Anda di halaman 1dari 44

Plantar Fasciitis &

Ruptur Tendon
Achilles
Rizky Rafiqoh Afdin
Andini Kartikasari
Pembimbing: dr. Frans Ferdinansyah, Sp.KFR
Plantar Fasciitis

2

3 Anatomi
4 Definisi

Fasciitis Plantaris adalah proses


inflamasi pada fibrous band of tissue
(fascia) disepanjang permukaan bawah
telapak kaki yang menghubungan
calcaneus dengan tulang jari-jari kaki.
Etiologi dan Faktor Risiko
5
▹ Kelainan anatomis
▹ Trauma
▹ Lengkungan kaki tinggi
▹ Usia
▹ Jenis kelamin
▹ Pola hidup memiliki penggaruh yang
besar terjadinya plantar fascitis
▹ Obesitas
▹ Kehamilan
PATHOMECHANICS
Tightness of gastro soles muscles.
• Saat berjalan, fase midstance ke heel off memerlukan dorsifleksi 5ͦͦ
• Terdapat gerakan terbatas untuk dorsifleksi  tibia tidak dapat
melakukan pergerakan ke anterior
• Hal ini dapat dikompensasi oleh pronasi sendi subtalar
• Kondisi pronasi meningkatkan banyak tekanan pada plantar fascia saat
berjalan  plantar fasciitis.
SSP: corteks
7 Patofisiologi sensorik,
hipothalamus &
limbic system
Faktor risiko:
kelainan anatomis,
obesitas, Cornu dorsalis
penambahan beban medula spinalis
kaki, dll
Persepsi
nyeri

Tarikan pada Produksi “T”


fascia  Iritasi substance,
dan inflamasi merangsang
Mediator Impuls radang
fascia inflamasi dibawa ke
aktivasi akar ganglia
nosireseptor dorsal
Manifestasi Klinis
8
▹ Nyeri:
▸ Dibawah tumit
▸ Terutama pagi hari atau
mencoba berdiri
▸ Terjadi sepanjang hari
terutama saat aktivitas
▸ Berkurang dengan istirahat
▹ Pembengkakan lokal dan
kekakuan ringan
Pemeriksaan Fisik
▹ Windlass Test
9

▹ Inspeksi: Gait,
plantar:
deformitas, skin
changes ▹ Perthes Test
▹ Palpasi kaki dan
pegelangan kaki
 pembengkakan,
nyeri
▹ ROM
Pemeriksaan Penunjang
10 ▹ Labrotaorium:
kemungkinan
arthritis
▹ Rontgen: kelainan ▹ USG plantar: penebalan
tulang fascia, hypoechoic,
edema fascia
11
Tatalaksana
12
▹ Konservatif
▸ Medikamentosa (analgetik,
NSAID, kortikosteroid)
▸ Istirahat dan Modifikasi Kegiatan
▸ Rehabilitasi (Exercise dan
Modalitas)
▹ Operatif
▸ Fasciotomi
▸ Cryosurgery
13
14
Exercise
15

Towel Stretching dan Cross-friction Massage

Walk Stretches.

Counter Top Stretches


Modalitas
16 ▹ Ultrasound Diathermy
▹ ESWT
▹ Thermotherapy

Ice Packed
ESWT
17

Arch Support dan orthotics Silicon Heel Cushions

Night Splints
Taping
Prognosis

• Pasien yang tidak membaik setelah pengobatan konservatif selama 9 sampai 12


bulan, disarankan untuk operasi.
• Kegagalan operasi dalam menanggulangi penyakit ini adalah 2% sampai 35%.
• Kegagalan biasanya ditandai dengan memburuknya rasa sakit dalam satu tahun
terakhir, rasa sakit pada tumit yang menetap.
• Sebagian pasien mengeluh rasa sakit yang tidak berkurang setelah operasi mungkin
disebabkan karena komplikasi seperti infeksi dan lain-lain.
Dos
19 Don’ts ▹ Berolah raga yang mengurangi beban pada
tumit: berenang.
▹ Penggunaan sepatu dengan
sol tipis ▹ Diet pada penderita obesitas
▹ Memakai sepatu bertumit ▹ Stretching exercises
tinggi > 5cm ▹ Meregangkan jari-jari kaki dengan bantuan
▹ Aktivitas yang berlebihan jari tangan
lansia ▹ Meregangkan betis dan tumit pada lantai
▹ Menggendong bayinya ▹ Setelah bangun tidur pagi hari hendaknya
dengan berdiri lebih dari 20 duduk dengan rileks dengan kaki ditaruh  di
jam sehari lantai
▹ Melakukan pronation yang ▹ Memakai sepatu bertumit rendah antara 2,5-5
berlebihan cm.
▹ Terlalu aktivitas memberikan ▹ Pemberian kompres es pada kaki setelah
beban pada tumit melakukan aktivitas berat
▹ Melakukan pemanasan
Ruptur Tendon Achilles

