Anda di halaman 1dari 21

Cemaran Alami di

Laut

z R. Taufan Harisam, S.Pi, M.Si

Marine Science Departement


Fisheries and Marine Science Faculty
Jenderal Soedirman University
z
Definisi

 adalah pencemaran yang disebabkan


oleh alam dan di luar campur tangan manusia
 polutan berasal dari bahan-bahan yang
berasal dari alam seperti debu vulkanik, Lahar
dll
z
Sumber cemaran alami di laut

1. Letusan gunung berapi

2. Banjir

3. Tsunami

4. Bloming alga
z
Letusan gunung berapi

 Letusan gunung berapi termasuk dalam cemaran alami di laut

 Lahar yang masuk ke kolom perairan laut akan berpengaruh terhadap kondisi fisik
dan kimia air laut.

 Proses erupsi gunung berapi yang terletak di dekat laut akan menyebabkan cemaran
laut berupa : meningkatnya suhu permukaan laut (sea-surface temperatures) secara
insidental dan abu vulkanik membuat kekeruhan pd permukaan laut dan kolom
perairan.

 Namun beberapa penelitian membuktikan bekas erupsi gunung berapi di sekitar laut,
merupakan penyuplai unsur hara (Pasca letusan) bagi produsen di laut seperti
plankton dan rumput laut. SiO2 (silika), kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K)
dan fosfor (P) (ingat kembali siklus biogeokimia)
z
Banjir

 Banjir dari hulu, membawa bahan pencemar dari


darat.

 Curah Hujan yang tinggi, akan menyebabkan debit


sungai meningkat, mengalir dan terbawa ke muara

 Dimuara akan terjadi sedimentasi berupa lumpur


dan terkandung beberapa bahan pencemar dari
darat
z

 Banjir didarat akan menyebabkan kekeruhan di


muara meningkat.

 Terkadang bisa menyebabkan Halocline.

 Haloclin adalah kondisi perairan laut dimana terjadi


perbedaan gradasi warna laut, hal tersebut timbul
akibat perbedaan arus laut, kerapatan air, tekanan
permukaan air, kekeruhan hingga perbedaan kadar
garam.
z
Tsunami

 Tsunami adalah gelombang laut besar yang disebabkan


oleh gerakan tiba-tiba di dasar laut. 

 Tsunami biasanya di dahului dengan gempa bumi di dasar


laut.

 Gempa-gempa yang dapat menimbulkan tsunami :

1. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.

2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 30km.

3. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0SR.


 Tsunami adalah kejadian alami yang terjadi pada alam
z
 Indonesia merupakan daerah kawaran rawan gempa bumi,
karena terletak di daerah cincin api (rawan gempa)

 Beberapa lokasi di pantai di Indonesia rawan tsunami

 Terjadi 5 Tsunami besar di Indonesia yang terkenal di dunia,


karena banyak menimbulkan korban jiwa.

 Tsunami Aceh 26 Desember tahun 2004, gelombang 3 meter


: 170.000 orang meninggal dunia
z

 Tsunami Pangandaran 17 Juli 2006, gelombang 5 meter :


550 orang meninggal (200 jiwa hilang)
 Tsunami Mentawai 25 Oktober 2010, gelombang 10 meter
: 286 orang meninggal (252 jiwa hilang)
 Tsunami menyebabkan pencemaran secara alami, yaitu
terangkatnya material organik dan anorganik yang ada
didasar laut
 Pencemaran tersebut dapat berupa berubahnya sifat kimia
dan sifat fisik air saat tsunami terjadi.
 Sifat fisik : kekeruhan, Bau, dll
z

 Sifat Kimia : Nilai pH, keasaman dan alkalinitas, Suhu, Nilai


BOD/ COD, Kandungan logam berat dll.

 Pasca Tsunami menyebabkan pencemaran di sekitar pesisir,


sedimen lumpur dasar laut terangkat dan mengotori pesisir
pantai

 Pencemaran di peisir terparah adalah ditemukannya sisa2


mayat manusia yang menyebabkan daerah peisir tercemar,
air minum di sekitar pesisir tercemar bakteri
z
Bloming Alga
 istilah HABs (Harmful Alga Blooms) karena berlimpahnya nutrien
pada badan air, maka akan berdampak besar terhadap lingkungan
perairan tersebut

 Disebabkan oleh proses Eutrofikasi (didefinisikan sebagai


peningkatan unsur hara  ke level yang sangat tinggi dan melampau
batas yang dapat diterima oleh alam)

 Tingginya konsentrasi nutrien di suatu badan air (seperti Nitrogen,


Fosfor dan Silikat)

 Hal ini dapat diakibatkan oleh faktor alam (upwelling) dan pengaruh
elnino atau lanina atau kurangnya zooplankton (kopepoda)
herbivora yang mengontrol populasi fitoplankton.

