Stroke Iskemik
Jeane Andini
Lutfie
Mellisya Ramadhany
Identitas
• Nama : Tn. Karmaen
• TTL/Usia : 7 Oktober 1946 / 66 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Pademangan
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• St. Pernikahan : Menikah
• Pendidikan : Tidak sekolah
• DPJP : dr. M. Kurniawan Sp.S
• Tanggal masuk: 25 November 2012
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Penurunan kesadaran mendadak sejak 3,5 jam
SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
• 3,5 jam SMRS ketika berjalan ke toilet, pasien
merasa pandangan gelap, badan lemas, dan tidak
merespon saat ditanya keluarganya pasien
mulai menjadi tidak sadar sempat BAB di
tempat tidur dibawa ke IGD RSCM.
• Pasien mulai sadar kembali dan dapat berkontak
dengan keluarga 3-4 jam setelah di IGD.
• Pasien mengeluhkan adanya mual dan muntah
tidak menyemprot. Keluhan adanya nyeri kepala
berat (-).
Riwayat Penyakit Sekarang
• Anggota gerak kanan dan kaki kanan terasa
lemah menurut keluarga pasien, kelemahan
anggota gerak kanan sudah mulai tampak 2-3
hari SMRS.
• 2 minggu sebelumnya kepala terasa sakit di
sebelah kiri, berdenyut, VAS 3/10, hilang timbul,
tidak mengganggu aktivitas, dan membaik
dengan obat warung.
• Pandangan dobel atau berbayang (-), gangguan
gerakan mata (-), mulut mencong (-), gangguan
pendengaran (-), pusing berputar (-), bindeng (-),
tersedak (-), suara serak (-), bicara pelo (-),
kejang (-), demam (-), baal (-).
Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat demam, batuk berdahak > 2 minggu,
konsumsi OAT, riwayat trauma, riwayat berat
badan turun drastis, nyeri kepala malam hari,
atau nyeri kepala saat batuk atau mengedan
disangkal.
• Pasien tidak memiliki gangguan fungsi hati dan
ginjal, serta tidak sedang menggunakan obat –
obatan tertentu.
Riwayat Penyakit Dahulu
• 1 tahun sebelumnya pasien pernah dirawat di
RS Husada karena gejala stroke mendadak
bicara pelo, mulut mencong ke kanan, anggota
gerak kanan lemah.
• 4 bulan yang lalu hipoglikemia dirawat di
RSCM karena tidak sadarkan diri.
• Riwayat DM tipe 2 dan hipertensi yang tidak
terkontrol.
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat kejang, stroke, penyakit jantung,
hipertensi, DM tipe II, gangguan hati dan ginjal
disangkal.
Riwayat Kebiasaan dan
Sosial Ekonomi
• Pasien saat ini sudah tidak bekerja, telah
menikah dan memiliki 6 orang anak. Pekerjaan
dulu adalah tukang sapu di sekolah SMP.
• Pasien merupakan mantan perokok (merokok
sejak usia SD, jumlah tidak tetap, bisa 1 bks/hari,
berhenti pertengahan tahun 2000an, kira-kira ±
50 tahun merokok).