20

PENDAHULUAN

▹ Tendon achilles merupakan tendon terbesar dan


terkuat di tubuh manusia.
▹ Meskipun tendon achilles dapat menahan tekanan
besar saat berlari dan melompat, namun tendon
achilles rentan terhadap cedera
▹ Insidensi laki-laki : perempuan, 10:1
ANATOMI

▹ Tendon achilles merupakan


tempat insersi distal m.
gastrocnemius dan m.soleus.
▹ Tendon menginsersi masuk ke
daerah rectangular di bagian
tengah permukaan posterior
calcaneus.
▹ Endotenon mengelilingi
fascia untuk menstabilkan
dan mengikat tendon achiles.
▹ Epitenon merupakan lapisan
terdalam yang paling dekat
dengan endotenon yang
terdiri dari saraf, pembuluh
darah dan limfatik.
▹ Paratenon analog dengan
sinovium yang menyediakan
nutrisi untuk tendon.
DEFINISI

Ruptur tendon achilles


merupakan robeknya atau
terpisahnya serabut tendon
diakibatkan karena tarikan
yang melebihi kekuatan
tendon, sehingga tendon
achilles tidak dapat lagi
menjalankan fungsinya.
Etiologi
25
Etiologi ruptur tendon achilles
multifaktorial.
▹ Perubahan degeneratif
▹ Usia
▹ Direct trauma
▹ Dikaitkan dengan penyakit
sistemik seperti DM, gout, SLE,
RA.
▹ Mikro trauma berulang
26
27
28 Klasifikasi
ANAMNESIS

▹ Riwayat nyeri tiba-tiba tanpa gejala


sebelumnya
▹ Kesulitan saat berjalan
▹ Terasa sensasi seperti robek atau meletus
dan biasanya terdengar pada bagian
belakang tumit
▹ Riwayat jatuh secara tiba-tiba
PEMERIKSAAN FISIK

▹ Inspeksi: antalgic gait, memar,


bengkak
▹ Palpasi :
▸ Biasanya teraba “gap”pada
daerah yang ruptur
▸ Plantar fleksi kaki biasanya
terhambat dan lemah.
Special test
▹ Thompson Test ▹ Mantles Test
32 Pemeriksaan Penunjang
▹ Rontgen:
Kager’s triangle fat pad) ▹ USG
33 Diagnosis Banding

▹ Tendinitis
Tendinitis achilles akut tampak adanya reaksi sel
inflamasi, edema, ekstravasasi protein plasma,
dan akumulasi fibrin di paratenon.
34 Penyembuhan
▹ Tahap I : hemostasis yang berlangsung selama beberapa hari. Fase ini
dimulai segera setelah cedera.

▹ Tahap II: proliferasi atau perbaikan, dimulai hari ke dua setelah cedera
dan berlangsung hingga 6-8 minggu

▹ Tahap III: renovasi atau fase pematangan. Dimulai pada bulan 1-2
bulan setelah cedera dan dapat berlangsung selama lebih dari satu
tahun.
35 Tatalaksana

▹ Tatalaksana lanjutan:
- Tatalaksana awal: ▸ Operatif
- Kompres dingin ▸ Nonoperatif
- Medikamentosa:
analgetik
- Istirahat, NWB dengan
crutches
- Imobilisasi: splint
Tatalaksana
 Non- operative
 Operative o Casting & splinting regimens
to gradually heal the Achilles
 Percutaneous Surgery tendon
 Open Surgical Repair
o Incision is made and Achilles
is sutured directly
37
 Short-leg Cast  Rigid Orthosis
Non-operative treatment
Functional bracing/short leg
casting: 6- 8 minggu
 Indikasi
 Cedera akut dengan keputusan dokter/pasien
menggunakan terapi nonoperatif
 Pasien sedentary
 Kontraindikasi terhadap operatif
40
41
Treatment Advantages Disadvantages
Type
Percutaneous • Minimal rate of infection • High rates of sural nerve
entrapment
Surgery • ~80% of people can return to • Some studies suggest higher rates of re-
pre- rupture activities rupture than open surgery
• Costly

Open • Lowest re-rupture rates (1.7- • Deep infections


5.6%) • Deep vein thrombosis
Surgical • Fistulae & drainage problems
• Increased post-operative muscle • Necrosis of the skin/tendon
strength, power & endurance • Costly
• Most advantageous for young,
athletic individuals

Non- • Low cost • Some research reports re-rupture rates


as high as 40%
operative • No wound complications • More difficult for surgical repair after
re-rupture
• Tendon edges may heal in an
elongated position resulting in
decreased ROM of the ankle as well
as power & endurance
Komplikasi dan Prognosis
43
Komplikasi Prognosis
▹ Ruptur ulang

▹ Ad bonam
Penurunan kemampuan fleksi
dari plantar. ▹ Tingkat ruptur ulang untuk
▹ Komplikasi operatif: pengobatan operasi
▸ Infeksi superfisial, infeksi adalah 0—5%
profunda,
▸ Ulserasi tumit tumit,
dibandingkan hampir 40%
▸ Ruptur achilles ulang pada pasien yang
parsial ataupun komplit menggunakan treatment
konservatif.
44

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai