Anda di halaman 1dari 13

Infeksi Saluran Nafas

Akut (ISPA)
Pembimbing
dr. Setya, Sp.A

Disusun oleh :
Nabilah Aulia H3A020018
Ifa Marlina H3A020026
Nurul Ariani H3A020028
Rama Maulana H3A020037
Definisi
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut yang
menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari,
ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai
bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan.
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran
pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus,
rongga telinga tengah dan pleura
Etiologi

Bakteri penyebab ISPA misalnya:


1. Streptokokus Hemolitikus
Virus penyebab ISPA antara lain:
2. Stafilokokus
1. Golongan miksovirus (termasuk di
3. Pneumokokus
dalamnya virus influensa, virus
4. Hemofilus Influenza
parainfluensa dan virus campak)
5. Bordetella Pertusis
2. Adenovirus
6. Korinebakterium Diffteria.
3. Rhinovirus
Patogenesis
• ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara
pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat
kesaluran pernapasannya.

• Kuman (bakteri dan virus )yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam
rumah yang mempunyai kurang ventilasi (peredaran udara) dan bayak asap (baik
asap rokok maupun asap api).

• Orang bersin / batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan mudah menularkan
kuman pada orang lain.
Patogenesis
• ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil
terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan
lingkungan yang tidak hygienis.

• Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya


kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar
karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak
tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis akibat ISPA dapar bermacam-macam, tergantun beberapa hal :
1. Usia Penderita
2. Penyakit lain yang menyertai
3. Ada tidaknya kelainan
4. Mikroorganisme apa yang menjadi penyebabnya
5. Bagaimana daya tahan tubuh penderita saat terserang infeksi
6. Bagian saluran nafas mana yang terserang infeksi
7. Bagaimana cara penderita mendapat infeksi, di komunitas atau di rumah sakit
Manifestasi Klinis
Gejala biasanya tampak setelah 1-3 Tanda dan gejala:
hari setelah terpapar patogen microbial. • Badan pegal (myalgia)
Penyakit ini biasa berlangsung selama 7-10 • Batuk
hari • Sakit kepala
• Sakit tenggorokan
• Beringus
• Demam ringan
• Tekanan di muka
• Bersin.
Diagnosis Banding
Saluran nafas atas: Saluran nafas bawah:
• Influenzae (Flu) • Bronchitis
• Pharyngitis • Bronchiliolitis
• Otitis Externa • Pneumonia (infection in alveoli)
• Otitis Media
• Sinusitis
• Laryngitis
Tatalaksana
1. Simptomatik:
• Analgesik-antipiretik untuk mengobati gejala demam seperti parasetamol
• Kombinasi dekongestan dan anti alergi untuk pilek dan flu.
dekongestan antara lain pseudoefedrin, fenil propanolamin. Contoh antialergi
adalah dipenhidramin
• Ekspektoran untuk batuk berdahak : ammonium klorida.
• Mukolitik untuk batuk berdahak.  : ambroksol, bromheksin, gliserilgualakolat.
• Antitusif untuk meringankan gejala batuk kering : dekstrometorfan
2. Suportif
Meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi yang adekuat, pemberian multivitamin.
3. Antibiotik :
• Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab
• Menurut WHO : Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol, amoksisilin,
ampisilin, penisilin prokain. Pneumonia berat : benzil penicilin, klorampenikol
Edukasi
1. Menjaga keadaan gizi anak dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI eksklusif
pada bayi.
2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olahraga teratur
3. Membiasaan mencuci tangan teratur menggunakan air dan sabun
4. Melakukan imunisasi pada anak, imunisasi yang dapat mencegah ISPA : imunisasi
influenza, DPT-Hib/ DaPT-Hib, dan imunisasi PVC
5. Hindari kontak terlalu dekat dengan penderita ISPA
6. Hindari memegang daerah hidung dan mulut sebelum mencuci tangan
7. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan/rumah
Prognosis
ISPA sangat jarang menyebabkan kecacatan permanen atau kematian, akan tetapi
hal ini sering mengganggu aktifitas sehari-hari seseorang. Biasanya ISPA terdiagnosis
dan ditangani sendiri di rumah, dan bisa sembuh tanpa peresepan obat. Namun apabila
infeksi terjadi terus menerus, dapat menyebabkan komplikasi yang serius.
Komplikasi
1. Kejang demam
2. Tuli
3. Syok
4. Demam reumatik
5. Sinusitis
6. meningitis
Terima Kasih
Mohon Bimbingannya Dokter

Anda mungkin juga menyukai