Anda di halaman 1dari 36

ABORTUS INKOMPLETUS

PADA MULTIGRAVIDA

ADHITYA BAGUS K
07/253784/KU/12340
PENDAHULUAN

 Di dunia angka kematian ibu dan bayi yang tertinggi

adalah di Asia Tenggara


 Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 15 – 50%

kematian ibu disebabkan oleh abortus


 Di Indonesia diperkirakan frekuensi abortus spontan

berkisar 10 – 15% dari kehamilan


PERDARAHAN SELAMA KEHAMILAN

TRIMESTER 1 (sampai 12 minggu)


 Abortus
 Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)

TRIMESTER 2 (12 – 28 minggu)


 Mola Hidatidosa

TRIMESTER 3 (perdarahan ante Partum, 28 minggu – aterm)


 Plasenta Previa
 Solusio Plasenta
 Robekan Sinus Marginalis
 Vasa Previa
PERDARAHAN

KEHAMILAN & PERDARAHAN YG BERASAL


PERDARAHAN DR KEHAMILANNYA
GINEKOLOGI
NON OBSTETRI

PERDRHAN BERASAL PERDRHAN


-POLIP CX DR KEHAMILANNYA PASCA
-CA CX PERSALINAN
-PERLUKAAN
DIGENITAL
HAMIL HAMIL
< 20 MG LANJUT
INSPEKULO
- ABORTUS - PLAS. PREVIA
- KET - SOL. PLASENTA
- MOLA - RUPTURA UTERI
ABORTUS

Abortus adalah Terhentinya proses kehamilan


sebelum fetus atau janin mampu hidup di dunia
luar atau usia kehamilan kurang dari 20 minggu
dan beratnya kurang dari 500 gram.
INSIDENSI

 Diperkirakan frekuensi abortus spontan berkisar antara


10-15% dari semua kehamilan.

 80% kasus abortus terjadi pada kehamilan bulan ke-2


sampai ke-4.

 Lebih dari 50% abortus disebabkan adanya kelainan


kromosom.
ABORTUS

A. BUATAN A. SPONTAN

• MEDIS - FETAL
- MATERNAL
• NON MEDIS
- PATERNAL
ETIOLOGI

 Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi


 Kelainan kromosom

 Lingkungan kurang sempurna

 Pengaruh dari luar : radiasi, virus, obat-obatan.

 Kelainan pada plasenta


 Faktor maternal
 Infeksi
 Pengaruh endokrin
 Faktor imunologis
 Kelainan traktus genitalis
 Trauma
PATOFISIOLOGI

Perdarahan dalam desidua basalis



Nekrosis jaringan disekitar

Hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya

Benda asing dalam uterus

Uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Korelasi Abortus dengan Usia Kehamilan

Pada kehamilan < 8 Mg


Hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya, karena
villi koriales belum menembus desidua secara dalam.

Pada kehamilan 8-14 Mg


Villi koriales menembus desidua lebih dalam, sehingga
plasenta tidak dilepaskan sempurna  banyak
perdarahan.

Pada kehamilan > 14 Mg


Yang dikeluarkan setelah ketuban pecah adalah janin,
disusul plasenta, jika lengkap perdarahan tidak
banyak .
KLASIFIKASI

1. Abortus spontan
a. Abortus Imminens

b. Abortus insipiens
c. Abortus inkompletus

d. Abortus kompletus
e. Missed Abortion
2. Abortus Provokatus

a. Abortus provokatus therapeutik


b. Abortus provokatus criminalis
Tabel: Derajat Abortus

Aborsi Hasil Konsepsi Dilatasi Serviks Besar Uterus

Iminens Didalam uterus Tidak ada Sesuai Usia Gestasi

Insipiens Didalam uterus Ada Sesuai Usia Gestasi

Inkomplet Sebagian sudah Ada Sesuai Usia Gestasi


keluar

Komplet Sudah Keluar Tidak ada Kecil Usia Gestasi

Missed abortion Didalam uterus Tidak ada Kecil Usia Gestasi


ABORTUS INKOMPLETUS

Abortus inkompletus ialah pengeluaran


sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum usia kehamilan 20 minggu dengan
masih ada sisa tertinggal dalam uterus.

Kira-kira 12–15% dari seluruh kehamilan


berakhir spontan sebelum umur kehamilan 20
minggu.
DIAGNOSIS

 Anamnesa
Perdarahan, haid terakhir, pola siklus haid, ada tidak
gejala / keluhan lain, cari faktor risiko / predisposisi.
Riwayat penyakit umum dan riwayat obstetri /
ginekologi.
 Pemeriksaan Umum

Keadaan umum, tanda vital, dan sistematik.