PEMERIKSAAN FISIK DAN
NEUROLOGIS
Status Generalis
(pemeriksaan dilakukan pada tanggal 7 Desember 2012)
• Kesadaran: Kompos mentis, tampak sakit sedang
• Tanda vital : TD= 160/68 (kanan), 170/70 (kiri), N= 96, S= 36, P= 24
• Kepala : Normosefalus
• Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
• Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Wajah : Simetris
• THT : Oral higiene baik, sekret hidung & telinga tidak ada
• Leher : KGB tidak membesar
• Paru : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Jantung : S1 dan S2 normal, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : Datar, supel, hati dan limpa tidak teraba, BU (+) normal
• Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-)
Status Neurologis
• GCS: E4M6V5 = 15 • Saraf kranialis:
• Pupil : Bulat, isokhor, CN I: Tidak terdapat lesi
3mm/3mm, RCL +/+, CN II: Visus ODS >3/60
RCTL +/+ (bedside)
• Tanda rangsang CN III, IV, VI : Kesan paresis (-)
meningeal : CN V: Kesan paresis (-)
Kaku kuduk (-) CN VII : Kesan paresis (-)
Laseque >70/>70, CN VIII : Kesan paresis (-)
Kernig >135/>135, CN IX, X : Kesan paresis (-)
Brudzinski I (-), II (-) CN XI : Kesan paresis (-)
CN XII : Kesan paresis (-)
Status Neurologis
• Pemeriksaan motorik
Trofi: Atrofi (-)
Kekuatan motorik : 4444 | 5555
4444 | 5555
Tonus : Normotoni
Refleks fisiologis : Biseps +2/+2, triseps +2/+2, patella
+2/+2, achilles +2/+2
Refleks patologis : Babinski (-/-)
• Pemeriksaan sensorik : Kesan paresis (-)
• Pemeriksaan proprioseptif : Kesan paresis (-)
• Pemeriksaan serebelum (nose to finger test) : Kesan paresis
(-)
• Pemeriksaan fungsi luhur : MMSE 23. (Orientasi : 8,
Registrasi : 3, Atensi dan kalkulasi : 1, Mengingat : 2, Bahasa :
8, Visuospasial 1. Skor MMSE total = 23)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
(25/11/2012)
• Analisa Gas Darah
– PH : 7,421 (7,350 - 7,450)
– PCO2 : 21,8 (35,00 – 45,00)
– PO2 : 183,5 (75,00 – 100,00)
– Sat.O2 : 98,3
– Base Excess : -7,5 (-2,50 - +2,50)
– Stand. Base Excess : -10,4
– Standard HCO3 : 18,4
– HCO3 : 14,3 (21,00 – 25,00)
– Total CO2 : 15,00 (21,00 – 25,00)
Pemeriksaan Laboratorium
(28/11/2012)
• Hb : 9,1 • Albumin : 3,06
• Ht : 29,3 • Na : 134
• Eritrosit : 5,05 juta • K : 3,67
• MCV : 58 • Cl : 117,3
• MCH : 18 • GDS : 559
• MCHC : 31 • TG : 97
• Trombosit : 160.000 • Chol total : 147
• Leukosit : 8.180 • HDL : 39
(0/0,5/79/12/8,3) • LDL : 87
• SGOT : 19 • GD puasa : 139
• SGPT : 10 • HbA1C : 9.9%
• PT : 12 (11)
• APTT : 34,8 (31.9)
• Fibrinogen : 534
• D Dimer : 200
Foto Toraks (25/11/2012)
MSCT (25/11/2012)
Diagnosis
• Diagnosis Klinis :
– Hemiparesis dekstra e.c. stroke iskemik
berulang
– DM tipe II
– Hipertensi grade II
– Nodul paru kanan
• Diagnosis Topis : Kapsula interna kiri
• Diagnosis Etiologis : Trombus vaskular otak
• Diagnosis Patologis: Infark
Terapi
• Farmakologis:
– Citicholine 2 x 500 mg p.o
– Simvastatin 1 x 200 mg p.o
– Asam folat 2 x 500 mg p.o
– Vitamin B6 2x100 mg p.o
– Vitamin B12 2 x 50 mg p.o
– Lantus injeksi subkutan
– Humulin R injeksi subkutan
• Non-Farmakologis:
– Elevasi kepala 30 derajat
– CT scan thorax
Prognosis
• Ad vitam : Bonam
• Ad functionam : Dubia ad bonam
