Anda di halaman 1dari 19

GLOMERULONEFRITIS

AKUT
Serotipe M 1,2, 4, 12,
Faringitis
18,25
Streptokokus
(beta hemolyticus
group A)
Serotipe 49, 55, 57, 60 Pioderma

INFEKSI
S. Thyposa, B. Suis, T.
Bakteri lain
Pallidum, C. bovis

CMV, EBV, Hep. B,


Non-streptokokal Virus
rubella, coxsackie

ETIOLOGI Plasmodium,
Parasit
toxoplasma

Penyakit Ginjal MPGN, penyakit


Primer Berger, RPGN

Vaskulitis,
Penyakit sistemik cryoglobulinemia,
NON-INFEKSI
multisistem polyarteritis nodosa,
HSP

GBS, iradiasi Tumor


Kondisi lain
Wilms, vaksin DPT
EPIDEMIOLOGI
Indonesia

Laki – laki : perempuan = 2:1


Terbanyak terjadi antara usia 5 – 8 tahun
Penyakit Kompleks Imun & komplemen

Ag  substansi dari luar Ag  kompleks imun dr MBG sendiri


Glomerulus
Ab spesifik

Kompleks imun Ag-Ab Dibentuk Ab  menyerang


membran basal (anti-GBM
antibody)
Masuk sirkulasi darah

Terjebak di glomerulus Molekul adhesi


 mengendap
kemokin

Hal2 lain, seperti


Sel2 inflamasi trombosit & aktivasi
(PMN&makrofag) INFLAMASI sist. komplemen

PATOGENESIS KERUSAKAN GLOMERULUS


GLOMERULONEFRITIS AKUT PATOFISIOL
OGI
Resistensi vasa aferen & eferen  Reaksi Inflamasi Kalor FEBRIS

Renal Plasma Flow , teteapi


tekanan filtrasi besar Aktivasi komplemen Proliferasi makrofag Aktivasi sel T
(C5A, C5B-9) dan sel mesangial

GFR 

Kerusakan Sel Epitel Glomerulus


Melepas Renin

Kehilangan selektivitas permeabel


Angiotensin & aldosteron

PROTEINURIA, ALBUMINURIA, Anemia


Retensi Na dan air
HEMATURIA AZOTEMIA, EDEMA,
HIpoalbuminemia
PYURIA
HEPATOMEGALI

HIPERTENSI OLIGURIA
Aldosteron & ADH  Retensi Na dan air CARDIOMEGALI
MANIFESTASI KLINIS
 ANAMNESIS

 Perubahan warna urin mendadak (seperti coca cola, teh) atau

jumlah urin berkurang

 Bengkak pada tungkai atau wajah sembab

 Demam, malaise, nafsu makan menurun

 Nyeri kepala

 Perubahan berat badan

 Keluhan pernafasan

 Riwayat infeksi tenggorokan atau infeksi kulit sebelumnya

 Umumnya 1-2 minggu setelah infeksi tenggorokan, atau 3-5 minggu

setelah infeksi kulit


PEMERIKSAAN FISIK
Tanda tanda vital  Tekanan darah, takikardia, takipnea

Limfadenopati servikal  residua infeksi

Pemeriksaan kardiopulmoner  cardiomegali

Pemeriksaan abdomen  ascites, hepatosplenomegali

Edema : periorbital, skrotum

Pemeriksaan kulit  ruam

Keterlibatan sendi (HSP, SLE)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Volume urin berkurang, berwarna gelap atau kecoklatan
• Eritrosit dan RBC cast
Pemeriksaan • Proteinuria
Urinalisa • GFR menurun

• Anemia normositik normokrom


• Peningkatan urea dan kreatinin
Pemeriksaan • Hipoalbuminemia
Darah

• ASTO
• Antohialuronidase
Pemeriksaan • Anti-Dnase B
imunologis • Penurunan komponen C3
Pemeriksaan Penunjang
• Apus tenggorok atau kulit
Pemeriksaan
bakteriologis

• Rontgen thorax  kardiomegali, bendungan sirkulasi paru, edema paru


• Rontgen abdomen  ascites
Pencitraan

• Gangguan fungsi ginjal berat dengan etiologi tidak jelas


• Hipokomplemenemia menetap dalam 6 minggu
• Proteinuria menetap.
Biopsi Ginjal • GFR tidak kembali normal dalam 4 minggu
DIAGNOSIS
KOMPLIKASI
Edema paru
Hipertensi retinopati
Hipertensi ensefalopati
Rapid progressive glomerulonephritis
Gagal ginjal kronis
Sindrom nefrotik
PENATALAKSANAAN
Istirahat 3 – 4 minggu

Penisilin – 10 hari
Amoksisilin 50 mg/kgBB dibagi 3 dosis selama 10 hari

Jika alergi ganti dengan Eritromisin 30 mg/kgBB/ hari

dibagi 3 dosis
Penatalaksanaan
Makanan
Rendah protein – 1 g/kgBB/hari

Rendah garam – 1 g/hari

Asupan cairan
Sebanding dengan insensible water loss (400 – 500

ml/m2 luas permukaan tubuh/hari).


Penatalaksanaan
Hipertensi
Hipertensi ringan (sistolik < 130 mmHg dan diastolik < 90

mmHg)  Observasi
Hipertensi sedang (sistolik > 140 - 150 mmHg dan diastolik >

100 mmHg)  hidralazin oral atau IM, nifedipine oral atau SL.
Hipertensi berat

 Hidralazin 0,15-0,30 mg/kgBB IV


 Nifedipin 0,25-0,5 mg/kg BB dapat diulang setiap 6 jam bila
diperlukan
Penatalaksanaan
Krisis hipertensi (sistolik > 180mmHg dan diastolik

> 120 mmHg)


Diazoxid 2 – 5 mg/kgBB IV

Klonidin drip 0,002 mg/kgBB/kali diulang tiap 4-6

jam
Nifedipine SL 0,25 – 0,5 mg/kgBB dapat diulang

setiap 6 jam bila diperlukan


Penatalaksanaan
Diuretikum
Furosemid IV 2 mg/kgBB/kali, 1-2 kali/hari

Anuria (5-7 hari)


Hemodialisis
PROGNOSIS
95% sembuh sempurna,

umumnya resolusi
spontan.
5% di antaranya

mengalami
perjalanan penyakit yang
memburuk.

Anda mungkin juga menyukai