 Pemeriksaan ginekologi:
 Inspeksi Vulva 
 Inspekulo 

 Vagina Toucher (VT) 


 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium berupa tes kehamilan,
hemoglobin, leukosit, waktu bekuan, waktu perdarahan,
dan trombosit.
b. Pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak
utuh, ada sisa hasil konsepsi
PENATALAKSANAAN

 Bila keadaan umum baik, tanpa perdarahan banyak,


lakukan kuretase terencana

 Jika perdarahan banyak, bisa dilakukan kuretase


sambil mengusahakan perbaikan keadaan umum.

 Post kuretase diberikan metilergometrin 0,2 mg IM


dan antibiotika untuk tujuan profilaksis.

 Evaluasi adakah komplikasi abortus (Syok hipovolemik,


anemia dan infeksi), apabila ada lakukan
penatalaksanaan sesuai dengan komplikasinya.
KOMPLIKASI

1. Perdarahan (hemorragic)
2. Perforasi
3. Syok
4. Infeksi
PROGNOSIS

Prognosis keberhasilan kehamilan tergantung dari etiologi


aborsi spontan sebelumnya,

1. Perbaikan endokrin yang abnormal pada wanita dengan


abortus yang rekuren mempunyai prognosis yang baik sekitar
>90%
2. Pada wanita keguguran dengan etiologi yang tidak diketahui,
kemungkinan keberhasilan kehamilan sekitar 40-80%
3.Sekitar 77% angka kelahiran hidup setelah pemeriksaan
aktivitas jantung janin pada kehamilan 5 sampai 6 minggu
pada wanita dengan 2 atau lebih aborsi spontan yang tidak
jelas
STATUS PASIEN

Identitas
Nama: Ny. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur: 30 Tahun
Paritas : G3P2A0
Alamat : Muntilan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Tanggal Masuk : 29 Agustus 2012, pukul 14.30
ANAMNESA

Keluhan Utama : Pasien merasa hamil 3 bulan dan


mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak 3 hari
SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang dari UGD


dengan G3P2Ao, UK=12+2 minggu, pasien mengeluh
sejak 3 hari yang lalu keluar darah dari jalan lahir, 1 hari
SMRS pasien mengatakan darah yang keluar disertai
prongkol-prongkol jaringan, ada riwayat jatuh terduduk
di kamar mandi 3 hari SMRS. Perut mules (+), pusing
(+), lemas (+)
 Riwayat Penyakit Dahulu : Abortus, Hipertensi, Jantung,
Asma,DM disangkal

 Riwayat Penyakit Keluarga: Asma, jantung, DM disangkal

Riwayat Obsetri :
I . Laki-laki, 12th, spontan, 2700gr, bidan
II. Perempuan, 10 th , spotan, 3000gr, bidan
III. Hamil ini

HPMT : 04-06-2012
HPL : 11-03-2013
Umur Kehamilan : 12+2 minggu
 Riwayat menstruasi : Usia Menarche : 15 Tahun
Siklus : 28 – 30 hari
Lama Menstruasi : 5 – 7 hari
Nyeri hebat pada waktu menstruasi : disangkal

Riwayat Perkawinan : Menikah 1 X, sudah cerai


Riwayat ANC : di bidan 2 kali
Riwayat KB : (-)
Riwayat ginekologi : Keputihan (-)
Riwayat Operasi : Tidak ada riwayat operasi sebelumnya
Riwayat lainnya :
Pijat : (-)
Minum jamu : (-)
Merokok: (-)
Jatuh/Terbentur : (+)
Koitus : (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik


 Kesadaran : compos mentis,
Vital Sign : TD : 110/60 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 20 x/mnt
Suhu : 36,5’ C
Berat Badan : 49 kg
Tinggi Badan : 159 cm
Status Generalis
Kepala : Mesochepal
Mata : Konjungtiva anemis, sklera tak ikterik.
Telinga : Secret (-), perdarahan (-)
Hidung : Secret (-), perdarahan (-)
Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak tremor,
tidak kotor, tidak kering
Leher:Tidak ada pembesaran limfonodi, JVP tak
meningkat, tidak ada pembesaran tiroid
Dada : Simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dinding
dada, tidak ada ketinggalan gerak
Jantung : Tidak tampak pulsasi ictus cordis, teraba pulsasi
ictus cordis, pada perkusi redup, S1 dan S2 murni reguler,
bising jantung (-).
Paru : Fremitus simetris kanan dan kiri, perkusi suara paru
sonor, suara vesikuler kanan dan kiri (+), wheezing (-), ronki
(-).
Abdomen : Sikatrik (-), peristaltik (+)
Ekstremitas: Akral hangat, Tidak ada kelemahan anggota
gerak, tidak terdapat penurunan turgor kulit, edema (-),
Varises (-)
Status gynekologis

