalam kegiatan ekonomi dalam negeri,
karena konsumen menggantikan barang dari luar negeri.
 Harga valuta asing akan meningkat menyebabkan harga barang
impor bertambah mahal.
 Kegiatan ekonomi dalam negeri menurun mengurangi
kegairahan pengusaha untuk melakukan penanaman investasi
dan membangun kegiatan usaha baru.
Pendapatan Nasional

Pengertian :
Pendapatan nasional
adalah pendapatan yang
diperoleh oleh rumah
tangga keluarga (RTK) di
suatu negara dari
penyerahan faktor-faktor
produksi selama satu
tahun
National Income

METODE PRODUKSI

PENDAPATAN
METODE PENGELUARAN
NASIONAL

METODE PENDAPATAN
PENDAPATAN NASIONAL
DAN PER KAPITA

PDB PER KAPITA

PENDAPATAN
PER KAPITA
PNB PER KAPITA
Produk domestik bruto

Produk domestik bruto (gross


domestic bruto) merupakan
jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu
tahun. Dalam perhitungan
GDP ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa
yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing
yang beroperasi di wilayah
negara yang bersangkutan
Produk Nasional Bruto (PNB)

90
Produk nasional bruto (Gross
National Product) meliputi 80
nilai produk berupa barang 70
dan jasa yang dihasilkan oleh 60
penduduk suatu negara
(nasional) selama satu tahun, 50 East
termasuk hasil produksi 40 West
barang dan jasa yang North
dihasilkan oleh warga negara 30
yang berada di luar negeri, 20
tetapi tidak termasuk hasil
produksi perusahaan asing 10
yang beroperasi di wilayah 0
negara tersebut. 1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
Produk Nasional Neto

• Produk Nasional Neto (Net


national product) adalah GNP
dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal /
sering pula disebut replacement.
(penyusutan bagi peralatan
produksi yang digunakan dalam
proses produksi selama tahun
ybs)
Pendapatan Nasional Neto
(NNI)

Net national Income adalah


pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa
yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik
faktor produksi. Besarnya
NNI dapat diperoleh apabila
pendapatan telah dikurangi
pajak.
Pendapatan Perseorangan
(Personal Income)

Personal Income adalah pendapatan yang diterima


oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun / tratnsfer payment. Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas
jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari
sebagian pendapatan nasional tahun-tahun
sebelumnya.
Pendapatan yang siap dibelanjakan
(Disposible Income)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) ádalah


pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli
barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan
yang disalurkan menjadi investasi Disposable Income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (diret tax)
ádalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.
Manfaat Perhitungan PN

• Untuk mengulas tingkat kemakmuran statu negara


• Mendapatkan data-data terperinci mengenal seluruh barang dan jasa
yang dihasilkan suatu negara selama satu periode.
• Untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional
• Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan
suatu, negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa.
Contohnya, perhitungan pendapatan nasional dpat diketahui bahwa
Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan
negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa,
dan sebagainya.
• Digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor
perekonomian terhadap pendapatan nasional. Data tersebut juga
digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu,
membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah
• Sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah
Faktor yang mempengaruhi

• Permintaan dan penawaran agregat


Permintaan agregat menunjukan hubungan antara keseluruhan
permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan
tingkat harga.
• Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang
dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah
bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi
• Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen
penting dari pengeluaran agregat.
Pendekatan dalam Perhitungan
Pendapatan Nasional

• Pendekatan Pendapatan
• Pendekatan Pengeluaran
• Pendekatan Produksi
Perhitungan Pendekatan
Pendapatan
Perhitungan pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan
seluruh pendatapan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima
rumah tangga konsumsi dalam satu negara selama satu periode
tertentu sebagai imbalan atas factor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan.
W = Wage R = Rent
Y = Yw + Yi + YR + Yp I = Interest P = Profilt
Income Per Capita
Pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada periode tertentu, IPC
digunakan sebagai alat ukur tingkat kemakmuran suatu negara pada suatu
periode.
GNP: Gross National Product
IPC = GNP
Q Q : Jumlah Penduduk
Dua cara meningkatkan pendapatan per kapita :
• Memperbesar Gross National Product
• Menahan laju pertumbuhan penduduk
Pendekatan Pengeluaran

Perhitungan Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung


jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa
yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu periode
tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan
menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku
kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah Tangga (Consumption),
pemerintah (Government), pengeluaran investasi (investement),
dan selisih antara ekspor dikurangi impor (X-M)
Perhitungan

Metode perhitungan pengeluaran sering disebut


dengan Produk National Bruto (PNB) atau Gross
National Bruto (GNP).