• Ad sanactionam : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
• Penurunan kesadaran mendadak:
– Autoimun disingkirkan, karena pasien laki
– laki, onset tidak kronik
– Idiopatik
– Neoplasma disingkirkan, karena onset
mendadak dan tidak ada gejala yang kronik
dan progresif untuk gejala seperti nyeri
kepala malam hari / saat batuk atau nyeri
yang memberat, pandangan ganda, muntah
tanpa mual, serta penurunan berat badan
– Degeneratif disingkirkan, karena onset
mendadak
• Penurunan kesadaran mendadak:
– Vaskular diterima, karena ada riwayat
stroke sebelumnya, faktor risiko (hipertensi
dan DM tipe 2 tidak terkontrol)
– Infeksi disingkirkan, karena tidak ada
tanda infeksi (demam, leukositosis,
kecurigaan TB)
– Trauma disingkirkan, tidak ada riwayat
trauma sebelumnya
– Metabolik diterima, karena hiperglikemia
(hasil GDS 559 g/dl), kemungkinan gangguan
fungsi hati maupun ginjal disingkirkan
• Penurunan kesadaran mendadak +
Kelemahan sesisi kanan:
– Vaskular sesuai (stroke)
– Metabolik kelemahan anggota gerak
bersifat umum, tidak hanya sesisi
Stroke
Iskemik Hemorhagik
Peningkatan
Defisit
Tekanan
Neurologis
Intrakranial
• Skor Stroke Siriraj:
– Somnolen :1
– Muntah :0
– Nyeri kepala berat: 0
– Tekanan Darah : 150 /100
– Ateroma :1
• Diagnosis Etiologis:
– Emboli mendadak
– Trombus berhubungan dengan faktor risiko
aterosklerotik (hipertensi, DM)
• Diagnosis Patologis:
– Infark serebri akibat iskemia
Interpretasi MMSE
Tatalaksana:
• Neuroprotektor (Citicholine)
– Mencegah dan memblok kematian sel di penumbra
– Memperbaiki aliran darah otak serta metabolisme regional
di daerah iskemia
– Dosis: 2 x 1000 mg iv selama 3 hari, dilanjutkan oral 2 x
1000 mg p.o selama 3 minggu
• Simvastatin
– Efek antiinflamasi
– Memperkecil, mengendalikan kadar lipid plasma
menurunkan LDL
– Mencegah terjadinya stroke berulang.
• Asam folat, Vitamin B6, dan Vitamin B12
– Menurunkan kadar homosistein, yang merupakan faktor
resiko aterosklerosis.
• Insulin
– Humulin R dan lantus untuk mengontrol kadar gula darah.
• Saran Tatalaksana:
– Antikoagulan (LMWH)
• Mencegah stroke berulang
• Tidak direkomendasikan pada stroke akut sedang
– berat karena risiko perdarahan intrakranial
– Antiplatelet (Aspirin)
• Mencegah stroke berulang
• Dosis awal 325 mg dalam 24 – 48 jam,
maintenance 80 mg
– ACE Inhibitor / ARB
• Terapi Non Farmakologis
– Tirah Baring
– Elevasi kepala 300 untuk mencegah kenaikan TIK
– Edukasi kontrol hipertensi dan gula darah
• Rencana Lanjutan
– Pemeriksaan CT scan thorax untuk mengetahui nodul
atau massa pada paru.
Prognosis
• Ad vitam : bonam
– Tidak mengancam nyawa
• Ad functionam : dubia ad bonam
– Kelemahan mempengaruhi kegiatan sehari-harinya,
namun masih dapat dilakukan fisioterapi.
– Pada MMSE tidak ditemui adanya gangguan fungsi
luhur.
• Ad sanactionam : dubia ad bonam
– Faktor risiko berupa hipertensi dan DM merupakan
faktor yang dapat dimodifikasi.
Daftar Pustaka :
1. Misbach HJ. Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen.
Jakarta: FKUI; 1991.
2. Ropper AH, Brown RH. Adams and Victors Principles of Neurology:
Cerebrovascular diseases. 8th ed. New York: The Mc-Graw-Hill
Companies; 2005.