Pemeriksaan Luar
Inspeksi
Abdomen : tidak membuncit
Urogenital : Tampak keluar darah dan jaringan
Palpasi : Abdomen supel, NT (-), TFU belum
bisa dinilai
Perkusi : Abdomen (Tympani)
Auskultasi : DJJ tidak dapat dinilai, Peristaltik (+)
Pemeriksaan Dalam :
V/U tenang, dinding vagina licin, CU sebesar telor angsa,
parametrium ka/ki lemas, serviks tebal mencucu, OUE terbuka, Ø
1jari longgar, STLD (+), jaringan (+)
Pemeriksaan Penunjang :
Tes Kehamilan: (+)
Laboratorium : Darah Rutin
HB : 8.0 g/dl
AL: 12,68 ribu/ul
AT: 200 ribu/ul
HMT : 34,5 %
Golongan Darah : B
PPT : 12,3 detik
APTT : 30,4 detik
Control PPT :13,5 detik
Control APTT :33,0 detik
HBS AG : negatif

USG (29/08/2012) : VU terisi penuh, tampak uterus membesar, tampak massa amorf di intra
uterina, GS (-), fetal pole (-)
Kesan : Abortus Incompletus
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

Diagnosis
 Abortus Incompletus dengan anemia berat multigravida, UK (12+2
minggu)
 
Penatalaksanaan
 Rencana Kuretase emergency pukul 17.00
 Pasang infus
LAPORAN KURETASE

Dilakukan Kuretase a/i abortus inkompletus

Laporan kuretase
1. Pasien dalam posisi litotomi
2. Dilakukan toilet vulva vagina dengan iodine, pasang duk steril
3. Pasang sims anterior dan posterior, serviks ditampilkan
4. Pasang tenakulum pada serviks bagian anterior (pkl 11 dan 1 ) spekulum sims
anterior dilepas
5. Dilakukan inj. Lidokain 2% 4cc (Diencerkan 1: 1) pada paraservikal
6. Dilakukan sondase uterus antefleksi 10cm
7. Dilakukan kuretase dengan sendok kuretase tajam sampai kesan bersih
8. keluar jaringan 50cc, darah 30cc
9. Tenakulum dilepas, kontrol perdarahan (-), spekulum sims posterior dilepas
10. inj metergin 1 Amp
11. Kuretase selesai
DIAGNOSIS :
Post Kuretase a/i Abortus incompletus H-1

TX :
Awasi KU/VS/Perdarahan
Amoxicillin 3 X 500 mg
Paracetamol 3 X 500 mg
Sulfat Ferrosus 2 X 1
HB post kuret 7gr/dl  menolak transfusi  APS
PEMBAHASAN

 Diagnosa pada pasien ini mengarah pada abortus


inkompletus karena berdasarkan anamnesis pasien
mengeluh pardarahan pervaginam dan ada jaringan yang
keluar, serta pada pemeriksaan dalam ditemukan serviks
terbuka 1 jari longgar.

 Etiologi abortus pada pasien dimungkinkan karena


faktor riwayat jatuh, karena insiden abortus bisa
disebabkan oleh adanya trauma yang menyebabkan
perdarahan.
 Kemudian pada pasien dilakukan tindakan kuretase
terencana. Hasil kuretase berupa jaringan ± 50 cc dan
darah ± 30 cc

 Umumnya setelah tindakan kuretase pasien abortus


dapat segera pulang ke rumah, dan dianjurkan istirahat
selama 1 sampai 2 hari juga disarankan kepada pasien
untuk menunda kehamilan terlebih dahulu ± 3 bulan.
DAFTAR PUSTAKA

Bandung Wibowo, B., & Wiknjosastro, G.H., 1994,


Kelainan Lamanya Kehamilan, Ilmu Kebidanan, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta pp 302-320
Cunningham, F. Gary, Norman F.Grant, and friends.
Obstetri Williams, edisi 21. Jakarta : EGC, 2005.
Mansjoer A,(2000). Aborsi. Kapita selekta Kedokteran
jilid 1, Edisi 3. Media Aesculapius. FKUI Jakarta
Nugroho, SR. Jumlah pasien poliklinik dan operasi
ginekologi RS. Dr. Sardjito periode tahun 2001-2003,
Referat PPDS Obgin, 2004

Anda mungkin juga menyukai