Y=AE = C+I+G+(X-M)

AE=Agregate Ependiture
Pendekatan Produksi

Perhitungannya adalah dengan menjumlahkan nilai seluruh produk


yang dihasilkan suatu Negara dari berbagai sektor (industri, agraris,
ekstratif, jasa, niaga) selama satu periode tertentu. Nilai produk yang
dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan
bahan mentah atau barang setengah jadi).
Y = ∑Pqn. Qin
Y = Pq1.Q1+Pq2.Q2+Pq3. Q3+…dst

Dimana :
Pqn : harga produk dari masing2 sektor
Q1, Q2, Q3 : jumlah produk dari masing-masing sektor
Masalah Double
Counting
Untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda, perhitungan GDP:
• hanya memasukkan nilai produk akhir yang dihasilkan dan
dijual untuk konsumsi dan investasi (nilai penjualan) dan
bukan produk antara.
• Hanya memperhitungkan total earnings – sebagai
penjumlahan dari nilai tambah (value added) di seluruh
tahap produksi
Nilai Tambah (value added) =
Nilai penjualan – biaya barang antara
Y = ∑NTB = NTB 1 + NTB 2 + NTB 3+……….Dst
Contoh Perhitungan
Value Added

Tahap Produksi Nilai Penjualan Biaya Barang antara Nilai Tambah (upah,
gaji dll)
Gandum 23 0 23

Tepung 53 23 30

Adonan 110 53 57

Roti 190 110 80

Total 376 186 190


Penggunaan Harga dalam Perhitungan
Pendapatan Nasional

• Harga Konstan (Hk), biasa disebut dengan harga riel


(tanpa memperhatikan faktor inflasi). Harga ini
biasanya untuk melihat adanya karakter harga-harga
secara umum yang terjadi di masyarakat secara
berkala.
• Harga Berlaku (Hb), Harga yg dihitungnya disebut
harga nominal; harga ini memperhatikan faktor inflasi
PERHITUNGAN MATEMATIS

• NTB hb = Jumlah produk Harga berlaku


• NTB hk = Jumlah produk Harga Patokan
• PDB hb = ∑ NTB hb
• PDB hk = ∑ NTB hk
• Perbandinagn antara PDB hb dan PDB hk
menghasilkan indeks harga (GNP Deflator)
PN hk = 100 X PNhb
IH
Distribusi Pendapatan Nasional

Perbedaan pendapatan timbul karena :


• Adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor
produksi
• Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan
memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula
Alat ukur distribusi pendapatan :
Gini Ratio (koefisien Gini) biasanya ditunjukkan dengan kurva
LORENZ yang menunjukkan hubungan kuantitatif antara prosentase
penerimaan pendapatan penduduk dengan persentase pendapatan
yang benar-benar diperoleh selama satu tahun
Kurva Lorenz

Figur 5-2a: Figur 5-2b:


Distribusi pendapatan yang relatif Distribusi pendapatan yang relatif
merata tidak merata
(ketimpangannya tidak parah). (ketimpangannya parah).
Koefisien Gini dan Ukuran
Ketimpangan Agregat
• Pengukuran tingkat ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan
yang relatif sangat sederhana pada suatu negara dapat diperoleh
dengan menghitung rasio bidang yang terletak antara garis
diagonal dan kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh bidang di
mana kurva Lorenz itu berada.
• Koefisien Gini adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan
(pendapatan/ kesejahteraan) agregat (secara keseluruhan) yang
angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu
(ketimpangan yang sempurna).
• Angka ketimpangan untuk negara-negara yang ketimpangan
pendapatan di kalangan penduduknya dikenal tajam berkisar antara
0,50 hingga 0,70.
• Untuk negara-negara yang distribusi pendapatannya dikenal relatif
paling baik (paling merata), berkisar antara 0,20 sampai 0,35.
Latihan soal

Bila diketahui di suatu Negara tahun 200X besarnya


konsumsi rumah tangga adalah 75% dari pendapatannya,
investasi swasta sebesar Rp.5jt, pengeluaran pemerintah
sebesar Rp. 8jt, Ekspor Rp. 4jt dan Impor Sebesar Rp.
3,5jt. Bila pendapatan rumah tangga adalah sebesar Rp.
1,2jt. Hitunglah berapa besarnya produk nasional bruto
Negara ybs. Bila dimisalkan pada tahun 200Y investasi
naik sebesar 10%, gaji pegawai Negeri+pensiun dan
belanja pemerintah lainnya naik sebesar 15%, ekspor turun
sebesar 2%, dan Impor naik sebesar 20%, hitunglah
Produk nasional bruto negara tsb pada tahun 200Y

Anda mungkin juga menyukai