3. Aminoff MJ, Greenberg DA, Simon RP. Lange Clinical Neurology: Stroke.
6th ed. Philadelphia: The Mc-Graw-Hill Companies; 2007.
4. Fauci AS, Brunwald E, Kasper DL, Hauser Sl, Longo DL, Jameson JL,
Loscalzo J. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17 th edition. USA:
The McGraw-hill Companies, inc; 2008.
5. Soertidewi L, Tiksnadi A. Buku Saku Tentorium Neurologi. Jakarta:
Departemen Neurologi FKUI/RSCM.
6. Perhimpunan dokter spesialis saraf Indonesia. Guideline Stroke tahun
2011. Perdossi. Jakarta, 2011.
Pertanyaan
• Hanifah Tatalaksana akut diberikan manitol
jika ada edema, pada pasien ini bagaimana?
Kapan diberikannya?
jika dicurigai ada edema mengurangi
edema diberikan jika ada indikasi
peningkatan TIK TIK bikin resiko herniasi
lebih besar.
• Evan Kontrol gula darah dan tekanan darah
pada pasien ini bagaimana?
• Keiko antikoagulan pada
pasien stroke iskemik?
– Utk reperfusi,
• Tatalaksana stroke akut pada IGD?
– ABC
– Anti
• Pada hari ke berapa TD dapat
diturunkan pada pasien stroke
iskemik?
• Pada stroke iskemik, mengapa
kadar gula darah harus
diturunkan?
– viskositas darah dipengaruhi oleh
kadar gula darah, utk mencegah
trombus ulang
• Pemberian LMWH pada stroke akut sedang?
• Hipertensi, bicara pelo, kelemahan sesisi, tapi sekarang tidak dialami,
tatalaksananya?
- pencegahan modifikasi gaya hidup
- jaga faktor resiko
- pemberian antiplatelet utk pencegahan
• Untuk membedakan SI dan SH jika tdk ada CT scan?
• Tidak diberikan heparin, bagaimana tatalaksananya utk menghilangkan
trombus?
• Jika diberikan aspirin dll lalu SH bagaimana?
Feedback
• Lesi N VII dan XII bisa di subkortikal
• Tatalaksana GD dan HT
– GD tinggi metabolisme anaerob asam laktat
toksik. Target: < 150 dengan sliding scale
– Hiperglikemia reaktif
– Hipertensi
• Karena reaktif: umumnya SEMINGGU, akan
turun sendiri
• Fase akut stroke 5-7 hari, TD dipertahankan
150-170. Hati-hati: tidak boleh MAP >140,
Sistol < 220, diastol <180
• PERTAHANKAN SELAMA SEMINGGU, sudah
lewat seminggu, turunkan dengan obat
• Pada DM < 130/80
• Rw HT sebelumnya:
• White coat: anxiety, cemas
• Obat untuk penyumbatan:
– Rekanalisasi /reperfusi
• Menghancurkan bekuan : rTPA
(trombolitik). Waktu < 4.5 jam setelah
onset. Pantau ketat
– Antitrombotik : Antikoagulan
– Utk pasein AF, atau sudah jelas ada
cardiac emboli. Diberikan pada stroke
ringan onset hari -3, sedang setelah 7
hari, berat setelah 2 minggu.
– NIHSS : stroke ringan, sedang, berat.
• Antiplatelet : 2nd prevention
– aspirin, clopdogrel
• Pasien rutin antikoagulan, tapi
ada SH
– Stop antikoagulan, waktu lama
distop belum ada guidelines. Up to
2-4 weeks
• Bagaimana jk tidak ada CT-scan
– Perkirakan dengan skoring siriraj
dan gajah mada. Bisa kontrol
suportif spt TD, gula darah, dsb.
– Tetapi pemberian antitrombotik,
trombolitik, harus dengan CT SCAN