POTENSIAL
padat ASAP :
– Zat arang
– Diameter halus
GAS :
– Tersebar dalam jangka
– Menempati ruang tertutup
waktu tertentu – Mudah menjalar/ menyebar
KABUT : UAP :
– Tetes cairan – Berbentuk padat/cairan
DEBU : – Mudah menyebar
– Mudah bercampur dengan
– Bagian padat udara sekelilingnya
BAHAN KIMIA BERBAHAYA I
(Hazardous Chemical)
1. OXIDAZING MATERIALS :
Zat dengan zat lain reaksi sangat eksothermis;
Mis. : perokside
2. EXPLOSIVE MATERIALS :
Zat yg apabila terkena panas, gesekan atau bantingan dapat
menimbulkan ledakan;
Mis. : TNT, NH4NO3, Glycerine dsb
3. CORROSIVE MATERIALS :
Zat yg dapat merusak kulit
Mis. : asam sulfat, asam chloride dsb.
4. HIGHLY FLAMMABLE MATERIALS :
- Bahan yang Flash Point < 21* C
- Flammable liquid, Flash Point 21 – 55* C
Mis. : Acetone, Ethyl methyl ketone dsb
BAHAN KIMIA BERBAHAYA II
(Hazardous Chemical)
5. TOXIC MATERIALS :
Zat yg dapat menyebabkan efek serius, akut maupun
khronik, bahkan kematian apabila dihirup, ditelan, atau
terserap melalui kulit;
Mis. : phosgen, TEL dsb.
6. RADIOACTIVE MATERIALS :
Mis. : Cobalt dsb.
7. IRRITANT MATERIALS :
Mengakibatkan peradangan selaput kiulit baik terjadi
segera ataupun setelah berkali-kali terjadi kontak.
8. HARMFULL MATERIALS :
Mengakibatkan efek kesehatan secara terbatas
EXPLOSIVE SUBTANCES
SELF
COMBUSTIBLE EXPLOSION
SUBSTANCES
IGNITION SOURCE
-NITRICESTER
-NITRO COMPOUND
-ORGANIC PEROXIDE
WORKING AREA
SPREAD
EFFECT ON
HEALTH :
WORKERS
- Inhalation
- ingestion
- skin
RECOGNASI (I)
Pengenalan
Kemungkinan
Timbulnya Faktor-Faktor
Berbahaya Dalam Lingkungan
Kerja
RECOGNASI (II); dilakukan mell.:
1. Proses Produksi :
Bahan baku yang dipakai
Hasil antara (by product)/Produk akhir
Sampah (cair, padat, asap, debu dsb)
Peralatan dan mesin yang digunakan
2. Cara kerja setiap unit produksi
(manual/masinal)
3. Pengukuran –Pengukuran
4. Plant Survey (dengan daftar periksa) :
Faktor bahaya (fisik/kimia/ergonomi)
Engineering system/training program/emergency
prosedure
RECOGNASI (III); dilakukan mell.:
5. Pendidikan dan Latihan :
– Orientasi pegawai baru
– Pendidikan, penerangan dan penyuluhan
– Pedoman/Manual/Prosedur K3
6.Chemical Inventory (MSDS/Label)
7. Process & Equipment Review
8. Prosedur Pemeriksaan Bahaya
9. Process Change Review Procedures
EVALUASI
DILAKUKAN SETELAH
MELAKUKAN IDENTIFIKASI/
MENEMUKAN FAKTOR
BERBAHAYA (RECOGNASI)
LANGKAH EVAKUASI :
– Mengetahui berapa besar pengaruh bahaya
Jenis, jumlah : untuk dibandingkan dg.standar
– Mengetahui tindakan apa yang perlu
dilakukan untuk mengendalikan bahaya
BATAS KETERPAAN
(Exposure)
Bataskonsentrasi gas/uap/aerosol
dalam lingkungan kerja, tenaga
kerja dapat terpapar tanpa
mendapat gangguan kesehatan
ISTILAH
BATAS KETERPAAN
SUBSITUSI :
– Mengganti proses/bahan berbahaya kepada yang sifatnya
kurang/tidak berbahaya
ELIMINASI : meniadakan sumber bahaya
ISOLASI : menempatkan terpisah
ENCLOSING : mengurung sumber bahaya
VENTILASI :
– Umum : mengalirkan udara segar
– Local exhaust : menyedot sumber bahaya
PENGENDALIAN FAKTOR
BAHAYA (II)
PENYEMPURNAAN PROSES :
– Mengurangi sumber bahaya dalam proses
( proses kering proses basah)
PENYEMPURNAAN PRODUKSI :
– Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses
– Mendesign proses sesuai syarat K3
HOUSE KEEPING :
– Kebersihan, kerapian, keteraturan dalam rumah tangga
perusahaan
PENGENDALIAN DEBU
PENGENDALIAN FAKTOR
BAHAYA (III)
MAINTENANCE (Pemeliharaan)
SANITASI LINGKUNGAN ;
– Air kotor/limbah cair/sampah rumah tangga
– Pemberantasan serangga & tikus
– Sanitasi dapur/kantin
OPERATIONAL PRACTICE :
– Inspeksi dan analisis
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
PENEMPATAN LABEL & TANDA PERINGATAN
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
PENGENDALIAN FAKTOR
BAHAYA (IV)
MONITORING LINGKUNGAN KERJA :
– Sampling dan Analisa
PENGENDALIAN SAMPAH DAN AIR
BUANGAN SECARA HYGIENIC
ADMINISTRATIVE CONTROL
PEMERIKSAAN KESEHATAN :
– Awal/berkala/khusus
– Biological monitoring (darah/tinja/urine dsb)
MANAGEMENT PROGRAM
PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA
HIERACHI URUTAN
PENGENDALIAN BAHAYA
SUBSITUSI
ENGINEERING CONTROL
ADMINISTRATIVE CONTROL
PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT (PPE)