 Namun, secara umum, pemicu kejadian ledakan alga adalah


kombinasi atau gabungan dari perubahan beberapa parameter di
suatu badan air
z

 Upwelling sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi


ledakan alga

 Proses upwelling terjadi karena kekosongan massa air pada


lapisan permukaan, akibat terbawa ke tempat lain oleh arus.

 Di daerah pantai, upweling dapat terjadi jika massa air lapisan


permukaan mengalir meninggalkan pantai.

 Untuk laut lepas, proses upwelling dapat terjadi karena adanya


pola arus permukaan yang menyebar (divergence), sehingga
massa air dari lapisan bawah permukaan akan mengalir ke
atas mengisi kekosongan yang terjadi karena menyebamya
arus.
z

 Adanya proses ini ditandai dengan turunya suhu permukaan


laut yang cukup mencolok (sekitar 2°C untuk daerah tropis,
dan > 2°C untuk daerah sub tropis).

 Selain menurunya suhu permukaan, keberadaan upwelling


juga ditandai oleh naiknya unsur hara atau nutrien pada
lokasi tersebut, karena massa air bawah permukaan pada
umumnya lebih kaya zat hara dibanding dengan lapisan
permukaannya.

 Nutrien, khususnya pospat dan silikat di zona fotik sangat


berpengaruh terhadap produktivitas fitoplankton, dan oleh
karena itu pada lokasi upwelling akan ditemui fitoplankton
dalam jumlah yang besar.
z

 Peningkatan populasi fitoplankton yang sangat tinggi dan


cepat akan berakibat pada beberapa hal, antara lain : (1).
kematian massal ikan-ikan di laut, (2). terjadinya kontaminasi
sea food, (3). problem kesehatan masyarakat (keracunan),
dan (4) perubahan struktur komunitas ekosistem.

 Fenomena peningkatan populasi fitoplankton semata-mata


adalah fenomena alami, dan tidak selalu menimbulkan efek
yang berbahaya

 Namun, bila yang terjadi adalah peningkatan populasi


fitoplankton berbahaya, maka perlu diantisipasi kemungkinan
terjadinya salah satu kombinasi dari keempat hal tersebut.
z

 HABs secara umum dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok


penyebab, antara lain:

(1) organisme fitopIankton yang dapat mengeluarkan zat


racun spesifik sehingga mengakibatkan kematian ikan,
meskipun densitas fitoplanktonnya rendah (kelompok
deskriminatif), dan

(2) organisme yang tidak mengeluarkan zat beracun, namun


karena jumlahnya (densitas) yang sangat tinggi telah
mengakibatkan terjadinya dampak negatif dan merusak,
seperti penurunan kandungan oksigen terlarut karena proses
pembusukan, penyumbatan insang oleh sel-sel fitoplankton
dan pengeluaran gas/uap yang mematikan (aerosol)
(kelompok nondiskriminatif). [
z

 Di Ambon, rekam jejak fenomena HABs terjadi pada dekade


90-an.

 Pada bulan Juli tahun 1994 terjadi blooming alga


jenis Pyrodinium bahamense var compressum dan dilaporkan
tiga orang meninggal dan puluhan orang harus dirawat secara
medis setelah mengkonsumsi biota laut.

 Kejadian kemudian berlanjut di tahun 2012 dengan jenis yang


sama.

 Tahun 2012 ada dua kejadian HABs di Teluk Ambon yaitu pada


bulan Januari dan akhir bulan Agustus - awal September. 

 Terjadi blooming jenis Gonyaulax dengan luasan area yang


mengalami perubahan warna mencapai 88 hektar.

 Perubahan warna laut menjadi kemerahan, kehijauan, atau


kecoklatan yang diakibatkan oleh ledakan populasi alga,
z
z
Sifat cemaran alami

 Cemaran alami disebabkan oleh alam dan bukan campur


tangan manusia

 Cemaran alami terjadi sewaktu-waktu

 Cemaran alami bisa pulih kembali tergantung kondisi


keseimbangan ekosistem laut yang ada
z
Efek cemaran alami terhadap komponen
abiotik

 Berpengaruh terhadap sifat fisik dan kimia air laut

 Berpengaruh terhadap struktur sedimen dasar laut

 Berpengaruh terhadap arus laut


z
Efek cemaran alami terhadap
komponen biotik

 Berpengaruh terhadap biodiversitas biota yang ada

 Bisa menyebabkan kematian biota yang ada

 Menyebabkan keseimbangan ekosistem perairan laut terganggu


ex. Tsunami merusak ekosistem terumbu karang
z

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai