Anda di halaman 1dari 30

Asam amino

dan
Protein
Nama anggota

Maharani Aditya P3.73.34.2.20.031


Nia Amanda Harahap P3.73.34.2.20.0
Salsabillah Qurrotu’aini P3.73.34.2.20.0
Taufik Alamsyah P3.73.34.2.20.0
Asam Amino
Molekul organik kecil yang pada umumnya terbuat dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.

Protein
Rangkaian atau polimer dari sejumlah asam amino.
Sumber – sumber Protein

Protein Hewani
Protein Nabati
 Daging Merah
 Daging Ayam  Tahu dan Tempe
 Daging Ikan  Kacang Kedelai
 Telur  Kacang Polong
 Susu dan Produk Olahannya
Fungsi Protein
 Sebagai enzim.

 Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang disebut apoenzim
merupakan molekul protein.

 Alat angkut (protein transport).

 Hemoglobin merupakan protein yang berperan mengangkut oksigen dalam eritrosit,


sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi di dalam plasma darah yang
selanjutnya dibawa ke dalam hati.
 Pengatur gerakan (protein kontraktil).

 Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul protein yang saling bergeseran.

 Penyusun jaringan (protein struktural).


 Berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya, misalnya keratin pada kulit dan
lipoprotein yang menyusun membran sel.

 Protein cadangan.
 Merupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan, misalnya kecambah
dan ovalbumin.
Ciri – ciri Protein

 Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.

 Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.

 Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein
mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.

 Berat molekulnya besar, yang merupakan suatu makromolekul.


Penguraian Protein dalam tubuh

Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses
katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan.
Proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan diluar hati. Asam amino
yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorbsi melalui dinding usus,
hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan – perubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan organ tubuh
lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada
jaringan otot mempunyai waktu paruh 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per 
kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain.

Ada tiga kemungkinan mekanisme perubahan protein, yaitu :


 Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme dan
dibentuk sel – sel baru.
 Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru,
tanpa ada sel yang mati.
 Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru
Reaksi identifikasi terhadap

Asam Amino dan Protein

“ Uji Ninhidrin "


“ Tujuan

Bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino dalam suatu sample

“ Prinsip / Dasar

Merupakan uji umum karena semua asam amino atau protein yang
mengandung sedikitnya satu gugus karboksil ( -COOH ) dan gugus amina ( -NH2 )
bebas akan bereaksi dengan ninhidrin ( triketon hidrindenahidrat )
menghasilkan CO25 NH3 dan aldehid beratom C kurang satu dari jumlah
semula. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru tua / ungu
( kecuali prolin dan hidroksiprolin berwarna kuning )
Alat – alat

Tabung reaksi Pipet ukur 2 mL Pipet tetes Penangas air


Reagensia

Larutan ninhidrin 0,1 %


Bahan uji ( Sample )

Larutan albumin 2% Larutan pepton 2%

Aquadest

Larutan kasein 2% Larutan gelatin 2


Cara kerja
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 1 mL larutan sample
2. Tambahkan 0,5 mL larutan mimhidrin 0,1 %
3. Panaskan dalam air mendidih di penangas air selama 10 menit
4. Perhatikan perubahan warna yang terjadi
Reaksi identifikasi terhadap

Asam Amino dan Protein

“ Uji Biuret "


“ Tujuan

Bertujuan untuk mengetahui adanya senyawa dengan ikatan peptida

“ Prinsip / Dasar

Biuret adalah senyawa dengan 2 ikatan peptida yang terbentuk pada
pemanasan urea

2H2N – C – NH2 H2N – C – NH – C – NH2 + NH3



O O O
( 2 mol urea ) ( biuret ) ( amonia )
Reaksi biuret adalah reaksi terhadap adanya paling sedikit 2 ikatan peptida.
Pereaksi biuret ( larutan CuSO4 alkalis ) terdiri atas larutan NaOH dan CuSO4 Cu
pada larutan alkalis bereaksi dengan protein membentuk suatu kompleks
koordinasi anatar Cu2+ dengan gugus CO dan NH pada ikatan peptida. Komplek
tersebut memberi warna lembayung ( ungu )
Alat – alat

Tabung reaksi Pipet tetes


Reagensia

Larutan NaOH 10 % Larutan CuSO4 2 %


Bahan uji ( Sample )

Larutan albumin 2% Larutan pepton 2%

Aquadest

Larutan kasein 2% Larutan gelatin 2


Cara kerja
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 1 mL larutan sample
2. Tambahkan 1 mL larutan NaOH 10 %, kocok sampai homogen
3. Tambahkan 1 tetes larutan CuSO4 campur dengan baik. Bila belum terbentuk warna
lembayung ( ungu ) tambahkan lagi setetes CuSO4 hingga maksimum 10 tetes.
Denaturasi
“ Tujuan

Bertujuan untuk mengetahui bahwa protein akan mengalami denaturasi
/ koagulasi pada kondisi lingkungan yang ekstrem.

“ Prinsip / Dasar

Secara alamiah, dalam kondisi suhu dan pH tertentu protein mudah larut dan
berinteraksi dengan air. Bila salah satu kondisi tersebut berubah, struktur tersier
dari protein tidak dapat lagi berinteraksi dengan air. Akibatnya daya larut
protein menjadi hilang dan berkoagulasi atau terdenaturasi
Alat – alat

Tabung reaksi Pipet ukur 2 mL Pipet tetes Penangas air


Reagensia

Larutan H2SO4 Pekat


Larutan AgNO3 2%

Larutan CuSO4 2 %

Larutan HgCl2 2% Larutan Pb – asetat 2 %


Bahan uji ( Sample )

Larutan albumin 2%
Cara kerja denaturasi protein oleh pemanasan

1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 2 mL larutan sample


2. Panaskan dalam air mendidih di penangas air selama 10 – 15 menit
3. Perhatikan apakah ada endapan atau kekeruhan
Cara kerja denaturasi protein oleh Asam kuat

1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 2 mL larutan sample


2. Tambahkan 0,5 mL H2SO4 pekat melalui dinding
3. Perhatikan apakah ada endapan atau kekeruhan
Cara kerja denaturasi protein oleh logam berat

1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 2 mL larutan sample


2. Tambahkan setetes demi setetes larutan AgNO2 2%, perhatikan adanya
endapan atau kekeruhan
3. Lakukan hal yang sama dengan larutan Hgcl2 2 %, larutan Pb – asetat 2 %,
dan larutan CuSO4 2%

Anda mungkin juga menyukai